Anda di halaman 1dari 17

EPILEPSI PADA

ANAK
Dr. NATASHA YUWANITA, M.KED(PED), Sp.A
Curriculum Vitae
 dr. Natasha Yuwanita, M.Ked (Ped), Sp.A
 Palembang / 20 Oktober 1982
 : natashayuwanita
 : natasha.yuwanita@gmail.com
Your Picture Here  : Natasha Yuwanita
 Riwayat Pendidikan
❖ 2000-2007  Fakultas Kedokteran Atma Jaya
Jakarta
❖ 2011-2016  Magister Kedokteran Pediatrik Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara
❖ 2012-2016  Spesialis Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

v
Epilepsi
 suatu gangguan saraf kronik, dimana terjadi kejang yang bersifat
reccurent
 Kejang : manifestasi klinik dari aktivitas neuron cortical yang berlebihan
di dalam korteks serebral dan ditandai dengan adanya perubahan aktifitas
elektrik pada saat dilakukan pemeriksaan EEG.

 Manifestasi klinik kejang sangat bervariasi tergantung dari daerah otak


fungsional yang terlibat
Etiologi
 Epilepsi --- gangguan/abnormalitas dari pelepasan neuron.
 Banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya abnormalitas pelepasan
neuron, seperti :
 Birth trauma

 Cedera kepala

 Tumor otak

 Penyakit cerebrovaskular

 Genetik

 Idiopatik
Diagnosis
 Pasien didiagnosis epilepsi
jika mengalami serangan
kejang secara berulang
 Untuk menentukan jenis
epilepsinya, selain dari
gejala, diperlukan
berbagai alat diagnostik :
 EEG

 CT-scan

 MRI

 Lain-lain
Klasifikasi epilepsi
• Berdasarkan tanda klinik
dan data EEG, kejang
dibagi menjadi :
– kejang umum (generalized
seizure)  jika aktivasi
terjadi pd kedua hemisfere
otak secara bersama-
sama
– kejang parsial/focal  jika
dimulai dari daerah
tertentu dari otak
Kejang umum terbagi atas:

 Tonic-clonic convulsion = grand mal

 merupakan bentuk paling banyak


terjadi

 pasien tiba-tiba jatuh, kejang, nafas


terengah-engah, keluar air liur

 bisa terjadi sianosis, ngompol, atau


menggigit lidah

 terjadi beberapa menit, kemudian


diikuti lemah, kebingungan, sakit
kepala atau tidur
 Abscense attacks = petit mal
 jenis yang jarang
 umumnya hanya terjadi pada masa anak-anak atau awal remaja
 penderita tiba-tiba melotot, atau matanya berkedip-kedip, dengan
kepala terkulai
 kejadiannya cuma beberapa detik, dan bahkan sering tidak disadari
 Myoclonic seizure
 biasanya tjd pada pagi hari, setelah bangun tidur
 pasien mengalami sentakan yang tiba-tiba
 jenis yang sama (tapi non-epileptik) bisa terjadi pada pasien normal
 Atonic seizure
 jarang terjadi
 pasien tiba-tiba kehilangan kekuatan otot  jatuh, tapi bisa segera
recovered
Kejang parsial terbagi menjadi :

 Simple partial seizures


 pasien tidak kehilangan kesadaran

 terjadi sentakan-sentakan pada bagian


tertentu dari tubuh

 Complex partial seizures


 pasien melakukan gerakan-gerakan tak
terkendali: gerakan mengunyah, meringis, dll
tanpa kesadaran
gEnEralizED EpilEptiC
Form aCtivity
FoCal EpilEptiC Form aCtivity
Prinsip pengobatan pada epilepsi
 Monoterapi
 Menurunkan potensi efek samping

 Meningkatkan kepatuhan pasien

 Hindari / minimalkan penggunaan antiepilepsi sedatif


 Jika monoterapi gagal, dapat diberikan sedatif atau politerapi

 Pemberian terapi sesuai dengan jenis epilepsinya


 Mulai dengan dosis terkecil (dapat ditingkatkan sesuai dengan kondisi
pasien)
Penatalaksanaan

 Non farmakologi :

 Amati faktor pemicu

 Menghindari faktor pemicu (jika ada), misalnya : stress, OR, konsumsi kopi atau
alkohol, perubahan jadwal tidur, terlambat makan, dll.

 Farmakologi : menggunakan obat-obat antiepilepsi


Terapi Farmakologi

Generalized
Partial Atypical
DRUG Tonic- Clonic/ Absence
Absence
Seizure Grand Mal

Carbamazepine Valproate
Drug of Ethosuximide
Phenytoin Carbamazepine Valproate
Choice Valproate
Valproate Phenytoin

Lamotrigine
Lamotrigine
Gabapentine Clonazepam
Topiramate
Topiramate Clonazepam Lamotrigine
Alternative Tiagabine
Primidone
Lamotrigine Topiramate
Phenobarbital
Primidone Felbamate
Phenobarbital
Lama pemberian OAE

 Kejang umum tonik klonik - 2 tahun bebas kejang


 Kejang fokal atau fokal umum - 3 tahun bebas kejang
 Absans – 1 - 2 tahun bebas serangan
 Juvenile Mioklonik - seumur hidup
 Bebas kejang 2 tahun – OAE diturunkan perlahan
 Bebas kejang 2 tahun, hasil EEG ada gelombang epileptiform –
penurunan dosis 3 – 6 bulan
Sumber : Pellock’s Pediatric Epilepsy 2017.h.555-65 ; Swaiman Pediatric Neurology 2017.h.501-6
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA

THANK YOU FOR YOUR KIND ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai