Anda di halaman 1dari 3

HIPOGLIKEMIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PPK-02/SPPD/018 01 1 dari 3

Ditetapkan
Direktur Rumah Sakit

PPK Tanggal Terbit


08 April 2014

Pengertian Hipoglikemia adalah keadaan dimana kadar glukosa darah < 70mg/dl, atau
kadar glukosa darah < 80 mg/dl dengan gejala klinis.
Hipoglikemia pada DM terjadi karena:
1. Kelebihan obat atau dosis : terutama insulin, atau obat hipoglikemik oral
2. Kebutuhan tubuh akan insulin yang relatif menurun : gagal ginjal kronik,
pasca persalinan
3. Asupan makan tidak adekuat : jumlah kalori atau waktu makan tidak
tepat
4. Kegiatan jasmani berlebihan

Anamnesis Penggunan preparat insulin atau obat hipoglikemik oral : dosis terakhir,
perubahan dosis
Waktu makan terakhir, jumlah asupan gizi
Riwayat jenis pengobatan dan dosis sebelumnya
Lama menderita DM, komplikasi DM
Penyakit penyerta : ginjal, hati, dll
Penggunaan obat sistemik lainnya : penghambat adrenergic , dll
Pemeriksaan fisik : pucat, diaphoresis, tekanan darah, frekuensi denyut
jantung, penurunan kesadaran, defisit neurogenik fokal transient.

Pemeriksaan fisik A. Pemeriksaan Fisik


Pemeriksaan fisik : pucat, diaphoresis, tekanan darah, frekuensi denyut
jantung, penurunan kesadaran, defisit neurogenik fokal transient.

Kriteria diagnosis Diagnosis ditegakkan jika didapatkan kadar gula darah kurang dari 70 mg/dl

Diagnosis banding Hipoglikemia karena penyebab lain, seperti :


1. Obat
a. Sering : insulin, sulfonylurea, alkohol
b. Kadang : kinin, pentamidine
c. Jarang : salisilat, sulfonamide
2. Hiperinsulinisme endogen : insulinoma, kelainan sel jenis lain,
sekretagogue (sulfonylurea), autoimun, sekresi insulin ektopik
3. Penyakit kritis : gagal hati, gagal ginjal, gagal jantung, sepsis, starvasi dan
inanisi
4. Defisiensi endokrin : kortisol, growth hormone, glukagon, epineprin
HIPOGLIKEMIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PPK-02/SPPD/018 01 2 dari 3

5. Tumor non sel : sarcoma, tumor adrenokortikal, hepatoma, leukemia,


limfoma, melanoma
6. Pasca-prandial : reaktif (setelah operasi gaster), diinduksi alkohol.

Pemeriksaan penunjang Kadar glukosa darah (GD), tes fungsi ginjal, tes fungsi hati, c-peptide

Terapi A. Stadium permulaan (sadar):


1. Berikan gula murni 30 gr (2 sendok makan) atau sirup/permen gula
murni (bukan pemanis pengganti gula diet/gula diabetes ) dan makan
yang mengndung karbohidrat
2. Hentikan obat yang mengandung hipoglikemik sementara
3. Pantau glukosa darah sewaktu tiap
4. Pertahankan GD diatas 100 mg/dl (bila sebelumnya tidak sadar)
5. Cari penyebab

B. Stadium lanjut (koma hipoglikemia atau tidak sadar dan curiga


hipoglikemi) :
1. Diberikan larutan dextrose 40% sebanyak 2 flakon (50ml) bolus intra
vena,
2. Diberikan cairan dextrose 10% per infus, 8 jam per kolf bila tanpa
penyulit lain,
3. Periksa Gula Darah sewaktu (GDS), kalau memungkinkan dengan
glukometer :
a. Bila GDS < 50 mg/dl bolus dextrose 40% 50 ml iv
b. Bila GDS < 100 mg/dl bolus dextrose 40% 25 ml iv
4. Periksa GDS tiap 15 menit setalah pemberian dextrose 40%
a. Bila GDS < 50 mg/dl bolus dextrose 40 % 50 ml iv
b. Bila GDS < 100 mg/dl bolus dextrose 40% 25 ml iv
c. Bila GDS 100-200 mg/dl tanpa bolus dextrose 40%
d. Bila GDS > 200 mg/dl pertimbangkan menurunkan kecepatan
drip dextrose 10%
5. Bila GDS > 100 mg/dl sebanyak tiga kali berturut-turut, pemantauan
GDS tiap 2 jam, dengan protokol sesuai diatas. Bila GDS > 200 mg/dl
( pertimbangkan mengganti infus dengan dextrosa 5% atau NaCl 0,9%
6. Bila GDS > 100 mg/dl sebanyak 3 kali berturut-turut masing-masing
selang 2 jam, pemantauan GDS setiap 4 jam, dengan protokol sesuai
diatas. Bila GDS > 200 g/dl ( Pertimbangkan mengganti infus dengan
dekstrosa 5% atau NaCl 0,9%.
7. Bila GDS > 100 mg/dl sebanyak 3 kali berturut-turut masing-masing
selang 4 jam, pemeriksaan GDS dapat diperpanjang sesuai kebutuhan
sampai efek obat penyebab hipoglikemia diperkirakan sudah habis
dan pasien sudah dapat makan seperti biasa.
8. Bila hipoglikemia belum teratasi, pertimbangkan pemberian
antagonis insulin, seperti: glukagon 0,5 1 atau kortison, adrenal
9. Bila pasien belum sadar, sementara hipoglikemi sudah teratasi, maka
HIPOGLIKEMIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PPK-02/SPPD/018 01 3 dari 3

cari penyebab lain atau sudah terjadi brain damage akibat


hipoglikemia berkepanjangan.
Edukasi Edukasi mengenai penyebab, penyakit, terapi dan komplikasinya.
Prognosis Hipoglikemia meningkatkan angka mortalitas pada pasien dalam kondisi kritis.
Pada 22% pasien mengalami episode hipoglikemia lebih dari 1 kali. Angka
mortalitas meningkat sesuai dengan parahnya derajat hipoglikemia.

Kepustakaan Panduan Praktik Klinis Ilmu Penyakit Dalam, PAPDI, 2015

Anda mungkin juga menyukai