Rule
Keterlambatan max 15 menit, lebih
dari itu boleh masuk tapi tidak boleh
absen
Boleh makan permen+minum
Ada 5 free time
Pasca UTS
Presentasi 20 % (kelompok sudah
dibagi)
UAS 60%
Active : 15 %
Kehadiran 5%
DEFINISI
Berasal dari kata Yunani : epilembanein
serangan
Gangguan sistem saraf pusat yang ditandai dengan
kejang berulang.
Kejang: manifestasi klinik dari aktivitas syaraf yang
berlebihan/abnormal di dalam korteks serebral
EPIDEMIOLOGI
Etiologi
PATOFISIOLOGI
Ketidakseimbangan
Kejang umum
Kejang Umum
Tonic-
Tonic clonic
Pasien
tiba-tiba
kehilangan
kesadaran, diikuti dengan kejang
fase tonik (selama 30-60 detik),
kemudian kejang klonik (30-60
detik)
Risk : sianosis, inkontinensi urin,
menggigit lidah
Atonic seizure
Penderita mengalami kehilangan
Infantile spasm s
Dikenal dengan West Syndrome Dr. Williams
James West
Terjadi pada antara 3-12 bulan dan umumnya
berhenti 2-4 tahun
Sentakan tiba-tiba yang diikuti dengan
penegangan
Lengan tangan terentangkan dengan cepat,
lutut tertarik ke atas dan tubuh membungkuk
ke depan (jack knife seizure)
melakukan
gerakangerakan tak terkendali antara lain
gerakan mengunyah dan meringis,
tanpa kesadaran.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Stres emosional
Infeksi
Obat obat tertentu
Alkohol
Perubahan hormonal
Terlalu lelah
Fotosensitif
19
11/
Diagnosis
TUJUAN TERAPI
SASARAN TERAPI
1. Keseimbangan neurotransmiter GABA di otak
Prinsip
PrinsipUmum
UmumTerapi
TerapiEpilepsi
Epilepsi
Tx OAE dipilih sesuai jenis epilepsi, ESO dari
Pendekatan m onoterapi
Tujuan utama : mengendalikan bangkitan epilepsi dg satu jenis
obat
Obat yg dipilih adl obat yg terbaik atau paling sesuai utk
bangkitan tertentu dan penderita sendiri
Apabila obat pertama jelas terbukti tdk efektif, maka obat jenis
kedua harus diberikan
Penghentian obat pertama secara mendadak tidak dianjurkan
karena akan menimbulkan bangkitan ulang, penurunan dosis
dianjurkan 20% dari dosis total harian setiap 5 kali waktu paroh
obat
Dalam praktek pendekatan monoterapi mungkin sulit
diterapkan secara konsisten mengingat perlu tenaga
profesional, fasilitas laboratorium yg mendukung serta kerja
sama yg baik antara penderita dan keluarga
ALGORITMA
Diagnosa positif
TATALAKSANA
Mulai pengobatan dg satu AED
EPILEPSI
Pilih berdasar klasifikasi kejang
dan efek samping
Ya
Sembuh ?
Tidak
Tidak
Lanjutkan
terapi
lanjut
Pertimbangka
n,
Atasi dg tepat
Tidak
Tingkatkan
dosis
Hentikan
AED1
Tetap
gunakan
AED2
Tidak
Turunkan dosis
Tambah AED 2
Sembuh?
Ya
Tidak
lanjut
lanjutan
Lanjutk
an
terapi
Tidak sembuh
Tidak kambuh
Selama > 2 th ?
ya
tidak
Hentikan Kembali ke
pengobatanAssesment
awal
Tidak
Ya
Lanjutkan terapi
Tidak
Rekonfirmasi diagnosis,
Pertimbangkan pembedaha
Atau AED lain
11/
surgery
Pasien yang tetap mengalami kejang walaupun
D iet ketogenik
Diet tinggi lemak, cukup protein dan
rendah Karbohidrat
Mekanisme aksi diet ketogenik sbg
anti epilepsi msh belum diketahui
secara pasti
Senyawa keton diperkirakan
berkontribusi terhadap pengontrolan
kejang
Senyawa keton dpt memodifikasi
siklus asam trikarboksilat untuk
TERIMAKASIH
PHARMACISTS CARE
YOUR HEALTH
STATUS
EPILEPTIKUS
STATUS EPILEPTIKUS
kejang umum yang terjadi selama 5 menit atau lebih
Epidemiologi
1.
2.
3.
Tipe serangan
4.
Patogenesis
Umumnya kejang dapat berhenti setelah 5 menit karena ada
Terapi
Non-farmakoterapi:
Tanda-tanda vital dipantau
Pelihara ventilasi
Berikan oksigen
Cek gas darah utk memantau asidosis
Profi
lobat
Karbamazepin (carbamazepin)
Dimetabolisme di liver carbamazepin 10, 11
Fenitoin
Lamotrigin
Lamotrigin
Fenobarbital
sama efektifnya dg karbamazepin & fenitoin pd
Ethosuximide
Hanya efektif pd pengobatan kejang mioklonik
Kanal kalsium merupakan target dari beberapa
obat
antiepilepsi. Etosuksimid menghambat pada kanal Ca 2+ tipe T.
Talamus berperan dalam pembentukan ritme sentakan yang
diperantarai oleh ion Ca2+ tipe T pada kejang absens, sehingga
penghambatan pada kanal tersebut akan mengurangi sentakan
pada kejang absens (4).
Dosis etosuksimid pada anak usia 3-6 tahun 250 mg/hari untuk
dosis awal dan 20 mg/kg/hari untuk dosis pemeliharaan.
Sedangkan dosis pada anak dengan usia lebih dari 6 tahun dan
dewasa 500 mg/hari (11).
Efek samping penggunaan etosuksimid adalah mual dan
muntah, efek samping penggunaan etosuksimid yang lain
adalah ketidakseimbangan tubuh, mengantuk, gangguan
pencernaan, goyah (tidak dapat berdiri tegak), pusing dan
cegukan (10).
Valproat
Benzodiazepin : Clonazepam
Antikonvulsan poten, efektif pd
53
11/
Penatalaksanaan epilepsipada
lanjut usia
Perlu pertimbangan : penyakit lain yg
menyertai, polifarmasi yg
menyebabkan interaksi obat,
perubahan fisiologi tubuh (absorpsi
obat, ikatan protein, metabolisme dan
eliminasi obat)
Prinsip terapi : dosis tunggal atau dua
kali sehari, tidak ada efek samping atau
minimal, tidak ada interaksi obat atau
minimal, ikatan protein rendah,
farmakokinetik linier, tidak berpotensi
reaksi alergi atau idiosinkrasi, dan ada
Contoh aplikasiklinis
Obat2 antiepilepsi gol enzym inducer
misal topiramat menyebabkan
kegagalan oral kontrasepsi pd wanita
shg perlu dosis oral kontrasepsi yg
tinggi ( 50 g)
malformasi kongenital
Barbiturat & fenitoin congenital heart
malformation, orofacial clefts &
malformasi lain
Valproat & carbamazepin spina bifida
(neural tube defect) & hypospadias
ES pd kehamilan yg bukan akibat obat
antiepilepsi : hambatan pertumb,
psikomotor, retardasi mental, BBLR (Berat
Bayi Lahir Rendah)
Penghentian pengobatan
epilepsi
Tergantung jenis bangkitan / kejang dan
prognosis epilepsi
Jenis bangkitan untuk memperkirakan
tingkat kekambuhan, misalnya :
Epilepsi absence atau petit mal tingkat
kekambuhan rendah
Berturut-turut makin tinggi tingkat
kekambuhan : klonik atau mioklonik,
kejang tonik-klonik, parsial sederhana
dan parsial kompleks, selanjutnya kejang
yang terdiri dari lebih dari satu jenis
D am pak penyakit
Aspek psikososial (masalah medik,
MONITORING
MONITORING
EPILEPSI-kehamilan
Nn. X (25 th), seorang penderita
epilepsi, setiap hari mengkonsumsi
Asam valproat dosis normal. Nn X
baru saja menikah dan pada saat
ini pergi ke dokter untuk
merencanakan punya anak.
Analisa kasus tersebut di atas
dengan metode SOAP/ FARM.
Daftar pustaka
Browne TR., Holmes GL., 2000, Epilepsy: Definitions and Background. In: Handbook of Epilepsy, 2nd edition,
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, P., 1-18.
Fisher RS., Boas WE., Blume W., Elger C., Genton P., Lee P., et al., 2005, Epileptic seizures and epilepsy:
definition proposed by the International League Against Epilepsy (ILAE) and the International Bureau for
Epilepsy (IBE), Epilepsia; 46 (4): 470-2.
Annegers JF., 2001, The Epidemiology of Epilepsy. In: Wylie E, ed. The Treatment of Epilepsy, 3d ed,
Philadelphia, Lippincott Williams & Wilkins, 131138.
Goodman and Gilman, 2007, Dasar Farmakologi Terapi, vol. 1, EGC, Jakarta, 506-531.
Commission on Classification and Terminology of the International League Against Epilepsy, 1981, Proposal for
Revised Clinical and Electroencephalographic Classification of Epileptic Seizures, Epilepsia, 22: 489501.
Commission on Classification and Terminology of the International League Against Epilepsy, 1982, Proposal for
Revised Classification of Epilepsies and Epileptic Syndromes, Epilepsia, 30: 389399.
Irani, Vidia, M., 2009, Gambaran Efektivitas Antiepilepsi Pada Pasien Epilepsi Yang Menjalani Rawat Inap Di
Rsup Dr. Sardjito Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 41-70.
Nordli, D.R., Pedley, De Vivo, 2006, Buku Ajar Pediatri Rudolph volume 3, EGC, Jakarta, 1023, 1034, 2135-2138.
Wibowo, S., dan Gofir, A., 2006, Obat Antiepilepsi, Pustaka Cendekia Press, Yogyakarta, 85.
Gidal, B.E., and Garnett, W.R., 2005, Epilepsy, in Pharmacotherapy: A Phathophisiology Approach, Dipiro, J.T., et
al (eds) McGraw Hill, New York, 1023-1048.
Lacy, Charles F., 2009, Drug Information Handbook, American Pharmacists Association.
Dillon and Sander, 2003, Clinical Pharmacy and Therapeutics, Third edition, Churchill livingstone, New York,
465-468, 472-477.
Rainer Surges, Kirill E., Volynski and Matthew C., Walker, 2008, Is Levetiracetam Different from Other
Antiepileptic Drugs? Levetiracetam and its Cellular Mechanism of Action in Epilepsy Revisited Rainer Surges,
Therapeutic Advances in Neurological Disorders, 1(1) 13-24.
Weiner WJ., 1999, The Intial Treatment of Parkinsons Disease Should Begin With Levodopa, Mov Disord, 14:
716724.
McNemara, J.O., 2008, Dasar Farmakologi Terapi, Edisi 10, vol 1, diterjemahkan oleh alih bahasa sekolah
farmasi ITB, EGC, Jakarta, 1517, 522, 524.
Harsono, 2007, Epilepsi, edisi kedua, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 7-8, 65-66, 144.
Mijasaki JM., Martin W., Suchowersky O., et al., 2002, Practice parameter: Initiation of treatment for Parkinsons
disease: An evidence based review, Neurology, 58; 1117.