Anda di halaman 1dari 32

REFERAT

PENURUNAN KESADARAN

Disusun oleh : Dylan Darient Jayanegara


Pembimbing : dr. Julintari Indriyani
Bidramnanta, Sp.S
PENDAHULUAN
Permasalahan medis yang pelu
diperhatikan
Belum sepenuhnya diketahui
kesadaran secara cepat
merupakan kegawat daruratan
Merupakan gambaran adanya
gangguan/kerusakan fungsi otak
Perlu penanganan cepat -> cegah
kerusakan lebih lanjut
DEFINISI
Kesadaran = sadar akan diri & lingkungan
aksi -> reaksi

kesadaran = sebaliknya

2 komponen kesadaran
- Arousal
- Konten
FISIOLOGI
ETIOLOGI
Mengganggu interaksi RAS Cortex
Cerebri
Gangguan metabolik toksik
- ensefalopati metabolik primer
- ensefalopati metabolik sekunder
Gangguan struktur intracranial
- Supratentorial
Lesi difus hemisfer
Herniasi singuli, sentral, transtentorial, uncall

- Infratentorial
Lesi RAS
Herniasi cerebelum
HERNIASI OTAK
Herniasi cingulata/subfalcine
- gejala tidak spesifik
- TIK
- dapat berlanjut ke herniasi
sentral/uncall
Herniasi sentral/transtentorial
deteriorasi rostro-caudal
- Fase Diensefalik
- Fase Midbrain-Pons Atas
- Fase Pontin Bgn Bawah-Medulla
Atas
Tanda Klinik Fase Diensefalik.
Tanda Klinik Fase Diensefalik.
Tanda Klinik Fase Midbrain Pons
Atas.
Herniasi uncall
- Fase Dini Nervus III.
- Fase Lanjut Nervus III.
- Fase Midbrain Lower Pons.
Tanda Klinik Herniasi Unkus Fase
Dini N. III
Tanda Klinik Herniasi Unkus Fase Lanjut
N.III
Tanda Klinik Fase Midbrain Pons
Bawah
Herniasi tonsilar
Disfungsi pusat pernapasan dan
jantung
S : Sirkulasi (stroke, penyakit jantung)
E : Ensefalitis (dengan tetap mempertimbangkan adanya infeksi
sistemik atau sepsis yang mungkin melatarbelakanginya atau
muncul secara bersamaan)
M : Metabolik (hiperglikemia, hipoglikemia, hipoksia, uremia,
dan koma hepatikum)
E : Elektrolit (diare dan muntah)
N : Neoplasma (tumor otak baik primer ataupun metastasis)
I : Intoksikasi (berbagai macam obat atau bahan kimia)
T :Trauma (terutama trauma kapitis : kontusio, komosio,
perdarahan epidural, perdarahan subdural, dan dapat pula
trauma andomen dan dada)
E : Epilepsi (pasca serangan grand mal atau pada status
epileptikus)
KESADARAN SECARA
KUANTITATIF
Compos mentis
Dementia
Somnolen
Hypersomnia
Delirium
Abulia
Obtundation/apatis
Akinetic mutism
Stupor
Minimaly conscious
Coma
state
Locked-in
Vegetative state
syndrome
Brain death
KESADARAN SECARA
KUALITATIF
Pemeriksaan derajat kesadaran GCS untuk penglihatan (E):
E1 tidak membuka mata dengan rangsang nyeri
E2 membuka mata dengan rangsang nyeri
E3 membuka mata dengan rangsang suara
E4 membuka mata spontan

Motorik (M):
M1 tidak melakukan reaksi motorik dengan rangsang nyeri
M2 reaksi deserebrasi dengan rangsang nyeri
M3 reaksi dekortikasi dengan rangsang nyeri
M4 reaksi menjauhi sumber nyeri
M5 reaksi menjauhkan sumber nyeri
M6 reaksi motorik sesuai perintah

Verbal (V):
V1 tidak menimbulkan respon verbal dengan rangsang nyeri (none)
V2 respon mengerang dengan rangsang nyeri (sounds)
V3 respon kata dengan rangsang nyeri (words)
V4 bicara dengan kalimat tetapi disorientasi waktu dan tempat (confused)
V5 bicara dengan kalimat dengan orientasi baik (orientated)
DIAGNOSIS
Anamnesis
TTV
Tipe pernafasan
Bau nafas
Pemeriksaan fisik umum
Pemeriksaan fisik neurologis
umum
- Bukaan kelopak mata
- Deviasi kepala & lirikan
- Respon motorik

Level kesadaran
- Kualitatif
- Kuantitatif
Pupil
Gerakan bola mata
Spontan
- ke kanan dan kiri (metabolik)
- refractory nystagmus (tegmentum
mesensefalon)
- convergence nystagmus
(mesensefalon)
- ocular bobbing (caudal pons)
- nystagmoid jerking 1 mata (mid-
lower pons)
Gerakan bola mata
refleks
Refleks kornea
Refleks muntah
Refleks fisiologis & patologis

Laboratorium
lab darah: dpl, fungsi hati, fungsi ginjal, keton,
elektrolit
AGD
Pungsi lumbal

Penunjang
CT scan/MRI
EEG
TATALAKSANA
Umum
Tidurkan lateral dekubitus dengan leher sedikit
ekstensi
Imobilisasi jika curiga fraktur cervikal, pasang iv
line dan sekaligus sampling darah
Monitoring ttv dan ekg jika tersedia
Pasang NGT
Jika dicurigai adanya overdosis opium/ morfin,
berikan nalokson 0,01 mg/kgbb setiap 5-10
menit sampai kesadaran pulih (maksimal 2 mg).
Khusus
Pada herniasi
Pasang ventilator lakukan hiperventilasi dengan
target PCO2: 25- 30 mmHg.
Berikan manitol 20% dengan dosis 1-2 gr/ kgbb
atau 100 gr iv. Selama 10-20 menit kemudian
dilanjutkan 0,25-0,5 gr/kgbb atau 25 gr setiap 6
jam.
Edema serebri karena tumor atau abses dapat
diberikan deksametason 10 mg iv lanjutkan 4-6
mg setiap 6 jam.
Jika pada CT scan kepala ditemukan adanya CT
yang operabel seperti epidural hematom, konsul
bedah saraf untuk operasi dekompresi.
Pengobatan khusus tanpa herniasi
Ulang pemeriksaan neurologi yang
lebih teliti.
Jika pada CT scan tak ditemukan
kelainan, lanjutkan dengan
pemeriksaan pungsi lumbal (LP). Jika
LP positif adanya infeksi berikan
antibiotik yang sesuai. Jika LP positif
adanya perdarahan terapi sesuai
dengan pengobatan perdarahan
subarakhnoid.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai