SOMATIK Kolinergik
Kontraksi
otot skelet
Aktivitas
parasimpatis
Aktivitas
simpatis
Transmisi Neurotransmitter
Aktivitas
parasimpatis
Aktivitas
simpatis
Botulism
Keracunan yang ditimbulkan akibat makanan
yang mengandung neurotoksin yang
diproduksi oleh Clostridium botulinum
GEJALA:
• Diplopia – double vision
• Dysarthria – difficulty in speech articulation
• Dysphonia – difficulty in voice production
• Dysphagia – difficulty in swallowing
Transmisi
Adrenergik
Pembentukan Katekolamin (pada
gambar: NE)
Sintesis
Katekolamin
Sebagian besar produk akhir dari neuron pasca
ganglion simpatis, adalah NorEpinefrin (NE).
Di neuron Dopaminergik,
sintesis berakhir di Dopamin.
Cara Kerja Sistem Saraf Otonom
Cara kerja sistem saraf otonom secara garis besar: Setelah neurotransmitter dilepaskan,
neurotransmitter akan berlekatan dengan reseptornya kemudian menghasilkan suatu efek.
• ACh ke reseptor Kolinergik: muskarinik, nikotinik
• NE dan E ke reseptor Adrenergik: alfa, beta
• Dopamin ke reseptor Dopaminergik
Reseptor untuk ACh (ada 2 jenis: muskarinik atau nikotinik)
Reseptor Muskarinik Lokasi
M1 Neuron SSP
M3 Kelenjar eksokrin
Pembuluh darah (otot polos dan sel endotel-nya)
Neuron SSP
M4 Neuron SSP
M5 Neuron SSP
D2 Otak
D3 Otak
D4 Otak
= m. dilator pupil
= m. constrictor pupil
Efek Simpatis
dan Parasimpatis
Eazy way to remember 👻
Simpatis = fight or flight (lawan atau kabur) 🡪 anggap seperti dikejar hantu di malam hari.
• Deg-deg an = heart rate meningkat (kekuatan dan kecepatan kontraksi meningkat, terjadi
vasokontriksi, tekanan darah naik)
• Napas terengah-engah = bronkodilatasi agar udara banyak yang masuk
• Mata dibuat agar bisa lebih melihat dalam gelap = pupil midriasis (kontraksi m. dilator pupil)
• Gak kepikiran buat mencerna makanan = relaksasi usus, motilitas/peristaltik usus menurun, sekresi
sekret dan enzim menurun/menjadi kental
• Gak kepikiran buat pipis = relaksasi m. detrusor, kontraksi m. sphincter di VU
• Butuh energi banyak = peningkatan glukogenolisis dan lipolisis
• Berkeringat = peningkatan aktivitas kelenjar keringat
• Ejakulasi = HR meningkat saat berada pada awal orgasme, dimana ejakulasi adalah salah satu
tanda orgasme dari laki-laki
Eazy way to remember ️️
Parasimpatis = rest and digest (istirahat dan mencerna) 🡪 anggap seperti sedang santuy di
pantuy.
• Heart rate menurun, vasodilatasi, tekanan darah menurun
• Bronkokontriksi
• Miosis pupil (kontraksi m. constrictor pupil dan m. siliaris)
• Kontraksi usus, motilitas/peristaltik usus meningkat, sekresi sekret dan enzim meningkat/menjadi
encer
• Kontraksi m. detrusor, relaksasi m. sphincter di VU
• Penghambatan glukogenolisis dan lipolysis
• Penurunan aktivitas kelenjar keringat
• Ereksi
Efek Simpatis
Sumber
Katzung BG. (2010). Farmakologi Dasar & Klinik Edisi 12. San Francisco:
McGraw-Hill.
Brunton LL. (2018). Goodman and Gilman’s The Pharmacological Basis of
Theraupetics 13th Ed. New York: The Mc Graw Hill.
Silverthorn DU. (2010). Human physiology: an Integrated Approach 5th ed. San
Francisco: Pearson/Benjamin Cummings
Lampiran
Obat SSO
Milania Dwi Arwinda
G0018126
Sistem Saraf Otonom
Sistem saraf otonom (SSO) terdiri atas Saraf Simpatis dan Parasimpatis. Secara
umum, kedua susunan saraf ini cenderung bekerja pada organ yang sama namun
menghasilkan efek yang berlawanan. Kedua system ini dibedakan berdasarkan
neurotransmitter yang dikeluarkan pada ujung saraf postganglion.
MIMETIK LITIK
Mimesis : Menyerupai Lisis : pemecahan / penghancuran
Obat SSO
● Parasimpatomimetik : menyerupai efek asetilkolin, agonis kolinergik
● Parasimpatolitik : menghambat efek asetilkolin, antagonis kolinergik/ antikolinergik
● Simpatomimetik : menyerupai efek NE, agonis adrenergic
● Simpatolitik : menghambat efek NE, antagonis adrenergik/ antiadrenergik
Parasimpato
Parasimpatolitik Simpatomimetik Simpatolitik
mimetik
Metamfetami
Metakolin Arekolin Prostigmin Skopolamin Norepinefrin β blocker
n
Skopolamin
Betanekol Edrofonium metobromida Dobutamin Kokain
Metantilen
bromida
Pirenzepin
Sirkulasi Cairan Mata Normal
SIRKULASI:
Rangsang Simpatis -> Reseptor Beta 1 di Ciliary
epithelium -> sekresi cairan aqueous humor ->
cairan mengalir dari posterior chamber ke
anterior chamber -> di drainase oleh Trabecular
Meshwork-> cairan masuk ke canalis Schlemm-
> aqueous veins-> episcleral venous system
Open angle vs closed angle Glaucoma
Respon otot mata ketika diberi obat?
↑ produksi lendir
↑ motorik & sekresi usus
spasme otot polos bronkus
mengkontriksi pupil mata -> membuka kanalis schlemm untuk menambah aliran humor
aqueus (cairan).
• Indikasi :
Obat ini dipakai untuk mengobati glaucoma dengan menurunkan tekanan cairan (intraocular)
dalam bola mata.
Merangsang M. Constrictor Pupil & M. Ciliaris → miosis & akomodasi → iris menjauhi sudut
camera occuli anterior & anyaman trabekular di pangkal M. Ciliaris terbuka → aquaeous humor
mengalir melalui canalis schlemm → drainase
Indikasi ALKALOID TUMBUHAN
Obat Indikasi
• Mekanisme :
Menghambat kerja enzim asetilkolinesterase di ujung saraf kolinergik →
menghambat hidrolisis Ach
• Cara kerja :
- Reversibel : edrofonium, fisostigmin
- Irreversibel : senyawa organofosfat (gas perang , insektisida)
FARMAKODINAMIK ANTIKOLINESTERASE
Kronotropik (-)
Inotropic (-)
Dromotropik (-)
menurunnya curah jantung
FISOSTIGMIN
EDROPHONIUM : DIAGNOSIS
PYRIDOSTIGMIN : GET RID THE
SYMPTOMS
INDIKASI ANTIKOLINESTERASE
Obat Indikasi
Edrofonium (short-acting) Diagnosis Myasthenia Gravis,
takiaritmia
Neostigmin (intermediate-acting) Myasthenia Gravis, ileus
postoperatif dan neurogenik, retensi
urin
Piridostigmin (intermediate-acting) Myasthenia Gravis
• Efek utama:
1. Pengobatan prabedah untuk mengurangi sekresi salivasi
Midriasis siklopegi
Fotofobia kemampuan
melihat dekat hilang
Ekstrak belladonna : obat tetes
mata
Hati hati Glaukoma !!
Parkinson Disease
Disebabkan oleh penurunan jumlah dopamine. Dopamin berfungsi
dalam menghantarkan impuls , sehingga gerakan yang dihasilkan
kurang terkoordinasi dengan baik
Gejala TRAP
T (Tremor) – Resting Tremor
R (Rigid) – Kaku
A (Akinesia/Bradikinesia) – Kemampuan gerak hilang / lambat
P (Posture) – Postural Instability ( Gangguan Kesimbangan Postural)
NIKOTINIK
Motor end plate : kekakuan otot
fasikulasi & kelumpuhan otot nafas
DISPNEU
SIANOSIS
ATROPIN : antidotum keracunan organofosfat
kerja enzim
Keracunan AchE hidrolisis penumpukan
insektisida terhambat Ach juga Ach di celah
organofosfat secara terhambat sinaps
irreversibel
SIMPATOMIMETIK
SIMPATOMIMETIK
• Mekanisme kerja pada sel-sel organ:
1. Langsung : epinefrin, norepinefrin, dopamin
3. Campuran : efedrin
Farmakodinamik EPINEFRIN
SAL NAPAS
Pseudoefedrin : dekongestan nasal (venokontriksi mukosa hidung melalui reseptor α1)
Β2 agonis (salbutamol, terbutalin, dll) : asma bronkhial
RX ALERGI
Epinefrin : syok anafilaktik
MATA
Fenilefrin : midriatik efektif pada pemeriksaan retina
Apraklonidin dan brimonidin : menurunkan TIO, Glaukoma
• Efek samping :
1. Dosis tinggi dapat mengakibatkan aritmia jantung, oleh karena itu perlu
dipantau dengan elektrokardiogram (EKG).
• Efek utama :
• menghambat efek neurotransmitter secara langsung dengan menempati reseptor
alfa atau beta
• tidak langsung dengan menghambat pelepasan neurotransmitter, NE atau E.
FARMAKODINAMIK SIMPATOLITIK
1. Adrenoseptor blocker / antagonis adrenoseptor
a. α-blocker
Reversibel : Fentolamin, prazosin
Irreversibel : fenoksibenzamin
b. β-blocker ex : propanolol, bisoprolol
Sebab Curah jantung turun -> penurunan perfusi Biasanya hasil dari gangguan listrik di jantung
organ
Refleks kornea
+ +
Refleks konsensual
- -
Bagaimana mekanisme terjadinya refleks kornea dan
refleks konsensual?
REFLEKS KORNEA
The corneal blink reflex is caused by a loop between the
trigeminal (V) sensory nerves and the facial motor (VII)
nerve innervation of the orbicularis oculi muscles.