MARSELA CITRA
Kesadaran
Adalah kesiagaan seseorang terhadap diri dan
sekitarnya
Tingkat kesadaran seseorang itu berhubungan
dengan :
Hemisfer serebri (unilateral, bilateral)
ARAS:
Batang otak
Mesencephalon
Thalamus
hipothalamus
Fisiologi Kesadaran
Kesadaran secara kompleks berhubungan
dengan korteks serebral
Lubang kranial dipisahkan oleh lipatan dura
secara normal tidak terjadi pergeseran jaringan
otak ke kompartemen lain
RAS : kelompok agregasi neuron yang terletak di
atas batang otak dan talamus media yg berfungsi
mempertahankan korteks dalam keadaan sadar
Pergeseran struktur otak dalam ke arah
manapun yang menekan RAS koma
Fisiologi Kesadaran
Bagian formasi retikuler yang penting bagi
pertahanan kesadaran menyebar dari kaudal otak
tengah talamus bagian bawah
RAS berdiri pd korteks terutama nukleus
penghantar talamik yg mengeluarkan rangsang
pada aktivitas keseluruhan korteks serebral
RAS mengontrol fungsi pupil dan gerakan mata
Pembesaran pupil & hilangnya gerakan vertikal
dan aduksi bola mata penyebab koma adalah
kerusakan pada batang otak bagian atas
Aspek Fungsional Kesadaran
PERBEDAAN kerusakan pada ARAS dan
KORTEKS SEREBRI
Kerusakan pada Rostral Batang Otak/ formatio
reticularis: kesadaran turun dengan
cepat/langsung koma
Kerusakan pada korteks serebri(> 2/3 luas, korteks
rusak)koma didahului dengan delirium.
Tingkat Kesadaran
• Compos mentis (conscious) : kesadaran normal, sadar sepenuhnya,
dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya
• Apatis : keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan
dengan sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh
• Delirium : gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu),
memberontak, berteriak-teriak, berhalusinasi, kadang berhayal.
• Somnolen (obtundasi, letargi) : kesadaran menurun, respon
psikomotor yang lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat
pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur
lagi, mampu memberi jawaban verbal.
Stupor (soporo koma) : keadaan seperti tertidur lelap,
dapat dibangunkan dengan rangsang verbal yang kuat,
dapat mengikuti beberapa perintah sederhana
Semikoma : tidak berespon dengan rangsang verbal,
dengan rangsang nyeri masih ada gerakan, reflek (kornea,
pupil) masih baik & nafas masih adekuat
Coma (comatose) : tidak bisa dibangunkan, tidak ada
respon terhadap rangsangan apapun (tidak ada respon
kornea maupun reflek muntah, mungkin juga tidak ada
respon pupil terhadap cahaya).
GCS Score
Penilaian GCS
Nilai respons tingkat kategori ketidaksadaran :
Ringan : 13-15 poin
Sedang : 9-12 poin
Berat : 3-8 poin
Meningitis
Penurunan Infeksi Encephalitis
kesadaran Abses
Generalized neuropathies
Autonomic neuropathy
Chronic inflamatory demyelinating polyradicularloneuropathy (CIPD)
Focal Neuropathies
Cranial neuropathies (especially III, IV, and VI)
Thoracolumbar radiculopathy
Focal compression and entrapment neuropathies
Proximal diabetic neuropathy (diabetic amyotrophy)
Mononeuropathy multiplex
Fokal neuropati perifer juga bisa terjadi pada
penderita diabetes.
Neisseria meningitidis
Bakterial meningitis
Haemophilus influenzae
Listeria monocytogenes
Kronik
MENINGITIS BAKTERIAL
ETIOLOGI
Neisseria meningitidis
(meningokokus) Paling sering
Haemophilus influenzae (tipe b)
Streptococcus pneumoniae
Mycobacterium tuberculosis
PATOGENESIS
Gambaran klinis Tanda neurologis Diagnosis
•Nyeri kepala leher •Meningismus •Cairan
yang hebat •Penurunan tingkat serebrospinal keruh
•Nyeri dan kekakuan kesadaran •Peningkatan
pada leher dan •Peningkatan TIK tekanan cairan
punggung •Palsi nervus serebrospinal
•Muntah kranialis dan tanda •Leukositosis
•Fotofobia neurologis fokal polimorfik
•Dapat mengalami lainnya. •Peningkatan
kejang dan konsentrasi protein
penurunan •Konsentrasi glukosa
kesadaran rendah
•Demam •2 tanda klasik
•Takikardia meningitis(tidak
•Syok spesifik hanya pada
bakterial)
– Kernig’s sign
– Brudzinski’s sign
PP Komplikasi Pencegahan Prognosis
• Pungsi Akut : Kemoprofila Mortalitas
lumbal •Kejang ksis lebih tinggi
• Pemeriksa •Pembentuka Imunisasi pada S.
an darah n abses pneumoniae
lengkap •Hidrosefalus Pneumokok
•Sekresi us sering
hormon meninggalk
diuretik yang an gejala
tidak sesuai sisa jangka
•Syok septik panjang
Artritis
Pyogenic meningitis. A thick layer of suppurative exudate covers the brain stem and
cerebellum, and thickens the leptomeninges
TATA
LAKSANA
MENINGITIS TB
Etiolgi Patfis Gejala
Kuman •Kuman sampai ke •Lemah
mikobakterium SSP mell aliran darah •BB turun
tuberkulosa membentuk •Nyeri otot,punggung
tuberkel di selaput •Halusinasi
otak dan jaringan otak •Kaku kuduk
dai bawahnay •Tanda kernig dan
tuberkel pecah brudzinsky
baketri masuk ke •Hemiparesis
r.subaraknoidea •n.3,4,6,7,8 rusak
•Kesadaran turun
DD Diagnosis Pengobatan Komplikasi
•Meningiti Tekanan naik Kombinasi INH •Hidrosefalus
s Warna jernih dengan 2 dr 3 •Epilepsi
purulenta Protein naik obat dibawah ini •G3 jiwa
•m. Virus Gula turun selama 2 th •Buta karena
•m.jamur Klorida turun •Streptomisin atrofi n.2
Lekositosis •Etambutol •Tuli
sampai •Rifampisin •Lumpuh otot
500/mm3 + yg disarafi
sel MN n.3,4,6
•hemiparesis
Meningitis Virus
Sering disebabkan oleh enterovirus:
coxsackie atau arbovirus: west nile virus.
Secara klinis mirip meningitis bacterial akut
DIagnosis
LCS
Lekositoislimfositik
Protein meningkat tanpa glukosa yang menurun.
PCR
Serologi spesifik virus
Pengobatan: terapi suportif
Brain death
Diagnosis