Anda di halaman 1dari 23

STATUS EPILEPTIKUS

Kelompok 5
Aisyah
Ayu Rukmining Handayani
Della Rosa Famela
Sri Saryati
M. Alyo Vidawarman
Pidia Aprianti
Novy nursyal
Definisi
• Peristiwa lepas muatan listrik neuron
otak secara berlebihan dan
Kejang paroksimal

• Bangkitan epilepsi yang berlangsung


terus menerus selama lebih dari 30
Status
Epileptikus menit tanpa diselingi oleh masa sadar
Etiologi

Trauma kepala
Epidural
Hematoma Subdural
Hematoma
Darah Intracerebral
menumpuk Darah Hematoma
diantara tulang menumpuk
tengkorak dan diantara lapisan Pendarahan
lapisan yang disekitar otak
arachnoid dan
menyelimuti otak dura
(dura)
Faktor- faktor yang dapat
menyebabkan SE
• Penghentian obat-obatan antikonvulsan
secara tiba-tiba.
• Demam.
• Kelainan serebrovaskular.
• Gangguan metabolik.
• Infeksi SSP
• dll
Klasifikasi
• Bangkitan berdurasi lebih dari
SE 5 menit atau bangkitan
berulang 2x atau lebih tanpa
Konvulsi pulihnya kesadaran.

• Kondisi saat aktivitas


SE Non- bangkitan memberikan gejala
klinis non-motorik termasuk
Konvulsi perubahan perilaku.
Etiologi

Meningitis

Encephalitis

Cerebral malaria
Etiologi
• Penyebabnya tidak diketahui 
Idiopatik genetik

• simptomatik tatapi penyebabnya


belum diketahui
Kriptogenik • lokasi yang berhubungan dengan
epilepsi tanpa disertai lesi yang
mendasari/lesi di otak tidak diketahui

• Disebabkan oleh kelainan atau lesi


Simtomatik pada susunan saraf pusat
Epidemiologi
• SE terjadi pada 10-41 kasus per 100.000 0rang
dalam pertahun. Di amerika serikat tercatat ada
65.000 kasus per tahun-nya.
• SE pada anak terjadi sekiatr 70% kasus , namaun
lebih sering terjadi pada usis < 60 th
• SE terjadi pada 10-41 kasus per 100.000 0rang
dalam pertahun. Di amerika serikat tercatat ada
65.000 kasus per tahun-nya.
• SE pada anak terjadi sekiatr 70% kasus , namaun
lebih sering terjadi pada usis < 60 th
Patofisiologi
Faktor Pencetus
Penderita epilepsi Pengobatan yang tiba-
tanpa pengobatan tiba dihentikan atau
atau dosis pengobatan gangguan penyerapan
yang tidak memadai GIT

Faktor
pencetus

Pengunaan atau
Keadaan umum yang
withdrawal alkohol,
menurun akibat stres
drug abuse, atau obat-
psikis, atau stres fisik.
obat anti depresi
Menifestasi klinis
Menifestasi klinis SE berbeda-beda tergantung
pada masing-masing jenisnya.
A. Status Epileptikus Tonik-Klonik Umum
(Generalized tonic-clonic Status Epileptikus)
b. Status Epileptikus Klonik-Tonik-Klonik
(Clonic-Tonic-Clonic Status Epileptikus)
c. Status Epileptikus Tonik (Tonic Status
Epileptikus)
d. Status Epileptikus Mioklonik
e. Status Epileptikus Absens
f. Status Epileptikus Non Konvulsif
g. Status Epileptikus Parsial Sederhana
h. Status Epileptikus Parsial Kompleks
Pemeriksaan Penunjang
• EEG
• CT- Scan
• Pemeriksaan laboratorium
– Elektrolit (kadar natrium)
– SGOT & SGPT (fungsi hati)
– Gula darah
– Ureum & kreatinin
Terapi SE Konvulsi
• 0-5 menit (tahap stabilisasi)
– Stabilkan pasien (saluran napas, pernapasan,
sirkulasi, kecacatan, pemeriksaan neurologis)
– Lakukan tes ECG
– Cek gula darah, jika guldar <60mg/dL, maka
• Dewasa : 100 mg thiamin IV lalu 50 mL D50W IV
• Anak<2th: 2 mL/kg D12.5W IV
• Anak >=2th: 2mL/kg D25W IV
Terapi SE Konvulsi
Jika kejang masih berlanjut…
• 5-20 menit (fase terapi awal)
– Pilih salah satu dari 3 pengobatan lini pertama ini :
• IM midazolam (>40kg=10mg, 13-40kg=5mg)
• IV lorazepam (0.1 mg/kg/dosis, max 4mg/dosis)
• IV diazepam (0.15-0.2 mg/kg/dosis, max 10mg/dosis)
– Jika 3 pengobatan tidak tersedia, pilih salah satu :
• IV fenobarbital (15mg/kg/dosis)
• Rektal diazepam (0.2-0.5 mg/kg, max 20mg/dosis)
• Intranasal midazolam, bukal modazolam
Terapi SE Konvulsi
Jika kejang masih berlanjut…
• 20-40 menit (fase terapi kedua)
– Pilih salah satu dari 3 pengobatan lini kedua ini :
• IV fosphenytoin (20mg PE/kg, max: 1500 mg PE/dosis)
• IV asam valproat (40mg/kg, max: 3000 mg/dosis)
• IV levetiracetam (60mg/kg, max: 4500 mg/dosis)
– Jika 3 pengobatan tidak tersedia, pilih salah satu :
• IV fenobarbital (15mg/kg/dosis)
• Catatan: fenobarbital belum digunakan di fase terapi
awal
Terapi SE Konvulsi
Jika kejang masih berlanjut…
• 40-60 menit (fase terapi ketiga)
– Belum ada kejelasan untuk terapi lini ketiga ini,
atau bisa melakukan :
• Ulangi pengobatan lini kedua, atau

Source : American Epilepsy Society


Terapi SE Non-Konvulsi
• Ditemukan pada 1/3 kasus SE
• Klasifikasi
a) SE lena
b) SE parsial kompleks
c) SE lena atipikal
d) SE tonik
e) SE non konvulsivus pada penyandang koma
Terapi SE Non-Konvulsi
Terapi
Tipe Terapi Lain
Pilihan
SE lena Benzodiazepin Valproate IV
e IV/oral
SE parsial kompleks Clobazam Lorazepam/phenytoin/phenobarbita
Oral l IV
SE lena atipikal Valproat oral Benzodiazepine, lamotrigine,
topiramide, methylphenidate,
steroid oral
SE tonik Lamotrigine Methylphenidate, steroid
oral
SE non konvulsivus Phenytoin IV Anastesi dengan thiopentone,
pada penyandang atau pentobarbital, propofol atau
koma phenobarbital midazolam
Prognosis
• Bahaya status epileptikus adalah terjadinya
aritmia kordis, kegagalan respirasi, edema
paru, rabdomiolisis dengan mioglobinuri,
asidosis metabolik, dan hiperpireksia.
Kematian.

• Aktivitas kejang yang berlangsung > 30


menit dan usia lanjut  prognosis buruk
• Trimo kasih

Anda mungkin juga menyukai