Disusun untuk memenuhi syarat kepaniteraan klinik stase Radiologi Rumah Sakit
Umum Kabanjahe
Disusun oleh :
RSU KABANJAHE
BANDAR LAMPUNG
2018
KATA PENGANTAR
Pemeriksaan histerosafingograpi adalah pemeriksaan X-ray dari tuba fallopi dan uterus
Referat ini disusun disusun untuk melengkapi tugas sebagai syarat dalam menyelesaikan
Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Radiologi Rumah Sakit Umum Kabanjahe, Sumatera Utara
2017.
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala rahmat dan karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Hemangioma”. Saya ucapkan terimakasih kepada dr. Elsa P.Surbakti, Sp.Rad Selaku dokter
pembimbing selama mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di bagian Radiologi Rumah
Harapan saya semoga referat ini mendapatkan manfaat bagi penulis dan pembaca.
Terimakasih.
HalamanJudul ......................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mons pubis terletak diatas symphisis pubis. Setelah pubertas kulit mons
pubis akan ditutupi rambut yang berbentuk keriting.
b. Labia Mayora
Memiliki panjang 7-8 cm dan tebal 1-1,5 cm. banyak memiliki kelenjar
sebaceous. Serabut elastis, jaringan adiposa dan sedikit muscular. Pada wanita
nulliparaus permukaan dalam seperti membran mukoa sedangkan pada wanita
multi paraous seperti kulit biasa.
2
c. Labia Minora
d. Clitoris
Merupakan organ erektil yang terletak pada pertemuan dua labia minora di
sebelah anterior dan dilapisi oleh epitel berlapis gepeng. Clitoris terdiri dari:
Body: tersusun dari 2 corpora cavernosa dan dinding dari serat otot polos
e. Vestibule
f. Vetibular bulb
Sepasang masa jaringan erektil yang memanjang 3-4 cm dan tebal 0,5-1
cm.
3
2. Bagian genitalia Interna
a. Ovarium
Ovarium berbentuk almond dan merupakan female gonads dimana ovum
berkembang, selain itu ovarium juga merupakan kelenjar endokrin yang
memproduksi hormon reproduksi. Ovarium menempel pada uterus
melalu loigament the ovary funginya untuk menghasilkan sel ovum dan
hormone.
b. Tuba Uterina
Memanjang dari uterine horn dan awal dari peritoneal capity dekat
ovarium. Panjangnya kira-kira 10 cm. tuba uterina dibagi menjadi 4
bagian dari lateral ke medial yaitu:
- Infendibulum
Bagian distal akhir ini dari tuba yang membuka peritoneal capity
melewati abdominal osteum bagian akhir dari infundibulum disebut
fimbriae. Fimbriae berbentuk jari dan membentang ke permukaan
medial dari ovari.
- Ampulla
Bagian terpanjang dan terlebar dari tuba. Dimulai dari bagian akhir
medial infundibulum. Pertilisasi terjadi di ampula.
- Isthmus
Bagian dinding yang tebal pada tuba dimana membuka kearah uterie
horn
4
- Uterine part
Segmen intamular pendek dari tuba yang melewati dinding uterus
fungsi tuba uterine: tempat fertilisasi, jalan bagi sel ovum menuju
uterus dengan bantuan ncilia pada dindingnya.
c. Uterus
Adalah dinding yang tebal. Berbentuk pir dan organ muscular yang
berongga. Embrio dan fetus berkembang didalam uterus. Panjang
uterus rata-rata 7,5 cm lebar 5 cm, tebal 2 cm dan beratnya rata-rata
90 gram.
d. Vagina
Adalah sebuah musculo membranous tube (7-9 cm) yang memanjang
dari serviks ke vestibule (cleft di antara labia minora).bagian akhir
superior vagina mengelilingi servix.
Fungsi vagina:
Menyediakan sebuah kanal/ saluran untuk menstrual fluid
Membentuk bagian inferior dari pelvis canal
Menerima penis dan ejakulasi selama hubungan seksual.
2.2 Definisi
5
2.3 Bahan Kontras
Bahan kontras lain yang juga sering dipakai dan memberikan hasil sama
seperti urografin, misalnya hipaque 50% (sodium diatrizoate), endografin
(meglumine iodipamide), diaginol viscous (sodium acetrizoate plus polvyinyl
pvrolidone), isopaque (metriazoate), lipiodol ultrafluid dan sebagainya.
6
Indikasi HSG yang paling sering ialah dalam ginekologi, baik sterilisasi
primer maupun sekunder untuk melihat potensi tuba. Pada tuba yang paten akan
terjadi pelimpahan kontras dari tuba ke dalam rongga peritoneum. Hal ini
memberikan gambaran yang khas karena bahan kontras akan tersebar diantara
lingkaran-lingkaran usus dalam perut. Selain itu HSG memberikan gambaran
tentang kelainan-kelainan uterus dan kanalis servisis. Dengan demikian
kelainan-kelainan bawaan uterus dapat diketahui. Kadang-kadang HSG juga
dikerjakan sesudah operasi tuba untuk sterilitas guna menentukan berhasilnya
tindakan operatif.
7
Sekarang HSG juga perlu dilakukan pada kasus-kasus inseminasi buatan.
Sebelum melakukan inseminasi, sebaiknya dilakukan HSG untuk melihat
kelainan pada traktus genitalis.
HSG juga tidak boleh dilakukan segera setelah dikerjakan kuretase atau
dilatasi kanalis servikalis, karena ada kemungkinan masuknya kontras kedalam
vena-vena sekitar uterus. Penyakit ginjal dan jantung yang sudah lanjut juga
8
merupakan kontraindikasi untuk dilakukan HSG, juga setelah dan sebelum
menstruasi karena pada saat ini endotel menebal dan dapat terjadi kontras,
sehingga interpretasi foto akan lebih sulit.
Pada umumnya pemeriksaan HSG hanya ringan saja. Keluhan utama ialah
rasa nyeri pada waktu pemeriksaan dilakukan. Rasa nyeri ini akan hilang sendiri
dalam beberapa jam. Kadang-kadang timbul keadaan pre-renjatan (pre-shock)
karena pasien sensitif terhadap zat kontras.
9
b. Proyeksi oblique kanan
- Posisi pasien: supine, tungkai kanan luru, panggul bagian kiri diangkat
kira-kira 45 panggul bagian kanan merapat ke meja pemeriksaan, kedua
tangan diatas kepala, meja dalam keadaan trenden berg
- Ukuran kaset: 18 x24 cm. dipasang melintang
- Central ray : diarahkan pada pertengahan antara SIAS dan simphysis
pubis bagian kanan, lalu dieksposi.
- Kriteria gambar: gambar yang tampak adalah tampak pada pengisian
bahan kontras pada kavun uteri, tuba uterina dan spill pada rongga
peritoneum.
10
c. Proyeksi oblique kiri
- Posisi pasien:supine, tungkai bawah kiri lurus, panggul bagian
kanan diangkat kira-kira 45 derajat. Panggul bagian kiri merapat
ke meja pemeriksaan kedua tangan di atas kepala. Posisi meja
trendele berg
- Ukuran kaset : 18 x24 diletakan melintang.
- Central ray: diarahkan pada pertengahan antara SIAS dengan
simphysis pubis.
- Kriteria gambar: gambar yang tampak adalah pengisian bahan
kontras pada kavum uteri tuba uterus bagian kanan dan kiri serta
spill di sekitar fimbriae.
d. Post void
Pembersihan bahan kontras, posisi sama dengan plan foto. Setelah pasien loncat-
loncat di toilet.
Kriteria gambar:
- Daerah pelvis mencakup vesika urinaria
- Daerah uterus ( pintu panggul atas terlihat dipertengahan film)
- Tampak sisa kontras, sebagian telah kosong.
11
2.8 gambaran histerosalfingograpi
jarak antara kornu kanan dan kiri rata-rata 3,5 cm sefingter kornu bentuknya
khas seperti bawang. Apex kornu langsung berlanjut pada isthmus tuba. Isthmus
tuba ini panjangnya variabel, nampak seperti garis potlot pada radiogram dan
jalannya bergelombang. Isthmus tiba kemudian melebar sebagai ampula tuba.
12
2.9 Prosedur Pemeriksaan HSG
Persiapan:
Sebelum melakukan semuanya hal utama yang dilakukan adalah inform
consent Dan sebelumnya pasien dilarang coitus untuk mencegah adanya sperma
sehingga rahim dalam keadaan bersih, sebaiknya HSG dilakukan seminggu setelah
menstruasi (9-12 hari), sebelum ovulasi untuk meyakinkan bahwa pasien tidak
sedang hamil pada saat pemeriksaan. HSG tidak boleh dilakukan bila ada tanda-
tanda inflamasi. Diperhatikan apakah ada infeksi pelvis kronis dan penyakit menular
seksual pada saan pemeriksaan. Malam sebelum pemeriksaan, pasien diberi laksatif
untuk mengosongkan saluran cerna, sehingga uterus dan struktur disekitarnya
terlihat dengan jelas.
Beberapa saat sebelum pemeriksaan dapat diberikan sedatif ringan untuk
mengurangi ketidaknyamanan, Antibiotik juga dapat diberikan sebelum dan sesudah
pemerksaan.Harus dilakukan tes alergi terhadap zat kontras, juga dijelaskan akan
rasa sakit yang akan dialami pasien. Semua pakaian dibuka, termasuk perhiasan,
kaca mata dan benda-benda logam yang dapat merancukan bayangan sinar-x. Pasien
memakai gaun khusus saat pemeriksaan.Sebelum dilakukan pemeriksaan HSG atau
pemeriksaan lain, ada baiknya dibuat foto polos abdomen terlebih dahulu.
Pemeriksaan ini sering kali dilakukan dengan film ukuran 18 x 24 cm atau
24 x 30 cm untuk meliputi daerah vesika dan uterus dalam pelvis. Jika ada indikasi,
maka ada kalanya perlu dibuat foto seluruh abdomen termasuk lengkung diafragma
kanan dan kiri, biasanya cukup dengan film ukuran 30 x 40 cm. Pada infertilitas
kadang-kadang diperlukan juga membuat radiogram paru, karenainfertilitas
mungkin merupakan akibat penyakit tuberculosis paru yang masih aktif. Proteksi
Radiasi; Perhatian khusus perlu diberikan untuk menjaga radiasi seminimum
mungkin karena penggunaan kilovolt yang tinggi. Intensifikasi bayangan harus
dijaga kualitasnya sebaik mungkin. Begitu juga dengan tangan yang memberikan
13
injeksi contrast pada saan fluoroskopi harus dilindungi. Perlindungan dibuat dari
lembaran timah karet yang tebal diletakkan dibawah kaki pasien dengan batas
bagian atas tepat dibawah simfisis pubis. Sorotan sinar-X harus disejajarkan agar
tangan ginekologis tidak teradiasi
Peralatan
Peralatan radiologi yang digunakan meliputi: meja radiologi, tabung sinar-x
dan monitor yang berada di ruang pemeriksaan atau dekat ruang pemeriksaan.
Untuk melihat gambaran pada proses pemeriksaan, gambaran sinar-x di ubah
menjadi gambaran video, disaat yang bersamaan radiographer mengambil gambar
yang dicetak pada film.
Alat-alat lain yang diperlukan adalah 2 porsio tang, 2 spekulum vagina,
sonde uterus, sarung tangan, lampu dan lain-lain sesuai kebutuhan. Alat yang
dipilih untuk HSG ini ideal memenuhi beberapa kriteria yaitu mudah digunakan,
memberikan gambaran anatomi uterus dan tuba dengan baik, mencegah mencegah
kontras kembali ke vagina, terhindar dari trauma serviks dan uterus, dan bila perlu
posisi pasien dapat diubah sesuai kebutuhan.Jangan lupa mempersiapkan obat-
obatan emergensi.
Alat dan bahan untuk pemeriksaan HSG set terdiri atas bahan-bahan steril dan
unsteri, yang terdiri dari:
Pesawat RÖ dengan flouroscopy
Kaset ukuran 18x24cm; 24x30cm
Peralatan proteksi radiasi
Steril
Sonde uterus
Speculum vagina
Tenaculum (portio tang)
Conus dgn ukuran S,M,L
Sarung tangan steril (hand scoon)
Kain kassa steril
Kanula injection dan syring
14
Un Steril :
Lampu sorot
Bengkok
Alas bokong
Prosedur
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengerjakan HSG ini.
Menurut
Sutton pemeriksaan ini lebih memuaskan apabila dikerjakan dibawah anestesi umum,
baik bagi pasien maupun untuk kepentingan diagnosa yang akurat. Tetapi beberapa
kepustakaan menyebutkan bahwa tidak diperlukan sedatif maupun anestesi untuk
mengerjakan HSG ini.
15
masuknya. Sebelum memasukkan speculum, sebaiknya ukur dulu jarak cervix dengan
cara digital menggunakan jari. Cervix akan terasa seperti ujung hidung.
Sebelum dilakukan pemeriksaan, pasien diberikan penjelasan secara singkat
mengenai tindakan yang akan dilakukan. Kemudia pasien dibaringkan dalam posisi
litotomi, dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik. Spekulum dimasukkan secara
perlahan dan serviks dijepit dengan tenakulum dengan arah melintang. Pilih speculum
yang nyaman dipakai.
Dilakukan sondase untuk mengetahui dalamnya kavum uteri dan arah fleksi,
kanula dengan konus yang sesuai dipasang 1-2 cm dari ujung, spuit yang berisi kontras
dipasang dan sedapat mungkin kanula dicegah agar tidak mengandung udara. Kanula
dimasukkan dalam ostium uteri eksterna. Kanula dan tenakulum difiksasi sedemikian
rupa, sehingga tidak terjadi kebocoran kontras.
Spekulum dikeluarkan dan pasien degeser ke tengah meja. Dilakukan
penyemprotan kontras sambil dilakukan fluoroskopi. Pemotretan pertama dilakukan
sewaktu kavum uteri terisi kontras dan dilakukan traksi. Biasanya diperlukan 2 cc
kontras untuk mengisi kavum uteri. Pemotretan selanjutnya sewaktu tuba telah terisi
dan terjadi tumpahan kontras. Umumnya untuk prosedur HSG ini diperlukan 4-6 cc.
kontras. Pada uterus yang abnormal jumlah kontras yang dipakai bisa lebih banyak,
misalnya pada hidrosalping, bisa memakai kontras 10 cc atau lebih. Sedangkan uterus
nullipara jumlah kontras hanya 3-4 cc.
Waktu yang optimum untuk melakukan HSG ialah pada hari ke 9-10 sesudah
haid mulai pada saat tu biasanya haid sudah berhenti dan selaput lendir uterus sifanya
tenang. Bilamana masih ada perdarahan, dengan sendirinya HSG tidak boleh dilakukan
karena ada kemungkinan masuknya kontras ke dalam pembuluh darah balik.
16
BAB III
KESIMPULAN
dan uterus dengan menggunakan kontras yang diinjeksikan melalui cervix uteri.
2. kanalis servicalis panjangnya 3-4 cm atau kira-kira 1/3 panjang uterus. Bentuknya
lonjong isthmus antara kavum uteri dan kanalis servicalis lebih sempit. Ostium uteri
internum nampak seperti peneympitan pendek. Kavum uteri berbentuk segitiga, sisi
dan pundus uteri lurus atau konkaf. Pundus kadang-kadang konveks dan lebih lebar
dari pada panjang uterus jarak antara kornu kanan dan kiri rata-rata 3,5 cm sefingter
kornu bentuknya khas seperti bawang. Apex kornu langsung berlanjut pada isthmus
tuba. Isthmus tuba ini panjangnya variabel, nampak seperti garis potlot pada
ampula tuba.
3. Waktu yang optimum untuk melakukan HSG ialah pada hari ke 9-10 sesudah haid
mulai pada saat tu biasanya haid sudah berhenti dan selaput lendir uterus sifanya
tenang. Bilamana masih ada perdarahan, dengan sendirinya HSG tidak boleh
dilakukan karena ada kemungkinan masuknya kontras ke dalam pembuluh darah balik.
17
DAFTAR PUSTAKA
5. Meschan I, MA, MD. The Genital Sistem, An Atlas of Anatomy Basic to Radiology,
Volume 2, 1975: 1075-1080.