Anda di halaman 1dari 60

FARMAKOLOGI OBAT JANTUNG

dr. Ratih Dewi Yudhani, M.Sc


Lab. Farmakologi FK UNS
2016
Jantung Sebagai Pompa

Fungsi :
Memompa Darah Keluar dari Jantung
dan Mengedarkannya ke Seluruh Tubuh

Ditentukan Oleh :
1. Tekanan Darah
2. Resistensi Perifer
3. Volume
CARDIAC OUTPUT:
Volume darah yang diejeksikan dari ventrikel
dalam setiap menit (Normal : 4-8 liter/menit)
STROKE VOLUME :
Volume darah yang diejeksikan ventrikel dalam
setiap denyut (Normal : 60-120 mL/denyut)
EJECTION FRACTION :
Jumlah persentase darah yang diejeksikan dari
ventrikel (Normal : 55 60 %)
Preload
Volume darah yang diisikan ke dalam ventrikel
pada akhir diastole
peregangan pada serabut otot miokardium
Ditentukan oleh :
- Jumlah darah yang diisikan ke dalam ventrikel
pada akhir diastole
- Semakin besar vol darah regangan
miokard semakin besar semakin kuat
kontraksi otot jantung semakin besar CO
Afterload
Kekuatan yang diperlukan untuk kontraksi ventrikel
setelah terisi Ejeksi darah ke dalam Aorta dan
Arteri Pulmonalis pada saat Sistole (tekanan dinding
ventrikel)

Faktor yang berpengaruh :


Tekanan darah komponen utama yang
menentukan Afterload
resistensi perifer
Faktor lain yang berpengaruh :
- Compliance katup
- Viskositas darah
- Compliance dinding arteri
Penyakit Utama
Sistem Kardiovaskuler

Hipertensi
Gagal Jantung Kongestif
Penyakit arteri koroner Infark
Miokardium (Gejala : Angina)
Aritmia
FARMAKOLOGI OBAT
GAGAL JANTUNG
Gagal
GAGAL Jantung
JANTUNG
Sindrom Klinis Komplek yang terjadi karena
adanya gangguan struktur maupun gangguan
fungsi pengisian ventrikel ataupun ejeksi darah
Insufisiensi Cardiac Output untuk memberi
perfusi yang adequat pada jaringan
Manifestasi Utama :
- fatique Terbatasnya aktivitas fisik
- sesak nafas
- retensi cairan kongesti pulmoner, edem perifer
1. Gagal Jantung Kongestif
Kombinasi gagal jantung kiri dan gagal
jantung kanan kongesti paru dan edema
perifer
Etiologi Gagal Jantung dan Gagal jantung
Kongestif :
- Hipertensi
- Penyakit Jantung Katup
- Kardiomipati
- Penyakit Arteri Koroner tersering
Obat Untuk Gagal Jantung

1. ACE inhibitor , ARB


2. -blocker
3. Diuretik
4. Obat Inotropik
Obat Untuk Gagal Jantung
Tx mild HF awali dengan ACE inhibitor
- menurunkan beban jantung
- mengurangi gejala
- memperlambat progresivitas penyakit
- memperpanjang harapan hidup
Tx moderate HF ACE inhibitor + diuretik
Tx severe HF (ACE inhibitor + diuretik tdk
respon)
- Obat Inotropik (digoksin) + -Blocker (tdk pada
kondisi akut)
- Diuretik juga bisa ditambahkan
ACE Inhibitor
Inhibisi peningkatan Angiotensin II
(vasokonstriktor) yang sering terjadi pada HF
menurunkan resistensi Arteri dan Vena
Memperbaiki aliran darah ke jaringan
Menekan sekresi Aldosteron meningkatkan
ekskresi Natrium dan Air menurunkan volume
darah dan venous return mengurangi beban
jantung
Inhibisi remodelling myocardium oleh
Angiotensin II sebagai antiremodelling
Farmakokinetik ACE Inhibitor

Bioavailibility : 25 %
Kadar Puncak di Plasma : 2-3 jam

Efek Samping
Batuk
Hiperkalemi hindari kombinasi dengan
diuretik hemat kalium
Angioedema
Preparat dan Sediaan
Captopril (tablet : 12,5 mg ; 25 mg ; 50 mg ; 100 mg)
Lisinopril (tablet : 5 mg, 10 mg, 20 mg, 40 mg)
Enalapril (tablet : 2.5 mg, 5 mg, 10 mg, 20 mg)

Dosis
Captopril
- Dosis Awal : 12,5 37,5 mg/hari
- Dosis pemeliharaan : 75 150 mg.hari
Lisinopril : 5-30 mg / hari, dosis tunggal
Enalapril : 2,5 30 mg / hari
Angiotensin Receptor Blockers (ARB)

Alternatif ACE inhibitor jika pasien Intolerant


(batuk atau Angioedema)
Secara langsung memblok reseptor angiotensin
II tipe 1 memblok kerja angiotensin II
ACE inhibitor tetap sebagai first line terapi
untuk penghambatan sistem RAA
-Blocker
-Blocker dapat menurunkan kontraktilitas
miokard (hindari pada fase Akut dan ada edem
pulmo)
Jangka panjang :
- Menekan keparahan penyakit dengan memblok
aktivitas simpatis yang overreaktif meningkatkan
survival (menstabilkan) pasien HF
- Mengatur denyut jantung
Awali dosis rendah ditingkatkan secara
gradual tiap minggu atau bulan
Preparat dan Sediaan

Carvedilol, bisoprolol, dan metaprolol, dikombinasi dengan ACE


inhibitor dan diuretik , selama 1 tahun menekan mortalitas dari
11-17% menjadi 7-12%.
Obat Inotropik
Obat yang meningkatkan kekuatan kontraksi otot
jantung : Glikosida jantung (Digoksin, Digitoksin),
Dobutamin
Farmakokinetik DIGOXIN :
Absorbsi : 75% diabsorbsi setelah rute oral
Distribusi : distribusi secara luas, termasuk ke CNS
Metabolisme & Ekskresi :
- metabolisme < 20%
- ekskresi oleh ginjal dalam bentuk asli
- total clearence sangat rendah pada pasien gagal
ginjal penyesuaian dosis
Obat Inotropik
Farmakokinetik DIGITOXIN
Absorbsi : > 90% diabsorbsi setelah rute oral
Distribusi : distribusi secara luas, termasuk ke CNS
Metabolisme & Ekskresi :
- > 80% dimetabolisme oleh liver
- eksresi oleh empedu ke dalam usus
- Metabolit (termasuk digoxin) bisa direabsorbsi
dari usus sirkulasi enterohepatik half life
sangat panjang
- Variasi enzim pematabolisme obat di liver
meningkatkan kecepatan metabolisme digitoxin
- Boleh diberikan pada penderita fungsi ginjal
Obat Inotropik
Mekanisme Kerja DIGOXIN dan DIGITOXIN :
Inhibisi Na+/K+-ATPase, (yang berperan dalam pompa
aktif pertukaran Na+/K+) melewati membran
miokardium meningkatkan [Na+]in meningkatkan
[Ca2+] in meningkatkan kekuatan kontraksi
miokardium
Digoksin berkompetisi dengan ion K+ untuk berikatan
dengan reseptor a Na+/K+-ATPase efek digoksin
sangat meningkat pada kondisi hipokalemi yang dipicu
oleh diuretik toksisitas digoksin
Positive Inotropic Mechanism of Digoxin
Obat Inotropik (Digoksin)
Juga memicu N.Vagus mengurangi HR
Indek terapi sempit pemantauan kadar
elektrolit sangat penting
Sering menimbulkan toksisitas digoksin
aritmia (bisa muncul pada dosis 2-3x dari
dosis terapi optimal)
Terapi :
- Suplementasi Kalium
- Obat antiaritmia
Obat Inotropik (Dobutamin)

Termasuk agen simpatomimetik


Mekanisme Kerja Dobutamin :
Aktivasi reseptor adrenergik di jantung
Adenilat siklase aktif cAMP fosforilasi L-type
Ca2+ channels channels terbuka meningkatkan
[Ca2+]influx meningkatkan kekuatan kontraksi
myocardium
Digunakan pada : acute severe HF
FARMAKOLOGI
ANTIANGINA &
OBAT Penyakit Arteri Koroner
2. Penyakit Arteri Koroner
Angina Pectoris :
- iskemia otot jantung sebagai akibat dari oklusi
arteri koroner
- Nyeri dada karena penyakit arteri koroner dan
iskemia miokardial
- Biasanya dipicu aktivitas fisik / stress
- Penyakit arteri koroner dan angina pektoris
yang tidak diterapi infark miokard dan
kematian
Obat Antiangina

Obat Antiangina :
- menurunkan beban kerja jantung
mengurangi kebutuhan O2
- meningkatkan aliran darah pada arteri coroner

Terdiri dari :
- Nitrit dan Nitrat
- -blocker
- Antagonis Calsium (Calcium Channel Blockers)
Obat Antiangina : Nitrit dan Nitrat
Nitrat (the 1st-line drugs) :
Memicu pembentukan NO dan aktivasi cGMP
defosforilasi light chain otot polos pembuluh
darah vasodilatasi perifer preload &
afterload turun tekanan pada diding ventrikel
turun kebutuhan Oksigen nyeri dada
berkurang
Indikasi :
Serangan angina akut dan pencegahan serangan
angina
Obat Antiangina : Nitrit dan Nitrat
Nitrit & Nitrat Untuk Serangan Angina Akut
1. Amyl Nitrit 3. Isosorbit
- Rute : Inhalasi - Rute : sublingual
- Onset : sangat cepat - Onset : 2-3 menit
- Durasi : 3-5 menit -Durasi : 10-60 mnt
2. Nitrogliserin
- Rute : tablet sublingual
- Onset : 1-3 menit
- Durasi : 10-30 menit
- Pada Angina Parah : Nitrogliserin IV
Obat Antiangina : Nitrit dan Nitrat
Nitrit & Nitrat Untuk Maintenance therapy
1. Nitrogliserin
Sediaan : Ointment (salep), tablet/kapsul lepas
lambat, patch transdermal, bucal lepas lambat
2. Isosorbite dinitrat
Sediaan : sublingual, oral, chewable
Notes :
oral, dosis harus lebih besar, karena preparat nitrat
sebagian besar diinaktivasi oleh nitrat reduktase di
hepar
Obat Antiangina : Nitrit dan Nitrat
Efek Samping
Penurunan tekanan darah dan reflek takikardi
Pusing karena vasodilatasi arteri
Flushing
Obat Antiangina : -Blocker
Stimulasi reseptor -adrenergik di jantung
peningkatan HR, kekuatan kontraksi dan
kebutuhan oksigen
-blocker : memblok reseptor -adrenergik di
jantung menurunkan kerja jantung dan
menurunkan kebutuhan Oksigen
memperbaiki angina
Sebagai Profilaksis maupun terapi angina dan
dapat dikombinasi dengan antiangina lain
Obat Antiangina : CCB
Mekanisme :
Memblok influk Calsium ke dalam miokard dan otot polos
pembuluh darah vasodilatasi penurunan tekanan
darah menurunkan kekuatan kontraksi menurunkan
kerja jantung dan kebutuhan oksigen
Verapamil & Diltiazem bekerja pada miokard dan
otot polos pembuluh darah
Nifedipine & Amlodipin otot polos pembuluh darah
(afinitas lebih tinggi pada channel calsium yg inaktif)
Indikasi : profilaksis
ES : hipotensi, pusing, flushing, vasodilatasi berlebih
Obat Penyakit Arteri Koroner
Penyakit arteri Koroner melibatkan :
- Penumpukan Lipid di Tunika Intima
- Agregasi Platelet
- Pembentukan Trombus
Obat Penyakit Arteri Koroner :
- Anti Agregasi Platelet aspirin
- Antikoagulan Heparin & Warfarin
- Fibrinolitik Alteplase, tenecteplase
Anti
Agregrasi Platelet

Contoh : Aspirin
Mekanisme :
Inhibitor enzim siklooksigenase
Enzim ini berperan dalam mengubah
as.arachidonat menjadi tromboxane A2
Aspirin menghambat pembentukan
tromboxane A2 menghambat
agregasi paltelet
Anti
Agregrasi Platelet

Indikasi :
Infark Miokard Progresif, TIA/CVA
Efek Samping : Uncontrolled Bleeding
Tidak berefek pada trombus yang telah
terbentuk
Antikoagulan
Mempengaruhi cascade pembekuan darah
Prothrombin thrombin
Fibrinogen fibrin (Clotting)
Plasminogen plasmin
HEPARIN
Berikatan pada antithrombin III inaktivasi thrombin
inhibisi koagulasi
WARFARIN
Kompetisi dengan Vit.K inhibisi sintesis enzim-enzim
yang berperan pada cascade pembekuan darah
(Faktor II, VII, IX, X)
Fibrinolitik
Contoh : Ateplase, Tenecteplase
Mekanisme :
Aktivasi Plasminogen melisiskan clotting
FARMAKOLOGI
ANTIARITMIA
The Action Potential in Skeletal and Cardiac
Muscle

Figure 20.15
3. ARITMIA
Aritmia : gangguan aktivitas elektrik (sistem
konduksi) yang normal pada jantung
Aritmia yang berat bisa menyebabkan
fibrilasi ventrikel dan suddent death
Aritmia supraventrikuler atrium, Nodus SA,
Nodus AV
Aritmia ventrikuler ventrikel dan serabut
purkinje biasanya lebih serius dan
mengancam jiwa
Aritmia dapat dideteksi dari EKG
3. ARITMIA
Fokus Ektopik :
rata-rata konduksi kelistrikan jantung (firing)
lebih cepat dibanding konduksi yang dipicu
oleh nodus SA yang normal
FARMAKOLOGI ANTIARITMIA

Terdiri dari :Vaughn-Williams Classification


Kelas I : Ia, Ib, Ic
Kelas II
Kelas III
Kelas IV
Tidak terklasifikasi
FARMAKOLOGI ANTIARITMIA
PROCAINAMIDE & QUINIDINE
Diklasifikasikan ke dalam obat antiaritmia
kelas I
Mekanisme :
- aktifitas anestesi lokal dan memblok influx ion Na
selama depolarisasi
- Menurunkan eksitabilitas, memperlambat konduksi
dan memperpanjang periode refrakter
Indikasi :
Aritmia Ventrikuler dan Supraventikuler
FARMAKOLOGI ANTIARITMIA
LIDOCAINE
Anestesi lokal, tergolong antiaritmia kelas I
Indikasi :
- Aritmia ventrikuler
- Drug of choice aritmia ventrikuler akut
dan emergency
Rute : IV (infus)
Mekanisme :
- menurunkan automatisasi efektif
untuk fokus ektopik
- Memperlambat konduksi melalui ventrikel
FARMAKOLOGI ANTIARITMIA
-blocker (antiaritmian kelas 2)
-Reseptor -Blocker di jantung berikatan
dengan channal Calsium
- Mekanisme :
memblok reseptor memperlambat HR
Memblok influx Ca menekan automatisasi
dan memperlambat konduksi AV serta
memperpanjang periode refrakter
- Digunakan untuk aritmia ventrikuler dan
supraventrikuler
FARMAKOLOGI ANTIARITMIA

Amiodarone (antiaritmia kelas 3)


- Mekanisme :
Memblok kanal K , Na dan memblok
adrenoreceptor
memperpanjang periode refrakter dan
meningkatkan QT Interval
- Digunakan untuk aritmia yang berat
- Bisa mengakibatkan gangguan tiroid, karena
mengandung unsur iodine
- ES lain : fotosensitifitas, neuropati
FARMAKOLOGI ANTIARITMIA

Adenosine
- Rute : IV ,pada kondisi emergency
- Mekanisme :
Stimulasi A1-adenosine receptors dan membuka kanal
K+ hiperpolarisasi membran AVN Menekan
konduksi AVN
- Digunakan untuk terapi supraventrikuler
takikardi akut
- Durasi Aksi : 15-30 detik
FARMAKOLOGI ANTIARITMIA
Verapamil dan Diltiazem
-diklasifikasikan ke dalam obat antiaritmia
kelas 4 ( Calcium Channel Blocker)
- Mekanisme :
Menekan SA node Menekan HR dan konduksi
AV, meningkatkan PR interval
Berperan dalam memutus reentrance sirkuit
Berperan sebagai inotropik negatif
- Digunakan untuk aritmia supraventrikuler

Anda mungkin juga menyukai