Asam Asetilsalisilat
Asetosal
warna violet yang terjadi tidak lebih tua dari warna larutan pembanding yang
dibuat segera sebagai berikut:
Campur 1 ml larutan yang mengandung 5,0 g asam salisilatt P dalam etanol
(95%) P, 4 ml etanol (95%) P, 0,1 ml asam asetat P, 15 ml air dan 0,05 ml
larutan besi (III) klorida P 0,5 % b/v.
Klorida Kocok 1,5 g dengan 6 ml etanol (95 %)P, encerkan dengan air
secukupnya hingga 50,0 ml, kocok, saring. 15 ml filtrat memenuhi Uji batas
klorida.
Sulfat 10 ml filtrat yang diperoleh dari pengujian klorida, diencerkan dengan air
secukupnya hingga 15,0 ml, memenuhi Uji bataas sulfat.
Logam berat Tidak lebih dari 20 bpj, pengujian dilakun sebagai berikut: Larutkan
750 mg dalam 9 ml aseton P, tambahkan 6 ml air, 12 ml larutan ini memenuhi Uji
batas logam berat. Buat larutan pembanding timbal (1 bpj)
Zat yang mudah terarangkan Larutkan 200,0 mg dalam 5 ml asam sulfat P,
biarkan selama 5 menit. Warna larutan tidak lebih intensif dari warna larutan
pembanding KC5 yang tertera pada Tingkat warna cairan.
Susut pengeringan Tidak lebih dari 0,5 %
Sisa pemijaran Tidak lebih dari 0,1 %
Penetapan kadar Timbang saksama 500 mg, larutkan dalam 10 ml etanol (95 %)P.
titrasi dengan natrium hidroksida 0.1 N menggunakan indikator larutan
fenolftalein P.
1 ml natrium hidroksida 0,1 N setara dengan 18,02 mg C9H8O4.
Pada larutan netral titrasi pertama, tambahkan 50,0 ml natrium hidroksida 0,1 N,
didihkan selama 15 menit memakai pendingin air balik. Hubungkan tabung kering
berisi natrium hidroksida P dengan pendingin, biarkan dingin. Titrasi dengan
asam klorida 0,1 N, perbedaan antara volume natrium hidroksida 0,1 N yang
diperlukan pada titrasi pertama dan kedua, tidak lebih dari 0,40 ml dihitung
terhadap 500,0 mg zat.
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.