Pembimbing
dr. Atika Purnamasari,Sp.PD
2
Glasgow Coma Scale
• 14 – 15 = compos mentis
• 12 – 13 = delirium
• 8 - 10 = somnolen
• 7- 5 = supor
• <4 = coma
3
• Reaksi motorik dan verbal (+),
SOMNOLENS/ • mengantuk,
LETHARGIA : • kegelisahan motorik
• Respon verbal(-),
• reaksi thd rangsang kasar adaptif dan
SEMI KOMA: menghindar,
• gerak reflektoris (+)
Trauma
Klasifikasi berdasarkan Anatomi
dan Patofisiologi
Koma
Koma struktural
metabolik
Terjadi akibat
adanya gangguan Disebabkan
atau lesi pada gangguan
sistem RAS metabolik
(reticular activating sehingga menekan
system). aktivitas neuron.
7
MEKANISME KOMA METABOLIK
Hipoksia :
gg metabolisme aerob, glukosaglikolisis
anaerob↑laktat ↑ asidosis parenkimvasodilatasi
Hipoglikemia:
gg sintesa neurotransmitter (asetilkolin, glutamat,
glutamin, gaba, alanin) gg metab selfungsi
10
PEMERIKSAAN
◦ Pola Pernafasan
◦ Reaksi Pupil
◦ Gerakan dan kedudukan bola mata
◦ Gerakan spesifik dan non-spesifik
11
PEMERIKSAAN FISIK
Klinis Akibat
Shock perdarahan atau
Pucat
kardiogenik
12
PEMERIKSAAN FISIK
Klinis Penyebab
ketosis diabetik, asidosis, emboli
Respirasi dalam pulmoner, perdarahan cerebral,
hipotensi, shock
Kenaikan tekanan intrakranial,
Nadi lambat pemakaian obat-obat antidepresan
trisiklik
Infeksi lokal dan sistemik,
Suhu tinggi
keracunan aspirin
Kedinginan, insufisiensi hipofise
Suhu rendah
atau hipotalamus
Hipertensi maligna, kenaikan
Hipertensi
tekanan intrakranial
13
PEMERIKSAAN FISIK
Klinis Penyebab
Perdarahan, shock, emboli
Hipotensi
pulmoner, trombosis koronaria
Meningitis, perdarahan
Kaku kuduk
subarakhnoid
Papiledema, eksudat dan
perdarahan pada hipertensi
Fundus Okuli
maligna, lesi intraserebral yang
meluas, dan uremia
14
PEMERIKSAAN FISIK
Klinis Penyebab
Lesi intrakranial dengan
Anisokor lateralisasi, sindroma Horner,
neurosifilis
Emboli serebral, aneurisma
Bising jantung
mikotik, perikarditis uremik
Penyakit serebrovaskulerPenyakit
Hemiparese/hemianestesia
serebrovaskuler
Glikosuria dan ketonuria pada
Urinalisis
diabetes, proteinuria pada uremia
15
Tatalaksana Umum:
• Breath: bebaskan dan bersihkan jalan nafas, posisi lateral dekubitus,
trendelenberg, k/p intubasi et dan nafas buatan
• Blood: infus ns, k/p dopamin 3 μg/kg iv atau drip dopamin 50-200
μg/500 cc
• Brain:
• bila hipoglikemi: d40% 50cc iv atau tiamin 100mg iv
• bila keracunan antidotum, diuretik
• bila kejang: diazepam 10mg iv atau phenitoin 10-18mg/kgbb iv
pelan-pelan minimal 50 mg/menit
• bila herniasi otak: deksametason 10mg iv furosemid 0,5-
1mg/kgiv, manitol 20% 1g/kgbb perdrip
• bila kontusio serebri: deksmetason, piracetam
• bila suhu tinggi: piramidon 2cc im dan kompres
• bila gelisah: diazepam 10mgiv atau chlorpromazin 25mg im
• Bladder: pasang DC
• Bowel:pasang NGT 16
KOMA DIABETIKUM
Komplikasi akut:
- Hipoglikemia
- Koma lakto-Asidosis
- Ketoasidosis Diabetik-Koma
Diabetik
- Koma Hiperosmoler Non-Ketotik
(K.HONK)
KOMA HIPOGLIKEMI
Patogenesi
s
Lapar, gemetar, gelisah, keringat dingin,
irritable, sakit kepala, berdebar, lemas
22
KOMA LAKTO ASIDOSIS
Tx:
Causatif
KETOASIDOSIS DIABETIK (KAD)
TRIAS KETO
KRITERIA
ASIDOSIS
DIAGNOSIS KAD
DIABETIK
Kadar glukosa darah
Hiperglikemia > 250 mg/dl
pH < 7,35 dengan
HCO3 rendah
Asidosis
Anion gap yang
tinggi
Ketosis Keton serum positif
Patofisiologi
• Patogenesis KAD pada dasarnya melalui 2 proses
yang penting yaitu :
• Hiperglikemia
• Hiperketogenesis
Sirosis/gangguan
hepar
Portosystemic-shunt
Zat toksik di
Kompensasi
peredaran darah
oleh otak
sistemiik
MANIFESTASI KLINIS
PENATALAKSANAAN
• Mengobati penyakit dasar gangguan hati
• Menghilangkan faktor-faktor pencetus
• Manitol 0,5 gr/kgBB bolus edema cerebri
• Antibiotik
• Antagonis benzodiazepine
KOMA UREMIKUM
Def:
Komplikasi gangguan ginjal yang menyerang struktur otak
Tx:
• Dialisis
• Diet rendah protein
• Prebiotik dan probiotik
• Antioksidan
38
KOMA ALKOHOL
METANOL ETANOL
40
MANIFESTASI KLINIK
• Pandangan mata yang kabur (blurred vision) gangguan
visus yang dapat menetap 2-6 hari kebutaan
• Early sign hyperemia diskus optikus dan penurunan respon
Mata pupil terhadap cahaya
41
PEMERIKSAAN PENUNJANG
◦ Bikarbonat serum menurun (<
15mEq/L)
◦ Peningkatan anion gap ( >10 mOsm/l)
◦ Kadar methanol serum Gold
Standard
◦ CT scan 24 jam nekrosis putamen
bilateral beberapa hari nekrosis
substansia alba
42
TATA LAKSANA
RESUSITASI
1. MENCEGAH TOKSISITAS
BERLANJUT
2. Emesis dan Kumbah Lambung
ELIMINASI secepat mungkin karena metanol
cepat diserap oleh lambung
Menggunakan “KARBON
AKTIF” Menghambat
penyerapan metanol oleh
Lambung
43
TATA LAKSANA
ANTIDOTUM
ETANOL
Pada intoksikasi berat : Etanol absolut (50-60ml) dilarutkan dalam 500ml dekstrose 5%,
diberikan i.v dalam waktu 30 menit, selanjutnya diikuti 12 ml etanol absolut setiap jam
Pada intoksikasi ringan : Etanol dapat diberikan peroral. Dosis oral dimulai dengan 1,5
mg/kg dalam larutan 5%, diikuti 0,5-1ml/kg tiap 2 jam peroral selama 4 hari
FOMEPIZOLE
45
TATA LAKSANA
MEDIKAMENTOSA
ASAM FOLAT
Mempercepat Konversi format menjadi CO2 dan H20
Dosis : 50 mg iv, tiap 4-6 jam
NATRIUM BIKARBONAT
INDIKASI
1. Kadar metanol dalam darah lebih dari 40 mg % atau
lebih
2. Osmolar gap > 10 mOsm/L
3. Asidosis metabolik berat yang tidak dapat dikoreksi
dengan bikarbonat
Dikerjakan sampai
kadar metanol <20 mg/ dL
47
TATA
LAKSANA
HYPERKALEMIA
48
ETANOL
• Euforia
KeracunanAkut • Inkoordinasi ringan
• Hipoglikemia
(Ringan) • Peningkatan sifat agresif
Keracunan Akut
• KOMA
(Berat)
RESUSITASI
1. MENCEGAH TOKSISITAS
BERLANJUT
2. Emesis dan Kumbah Lambung
ELIMINASI secepat mungkin karena metanol
cepat diserap oleh lambung
Menggunakan “KARBON
AKTIF” Menghambat
penyerapan metanol oleh
Lambung
51
TATA LAKSANA
SUPORTIF
1. INFUS D5
2. D40% BOLUS SESUAI DENGAN HIPOGLIKEMI
3. ThiamineHidroklorid 500 mg diencerkan dalam 100
cc normal saline diberikan perinfus dalam waktu
30 menit setiap 8 jam 2-3 hari
respon : dosis 250 mg iv/im selama 3-5 hari
Tidak respon : pemberian dihentikan 2-3 hari
4. Profilaksis : 250 mg sekali sehari 3-5 hari
52
TATA LAKSANA
HEMODIALISA
53
Daftar Pustaka
54
TERIMAKASIH
55