Fungsi :
Memompa Darah Keluar dari Jantung
dan Mengedarkannya ke Seluruh Tubuh
Ditentukan Oleh :
1. Tekanan Darah
2. Resistensi Perifer
3. Volume
CARDIAC OUTPUT:
Volume darah yang diejeksikan dari ventrikel
dalam setiap menit (Normal : 4-8 liter/menit)
STROKE VOLUME :
Volume darah yang diejeksikan ventrikel dalam
setiap denyut (Normal : 60-120 mL/denyut)
EJECTION FRACTION :
Jumlah persentase darah yang diejeksikan dari
ventrikel (Normal : 55 60 %)
Preload
Volume darah yang diisikan ke dalam ventrikel
pada akhir diastole
peregangan pada serabut otot miokardium
Ditentukan oleh :
- Jumlah darah yang diisikan ke dalam ventrikel
pada akhir diastole
- Semakin besar vol darah regangan
miokard semakin besar semakin kuat
kontraksi otot jantung semakin besar CO
Afterload
Kekuatan yang diperlukan untuk kontraksi ventrikel
setelah terisi Ejeksi darah ke dalam Aorta dan
Arteri Pulmonalis pada saat Sistole (tekanan dinding
ventrikel)
Hipertensi
Gagal Jantung Kongestif
Penyakit arteri koroner Infark
Miokardium (Gejala : Angina)
Aritmia
FARMAKOLOGI OBAT
GAGAL JANTUNG
Gagal
GAGAL Jantung
JANTUNG
Sindrom Klinis Komplek yang terjadi karena
adanya gangguan struktur maupun gangguan
fungsi pengisian ventrikel ataupun ejeksi darah
Insufisiensi Cardiac Output untuk memberi
perfusi yang adequat pada jaringan
Manifestasi Utama :
- fatique Terbatasnya aktivitas fisik
- sesak nafas
- retensi cairan kongesti pulmoner, edem perifer
1. Gagal Jantung Kongestif
Kombinasi gagal jantung kiri dan gagal
jantung kanan kongesti paru dan edema
perifer
Etiologi Gagal Jantung dan Gagal jantung
Kongestif :
- Hipertensi
- Penyakit Jantung Katup
- Kardiomipati
- Penyakit Arteri Koroner tersering
Obat Untuk Gagal Jantung
Bioavailibility : 25 %
Kadar Puncak di Plasma : 2-3 jam
Efek Samping
Batuk
Hiperkalemi hindari kombinasi dengan
diuretik hemat kalium
Angioedema
Preparat dan Sediaan
Captopril (tablet : 12,5 mg ; 25 mg ; 50 mg ; 100 mg)
Lisinopril (tablet : 5 mg, 10 mg, 20 mg, 40 mg)
Enalapril (tablet : 2.5 mg, 5 mg, 10 mg, 20 mg)
Dosis
Captopril
- Dosis Awal : 12,5 37,5 mg/hari
- Dosis pemeliharaan : 75 150 mg.hari
Lisinopril : 5-30 mg / hari, dosis tunggal
Enalapril : 2,5 30 mg / hari
Angiotensin Receptor Blockers (ARB)
Obat Antiangina :
- menurunkan beban kerja jantung
mengurangi kebutuhan O2
- meningkatkan aliran darah pada arteri coroner
Terdiri dari :
- Nitrit dan Nitrat
- -blocker
- Antagonis Calsium (Calcium Channel Blockers)
Obat Antiangina : Nitrit dan Nitrat
Nitrat (the 1st-line drugs) :
Memicu pembentukan NO dan aktivasi cGMP
defosforilasi light chain otot polos pembuluh
darah vasodilatasi perifer preload &
afterload turun tekanan pada diding ventrikel
turun kebutuhan Oksigen nyeri dada
berkurang
Indikasi :
Serangan angina akut dan pencegahan serangan
angina
Obat Antiangina : Nitrit dan Nitrat
Nitrit & Nitrat Untuk Serangan Angina Akut
1. Amyl Nitrit 3. Isosorbit
- Rute : Inhalasi - Rute : sublingual
- Onset : sangat cepat - Onset : 2-3 menit
- Durasi : 3-5 menit -Durasi : 10-60 mnt
2. Nitrogliserin
- Rute : tablet sublingual
- Onset : 1-3 menit
- Durasi : 10-30 menit
- Pada Angina Parah : Nitrogliserin IV
Obat Antiangina : Nitrit dan Nitrat
Nitrit & Nitrat Untuk Maintenance therapy
1. Nitrogliserin
Sediaan : Ointment (salep), tablet/kapsul lepas
lambat, patch transdermal, bucal lepas lambat
2. Isosorbite dinitrat
Sediaan : sublingual, oral, chewable
Notes :
oral, dosis harus lebih besar, karena preparat nitrat
sebagian besar diinaktivasi oleh nitrat reduktase di
hepar
Obat Antiangina : Nitrit dan Nitrat
Efek Samping
Penurunan tekanan darah dan reflek takikardi
Pusing karena vasodilatasi arteri
Flushing
Obat Antiangina : -Blocker
Stimulasi reseptor -adrenergik di jantung
peningkatan HR, kekuatan kontraksi dan
kebutuhan oksigen
-blocker : memblok reseptor -adrenergik di
jantung menurunkan kerja jantung dan
menurunkan kebutuhan Oksigen
memperbaiki angina
Sebagai Profilaksis maupun terapi angina dan
dapat dikombinasi dengan antiangina lain
Obat Antiangina : CCB
Mekanisme :
Memblok influk Calsium ke dalam miokard dan otot polos
pembuluh darah vasodilatasi penurunan tekanan
darah menurunkan kekuatan kontraksi menurunkan
kerja jantung dan kebutuhan oksigen
Verapamil & Diltiazem bekerja pada miokard dan
otot polos pembuluh darah
Nifedipine & Amlodipin otot polos pembuluh darah
(afinitas lebih tinggi pada channel calsium yg inaktif)
Indikasi : profilaksis
ES : hipotensi, pusing, flushing, vasodilatasi berlebih
Obat Penyakit Arteri Koroner
Penyakit arteri Koroner melibatkan :
- Penumpukan Lipid di Tunika Intima
- Agregasi Platelet
- Pembentukan Trombus
Obat Penyakit Arteri Koroner :
- Anti Agregasi Platelet aspirin
- Antikoagulan Heparin & Warfarin
- Fibrinolitik Alteplase, tenecteplase
Anti
Agregrasi Platelet
Contoh : Aspirin
Mekanisme :
Inhibitor enzim siklooksigenase
Enzim ini berperan dalam mengubah
as.arachidonat menjadi tromboxane A2
Aspirin menghambat pembentukan
tromboxane A2 menghambat
agregasi paltelet
Anti
Agregrasi Platelet
Indikasi :
Infark Miokard Progresif, TIA/CVA
Efek Samping : Uncontrolled Bleeding
Tidak berefek pada trombus yang telah
terbentuk
Antikoagulan
Mempengaruhi cascade pembekuan darah
Prothrombin thrombin
Fibrinogen fibrin (Clotting)
Plasminogen plasmin
HEPARIN
Berikatan pada antithrombin III inaktivasi thrombin
inhibisi koagulasi
WARFARIN
Kompetisi dengan Vit.K inhibisi sintesis enzim-enzim
yang berperan pada cascade pembekuan darah
(Faktor II, VII, IX, X)
Fibrinolitik
Contoh : Ateplase, Tenecteplase
Mekanisme :
Aktivasi Plasminogen melisiskan clotting
FARMAKOLOGI
ANTIARITMIA
The Action Potential in Skeletal and Cardiac
Muscle
Figure 20.15
3. ARITMIA
Aritmia : gangguan aktivitas elektrik (sistem
konduksi) yang normal pada jantung
Aritmia yang berat bisa menyebabkan
fibrilasi ventrikel dan suddent death
Aritmia supraventrikuler atrium, Nodus SA,
Nodus AV
Aritmia ventrikuler ventrikel dan serabut
purkinje biasanya lebih serius dan
mengancam jiwa
Aritmia dapat dideteksi dari EKG
3. ARITMIA
Fokus Ektopik :
rata-rata konduksi kelistrikan jantung (firing)
lebih cepat dibanding konduksi yang dipicu
oleh nodus SA yang normal
FARMAKOLOGI ANTIARITMIA
Adenosine
- Rute : IV ,pada kondisi emergency
- Mekanisme :
Stimulasi A1-adenosine receptors dan membuka kanal
K+ hiperpolarisasi membran AVN Menekan
konduksi AVN
- Digunakan untuk terapi supraventrikuler
takikardi akut
- Durasi Aksi : 15-30 detik
FARMAKOLOGI ANTIARITMIA
Verapamil dan Diltiazem
-diklasifikasikan ke dalam obat antiaritmia
kelas 4 ( Calcium Channel Blocker)
- Mekanisme :
Menekan SA node Menekan HR dan konduksi
AV, meningkatkan PR interval
Berperan dalam memutus reentrance sirkuit
Berperan sebagai inotropik negatif
- Digunakan untuk aritmia supraventrikuler