Epilepsi
Kompetensi Dokter Umum (KKI, 2012)
3A
1. Mampu membuat diagnosis klinis
2. Mampu melakukan terapi pendahuluan
3. Mampu merujuk ke dr. Spesialis Saraf
4. Mampu menerima rujukan balik setelah dikonsulkan ke dr.
Spesialis saraf
3B
5. Mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan gawat darurat mencegah
keparahan dan/atau kecacatan
6. Mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi
penanganan pasien selanjutnya
7. Mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan
DEFINISI
EPILEPSI(Fisher et al 2014)
KLINIS DURASI
SE Refrakter
ETIOLOGI STATUS EPILEPTIKUS
ANAK DEWASA
Perubahan otsk pada Status Epileptikus
Eksitotosisitas
Depolarisasi
berulang
Influks Ca
Intraseluler
Disfungsi
Mitokondria/
Stres Oksidatif
Nekrosis
seluler/
Kematian Sel
Perubahan Fisiologi Sistemik pada Status Epileptikus
1. Fase Kompensasi
PELEPASAN
KATEKOLAMIN
BERLEBIHAN
TEKANAN TEKANAN
ASIDOSIS
DARAH DARAH
KOMPENSASI
CEREBROVASK
ULER/ EDEM
PULMONER
Perubahan Fisiologi Sistemik pada Status Epileptikus
1. Fase Dekompensasi
KEGAGALAN KEGAGALAN TD
AUTOREGULASI SISTEMIK DAN
SEREBRI LEVEL ARTERI
PERFUSI SEREBRI
TERGANTUNG PADA
TD SISTEMIK
KERENTANAN OTAK
PADA KERUSAKAN
ISKEMIK DAN
HIPOKSIK
Diagnosa STATUS EPILEPTIKUS
Status Epileptikus Konvulsif
1. Terdapat kejang umum tonik klonik
2. Kejang berlangsung 5 menit atau
lebih, ATAU kejang berulang dan
diantara kejang kesadaran tidak pulih
sepenuhnya
3. Dapat berubah menjadi SE non-
konvulsif bila terapi SE konvulsif
tidak adekuat
Diagnosa STATUS EPILEPTIKUS
Status Epileptikus Non-Konvulsif
1. Gangguan kesadaran yang memanjang,
berlangsung 5 menit atau lebih, ATAU
2. Terdapat kejang/ bangkitan selain kejang
umum tonik klonik yang berlangsung 5 menit
atau lebih
3. Kebingungan post iktal SE yang
berkepanjangan curiga SE non-konvulsif
TERAPI PENDAHULUAN
STATUS EPILEPTIKUS KONVULSIF & NON-KONVULSIF
A B Cs
Pasang Infus
Benzodiazepine rectal 10 mg/ intravena
0,3-0,5 mg/ kgBB Kecepatan 5 mg/
menit ( max. 3 kali)
Rujuk
ABCs
Airway (jalan napas)
Intubasi setelah kejang berlangsung 15 menit atau tidak stabil atau
jika terjadi sumbatan sebelumnya.
Breathing (pernapasan)
Terganggu perlu bantuan pernapasan.
Circulation (sirkulasi)
Amankan jalan vena untuk antisipasi hipotensi.
Ambil darah (glukosa, elektrolit
Berikan:
Glukosa (25-50 mg D50W IV push) {thiamine?}
{pressors, etc}.
Drugs (OAE spesifik)
Sesuaikan dengan pengobatan yang sedang dijalani pasien (jika
memungkinkan).
TERAPI PENDAHULUAN
STATUS EPILEPTIKUS KONVULSIF & NON- KONVULSIF
Pemeriksaan Umum
Stadium 1 (0-10 menit) SE Dini
- Perhatikan patensi jalan napas dan resusitasi
- Berikan Oksigen
- Periksa fungsi kardiorespirasi
- Pasang infus
Stadium 2 (0-30 menit)
- Monitor pasien
- Pertimbangkan kemungkinan kondisi non epileptik
- Terapi antiepilepsi emergensi
- Pemeriksaan emergensi
- Berikan glukosa (D50% 50 ml) dan/atau thiamine 250 mg i.v bila
ada kecurigaan penyalahgunaan alkohol atau defisiensi nutrisi
- Terapi asidosis bila terdapat asidosis berat
TERAPI PENDAHULUAN
STATUS EPILEPTIKUS KONVULSIF & NON- KONVULSIF
Pemeriksaan Umum
Stadium 3 (0-60 menit) SE Menetap
- Pastian etiologi
- Siapkan untuk rujuk ke ICU
- Identifikasi dan terapi komplikasi medis yang
terjadi
- Vasopressor bila diperlukan
Usia Lanjut
Epilepsi simtomatik
Gambaran EEG abnormal
Bentuk sindrom epilepsi
Penggunaan lebih dari satu OAE
1 atau lebih bangkitan setelah memulai terapi
Terapi OAE 10 tahun atau lebih
Kematian pada Status Epileptikus
Serebral hipoksia
global
Non serebral:
Penyebab Pernapasan
kematian Hipertermi
Rhabdomyolisis
Iatrogenik
Sebab tidak diketahui
TERAPI PENDAHULUAN
STATUS EPILEPTIKUS KONVULSIF & NON- KONVULSIF
Membuat Rujukan
Pasien harus didampingi oleh satu dokter atau satu perawat yang
mahir resusitasi
KZP 0 0 -- 0 0 0 $ / FT 0
GBP 0 0 0 -- 0 0 0 0
OKS 0 0 0 0 -- 0 0 0
VPA $$ 0 0 0 0 $ $ FB $$/ 0
KBZE FT
Keterangan : KBZ = karbamazepin; KLB = klobazam; KZP = klonazepam; GBP = gabapentin;
OKS = okskarbazepin; FB = fenobarbital; FT = fenitoin; VPA = valproat; AI = autoinduksi; KBZE =
karbamazepin epoksida