Anda di halaman 1dari 6

KALIUM SORBAT (Kodeks 2018)

Potassium Sorbate
C6H7KO2 BM 150,22

Kalium sorbat mengandung C6H7KO2 tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih
dari 102,0% dihitung terhadap zat yang telah di keringkan.

PEMERIAN Hablur, granul, atau serbuk hablur, putih atau putih kekuningan.

KELARUTAN Mudah larut dalam air, larut dalam etanol.

PENGGUNAAN Pengawet.

IDENTIFIKASI
1. Kalium memberikan reaksi kalium seperti tertera dalam uji identifikasi umum
<61>.
2. Jarak lebur asam sorbat hasil penguraian zat antara 132 dan 135°. Asamkan
larutan zat dengan asam hidroklorida encer LP. Kumpulkan endapan asam
sorbat pada kertas saring. Cuci klorida bebas dengan air, dan keringkan dengan
vakum diatas asam sulfat P.
3. Ketidakjenuhan pada 2 ml larutan zat (1 dalam 10), tambahkan beberapa tetes
bromin LP: warna bromin hilang.

KEMURNIAN
1. Susut pengeringan <912> tidak lebih dari 1%. Lakukan pengeringan pada
suhu 105° selama 3 jam.
2. Keasaman atau kebasaan Tidak lebih dari 1% (sebagai asam sorbat atau
kalium karbonat). Larutkan 1,1 g zat dalam 20 ml air, tambahkan 3 tetes
fenolftalein LP. Jika larutan tidak berwarna, titrasi dengan natrium hidroksida
0,1 N LV hingga menjadi warna merah muda yang tahan selama 15 detik.
Dibutuhkan tidak lebih dari 1,1 ml natrium hidroksida 0,1 N. Jika larutan
berwarna merah muda, titrasi dengan asam hidroksida 0,1 N LV. Dibutuhkan
tidak lebih 0,8 ml asam hidroklorida 0,1 N untuk menghilangkan warna merah
muda.
3. Aldehid Tidak lebih dari 0,1% (sebagai formaldehid). Buat larutan zat 0,3%,
atur pH hingga 4 dengan penambahan asam hidroklorida 1N, saring. Pada 5 ml
filtrat tambahkan 2,5 ml Schiff’s LP dan biarkan selama 10-15 menit.
Bandingkan dengan warna larutan pembanding yang mengandung 15 µg
formaldehid. Warna larutan zat tidak boleh lebih kuat dari warna larutan
pembanding.
4. Timbal Tidak lebih dari 2 bpj. Lakukan penetapan menggunakan teknik
spektroskopi serapan atom yang sesuai seperti tertera pada Cemaran logam
<702>.

PENETAPAN KADAR
Timbang saksama lebih kurang 250 mg zat, yang telah dikeringkan pada suhu
105° selama 3 jam. Larutkan dalam 36 ml asam asetat glasial P dan 4 ml
anhidrida asetat P dalam labu bersumbat kaca 250 ml. Hangatkan sampai larut.
Dinginkan sampai suhu ruang, tambahkan 2 tetes indikator ungu kristal LP dan
titrasi dengan asam perklorat 0,1 N LV dalam asam asetat glasial P sampai terjadi
warna biru – hijau yang bertahan selama 30 detik. Lakukan penetapan blanko.

Tiap ml asam perklorat 0,1N


Setara dengan 15,02 mg C6H7KO2
SAKARIN (Kodeks 2018)
Saccharin
C7H5NO3S BM 183,18

Sakarin mengandung C7H5NO3S tidak kurang dari 99% dan tidak lebih dari
101,0% dihitung terhadap zat kering.

PEMERIAN Hablur atau serbuk hablur, putih, tidak berbau atau bau aromatik
lemah.

KELARUTAN Agak larut dalam air, larut dalam basa, sukar larut dalam etanol.

PENGGUNAAN Pemanis buatan.

IDENTIFIKASI
1. Keasaman Larutan jenuh bersifat asam.
2. Derivatisasi menjadi asam salisilat Larutkan lebih kurang 100 mg zat dalam 5
ml natrium hidroksida P 5%. Uapkan hingga kering dan lebur residu diatas api
kecil hingga tidak berbau amonia. Dinginkan, larutkan dalam 20 ml air,
netralkan larutan dengan asam hidroklorida encer LP dan saring. Dengan
penambahan satu tetes besi (III) klorida LP pada filtrat: terjadi warna ungu.
3. Derivatisasi menjadi zat berfluorosensi Campur 20 mg zat dengan 40 mg
resorsinol P, tambahkan 10 tetes asam sulfat P, panaskan campuran dalam
tangas cair pada suhu 200° selama 3 menit. Dinginkan, tambahkan 10 ml air
dan natrium hidroksida LP berlebih: terjadi cairan hijau berfluorosensi.

KEMURNIAN
1. Susut pengeringan <912> tidak lebih dari 1%. Lakukan pengeringan pada
suhu 105° selama 2 jam.
2. Jarak lebur <907> antara 226 dan 230°.
3. Abu sulfat Metode 1. Tidak lebih dari 0,2%. Lakukan penetapan seterti tertera
pada Abu <707> menggunakan 2 g zat.
4. Asam benzoat dan salisilat Tambahkan besi (III) klorida LP tetes demi tetes
pada 10 ml larutan jenuh zat, panas: tidak terbentuk endapan atau tidak terjadi
warna ungu.
5. Zat mudah terarangkan <721> Larutkan 200 mg zat dalam 5 ml asam sulfat
LP. Panaskan pada suhu 48-50° selama 10 menit: warna yang terjadi tidak
lebih gelap dari kuning kecoklatan lemah (larutan padanan A).
6. Toluensulfonamid dalam sakarin <706> Tidak lebih dari 25 bpj.
7. Selenium <717> Tidak lebih dari 30 bpj. Lakukan penetapan menggunakan
200 mg zat.
8. Timbal tidak lebih dari 1 bpj. Lakukan penetapan menggunakan teknik
spektroskopi serapan atom yang sesuai seperti tertera pada cemaran logam
<702>.

PENETAPAN KADAR
Timbang saksama lebih kurang 500 mg zat yang telah dikeringkan, tambahkan 75
ml air panas. Dinginkan cepat, tambahkan fenolftalein LP, titrasi dengan natrium
hidroksida 0,1 N LV.

Tiap ml natrium hidroksida 0,1 N


Setara dengan 18,32 mg C7H5NO3S
NATRIUM BENZOAT (Kodeks 2018)
Sodium Benzoate
C7H5NaO2 BM 144,11

Natrium benzoat mengandung C7H5NaO2 tidak kurang dari 99,0% dihitung


terhadap zat yang telah dikeringkan.

PEMERIAN Serbuk hablur, granul, atau serpihan, berwarna putih, hampir tidak
berbau.

KELARUTAN Mudah larut dalam air, agak suka larut dalam etanol.

PENGGUNAAN Pengawet.

IDENTIFIKASI
1. Benzoat Memberikan reaksi benzoat seperti tertera dalam uji identifikasi umum
<61>. Lakukan penetapan menggunakan larutan zat 10%.
2. Natrium Memberikan reaksi natrium seperti tertera dalam uji identifikasi
umum <61>

KEMURNIAN
1. Susut pengeringan <912> Tidak lebih dari 1,5%. Lakukan pengeringan pada
suhu 105° selama 4 jam.
2. Keasaman dan kebasaan Larutkan 2 g zat dalam 20 ml Air bebas
karbondioksida P. Untuk menetralkan dibutuhkan tidak lebih dari 0,5 ml
natrium hidroksida 0,1 N atau asam hidroklorida 0,1 N, gunakan indikator
fenolftalein LP.
3. Zat mudah terarangkan <721> Timbang saksama lebih kurang 500 mg zat,
larutkan dalam 5 ml asam sulfat LP; terjadi warna yang tidak lebih tua dari
larutan padanan Q.
4. Senyawa organik terklorinasi <704> Tidak lebih dari 0,07% (sebagai klorin).
Timbang saksama lebih kurang 250 mg zat. Gunakan 0,5 ml asam
hidroklorida 0,01 N sebagai pembanding.
5. Senyawa mudah teroksidasi Tambahkan 1,5 ml asam sulfat P pada 100 ml air,
panaskan sampai mendidih dan tambahkan tetes demi tetes kalium
permanganat 0,1 N sampai terjadi warna merah muda yang bertahan selama 30
detik. Larutkan 1 g zat kedalam larutan panas dan titrasi dengan kalium
permanganat 0,1 N LV.; terjadi warna merah muda yang bertahan selama 15
detik. Volume kalium permanganat yang digunakan tidak lebih dari 0,5 ml.
6. Timbal Tidak lebih dari 2 bpj. Lakukan penetapan menggunakan teknik
spektroskopi serapan atom yang sesuai seperti tertera pada cemaran logam
<702>.

PENETAPAN KADAR
Timbang saksama lebih kurang 3 g zat yang telah dikeringkan pada suhu 105°
selama 4 jam. Masukkan pada labu erlenmeyer 250 ml, larutkan dengan 50 ml air.
Netralkan larutan, jika perlu, menggunakan asam hidroklorida 0,1 N , dan
fenolftalein LP sebagai indikator. Tambahkan 50 ml eter P dan beberapa tetes
biru bromofenol LP. Titrasi dengan asam hidroklorida 0,5 N LV, sambil dikocok
hingga warna indikator berubah. Pindahkkan lapisan air bagian bawah ke labu
lain. Cuci lapisan eter dengan 10 ml air, dan masukkan air pencuci ke dalam
lapisan air dan tambahkan 20 ml eter P kedalam lapisan air. Titrasi dengan asam
hidroklorida 0,5 N LV, sambil di kocok.

Tiap ml asam hidroklorida 0,5 N


Setara dengan 72,05 mg C7H5NaO2

Anda mungkin juga menyukai