Anda di halaman 1dari 20

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I

MODUL PRAKTIKUM

PENGUKURAN KONDUKTIVITAS ISOLATOR PANAS


(MEASUREMENT OF CONDUCTIVITY OF HEAT INSULATOR)

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I


P0LITEKNIK TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
MEDAN
2016

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Judul Percobaan
Pengukuran Konduktivitas Isolator Panas

B. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui besarnya panas yang diserap oleh penyekat / hambatan.

C. Latar Belakang

Defenisi panas adalah energy yang ditransfer akibat daripada perbedaan temperatur.
Pengertian diatas adalah berdasarkan prinsip termodinamika. Walaupun hukum
termodinamika menelaah transfer energy, metode ini hanya dapat menganalisa suatu sistem
yang dalam keadaan setimbang. Sehingga dapat diperhitungkan jumlah energy yang
diperlukan untuk merubah suatu sistem dari suatu keadaan kesetimbangan ke kesetimbangan
lain, tetapi hukum termodinamika tidak dapat menganalisa bagaimana kecepatan perubahan
itu terjadi.
Pemanasan batangan baja dalam air panas. Hukum termodinamika dapat digunakan
untuk menentukan temperature akhir sesudah kedua sistem mencapai kesetimbangan dan
jumlah energy yang ditransfer dapat dihitung dari keadaan mula-mula dan pada keadaan akhir
kesetimbangan, tetapi tidak dapat menjelaskan bagaimana kecepatan panas itu ditransfer dan
tidak dapat menjelaskan berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai temperature
tertentu yang diinginkan?

2
BAB II
LANDASAN TEORITIS

A. Defenisi Percobaan

Defenisi panas adalah energy yang ditransfer akibat daripada perbedaan temperatur.
Pengertian diatas adalah berdasarkan prinsip termodinamika. Walaupun hukum
termodinamika menelaah transfer energy, metode ini hanya dapat menganalisa suatu sistem
yang dalam keadaan setimbang. Sehingga dapat diperhitungkan jumlah energy yang
diperlukan untuk merubah suatu sistem dari suatu keadaan kesetimbangan ke kesetimbangan
lain, tetapi hukum termodinamika tidak dapat menganalisa bagaimana kecepatan perubahan
itu terjadi.
Pemanasan batangan baja dalam air panas. Hukum termodinamika dapat digunakan
untuk menentukan temperature akhir sesudah kedua sistem mencapai kesetimbangan dan
jumlah energy yang ditransfer dapat dihitung dari keadaan mula-mula dan pada keadaan akhir
kesetimbangan, tetapi tidak dapat menjelaskan bagaimana kecepatan panas itu ditransfer dan
tidak dapat menjelaskan berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai temperature
tertentu yang diinginkan ?
Untuk analisa transfer panas yang sempurna, maka perlu memahami tiga mekanisme
transfer panas yaitu :
1. Konduksi
2. Konveksi
3. Radiasi
Konduksi adalah suatu metode transfer panas hanya dengan media padat. Bila pada
suatu benda terdapat Gradien Temperatur, maka panas akan ditransfer dari daerah
temperature yang lebih tinggi ke daerah temperature yang lebih rendah.
Bila suatu fluida berkontak dengan permukaan zat padat pada temperature yang
berbeda, maka hasil dari proses pertukaran energy termis itu disebut transfer panas secara
konveksi.
Kebanyakan masalah transfer panas sangat kompleks, maka praktis tidak mungkin
memperhitungkan seluruh factor-faktor seperti : diameter pipa, kecepatan fluida, densitas,
viscositas, konduktifitas thermal, kapasitas panas dan lain-lain.

3
Pada dasarnya terdapat tiga macam proses perpindahan energy panas. Proses tersebut
adalah perpindahan energy secara konduksi, konveksi, dan radiasi. Perpindahan energy
secara konduksi dan konveksi terjadi pada material padat dan cair. Sedangkan proses
perpindahan energy panas secara radiasi terjadi pada ruang hampa. Berikut pembahasan lebih
lanjut mengenai ketiga perpindahan energy tersebut.

Konduksi
Perpindahan energy panas secara konduksi merupakan perpindahan energy panas
yang disalurkan secara langsung antar molekul tanpa adanya perpindahan dari molekul yang
bersangkutan. Proses konduksi terjadi pada benda padat, cair maupun gas jika terjadi kontak
secara langsung dari ketiga macam benda tersebut. Ada empat hal penting dalam konduksi
yaitu : 1. Konduktivitas panas, 2. Konduktansi panas, 3. Resistivitas panas, dan 4. Resistansi
panas.
Konduktivitas panas (k) merupakan perhitungan kapasitas hantar panas suatu material
atau disebut dengan indeks hantar per unit luas konduksi per gradient temperature dari suatu
material. Perumusannya adalah sebagai berikut :
Q
K=
A ∆ T /m
Keterangan :
Q = kecepatan aliran panas (W)
A = Luas daerah hantaran panas (m2)
∆T/m = gradient temperature disepanjang material (∆ 1 ℃ /m)

Konveksi
Perpindahan energy panas dengan proses konveksi terjadi hanya pada benda cair.
Perpindahan ini disertai dengan perpindahan benda cair secara fisik. Pada saat energy panas
yang diterima oleh benda cair tersebut melebihi titik batas maka benda cair itu mengalami
perubahan fasa.
Radiasi
Perpindahan panas dengan proses radiasi ini berbeda dengan proses-proses yang telah
dijelaskan sebelumnya. Energy radiasi dirambatkan menggunakan gelombang
elektromaknetik diantara dua objek yang dipisahkan oleh jarak dan perbedaan temperature
dan tanpa medium penghantar. Hal ini sangat berbeda dengan perambatan energy cahaya
yang hanya menggunakan panjang gelombang masing-masing. Gelombang elektromaknetik

4
ini (radiant energy) dapat melalui ruangan hampa dengan sangat cepat dan juga dapat melalui
cair, gas dan beberapa benda yang dikenainya dengan jumlah yang berbeda-beda. Hal ini
tergantung pada kemampuan menyerap dari benda yang dikenainya. Matahari merupakan
contoh yang mudah untuk perpindahan panas dengan radiasi. Radiant energy dari matahari
dirambatkan melalui ruang hampa dan atmosfer bumi. Energy yang dirambatkan ini akan
diserap dan tergantung pada karakteristik permukaan. Semua objek yang memiliki warna
yang gelap terutama berwarna hitam akan lebih mudah menyerap energy ini.

B. Perkembangan Serta Penggunaan Dalam Dunia Industri

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan alat-alat yang terbuat dari
kertas, plastik, karet, lilin, kayu, alumunium, bahkan bahan yang terbuat dari besi dan baja.
Ada benda yang bersifat konduktor dan ada pula yang bersifat isolator. Seperti apa benda
konduktor dan isolator? Lakukan kegiatan berikut ini! Benda-benda yang termasuk konduktor
misalnya: aluminium, besi, dan baja. Sedangkan benda-benda yang termasuk isolator
misalnya: kertas, plastik, karet, lilin, dan kayu. Memasak air akan lebih cepat mendidih bila
menggunakan alat/wadah yang terbuat dari logam, karena logam merupakan penghantar
panas (konduktor) yang baik. Bandingkan jika menggunakan alat/wadah yang terbuat dari
tanah liat. Begitu pula tangkai atau pegangan alat masak atau alat penggorengan, biasanya
menggunakan kayu atau karet. Sebab, kayu dan karet merupakan benda penyekat panas
(isolator) yang baik atau penghantar panas yang kurang baik. Dari uraian di atas dapat kita
simpulkan bahwa benda yang dapat menghantarkan panas dengan baik di sebut konduktor,
sedangkan benda yang tidak dapat menghantarkan panas dengan baik disebut isolator.

5
BAB III
MATERI DAN METODE

A. Materi
 Alat
1. Stopwatch
2. Seperangkat peralatan pengukur konduktifitas isolator panas

B. Metode
 Prosedur Kerja
1. Arus Listrik
Arus listrik yang digunakan adalah : AC 200/220 V dan power 50/60 Hz.
2. Power Suplay
Ditekan tombol On,SW (AC 220 V )
3. Voltage Adjustment
Diatur Voltage Adjustment kearah 25V,On AC pada petunjuk indikator.
4. Peralatan
Pengukuran dan pembacaan dari pada harga temperatur ,voltage,ampere dari θ 1,θ
2,...,θ 5 setiap 8 menit sesudah start sampai 80 menit.
5. Pengatur voltage
Apabila pengambilan data sudah selesai,knop dari voltage adjuster dikembalikan
ke posisi semula.
6. Matikan power suply.
Knop power SW(AC 220V) ke posisi Off.

6
C. Gambar rangkaian

7
BAB IV
HASIL KERJA PRAKTEK DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Kerja Praktek

R1 = 0,0136m
R2 = 0,0236m
R3 = 0,0336m
R4 = 0,0436m
R5 = 0,0536m
L = 0,25m
INSTE PRESENT MEASUREMENTS
Clock AC AC METER DIGITAL TERMOMETER
Watch VOL
TME
TER
TIME VOL CURR TEMPERATURES
T
SYV T V A θ1 θ2 θ3 θ4 θ5
UNIT b: mis V A ℃
1 2 3 4 5 6 7 8
-1 00:8 40 0,82 81,4 64,7 50,6 40,5 35,6
-2 00:16 40 0,82 103,8 83,4 65,6 50,5 41.9
-3 00:24 40 0,82 124,7 100,9 79,7 60,2 48,2
-4 00:32 40 0,82 143,3 117 93,3 69,8 54,6
-5 00:40 40 0,82 159,8 131,6 106 78,9 60,6
-6 00:48 40 0,82 174,7 144,85 117,6 87,3 66,2
-7 00:56 40 0,82 187,7 156,6 128,1 95,0 71,6
-8 00:64 40 0,82 199,4 167,1 137,5 102,0 76,2
-9 00:72 40 0,82 209,6 176,3 145,7 108,2 80,3
-10 00:80 40 0,82 218,8 184,6 153 113,9 84,3

8
BAB V
HASIL KERJA PRAKTIKAN
B. Pembahasan
1. Menghitung Sumber Panas (Q)
Q = 0,86 V. A
= 0,86 x 40 Volt x 0,82 A
1 jam
= 28,208 kkal/jam x
60 menit
= 0,470 kkal/menit
2. Menghitung perbedaan Temperatur (℃ ¿
Untuk waktu 56 menit
∆ t 12 = θ1−θ 2
= 187,7℃ – 156,6℃
= 31,1℃
∆ t 23 = θ2−θ 3
=156,6℃ – 128,1℃
= 28,5℃
∆ t 34 = θ3 −θ4
= 128,1℃ – 95,0℃
= 33,1 ℃
∆ t 45 = θ 4−θ5
= 95,0℃– 71,6℃
= 23,4℃
Untuk waktu 64 menit
∆ t 12 = θ1−θ 2
= 199,4℃– 167,1℃
= 32,3℃
∆ t 23 = θ2−θ 3
= 167,1℃ – 137,5 ℃
= 29,6℃
∆ t 34 = θ3 −θ4
= 137,5 ℃ – 102,0 ℃

9
= 35,5℃

∆ t 45 = θ 4−θ5
= 102,0℃ – 76,2 ℃
= 25,8℃

Untuk waktu 72 menit


∆ t 12 = θ1−θ 2
= 209,6℃ – 176,3℃
= 33,3℃
∆ t 23 = θ2−θ 3
= 176,3℃ –145,7℃
= 30,6℃
∆ t 34= θ3 −θ4
= 145,7℃– 108,2℃
= 37,5℃
∆ t 45 = θ 4−θ5
= 108,2℃ – 80,3℃
= 27,9℃

Untuk waktu 80 menit


∆ t 12 = θ1−θ 2
= 218,8℃ – 184,6℃
= 34,2 ℃
∆ t 23 = θ2−θ 3
= 184,6℃ –153,0℃
= 31,6℃
∆ t 34= θ3 −θ4
= 153,0℃– 113,9℃
= 39,1℃
∆ t 45 = θ 4−θ5
= 113,9℃ – 84,3℃
= 29,6℃

10
= 0,0023 kkal/mnt m℃
3. Menghitung Panas Konduksi
Untuk waktu 56 menit r5
Q ln
r2 λ 45 = r4
Q ln
λ 12 = r1 2 πx ∆t 45 x L
2 πx ∆t 12 x L
=
=
kkal 0,0536
0,470 ln
kkal 0,0236 mnt 0,0346
0,470 ln
mnt 0,0136 2 x 3,14 x 23,4 ℃ x 0,25 m
2 x 3,14 x 31,2 ℃ x 0,25 m kkal
0,09682
0,25897 kkal/mnt = mnt
=
48,984 m℃ 36,738 ℃
= 0,0052 kkal/mnt m℃ = 0,0026 kkal/mnt m℃

r3 Untuk waktu 64 menit


Q ln
λ 23 = r2
2 πx ∆t 23 x L r2
Q ln
λ 12 = r1
= 2 πx ∆t 12 x L

=
kkal 0,0336
0,470 ln
mnt 0,0236
kkal 0,0236
2 x 3,14 x 28,5 ℃ x 0,25 m 0,470 ln
mnt 0,0136
0,16591 kkal/mnt 2 x 3,14 x 32,3 ℃ x 0,25 m
= 44,745 m℃
0,25897 kkal/mnt
=
= 0,00370 kkal/mnt m℃ 50,711 m ℃
= 0,0051 kkal/mnt m℃

r4
Q ln
λ 34 = r3
2 πx ∆t 34 x L r2
Q ln
= λ 23 = r1
2 πx ∆t 23 x L

0,470
kkal 0,0436
ln
=
mnt 0,0336
2 x 3,14 x 33,1 ℃ x 0,25 m kkal 0,0336
0,470 ln
kkal mnt 0,0236
0,1222
= mnt 2 x 3,14 x 29,6 ℃ x 0,25 m
51,967 ℃

11
0,16591 kkal/mnt =
= 446,472 m℃
= 0,0035 kkal/mnt m℃ 0,470
kkal 0,0236
ln
mnt 0,0136
2 x 3,14 x 33,3 ℃ x 0,25 m
r3 0,25897 kkal/mnt
ln =
λ 34 = r2 52,281 m℃
2 πx ∆t 34 x L
= 0,0049 kkal/mnt m℃
=
r3
kkal 0,0436 Q ln
0,470 ln λ 23 = r2
mnt 0,0336 2 πx ∆t 23 x L
2 x 3,14 x 35,5 ℃ x 0,25 m
kkal =
0,1222
= mnt
55,735 ℃ kkal 0,0336
0,470 ln
mnt 0,0236
= 0,0021 kkal/mnt m℃ 2 x 3,14 x 30,6 ℃ x 0,25 m
0,16591 kkal/mnt
= 48,042 m℃
r3
Q ln
λ 45 = r2
= 0,0034 kkal/mnt m℃
2 πx ∆t 45 x L

=
r4
Q ln
λ 34 = r3
kkal 0,0536
0,470 ln 2 πx ∆t 34 x L
mnt 0,0346
2 x 3,14 x 25,8 ℃ x 0,25 m =
kkal
0,09682
= mnt kkal 0,0436
40,508 ℃ 0,470 ln
mnt 0,0336
= 0,0023 kkal/mnt m℃ 2 x 3,14 x 37,5 ℃ x 0,25 m
kkal
0,1222
= mnt
Untuk waktu 72 menit 58,875m ℃
r3 = 0,0020 kkal/mnt m℃
Q ln
λ 12 = r2
2 πx ∆t 23 x L
r5
Q ln
λ 45 = r4
2 πx ∆t 45 x L

12
= r4
Q ln
λ 34 = r3
2 πx ∆t 34 x L
kkal 0,0536
0,470 ln
mnt 0,0346 =
2 x 3,14 x 27,9 ℃ x 0,25 m
kkal kkal 0,0436
0,09682 0,470 ln
= mnt mnt 0,0336
43,803 m ℃ 2 x 3,14 x 39,1 ℃ x 0,25 m
= 0,0022 kkal/mnt m℃ kkal
0,1222
= mnt
61,387 m℃

= 0,0019 kkal/mnt m℃
Untuk waktu 80 menit
r3
Q ln
λ 12 = r2 r5
Q ln
2 πx ∆t 23 x L λ 45 = r4
2 πx ∆t 45 x L
=
=
kkal 0,0236
0,470 ln
mnt 0,0136 kkal 0,0536
0,470 ln
2 x 3,14 x 34,2 ℃ x 0,25 m mnt 0,0346
2 x 3,14 x 29,6 ℃ x 0,25 m
0,25897 kkal/mnt
=
53,694 m℃ kkal
0,09682
= 0,0048 kkal/mnt m℃ = mnt
46,472 m℃

= 0,0020 kkal/mnt m℃
r3
Q ln
λ 23 = r2
2 πx ∆t 23 x L

= 4. Menghitung Temperatur
Rata”
kkal 0,0336
0,470 ln Untuk waktu 56 menit
mnt 0,0236
2 x 3,14 x 31,6 ℃ x 0,25 m θ 1+ θ2
θ12 =
0,16591 kkal/mnt 2
= 49,612 m℃ 187,7+156,6
=
2
= 0,0033 kkal/mnt m℃
= 172,15℃

13
θ2 + θ3 102,0+76,2
θ23 = =
2 2
156,6+128,1 = 89,1℃
=
2
= 142,35℃

Untuk waktu 72 menit


θ3 +θ4 θ 1+ θ2
θ34 = θ12 =
2 2
128,1+ 95,0 209,6+176,3
= =
2 2
= 111,5℃ = 192,95℃

θ4 +θ 5 θ 2+ θ3
θ 45 = θ23 =
2 2
95,0+71,6 176,3+ 145,7
= =
2 2
= 83,3℃ = 161℃

Untuk waktu 64 menit θ3 +θ4


θ34 =
θ1 + θ2 2
θ12 =
2 145,7+108,2
=
199,4+167,1 2
=
2 = 126, 95℃
= 183,25℃

θ4 +θ 5
θ 45 =
θ2 + θ3 2
θ23 =
2 108,2+ 80,3
=
167,1+137,5 2
=
2 = 94,25 ℃
= 152,3℃
θ3 +θ4
θ34 =
2
137,5+ 102,0
= Untuk waktu 80 menit
2
θ 1+ θ2
= 119,75℃ θ12 =
2
θ4 +θ 5
θ 45 =
2
14
218+184,6
=
2
= 201,7℃

θ2 + θ3
θ23 =
2
184,6+153,0
=
2
= 168,8℃

θ3 +θ4
θ34 =
2
153,0+113,9
=
2
= 133,45℃

θ4 +θ 5
θ 45 =
2
113,9+84,3
=
2
= 99,1℃

5. Menghitung K1 dan K2
15
Dik: θ1 = 168,8℃
θ2 = 201,7℃
λ 1 = 0,212 Kkal/jam℃
λ 2 = 0,274 Kkal/jam℃
Dit: k1 dan k2=..?
Jawab:
λ 12 = k1. θ12 +¿ k2
λ 23 = k2. θ23 +¿ k2

0,0212 = k1 . 168,8 + k2
0,0274 = k1 . 201,7 + k2
-0,062 = -32,9 k1
k1 = 0,00188 Kkal/jam℃

λ 1 = k1. θ12 +¿ k2
0,212 = 0,00188. 168,8 + k2
0,212 = 0,317344 + k2
K2 = 0,105344 Kkal/jam℃

16
C. Tabulasi Data

PRE-SET MEASUREMENTS
INST CLOCK AC VOLT AC
DIGITAL THERMOMETER ϑ−1 ϑ−2 ϑ−3
E WATCH METER AMMETER
TIME VOLT CURR TEMPERATUR TEMPERATUR
STY T V A θ1 θ2 θ3 θ4 θ5 Q ∆ t 12 ∆ t 23
UNIT V A ℃ Kkal/s
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
-1 00:8 40 0,82 81,4 67,7 50,6 40,5 35,6 28,20 16,7 14,1
-2 00:16 40 0,82 103,8 83,4 65,6 50,5 41,9 28,20 20,4 17,8
-3 00:24 40 0,82 124,7 100,9 76,7 60,2 48,2 28,20 23,8 21,2
-4 00:32 40 0,82 143,3 117 93,3 69,8 54,6 28,20 26,3 23,7
-5 00:40 40 0,82 159,8 131,6 106 78,9 60,6 28,20 28,2 25,6
-6 00:48 40 0,82 174,7 144,8 117,6 87,3 66,2 28,20 29,9 27,2
-7 00:56 40 0,82 187,7 156,6 128,1 95,0 71,6 28,20 31,1 28,5
-8 00:64 40 0,82 194,4 167,1 137,5 102 76,2 28,20 32,3 29,6
-9 00:72 40 CALCULATION
0,82 209,6 176,3 145,7 108,2 80,3 28,20 GRAFIC30,6
33,3
-10 00:80 40 0,82 218,8 184,6 153 113,9 84,3 28,20 34,2 31,6
ϑ−4 ϑ−5 ϑ−6 ϑ−7 ϑ−8 ϑ−9 ϑ−10 ϑ−11 ϑ−12 ϑ−13 ϑ−3
DIFFEIENCE THERMAL CONDUCTIVITY MEAN TEMPERATURE
∆ t 34 ∆ t 45 λ 12 λ 23 λ 34 λ 45 θ 12 θ 23 θ 34 θ 45 K1 K2
℃ Kkal/jam m℃ ℃
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
10,1 4,9 0,0098 0,0075 0,0077 0,0126 73,05 57,65 45,55 38,05
15,1 8,6 0,0080 0,0069 0,0051 0,0071 93,6 74,5 58,05 46,2

-0,06718 kkal/jam
0,00167 kkal/jam
19,5 12 0,0069 0,0049 0,004 0,0051 112,8 90.3 69,95 54,2
23,5 15,2 0,0062 0,0049 0,0033 0,0040 130,15 105,16 81,55 52,2
27,1 18,3 0,0056 0,0041 0,0028 0,0033 145,7 118,8 92,45 69,7
30,3 31,1 0,3312 0,2314 0,1549 0,1758 159,75 131,2 102,45 76,75
33,1 23,4 0,0052 0,0037 0,0023 0,0026 17172,15 142,35 111,55 83,3
33,5 25,8 0,0031 0,0035 0,0021 0,0023 183,25 152,3 119,75 89,1 ℃ ℃
37,5 27,9 0,0049 0,0034 0,0020 0,0022 192,95 161 126,95 94,25
39,1 29,6 0,0048 0,0033 0,0019 0,0020 201,7 168,8 133,45 99,1
R1 = 0,0136m
R2 = 0,0236m
R3 = 0,0336m
R4 = 0,0436m
R4 = 0,0536m
L = 0,25m

18
BAB V
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan

1. Semakin lama waktu pemanasan maka perbedaan temperaturnya semakin


menurun
2. Semakin lama waktu pemanasan maka temperaturnya semakin naik.
3. Dari temperature pertama (θ 1 ¿nilai temperatunya semakin menurun sampai
(θ 5).
4. Besar panas konduksi dipengaruhi oleh temperature. Semakin kecil suhunya
maka panas kunduksinya semakin kecil juga.

B. Saran

sebaiknya dalam melakukan praktikum ini, praktikan diharapkan lebih teliti


dan cermat supaya tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan data praktikum.

19
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

Crristie J. Geankoplis, (1997), “Transport Process and Unit Operation”, 3rd Ed.,
Prentice-Hall Of India
Stanley M. Walas, (1988), “ Chemical Process Equipment “, 10th Butterworth
Publisher USA.
Warren L, Mc Cabe, Julian C. Smith, dan Peter harriot, (1999), ”Operasi Teknik
Kimia”, Jilid 1, Cetakan ke-4, PT. Erlangga

20

Anda mungkin juga menyukai