Anda di halaman 1dari 2

Pada pembuatan reagen HClO4, Asam perklorat (70%) sebanyak 8,5 mL dicampurkan

dengan 500 mL asam asetat glasial. Kemudian Anhidrida asetat dicampurkan sebanyak 21 mL,
lalu larutan didinginkan. Asam asetat glasial ditambahkan secukupnya hingga mencapai 1000
mL, dan didiamkan selama 24 jam.
Pada pembuatan reagen Natrium Metoksida, methanol yang terdapat di dalam labu ukur
1000 mL didinginkan dalam air es 150 mL. Kemudian Natrium segar ditambahkan sebanyak 2,5
g. Setelah itu, Benzen ditambahkan secukupnya hingga mencapai 1000 mL, lalu larutan
dicampurkan jika sudah larut. Reagen disimpan di dalam buret otomatik bercabang agr
terlindung dari kelembaban dan CO2.
Pembuatan larutan indicator biru timol adalah dengan cara sebanyak 100 mg biru timol
dihangatkan dengan 4,3 mL natrium hidroksida 0,05N dan 5mL etanol (90%) sedikit demi
sedikit. Lalu etanol (20%) ditambahkan secukupnya hingga 250 mL. Sedangkan pada pembuatan
larutan indicator Kristal violet, sebanyak 100 mg Kristal violet dilarutkan ke dalam 100 mL asam
asetat glasial sedikit demi sedikit. Lalu dipipet 1 mL ke dalam labu ukur 100 mL. Setelah itu,
diencerkan dengan asam asetat glasial secukupnya hingga 100 mL setelah larut sedikit demi
sedikit.
Pada pembakuan larutan HCLO4, kalium biftalat yang telah dikeringkan pada suhu 120
C ditimbang sebanyak 700 mg. Dilarutkan dengan 50 mL asam asetat glasial di dalam labu uku
250 mL. Kemudian larutan asam perklorat dititrasi menggunakan indicator larutan Kristal violet
hingga berwarna hijau zamrud. Lalu dilakukan penetapan blanko dan normalitas larutan.
Pada pembakuan natrium metoksida, asam benzoat ditimbang sebanyak 400 mg. Lalu
dilarutkan dengan 80 mL dimetilformamida di dalam Erlenmeyer. Ditambahkan sebanyak 3 tetes
indicator larutan biru timol. Setelah itu larutan natrium metoksida dititrasi sampai titik akhir
berwarna biru.
Penetapan kadar CTM dilakukan dengan cara dilarutkan sampel CTM ke dalam 25 mL
asam asetat glasial. Larutan dialiquot sebanyak 10 mL. Kemudian ditambahkan larutan indicator
Kristal violet sebanyak 2-3 tetes. Setelah itu, larutan dititrasi dengan HCLO4 0,1 N. Dilakukan
penetapan blanko dan titrasi duplo.
Pada penetapan kadar allopurinol, sampel allupurinol dilarutkan ke dalam 25 mL
dimetilfromamida. Dialiquot 10 mL dan ditambahkan larutan indicator biru timol sebanyak 3
tetes. Kemudian dititrasi dengan natrium metoksida 0,1 N dan dilakukan penetapan blanko serta
titrasi duplo.

Anda mungkin juga menyukai