CARDIOVASCULAR DISORDER
HIPERTENSI
Hipertensi adalah kondisi tekanan darah melebihi
batas normal dengan tekanan sistolik >140 mmHg
dan diastolik >90 mmHg.
Klasifikasi Tekanan Darah
Pusat Tepi
Sumsum
Otak Tulang Somatik Otonom
Belakang
Simpatis Parasimpatis
NT: NE,
Vasokonstriksi Kardio Organ lain Vasodilatasi Kardio Organ lain NT: Ach
Epinefrin
3. Peran Renin Angiotensin Aldosterones (RAAs)
4. Peran Dinding Vaskuler Pembuluh Darah
Hipertensi juga merupakan bagian dari sindrom penyakit
“the atherosclerotic syndrome” sering disertai dengan
adanya aterosklerosis. Aterosklerosis merupakan
penyebab kematian terbanyak penyakit kardiovaskuler.
Golongan Obat Antihipertensi
Golongan Obat Nama Obat
ACEI Captopril, Lisinopril, Ramipril, Enalapril, Quinapril, Fosinopril
ARB Losartan, Valsartan, Candesartan, Irbesartan, Telmisartan
β-Blocker Propanolol, Bisoprolol, Labetolol, Atenolol, Timolol, Acebutolol
CCB Amlodipin, Nifedipine, Verapamil, Diltiazem
Diuretik Hidroklortiazid (HCT), Furosemid, Acetazolamide, Mannitol
Antagonis Aldosterone Spironolakton
Antagonis α1 Prazosin, Terazosin, Alfuzosin, Doxazosin
Agonis α2 Metil Dopa, Clonidine, Guanabenz, Guanfacine, Guanethidine
Antirenin Aliskiren
Krisis Hipertensi
Krisis Hipertensi terdiri dari Hipertensi Urgensi dan
Hipertensi Emergensi
Hipertensi Urgensi adalah kondisi hipertensi yang terjadi
ketika TD ≥180/≥120 mmHg tetapi tidak menimbulkan
kerusakan pada organ tubuh lain. Dapat diatasi dengan
obat oral short acting seperti Captopril, Clonidine, atau
Labetalol.
Hipertensi emergensi adalah kondisi HT yang terjadi ketika
TD ≥180/≥120 mmHg dan menimbulkan kerusakan pada
organ tubuh lain seperti diseksia aorta, stroke,
preeklampsia/eklampsia.
Hipertensi Emergensi
Komorbiditas Terapi utama Comments
Diseksi Aorta Esmolol, Labetalol Goal terapi TD sistol ≤120
mmHg
Acute Pulmonary Edema Clevidipine, Nitroglycerin, Beta blocker
Nitroprusside dikontraindikasikan
ACS Esmolol, Labetalol,
Nicardipine, Nitroglycerin
Gagal Ginjal akut Clevidipine, Fenoldopam,
Nicardipine
Eklampsia atau Hydralazine, Labetalol, ACEI, ARB, Renin inhibitor,
Preeklampsia Nicardipine. MgSO4 untuk dan nitroprusside
mencegah kejang dikontraindikasikan
Syok Kardiogenik
Tekanan Darah Terapi
Jika nadi tidak teraba/lemah Epinefrin
Jika sistol <60 mmHg Norepinefrin s.d dicapai sistol >60 mmHg
Jika sistol 60-80 mmHg Dopamin
Jika sistol >80 mmHg Dobutamin
BAB 2
DISLIPIDEMIA
Berdasarkan jumlah lipoproteinnya, dislipidemia dibagi menjadi 6 kategori
STEMI NSTEMI
BAB 4
STROKE
Penyebab: tersumbatnya
arteri cerebral memicu
agregasi platelet,
pembentukan trombus
STROKE ISKEMIK
Tujuan Terapi:
- Mengembalikan alirah darah
- Menurunkan risiko kerusakan saraf
- Mencegah Komplikasi
- Mencegah Kekambuhan berulang
TIPE STROKE
Penyebab: Perdarahan
intrakranial terjadi akibat
trauma, pecahnya intrakranial
STROKE HEMORAGIK
Tujuan Terapi:
- Menghentikan perdarahan
- Menurunkan risiko kerusakan saraf
- Mencegah Komplikasi
- Mencegah kekambuhan
Monitoring
Tipe Stroke Rekomendasi Terapi
Parameter Interval
Stroke Iskemik Akut TD, parameter Setiap 15 menit
Alteplase 0.9 mg/kg IV (max 90 mg) neurologik, selama 1 jam
golden hour 3-4.5 jam, jika melewati itu perdarahan pemberian
pasien tidak membutuhkan alteplase
Aspirin 160-325 mg sehari
Pencegahan Kekambuhan:
Antiplatelet Perdarahan Setiap hari
Warfarin INR Setiap 3 hari
Aspirin Perdarahan Setiap hari
Debigatran (u/ kardioemboli) Perdarahan Setiap hari
Vitamin K
Statin
Kontrol TD
TERIMA KASIH