Kapasitas Paru-Paru
Disusun oleh
o Annisa Nurmayanti
o Dinda Evrilliane
o Dita Cantikasari
o Hilmi Taufiqurohman
o M Ropi Dzarojat
Kelas : XI MIPA 5
A. TEORI DASAR
B. Tujuan Praktikum
Menentukan kapasitas paru-paru
Menentukan penghasilah CO2 dalam proses pernapasan
o Umur
untuk mengetahui pengaruh umur terhadap frekuensi kita dapat
membandingkan pernapasan antara orang tua dengan anak-anak. Anak-anak
frekuensi pernapasannya yang lebih banyak karena anak-anak masih dalam
usia pertumbuhan sehingga memerlukan banyak energy oleh sebab itu
kebutuhannya akan oksigen juga lebih banyak dari pada orang tua
o Jenis kelamin
Frekuensi pernapasan laki-laki lebih cepat dari pada perempuan karena laki-laki
membutuhkan banyak energi untuk beraktifitas, berarti semakin banyak pula
oksigen yang diambil dari udara hal ini terjadi karna lelaki umumnya beraktifitas
lebih banyak dari pada perempouan
o Suhu tubuh
Kebutuhan energi dengan suhu tubuh berbanding lurus. Artinya semakin tinggi
suhu tubuh maka kebutuhan energy semakin banyak pula sehiingga kebutuhan
oksigen semakin banyak.
o Posisi tubuh
Posisi tubuh seseorang akan berpengaruh terhadap kebutuhan energinya orang
yang berdiri lebih banyak frekuensi pengambilan oksigen karena otot yang
berkontraksi lebih banyak sehingga memerlukan energi yang lebih banyak pula
o Kegiatan tubuh
Orang yang melakukakan aktifitas kerja membutuhkan energy berarti semakin
berat kerja nya maka semakin banyak kebutuhan energinya sehingga frekuensi
pernapasannya semakin cepat.
E. Cara kerja
Berilah tanda skala ukuran <dalam cc atau ml> di dinding
botol/stoples/jeriken dengan menggunakan spidol anti air. Caranya,
dengan mengisi air pada gelas ukur setiap 10cc atau 10ml, lalu di
masukkan ke dalam botol/stoples/jeriken tersebut dan berilah tanda.
Demikian seteusnya, hingga setinggi botol/stoples.
Baliklah dengan cepat botol/stoples/jeriken berskala yang telah penuh air
dalam ember/baik air yang juga berisi air.
Masukkan selang melalui mulut botol/stoples. Catat posisi skala awal air.
Timbang berat badan probandus <orang yang melakukan percobaan>.
Tiap kelompok ada satu probandus.
Lakukan pengukuran volume tidal dan kapasitas viral paru-paru, dengan
cara sebagai berikut :
i. Kapasitas Tidal
Probandus melakukan inspirasi normal/biasa, lalu melakukan
ekspirasi dengan normal/biasa pula melalui selang. Catat volume
air yang keluar dari botol/stoples <skala yang dihasilkan>. Hitung
selisih antara skala awal dan skala yang terbentuk.
ii. Kapasitas Vital
Probandus melakukan inspirasi sekuat mungkin, lalu melakukan
ekspirasi sekuat mungkin juga melalui selang. Hitung selisih antara
skala awal dan skala yang terbentuk.
Ulangi percobaan sekali lagi.
Lakukan hal yang sama untuk probandus kelompok lain. Probandus
sebaiknya ada yang perempuan dan ada yang laki laki.
Catat hasil pengamatan anda ke dalam table dan buatlah kesimpulan.
Terapkan prosedur ilmiah dan keselamatan kerja dalam percobaan
penentuan kapasitas paru-paru ini. Taatilah tata tertib keselamatan kerja
selama bekerja di laboratorium.
Tabel Hasil Pengukuran Kapasitas Paru-paru
F. Pertanyaan
2 Ada. Hubungan antara berat badan dengan rata-rata kapasitas vital paru-paru
adalah berbanding lurus. Apabila semakin besar berat tubuh seseorang, maka
rata-rata kapasitas vital paru-paru juga akan besra, begitu sebaliknya. Namun
faktor yang mempengaruhi rata-rata kapasitas vital paru-paru bukan hanya saja
berat badan, namun ada faktor-faktor lain.
- Berat badan, karena semakin berat, semakin banyak pula udara yang dihisap
maupun dikeluarkan. Jadi, banyak udara yang ditampung.
- Umur, karena semakin bertambah umur semakin kuat menampung udara.
- Aktivitas, kita akan menghirup yang lebih banyak jika kita melakukan aktivitas.
- Kesehatan tubuh