Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

RS SAIFUL ANWAR MALANG


JAWA TIMUR
2013 – 2015

Tumor jinak lain dari jaringan ikat dan jaringan lunak (D21)
1. Pengertian (Definisi) Tumor jinak yang berasal dari pertumbuhan abnormal dari
jaringan ikat dan jaringan lunak lain (termasuk dari pembuluh
darah, bursa, tulang rawan, fascia, lemak, ligamen, jaringan
limfa, otot, synovium, tendon) (D21)
2. Anamnesis 1. Nyeri padadaerah extremitas
2. Benjolan abnormal
3. Gangguan penekanan saraf
4. Gangguan fungsi
5. Riwayat keturunan

3. Pemeriksaan Fisik 1. Benjolan abnormal pada extremitas


2. Nyeri tekan
3. Penekanan saraf
4. Gangguan ruang lingkup sendi (ROM)

4. Kriteria Diagnosis 1. Gambaran klinis


2. Hasil pemeriksaan laboratorik
3. Gambaran radiologis
4. Gambaran pemeriksaan Patologi anatomi
5. CPC (Clinical Pathological Conference) bersama
radiologist dan pathologist

5. Diagnosis Kerja Tumor jinak lain dari jaringan ikat dan jaringan lunak (D21)
6. Diagnosis Banding 1. Tumor jinak tulang dan tulang rawan sendi pada
extremitas
2. Tumor ganas jaringan ikat pada extremitas
3. Tumor jinak jaringan ikat pada extremitas
4. Infeksi
5. Aneurisma
6. Hemofilia

7. Pemeriksaan Penunjang 1. Laboratorium : Darah lengkap, serum elektrolit, fungsi


hepar,fungsi ginjal, faal hemostasis, gula darah (acak,
puasa, 2 jam post pandrial), albumin.
2. EKG : untuk mengecek status kardiologi, jika pasien
berumur lebih dari 40 th, untuk persiapan operasi
3. Foto polos extremitas : melihat lokasi tumor pada
tulang (ephipisis, methaphisis, diaphisis) , melihat
klasifikasi lokasi ( sentral, eksentrik, kortikal, juksta
kortikal), melihat pattern lesi (geografik, moutheaten,
permeatif). Menentukan tepi lesi dan zona transisi,
menetukan adanya reaksi periosteal, serta mengevaluasi
jaringan lunak sekitar tumor.
4. Foto thorax : untuk melihat status pulmonologi jika
pasien berumur lebih dari 40 th, untuk persiapan
operasi
5. USG untuk melihat adanya suatu tumor di jaringan lunak
CT scan : melihat tingkat destruksi tulang
6. CT angiografi : melihat distribusi suplai darah pada
tumor
7. MRI & MRI dengan kontas : densitas jaringan tumor
dan keterlibatan jaringan lunak sekitar, menentukan
lokasi neurovaskular bundle yang berada pada sekitar
tumor, untuk menentukan tingkat kesulitan dan tehnik
operasi yang akan dilakukan.
8. FNAB
9. Open biopsi
10. jika meragukan , diagnosa perlu ditegakkan dengan
pemeriksaan Immunohistokimia : desmin, S-100, actin &
myoglobulin, myogenin, cytokeratin, LCA, P53. KE67

8. Terapi 1. Excisi (83.3)


2. Amputasi (84.0)
3. Reconstruksi stump post amputasi (arthroplasty,
arthrodesis, allograft, autograft)

9. Edukasi 1. Penyakit yang diderita


2. Prosedur tindakan yang dilakukan
3. Komplikasi yang dapat terjadi
4. Prognosis dari penyakit yang diderita

10. Prognosis Ad vitam : bonam


Ad sanationam : bonam
Ad fumgsionam : bonam
11. Tingkat Evidens IV
12. Tingkat Rekomendasi C
13. Penelaah Kritis 1. Prof. Dr. dr. Moh. Hidayat, SpB, SpOT
2. dr.Tjuk Risantoso, SpB, SpOT(K)
3. Dr. dr. Edi Mustamsir, SpOT(K)
4. dr.Istan Irmansyah Irsan, SpOT
5. dr.Syaifullah Asmiragani, SpOT(K)
6. dr.Thomas Erwin C.J.Huwae, SpOT(K)
7. dr.Satria Pandu Persada Isma, SpOT
8. dr.Panji Sananta,SpOT
9. dr.Agung Riyanto Budi Santoso,SpOT
10. dr.Krisna Yuarno Phatama,SpOT

14. Indikator Medis


15. Kepustakaan 1 Fletcher Christopher D ; Unni K ; Mertens Fredrik.
2002. World Health Organization Classification of
Tumours. IARC Press. Lyon
2 Conrad Ernest U ; 2009. Orthopaedic Oncology
Diagnosis and Treatment.Thieme Medical
Publishers.New York
3 Greenspan Adam ; 1997. Differensial Diagnosis in
Orthopaedic Oncology. Lippincot Williams & Wilkins.
Washington
4 Malawer Martin ; 2001. Malawer book, Management of
Bone and Soft Tissue Tumor. Lippincot Williams &
Wilkins. Washington

Anda mungkin juga menyukai