DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
Niken Tungga Dewi
Nursofiah
Indrayana
Indah Purnama Sari
Kasmawati
Hj. Nureni B
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
Alhamdulillah selesai tepat waktunya dengan judul Makalah “OBAT
ANTIKONVULSAN/KEJANG” .
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi dan pembelajaran kepada kita
semua khususnya yang bersangkutan dengan obat-obatan. Kesempurnaan hanya milik Allah
SWT, kami menyadari bahwa Makalah ini masih sangatlah jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kamiharapkan
demi kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita, Amiin.
ii
DAFTAR ISI
COVER..............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan................................................................................................................12
3.2 Saran..........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Ada beberapa jenis dan nama untuk serangan kejang seperti grand-mal, petit-
mal dan psikomotor. Klasifikasi internasional dari serangan kejang (Tabel 14-1)
menjelaskan 2 kategori serangan kejang yaitu serangan kejang umum dan parsial.
Seseorang dapat memiliki lebih dari 1 serangan kejang.
1.3 Tujuan
2. Mengetahui :
PEMBAHASAN
Konvulsi merupakan manifestasi gangguan otak lokal atau umum. Dapat terjadi oleh
karena cacat bawaan, penyakit degenerasi, demam, gangguan metabolisme, epilepsi,
anafilaksis neoplasma, penyakit serebrovakulus, keracunan da gejala putus alkohol atau
obat lain.
Kejang umum melibatkan kedua hemisfer. Kejang ini terjadi akibat hipereksitabilitas
diseluruh otak atau tranmisi oleh daerah epileptogenikdiotak karena hiperaktifitasnya atau
hipersinkronitasnya ke kedua sisi otak. Dengan mekanisme yang terakhir kejang total
dapat meniadi umum.
a. Indikasi
b. Kontraindikasi
Hipermagnesemia
Hipokalemia
Anuria
Blok jantung
Persalinan aktif
c. Kerja Obat
Aktif secara osmotik dalam saluran GI, menarik air kedalam lumen
dan menyebabkan peristalsis.
SSP : Mengantuk
KV : bradikardia,aritmia,hipotensi
GI : diare
Metab : hipotermia
Hipomagnesemia
Laksatif
PO (Dewasa) : 10-30 g
a. Indikasi
Penatalaksanaan cemas
Anestesia ringan
Amnesia
b. Kontraindikasi
Pasien koma
Depresi susunan saraf pusat yang sudah ada sebelumnya
c. Kerja obat
Menghilangkan kecemasan
Derm : ruam
a. Indikasi
b. Kontraindikasi
Pasien geriatrik.
c. Kerja obat
Bekerja pada saluran kalsium lambat pada otot polos vaskuler, yang
mengakibatkan vasodilatasi.
Hemat : trombositopenia.
D. Fenitoin (dilantin)
a. Indikasi
b. Kontraindikasi
d. Kerja Obat
Pada saat atau setelah makan : 150-300 mg/hari dalam 1-2 dosis
terpisah atau sesuai protokol (nilai plasma perlu di evaluasi dan diobservasi)
E. Hidralazin Hidroklorida
a. Indikasi
b. Kontraindikasi
c. Kerja Obat
F. Labetalol
a. Indikasi
b. Kontraindikasi
Pada trimester 2 dan 3, dosis trisasi sampai t.d.s berkisar 100-400 mg t.d.s
Dapat ditingkatkan sampai 800mg dalam 3 sampai 4 dosis yang dibagi rata per
hari (maks. 2,4 gr/hari)
Inj. Iv : %0 mg selama 1 menit yang diulang setelah 5 menit (maks. 200 mg)
G. Klonidin
a. Indikasi
Digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan antihipertensi lain
dalam penatalaksaan ringan sampai sedang
b. Kontraindikasi
Hipersensitifitas
c. Kerja Obat
Derm : Ruam
Oral : melalui mulut 2 kali sehari (pagi dan malam sebelum tidur). Jika
dosis tidak sama, menggunakan dosis yang lebih besar pada waktu tidur untuk
mengurangi resiko efek samping.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
L. Joyke Kee dan R. Evelyn Hayes, Farmakologi Kebidanan, Jakarta: EGC 1996
Hopfer Judith Deglin dan Hazard April Vallerand, Farmakologi Kebidanan, Jakarta: EGC
2004
Susanti dan Tri Mika Kumala, Farmakologi Kebidanan Aplikasi Dalam Praktik Kebidanan,
Jakarta: Tim 2011