MATERI 2
GANGGUAN KARDIOVASKULER - GAGAL JANTUNG -
ISCHAEMIC HEART DISEASE – ANGINA PECTORIS - ACUTE
CORONARIS SYNDROME (ACS) - STROKE ISKEMIK -
DISLIPIDEMIA
PEJUANG UKAI 2022
HIPERTENSI
BAB 1
DEFINISI DAN KLASIFIKASI
● Hipertensi adalah suatu kondisi dimana tekanan darah sistolik ≥140
mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg Ketika diukur secara
berulang.
Sistem
Saraf
Pusat Tepi
Sumsum
Otak Tulang Somatik Otonom
Belakang
Saraf
Otonom
Simpatis Parasimpatis
NT: NE,
Vasokonst Kardio Organ Vasodilatasi Kardio Organ NT: Ach
riksi lain Epinefrin lain
Mekanisme Pengaturan Tekanan Darah
ALGORITMA MANAJEMEN HIPERTENSI (JNC 8)
MANAJEMEN HIPERTENSI DENGAN KOMPLIKASI (JNC 8)
ACEI/ARB ACEI: Lisinopril, benzapril, fosinopril, • ESO: Batuk (hanya ACEI), angioedema (mostly ACEI),
quinapril, ramipril, captopril, hiperkalemia
trandolapril ARB: Candesartan, • Losartan dapat menurunkan kadar asam urat
Valsartan, Losartan, olmesartan, • Candesartan dapat mencegah migrain
telmisartan
Vasodilator Hydralazine, minoxidil • Dapat menyebabkan refleks takikardia dan retensi cairan –
Antagonis α1: Terazosin, doxazosin biasanya membutuhkan diuretik + beta blocker
diberikan malam sebelum tidur • Antagonis α1 dapat menyebabkan hipotensi ortostatik
Kerja sentral Agonis α2: Clonidine, metildopa Clonidine: untuk hipertensi resisten
OBAT EFEK SAMPING DAN KONTRAINDIKASI
ACE Inhibitor Batuk, hiperkalemia ((interaksi dengan suplemen kalium dan Diuretika hemat
kalium), Kontraindikasi pada kehamilan, Wanita Subur tanpa kontrasepsi, Pasien
GGA
Angiotensin Reseptor Blocker Hiperkalemia lebih jarang terjadi dibandingkan ACEi
(ARBs)
Diuretik (Tiazid) Sering berkemih, Hipokalemia, Gout, Hiperglikemia, Hiperlipidemia, Hiperurisemia,
Disfungsi seksual
Diuretik Loop Henle Gout, Hipokalemia, Hiponatremia
Pada pasien dengan gang fungsi ginjal, regimen terapi Loop Henle lebih disukai
dibandingkan diuretika tiazida
CCB (Dihidropiridin) Edema pedis, sakit kepala, Takiaritmia, Gagal Jantung
CCB (Non Dihidropiridin) Konstipasi (verapamil), sakit kepala (diltiazem).
Setiap bloksinoatrial atau atrioventricular derajat tinggi, gangguan ventrikel kiri
Sentral Alfa 2 Agonis Sedasi, Mulut Kering, Rebound Hypertension, Disfungsi Seksual
Alfa 1 bloker Edema pedis, hipotensi ortostatik, pusing
Beta bloker Lemas, bronkospasme/asma, hiperglikemia, disfungsi seksual. Hindari penghentian
mendadak (withdrawal syndrome).
Diuretik Antagonis Aldosteron Ginekomastia, Resiko Impotensi, Hiperkalemia
KRISIS HIPERTENSI
SYOK
KARDIOGENIK
GAGAL JANTUNG
BAB 2
Terapi Gagal Jantung
1. ACE-I/ARBs : ACE-I/ARBs harus diberikan pada semua pasien gagal jantung simtomatik dan fraksi
ejeksi ventrikel kiri < 40% kecuali ada kontraindikasi. ACE-I memperbaiki fungsi ventrikel dan
kualitas hidup, mengurangi perawatan rumah sakit karena perburukan gagal jantung
2. Beta Bloker : Kecuali terdapat kontraindikasi, beta bloker harus diberikan kepada semua pasien
gagal jantung simtomatik dan fraksi ejeksi ventrikel kiri < 40%. Karena dapat meningkatkan efek
antiremodelling jantung
4. Digoxin : Pada pasien gagal jantung dengan fibrasi atrial, digoxin dapat digunakan untuk
memperlambat laju ventrikel yang cepat, walaupun obat lain seperti Beta bloker diutamakan.
5. Diuretik direkomendasikan pada pasien gagal jantung dengan tanda klinis atau gejala kongesti
(kelas rekomendasi I, tingkatan bukti B). Tujuan dari pemberian diuretik adalah untuk mencapai
status euvolemia (kering dan hangat) dengan dosis yang serendah mungkin, yaitu harus diatur
sesuai kebutuhan pasien untuk menghindari dehidrasi atau retensi
ISCHAEMIC HEART
DISEASE- ANGINA
PEKTORIS
BAB 3
IHD – ANGINA PEKTORIS
TANDA DAN
GEJALA
TATALAKSANA IHD
Golongan Obat Nama Obat Efek
β-Blocker Kardioselektif: Acebutolol, Menurunkan denyut jantung, kontraktilitas,
atenolol, bisoprolol, metoprolol dan tekanan darah yang mengurangi
Nonselektif: Propranolol, MVO2 dan kebutuhan oksigen
carvedilol, labetalol, nadolol
Nitrat • Nitrogliserin (IV, SC, oral, Nitrat mengurangi MVO2 sekunder
ointment, patch) menyebabkan venodilatasi dan dilatasi
• ISDN (SL, oral): durasi SL 1-2 arteri- arteriolar
jam, oral 4-6 jam
• ISMN: durasi 6-8 jam
BAB 4
Sindrom koroner akut (SKA) adalah sekelompok
ACS gejala klinis dari infark miokard akut yang menjadi
manifestasi pada penyakit jantung koroner (PJK).
Pada pasien SKA mengalami penurunan akut
dalam aliran darah koroner karena pecahnya plak
aterosklerosis dan selanjutnya dapat terjadi
pembentukan thrombus intrakoroner.
KLASIFIKASI ACS
ACS
BAB 5
TIPE STROKE
ISKEMIK HEMORAGIK
Penyebab:
tersumbatnya arteri Penyebab:
serebral 🡪 memicu Perdarahan
agregasi platelet, intrakranial 🡪 terjadi
pembentukan akibat trauma,
trombus pecahnya intrakranial
TATALAKSANA STROKE ISKEMIK
Jenis Obat Kondisi Dosis Keterangan
Alteplase (t-PA, Terapi akut 0.9 mg/kg (max 90 Dimulai dalam 4.5 jam dari onset gejala untuk
tissue mg) IV selama 1 jam mengurangi kecacatan akibat stroke iskemik.
plasminogen Hindari antikoagulan dan antiplatelet selama
activator) 24 jam. Monitor TD dan perdarahan.
Mengurangi kematian dan kecacatan jangka
panjang.
Aspirin Terapi akut Dosis 160 – 325 mg/hari Mengurangi kematian dan kecacatan jangka
dimulai antara 24 dan panjang.
48 jam setelah
pemberian alteplase
Aspirin, CPG, Pencegahan Aspirin: 50-325 mg/hari Secondary Prevention
dan XR kedua pada CPG: 75 mg/hari
dipiridamol + stroke Aspirin 25 mg + XR
aspirin (1st line nonkardioem Dipiridamol 200
boli mg 2x sehari
Antagonis Kardioemboli Warfarin, dabigatran 150 Secondary Prevention
Vitamin K, mg 2x sehari
Dabigatran
Statin Aterosklerosis Terapi statin intens Secondary Prevention
TATALAKSANA STROKE HEMORAGIK
BAB 5
Klasifikasi Kondisi
Kolesterol Total:
<200 mg/dL Target diharapkan
200–239 mg/dL Batas tinggi
≥240 mg/dL Tinggi
LDL
<100 mg/dL Optimal
100–129 mg/dL Hampir atau di atas optimal
130–159 mg/dL Batas tinggi
160–189 mg/dL Tinggi
≥190 mg/dL Sangat tinggi
HDL
<40 mg/dL Rendah
≥60 mg/dL Tinggi
Trigliserida
<150 mg/dL Normal
150–199 mg/dL Batas tinggi
200–499 mg/dL Tinggi
≥500 mg/dL Sangat tinggi
Tipe
Pilihan Obat Terapi Kombinasi
Lipoprotein
I Tidak ada indikasi -
IIa Statin Niasin atau BAR
Kolestiramin atau Kolestipol Statin atau Niasin
Niasin Statin atau BAR
Ezetimib
IIb Fibrat Statin atau Niasin
Niasin Statin atau Fibrat
Ezetimib
IV Fibrat Niasin
Niasin Fibrat
V Fibrat Niasin
Niasin Minyak ikan
FARMAKOLOGI DISLIPIDEMIA