Anda di halaman 1dari 3

1. Apakah bisa meningitis menjadi ensefalitis?

2. Bagaimana bisa meningitis tb mengakibatkan kelumpuhan saraf otak?


3. Mengapa dilakukan tapering off pada terapi dexa dan manitol?
4. Bagaimana perbedaan hasil pungsi lumbal terhadap meningitis akibat bakteri virus
jamur?

Proses ini dapat menimbulkan infeksi sekunder dari otak jika bakteri makin meluas menuju
jaringan otak sehingga menyebabkan encephalitis dan ganggguan neurologi lebih lanjut.

Proses patologis pada meningitis tuberkulosa diawali oleh adanya reaksi hipersensitivitas

terhadap pelepasan bakteri atau antigennya dari tuberkel ke dalam rongga subarakhnoid. Hal ini

menyebabkan terbentuknya eksudat tebal dalam rongga subarakhnoid yang bersifat difus,

terutama berkumpul pada basis otak. . Eksudat yang tebal ini juga dapat menimbulkan kompresi

pembuluh darah pada basis otak dan penjeratan saraf kranialis. Kelumpuhan saraf otak yang

tersering ialah N VI, diikuti dengan N III, N IV dan N VII, dan bahkan dapat terjadi pada N VIII

dan N II.

4
Dari hasil pungsi lumbal, kita menilai jumlah sel, protein, dan glukosa, dari sini bisa diketahui
etiologi meningitisnya. Pada meningitis bakteri, dapat ditemukanpeningkatan jumlah sel
(dominan PMN/polimorfonuklear) dan protein disertai dengan penurunan glukosa sebab
glukosa di sini merupakan bahan baku bakteri untuk metabolisme. Infeksi akibat TB memiliki
karakteristik mirip dengan meningitis bakteri pada umumnya, tapi dengan jumlah sel
dominannya adalah limfosit (MN/mononuclear), sedangkan infeksi virus memiliki
karakteristik glukosa dan protein yang normal jumlahnya dengan leukosit rendah (dominan
limfosit).

Bila digunakan dalam dosis tinggi dan jangka panjang, prednison dapat menyebabkan penekanan
fungsi kelenjar adrenal, Penggunaan prednison jangka panjang akan menyebabkan penurunan
produksi hormon kortisol oleh kelenjar adrenal. Untuk mengembalikan fungsi normal kelenjar
adrenal, perlu dilakukan tapering-off (penurunan dosis secara perlahan).

Bila obat ini dihentikan secara tiba-tiba, dapat terjadi gejala penarikan (withdrawal symptoms)

berupa kelelahan, nyeri pada sendi, lemah otot, kehilangan nafsu makan, mual dan muntah,

demam, hipoglikemia, hipotensi, dan dehidrasi.

Manitol

Mannitol diberikan secara tapering off. Tujuan pemberian tapering off adalah untuk
mencegah rebound tekanan intra kranial (tekanan intra kranial kembali tinggi) (Satyopranoto,
2011). Tekanan intra kranial harus dimonitor, harus turun dalam waktu 60-90 menit, karena efek
manitol dimulai setelah 0,5-1 jam pemberian (Susanti dan Satyo, 2013).
keadaan patologis terjadinya akumulasi cairan di
Edema serebri :
dalam jaringan otak sehingga meningkatkan volume otak. Dapat
terjadi peningkatan volume intraseluler (lebih banyak di daerah
substansia grisea) maupuN ekstraseluler (daerah substansia
alba), yang menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan
intrakranial.

Intra adrenal hemorrhage (Waterhouse-Friderichsen syndrome) setelah meningococcal


septicemia

\ Ketidaksesuian sekresi ADH (hormon antidiuretik).derajat dan lamanya hiponatremia mempunyai


hubungan dengan komplikasi meningitis.Karena itu diagnosis dini sangat penting. Kemungkinan hal
tersebut terjadi karena reaksi peradangan lebih banyak pada basis otak atau basil TBC sendiri
host response terhadap organisme penyebab. Terjadi peningkatan produksi hormon antidiuretik
dengan akibat terjadi retensi cairan yang dapat menimbulkan tanda-tanda intoksikasi cairan.

Infiltrasi eksudat pada pembuluh darah kortikal atau meningel menyebabkan proses inflamasi
yang terutama mengenai arteri kecil dan sedang sehingga menimbulkan vaskulitis

Anda mungkin juga menyukai