Kejang (konvulsi)
Hiperaktivitas otonomik
Petit mal
Kejang parsial
terbagi menjadi :
Simple partial seizures Kejang parsial
pasien tidak kehilangan kesadaran
dari tubuh
Complex partial seizures
pasien melakukan gerakan-gerakan tak terkendali:
Farmakodinamik
Trimetadion SSP memperkuat depresi
pascatransmisi transmisi impuls dihambat
Memulihkan pola EEG normal pada bangkitan lena
Trimetadion
Farmakokinetik
Mudah diabsorpsi dari sal cerna dan didistribusi
ke berbagai cairan tubuh
Biotransformasi terutama di hati dg demetilasi
menghasilkan didion (5,5 dimetiloksazolidin 2,4
dion atau DMO) masih aktif thd bangkitan
lena, tp lebih lemah
Ekskresi didion lambat cenderung terjadi
penumpukan metabolit pada pengobatan kronik
Trimetadion
Intoksikasi dan efek samping
Ringan: sedasi, hemeralopia
Lebih berat: gejala pada kulit (ruam morbiliform,
akneform, dermatitis eksfoliatif, eritema
multiformis), darah (neutropenia ringan, anemia
aplastik), ginjal (sindroma nefrotik), dan hati
(hepatitis)
Dapat menimbulkan bangkitan tonik klonik
Sedasi berat dapat diatasi dg amfetamin
Trimetadion
Indikasi
Terutama bangkitan lena murni
Sebaiknya kombinasi trimetadion dg fenobarbital, primidon
atau fenitoin
Kombinasi dg fenobarbital dan primidon efek sedasi
memberat
Kombinasi dg mefenitoin gangguan pada darah dapat
bertambah berat
Kontraindikasi
Anemia, leukopenia, penyakit hati, ginjal, dan kelainan
n.opticus
Etosuksimid
Paling selektif thd bangkitan lena
Juga efektif untuk bangkitan mioklonik dan
akinetik
Diabsorpsi lengkap melalui sal cerna
Distribusi merata kesegala jar. Kadar CSS =
kadar plasma
Efek samping: mual, sakit kepala, kantuk,
ruam kulit, agranulositosis, pansitopenia
Karbamazepin
Pertama digunakan untuk pengobatan trigeminal neuralgia
Efektif thd bangkitan parsial kompleks dan bangkitan tonik
klonik
Analgesik selektif
Efektif untuk pengobatan depresi bipolar
¼ pasien mengalami efek samping
Mekanisme kerja mirip fenitoin
Efek samping: pusing, vertigo, ataksia, diplopia, penglihatan
kabur, mual, muntah, anemia aplastik, agranulositosis,
dermatitis, eosinofilia, limfadenipati, splenomegali, Steven
Johnson
Karbamazepin
Intoksikasi akut: stupor atau koma, iritabel, kejang, depresi
napas
Hewan: teratogenik dan karsinogenik
Fenobarbital dan fenitoin meningkatkan kadar
karbamazepin
Biotransformasi karbamazepin dihambat oleh eritromisin
Konversi primidon menjadi fenobarbital ditingkatkan
karbamazepin
Karbamazepin + asam valproat menurunkan kadar asam
valproat
Diazepam
Obat terpilih untuk status epileptikus (IV)
Bermanfaat untuk bangkitan parsial sederhana
(bangkitan klonik fokal) yg refrakter thd terapi lazim
Efektif pada bangkitan lena
Status epileptikius Diazepam IV 5 – 20 mg, dapat
diulang seprlunya dg tenggang waktu 15 – 20 mnt
sampai beberapa jam
ES: obstruksi sal napas oleh lidah, depresi napas,
hipotensi, henti jantung, dan kantuk
Asam valproat
Efektif untuk epilepsi umum (bangkitan lena, bangkitan tonik
klonik) dan bangkitan epilepsi parsial (bangkitan parsial
kompleks)
Kurang efektif untuk epilepsi fokal
PO mudah diabsorpsi
t½ = 8 – 10 jam
Dalam bentuk amida, depamida t½ = 15 jam
70% dosis valproat diekskresi di urin dalam 24 jam
Toksisitas: gangguan sal cerna (anoreksia, mual, muntah),
sistem saraf (kantuk, ataksia, tremor), hati (peningkatan
aktivitas enzim-enzim hati, kadang-kadang nekrosis hati),
ruam kulit, dan alopesia
Asam valproat
Dosis: 3 x 200 mg/hr setelah 3 hari: 3 x 400
mg/hr. dosis harian: 0,8 – 1,4 g.
Anak-anak: 20 – 30 mg/kgBB/hr
Asam valproat meningkatkan kadar fenobarbital 40%
karena terjadi penghambatan hidroksilasi fenobarbital
Fenitoin total dalam plasma menurun karena
biotransformasi meningkat dan pergeseran fenitoin
dari ikatan protein plasma
Asam valproat + klonazepam status epileptikus
bangkitan lena
Fenasemid
Derivat asetilurea
Analog 5 fenilhidantoin
Antikonvulsi berspektrum luas
Meningkatkan ambang rangsang fokus serebral
hipereksitabilitas dan letupan abnormal neuron
ditekan
Obat toksik
ES tersering psikotik
ES fatal: nekrosis hati, anemia aplastik, neutropenia
Fenasemid
Indikasi: bangkitan tonik klonik, bangkitan lena,
bangkitan parsial kompleks
Sering dikombinasi dg fenobarbital
Untuk bangkitan parsial kompleks kombinasi dg
fenitoin
Kombinasi dg antikonvulsi lain memungkinkan
intoksikasi > berat
Dosis: 1,5 – 5,0 g sehari
Anak 5 – 10 th ½ dewasa
Acetazolamide
Penghambat carbonic anhidrase
Diuretika Menghambat carbonic anhidrase
Digunakan untuk semua jenis seizure
Sel otak menstabilkan influks Na yg patologik
Cepat terjadi toleransi
Digunakan pada wanita yg mengalami
perkembangan terjadinya seizure waktu haid
Dosis: 10 mg/kgBB/hr, maks 1000 mg/hr
Anak-anak: 12 – 25 mg/kgBB/hr
Inhibitor carbonic anhidrase lain SULTIAME
Vigabatrin
T-vinyl-GABA
Inhibitor reversibel GABA aminotransferase
(GABA-T) jumlah GABA >> efek inhibitorik
>>
Pengobatan partial seizure
Dosis: dimulai 500 mg 2 x sehari; jumlah total 2
– 3 g sehari
ES: rasa kantuk, pusing, peningkatan BB,
agitasi, bingung, psikosis, edema intramielin
(pada tikus dan anjing), defek lapang pandang
Vigabatrin
Absorpsi cepat
Bioavailabilitas 60%
Waktu paruh 6 – 8 jam
Eliminasi terutama lewat ginjal
Kontraindikasi: penyakit mental sebelumnya
Gabapentin
Asam amino, analog GABA
Efektif thd seizure parsial
Dosis: 2400 – 4800 mg/hr, 2 – 3 X
Efektif thd nyeri neuropati
ES: somnolen, pusing, ataksia, sakit kepala, tremor
Tdk dimetabolisme dan tdk menginduksi enzim
hepatis
Tdk terikat protein plasma
Eliminasi melalui ginjal dlm bentuk tdk berubah
Waktu paruh 5 – 8 jam
Topiramate
Menyakat kanal natrium yg bergantung voltase
Memperkuat efek inibitorik GABA
Efektif thd seizure parsial dan tonik klonik umum
Dosis: 200 – 600 mg/hr
ES: rasa kantuk, kelelahan, pusing, lambat berpikir,
parestesi, kegelisahan, bingung, urolitiasis
Teratogenik (binatang coba)
Absorpsi cepat (2 jam)
Bioavailabilitas 80%
Ikatan dg protein plasma 15%
Metabolisme: 20 – 50% tdk aktif
Ekskresi: urin, sbgan besar dlm bentuk tdk berubah
Waktu paruh 20 – 30 jam
Pemilihan obat
Kejang Umum (generalized seizures)
Kejang
parsial Tonic-clonic Abscense Myoclonic,
atonic