Anda di halaman 1dari 14

UJIAN PROFESI BEDAH

MAKASSAR, 1 Februari 2020

Soal Erick

Orthopaedi (Dislokasi Hip-joint Posterior sinistra)

Penguji: dr. Sugeng Yuwono SpOT, SpOT dari makassar

- Masuk sudah ada gambar


- Pertanyaan : Diagnosa dan management pasien ini?
- Untuk mengulur waktu dan supaya tidak miss data, selalu mulai dengan primary
survey (semua clear)
- Masuk ke AMPLE dan secondary survey (Mekanisme cedera, riwayat penyakit, di
rujuk dari mana sebelum nya dan sudah dapat terapi/penanganan apa
- Pemeriksaan fisik (mulai dari vital sign, VAS, head to toe)
- Status lokaslis : Regio femur sinistra
o Look : Tampak Femur posisi adduksi, endorotasi, slight flexi
o Feel : Nyeri panggul kanan
o Movement : Locking (+)
o St. Distalis : DBN
- Minta penunjang x-foto Pelvis AP (tidak usah minta lateral nya)- nanti di kasih Pelvis
AP
- Baca foto : ini adalah x-foto Pelvis AP,pasien (Nama), laki2 umur....., foto ini layak
baca (ada identitas, ada marker, pelvis dan caput femur terlihat semua,
perbandingan hard & soft tissue jelas)
- Tampak Mal aligntment pada shenton line sinistra (disuruh tunjukin di foto nya yg
mana), Sacroiliaca joint tampak melebar (tunjukin di foto ya)
- Caput femur sinistra tampak displace dari acetabulum ke arah superior, caput
tampak lebih kecil dari kontra lateral nya, trochanter minor sinistra tidak terlihat,
tidak tampak garis fraktur, soft tissue baik
- Diminta DIAGOSA nya apa?  Dislokasi Hip-joint Posterior Sinistra
- Management nya bagaimana:  Di pasang infus, kasih analgetik, rencanakan
reduksi tertutup dengan narkose
- Bius nya bisa apa aja?  GA, Bisa Spinal gk?  Gk bisa karena spinal hanya
menghilangkan nyeri tapi reflek Otot masih ada
- Bisa Cuma di kasih pelumpuh otot gk ? bisa tapi harus di intubasi karena bisa depresi
nafas
- Cara reduksi nya bagaimana? Ada beberapa cara : Allis manuver, stimson, bigelow...
- Cara yang paling anda familiar yg mana ? Aliis  Jelaskan cara nya
- Setelah reduksi anda mau bikin apa? Cek stabilitas sendi, lenght, Status distalis
- Cara cek Lenght gimana? Dengan mengukur True lenght dan anatomical lenght
- Ukur nya darimana kemana ? (jelaskan jo....)
- Komplikasi bisa apa saja saat reduksi:
o Komplikasi akut (intra op) :
 depresi nafas karena pelumpuh otot, fraktur karena salah manuver
 Rekurensi
 Cedera pembuluh darah dam sciatic nerve
o Komplikasi lanjut:
 Post traumatic osteoartritis
 Femoral head osteonecrosis
Plastik (Fraktur condyle Mandibula dextra)
Penguji: Dr. dr. Isminarno Doso Saputro SpBP-RE(K), dr. Fritz SpB
- Masuk disuruh pilih folder soal ada 4
- Pilih no 4
- Dikasih gambar klinis wajah pasien dengan bengkak di pipi kanan
- Pemeriksaan fisik apa yg anda lakukan?
- Untuk mengulur waktu dan supaya tidak miss data, selalu mulai dengan primary
survey (semua clear)
- Masuk ke AMPLE dan secondary survey (Mekanisme cedera, riwayat penyakit, di
rujuk dari mana sebelum nya dan sudah dapat terapi/penanganan apa
- Pemeriksaan fisik (mulai dari GCS, vital sign, VAS, head to toe)
- Status lokalis :
o regio Bucalis dextra : tampak udem, tidak ada luka
o Intra oral : Floating maksila (-), abnormal movement (+), maloklusi (+)tipe yg
mana ?  tipe 3


o Ada satu lagi yang paling penting untuk diagnosa pasien ini anda belum
sebutkan...??? mikir panjang ... tetap gk tau -- jawaban: Trismus pain
o Kalo ada trismus pain berarti anda curiga fraktur nya dimana? Condyle
mandibula
- Kemudian anda minta penunjang apa?  minta x-foto Panoramik
- Kenapa gk minta foto skull ?  condyle nya tidak terlihat jelas karena superimpose
dengan tulang maxila
- Ditunjukin foto skull  OK saya setuju gk keliatan jelas ya
- Ini foto panoramik nyaa  baca foto nya (tampak garis fraktur pada condyle
mandibula dextra)
- Jadi Diagnosa nya apa?  Fraktur Condyle Os Mandibula dextra
- Penanganan anda sebagai dokter bedah umum bagaimana?
- Pasang infus, kasih analgetik, dilakukan imobilisasi
- Bagaimana cara imobilisasi nya ?  dengan archbar/interdental wiring/ quickfix
- Itu semua yg anda sebutkan naman nya apa???? (mikir panjang lg... tetep gk tau)
- Jawaban nya MMS (Maxila Mandibula Fixation)
- Setelah itu anda mau edukasi pasien bagaimana?  jelaskan pasien akan dilakukan
pemasangan MMS, karena gigi tidak bisa dibuka jadi diet cair dengan sedotan
- Berapa lama anda mo pasang MMS, kapan mau dilepas ?  2 minggu untuk soft
tisue healing dulu
- (Penguji) Kurang kalo 2 minggu, kalo saya biasanya 3 minggu
- Terus apalagi yang paling penting ??? mikir lama.............................................(di
bantu dr fritz, kalo anda pasang wire, kan gusi nya luka... jadi...)
-  Oral hygine dokter, kumur2 pake betadine, setelah makan gosok gigi
- Belajar lagi ya, dokter mendy ada kasih ajar kan?
- Ada dokter
- Waktu habis
NS (Fraktur Basis Cranii)

Penguji: Prof. Dr. dr. Tjokorda Bagus Mahadewa, SpBS(K)Spine, dr. Eko Prasetyo SpBS(K)

- Masuk langsung dikasih soal : Laki-kali umur ..., masuk rumah sakit denga n
penurunan kesadaran akibat kecelakaan motor. GCS masuk E3V4M5. Apa yang anda
lakukan sebagai dokter jaga UGD?
- Untuk mengulur waktu dan supaya tidak miss data, selalu mulai dengan primary
survey (semua clear, D: Verbal respon)
- Masuk ke AMPLE dan secondary survey (Mekanisme cedera, riwayat penyakit, di
rujuk dari mana sebelum nya dan sudah dapat terapi/penanganan apa
- Pemeriksaan fisik (mulai dari GCS, vital sign, VAS, head to toe)
- Kepala: Pupil isokor, diameter 3 mm, RC (+), Hematom frontal dextra, battle sign (-)
- Rhinore (+), Halo test (+) berarti ada apa?  facture basis kranii anterior dan
Kebocoran LCS
- Singkirkan cedera extracranial
- Ditunjukin Foto CT Scan Kepala (Baca foto dari luar ke dalam)
- Tampak Soft tissue hematom regio frontal dextra, tampak fracture basis cranii
anterior
- Tampak multiple air  nama nya apa? pneumochepalus
- Tidak tampak gambaran hiperdens dan midline shift, sulkus dan girus dbn
- Diagnosa pasien ini apa? Cedera Otak Sedang, Fraktur basis cranii anterior,
Pneumochepalus
- Jika pneumochepalus luas sampai menekan parenkim, apa yg anda lakukan?  Burr
Hole, lakukan dekompresi dan drainase
- Jika rhihore tidak berhenti2 berarti terjadi apa?  kebocoran LCS  iya kebocoran
tapi sudah terjadi apa??? Mikir lama.......(dikasikh clue: kalo abis operasi perut sudah
lama terus keluar cairan2 terus nama nya apa)  Fistel prof  ya sudah terjadi Fistel
- Jadi kalo sudah terjadi fistel penanganan nya bagaimana  Fistelektomi / Repair
fistel
- Komplikasi lain yg harus anda beritahu ke pasien?  Infeksi  Ok apa lagi? Mikir
lagi............. jawaban nya kehilangan indra penciuman
- Baik prof
- Waktu Habis
VASKULAR (Varises, Diabetik foot)

Penguji: dr. Hilman Ibrahim SpB(K)V, dr. Mulwardi SpB(K)V

- Masuk langsung ada 4 Gambar


- Dari kiri ke kanan ( Ulkus Varises, Ulkus Diabetikus plantar, Ulkus Diabetik Plantar,
Angiopati ulkus jari kaki)
- Gambar paling kiri itu ulkus dimana? Ulkus cruris dokter  lebih spesifik lagi 
Ulkus di maleolus medial
- Kalo ada ulkus disitu kemungkinan kelainan nya di mana? Di vena  Vena apa yg
lewat disitu ? Vena Saphena Magna
- Apa2 saja yg bisa jadi penyebab kelainan vena? Riwayat kehamilan, berdiri lama,
tumor intra abdomen, kalainan pembuluh darah
- Kenapa khamilan bisa bikin kelainan vena? Karena vena proximal nya tertekan,
sehingga aliran tidak lancar terjadi reflux
- Apa klasifikasi untuk kelainan Vena ? klasifikasi CEAP, sebutkan semua di bawah ini

-
- Penunjang yang diminta apa? USG Doppler  Mo cari apa di USG? Bisa lihat
morfologi pembuluh darah, spectrum doppler, trombus, Apakah ada reflux atau
tidak
- Biasa nya kalo mau cari reflux liatnya dimana? Di Shafena Femoral Junction
- Pada pasien ini jadi diagnosa nya apa ? Chronic Venous Insufisiensi klasifikasi
C6EpAsPR
- Apa penanganan nya ?
o Diberikan antibiotik, analgetik
o Ulkus nya di debridement
o Therapi nya bisa
 Non operatif: perbaiki gaya hidup, elevasi tungkai, hindari berdiri lama
 Penggunaan gradual stocking medical
 Ardium
 Operatif : Ligasi tinggi Vena Saphena Magna + Stripping
 Cara lain: RFA, EVLA, Vena Seal
- Kalo ligasi Vena Safena magna cabang2 apa yg di ligasi: (SEPAC)
o Sirkumflexa iliaca superficialis
o Epigastrika superficialis
o Pudenda Externa Superficialis
o Cabang Anomali
o Cutaneus Lateralis
- Kalo gambar kedua itu ulkus dimana? Ulkus di plantar
- Apa yg menyebabkan ulkus di pantar? Pada pasien DM, terjadi neuoropati,
deformitas kaki karena kelemahan otot dan perubahan susu di telapak kaki sehingga
plantar tergesek/luka tapi pasien tidak menyadari nya
- Nama nya apa itu ? Charchot Foot
- Waktu habis
DIGESTIF (Batu CBD)

Penguji: dr. Kiki Lukman SpB-KBD, Dr. Ferdinand Tjandra SpB-KBD

- Masuk dikasih soal : pasien datang dengan keluhan kuning seluruh tubuh
- Anamnesa : kuning sejak kapan (3 bulan), hilang timbul, makin kuning (-), demam (+),
nyeri perut kanan atas(+), nyeri saat makan makanan berlemak (+), mual muntah (-),
BAB dempul (+), BAK pekat seperti teh
- Di kasih vital sign (lupa... yg pasti gk ada syok tapi ada demam)
- Apalagi yg anda mau minta? IMT, untuk apa anda minta IMT? Untuk mengukur
status gizi pasien sebelum dilakukan tindakan
- Selain IMT apakah anda tau modalitas lain untuk mengukur status gizi pasien? SGA
- Apa itu SGA..? SGA adalah ..... jelaskan jo tabel di bawah
- Dikasih data pemeriksaan fisik: ikterik, murphy sign (+), Corvousier (-)  tidak teraba
massa
- Apa sih yg di maksud murphy sign ? jelaskan jo....
- Jadi kemungkinan pasien kuning karena apa?? Karena batu
- Batu dimana? Di CBD
- Itu batu primer atau sekunder? Batu sekunder
- Beda batu primer dan batu sekunder? Batu primer terjadi pembentukan batu di
tempat awal nya yaitu di gall bladder, kalo batu sekunder: batu primer/batu di
gallbladder yg berpindah ke CBD
- Bagaimana sih proses pembentukan Batu ? jelaskan jo tentang segitiga admiral
“Small”, keseimbangan antara Cholesterol, Lechitin dan Bile salt, kemudian terjadi
hipersaturasi cholesterol  nukleasi batu.....................(belajar sendiri ya)
- Kalo batu di duktus sistikus bisa bikin kuning gk? Bisa kalo sudah menekan Duktus
bilier
- Apa namanya itu ? Mirrizi sindrom
- Coba anda jelaskan mirrizi sindrom? Jelaskan jo... tambah tipe2 nya (di bawah ya)

- Anda minta penunjang apa? Lab (DL, Ur, Cr, Bilirubin total, direk, INR, SGOT/PT,
Albumin, Elektrolit) bilang semua jo terutama penanda sepsis (SOFA)
- Hasil nya kita lupa ( pokok nya da leukositosis > 20.000, hiperbilirubin >5, lain2
normal)
- Anda minta penunjang apalagi? USG Abdomen
- Mau liat apa di USG: Apakah ada pelebaran duktus biler, apakah ada batu/massa
- Kebetulan ini pasien ada USG dan MRCP nya ( di tunjukin)
- Coba jelaskan gambar ini?
o USG : tampak gallblader tidak membesar, ada sludge di dalam gall bladder,
tampak batu di duktus sistikus dan pelebaraan CBD
o MRCP: tampak gambaran batu multiple pada distal CBD, dilatasi Duktus bilier
sampai ke intra hepatik
- Jadi Diagnosa nya pasien ini apa? Cholangitis akut
- Kenapa anda bisa mendiagnosa itu? (sesuai Tokyo Guideline)
o Tanda2 Sistemik (demam+ leukositosis)
o Tanda2 stasis (Ikterik + Bilirubin >2)
o Imaging: pelebaran duktus biler + Batu CBD
- Setelah itu anda mo bikin apa?
o Tentukan severity nya
- Jadi pasien ini apa?
o Cholangitis akut moderate
 Leukositosis > 12 ribu
 Bilirubin > 5
- Jadi penanganan nya:
o Terapi supportif
o Antibiotik broadsprectrum
o Drainase bilier urgent
- Antibiotik nya mo kasih apa? Chepalosporin gr IV + Metronidazole
- Itu kan yg double antibiotik kalo yg single pake apa? Meropenem
- Anda mau drainase nya bagaimana? Apakah perlu di rujuk ? (saya terjebak)
o Tidak perlu di rujuk
o Dilakukan cholesistostomy
- Bagaimana anda melakukan cholesistostomy?
o Insisi Kocher (disuruh gambar di papan tulis design insisi nya)
o Diperdalam hingga peritoneum, dibuka, identifikasi gall bladder, gall bladder
di tagel dgn purse string 2 lapis, gallblader di insisi, di masukan kateter no
18......
- Kalo yg keluar ternyata white bile bagaimana?
- ....................................... mikirrrrrrrr...............................lupa............blank.............
- waktu habis
- (Jadi dari awal kan sudah tau kalo batu nya ada juga di duktus sistikus, jadi bile tidak
bisa masuk ke gall bladder, sehingga cairan di gall blader nya putih “white gall
bladder, jadi percuma kalo drainase dari gallblader, karena bile nya juga gk lewat
kesitu, jika ada fasilitas bisa dilakukan ERCP + Spicterotomy, jika tidak ada fasilitas,
dirujuk.)
-
Tambah Tipe V : sudah terjadi fistel cholesistoduodenum/jejunum
ONKOLOGI (Tiroid)

Penguji: dr. I Wayan Sudarsa SpB(K)Onk, Dr.dr. Prihantono, SpB(K)Onk

- Masuk, langsung di kasih soal degan gambar


- Pasien perempuan, umur 40 thn, dengan benjolan di leher kanan
- Anamnesa:
o Progesifitas
o Infiltasi
o Metastase
o Tanda2 toxic
o Faktor resiko
o Penyakit penyerta
o Riwayat pengobatan
- PF: Karnofsky score, AMES, (Pokok nya semua yg ada di catatan surabaya)
o Berry sign, kocher sign, pemberton sign
- Penunjang :
o USG leher (cari tanda2 kegananasan) ada di catatan surabaya
 Klasifikasi TIRADS
o X-foto servical ( mo lihat letak trakea, klasifikasi)
o X-foto thorax (Persiapan op)
o FNAB (Hasil nya Ca papiler)
- Diagnosa: Ca Papiler T3N1Mx Stadium 1 (hafal klasifikasi TNM)
- Tindakan : Isthmolobektomy dulu
- Hasil PA : Ca Papiler
- Tentukan AMES (jelaskan apa2 saja yg di nilai)
- Ternyata tumor menembus kapsul, tindakan anda?
- Rencanakan Completion < 2minggu (jaringan masih jelas untuk identifikasi) atau > 2
bulan (menunggu menyembuhan jaringan)
- Ternyata pasien menolak operasi completion, apa tindakan anda?
o Edukasi pasien tentang penyakit nya
o Kemungkinan semakin parah
o Keungkinan bisa menjadi anaplastik
o Observasi TSH dan FT4  berikan terapi supresi (gk guna juga)
- 2 tahun kemudian pasien datang dengan benjolan semakin besar dan ada benjolan
lain di leher, tindakan anda?
o Edukasi tetap harus di lakukan operasi pengankatan tumor
o Di tambah dengan neck dissection
- Apa itu neck disection? Ada berapa macam?
o Jelaskan tentang radikal neck disection, level2 KGB
o Modifikasi neck disection – yg di lakukan fungsional neck disection (apa saja
yg di preservasi)
o Selective neck dissection
- Setelah itu bagaimana follow up nya?
o Pasien dipersiapkan untuk sidik tiroid (puasa tyrax 4 minggu sampai TSH >30)
- Ternyata ada uptake di tiroid bed, apa tindakan selanjutnya?
o Dilakukan ablasi internal dengan I 131
- Setelah itu apa lagi?
o Terapi hormonal supresi 3 bulan
o Cek Hormon Tiroglobulin, jika > 6 ulangi sidik tiroid, jika di bawah 6 observasi
tiap 3 bulan ( USG)
o Cek TSH tiap bulan pertahankan < 0,01 (musti tau nilai TSH Normal)
- Jika hasil completion PA: CA Anaplastik, apa tindakan anda?
o Rencanakan chemoterapi
- Apa regiment chemo nya yg anda tau?
o .......................gk tau,..... percuma mikir emang gk tau...............
o (dikasih clue: yg suka di infus warna nya merah muda)
o Ooo.... doxorubicin dok.... ya betul....
- Pertanyaan bonus: Sebelum sidik tiroid kan anda mau puasakan pasien dulu dari
tyrax, sepengalaman saya kalo puasa tyrax 4 minggu pasien kondisi nya pasti gk
bagus... tau gk ada obat yang bisa anda kasih ke pasien, jadi pasien tidak perlu puasa
Tyrax...????
o Menyerah jo.... so ndak tau... percuma mikir..... (tidak tau dokter)
o Yah sudah memang obat baru itu, dan mahal... recombinant T3
- Waktu Habis

TIPS-TIPS:

 Minta bimbingan sama konsulen2, kejar kalo mereka sibuk, karena sangat
berpengaruh buat refreshing ilmu, dan update2 yg torang belum mengerti.
 Tidur cukup 1 hari sebelum ujian, biar otak bisa mikir baik, gk blank
 Kalo tidur cukup jangan lupa makan juga musti cukup ....
 Kalo di kasih pilihan sama penguji pilih aja, jgn diem, nanti kalo salah pilih ya
pilih yg satu nya lagi.... gk ada nilai minus adanya nilai nol kalo gk jawab, jadi
mendingan jawab aja, jgn diem...!!!
 Kalo penguji bilang : Anda yakin..??? Atau Bukan nya harus nya gini..??? hati2
inget2 ulang apa yg salah, jangan paksa jawaban sendiri.. so pasti salah itu
berarti....
 Jangan Lupa yg paling penting...... BERDOA dan Minta di DOAIN... perbanyak
pilar2 doa sebanyak mungkin, kasih tau keluarga, kasih tau temen2, kasih tau
pendeta di Yabes, karena semua gk akan terjadi tanpa seijin Tuhan.
 Good Luck Guys... (PAU... mulai ke gereja jo...)

Anda mungkin juga menyukai