Pendahuluan
A. Judul Percobaan
B. Tujuan Percobaan
percobaan penguapan air oleh udara di dalam kolom dinding basah dengan
C. Latar Belakang
Pada percobaan absorbsi ini alat yang digunakan adalah menaraisian yang
gas dari bagian bawah menara isian karena gasbersifat menyebar,dimana gas
pada menara isian dari bagian ataskarena zat cair akan bergerak dari tempat
16
memperbesar luas permukaan kontak fasa gas dan cair.Pendistribusian gas
dilakukan dari bagian bawah menara isian karenadensitas gas lebih rendah
pada menara isian dari bagian ataskarena zat cair cenderung bergerak dari
gas.
17
BAB II
Tinjauan Pustaka
A. Defenisi Percobaana.
a. Kolom Basah
Pada kolom basah, kontak air dan udara terjadi di kolom dengan
airdialirkan dari kolom bagian atas, sedangkan gas dari kolom isian bagianbawah,
dimana terjadi kontak antara air dan udara di dalam kolom yangmenimbulkan
yang masuk dari bawah ke atas. Selain gesekanantara air dan dinding kolom juga
penurunantekanan untuk setiap laju alir udara. Penurunan tekanan pada kolom
basahlebih besar dari pada penurunan tekanan pada kolom kering. Hal
inidisebabkan oleh adanya zat cair di dalam menara sehingga mengurangiruang yang
tersedia untuk aliran gas. dimana semakin besar laju alir airpada laju alir udara
semakin kecil, sehingga jumlah air yangterperangkap semakin kecil pula. Dalam
pengaruhvalve yang berfungsiuntuk mengatur laju alir keluar dari zat cair
18
b. Liquid Hold Up
zat cair berupaliquid yang menempel sebagai film pada dindingrasching danliquid
yang tidak bisa lewat karena tertahan diantaracincinrasching yang bergerak karena
mendapat tekanan dari zat cair dibagian atas kolom dan tekanan udara dibagian
udarakonstan. Namun sebenarnya hal ini bertentangan dengan teori yang ada.
cair setelah dilakukannya absorpsi. Semakin besar laju alir udaramaupun laju alir
air maka DO-nya akan semakin besar. Misalnyaabsorbent(dalam hal ini air) yang
masuk dengan laju yang terus ditingkatkansedangkan laju alir gas yang masuk
dibuat konstan, maka laju alir air yangtertinggi akan mampu melucuti oksigen
terbanyak karena jumlah debit airyang masuk semakin besar sehingga luas
permukaan kontak antara fluidaair dan gas semakin besar. Begitu juga sebaliknya
laju alir udara tertinggiakan melepaskan oksigen terbanyak terhadap air dengan
ketentuan airmasih memiliki kemampuan menyerap yang bagus.Pada laju alir air
1 L/menit dan laju alir udara 60 L/menit diperolehDO sebesar 0,08 mg/L, dan
pada laju alir air 3 L/menit dengan laju alirudara yang sama diperoleh nilai DO yang
lebih tinggi yakni 0,09 mg/L.untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.4 untuk
kolom basah.
19
d. Disolved Oxygen (DO)
setelah dilakukannya absorpsi. Semakin besar laju alir udaramaupun laju alir air
maka DO-nya akan semakin besar. Misalnyaabsorbent(dalam hal ini air) yang
sedangkan laju alir gas yang masuk dibuat konstan, maka laju alir air
airyang masuk semakin besar sehingga luas permukaan kontak antara fluidaair
dan gas semakin besar. Begitu juga sebaliknya laju alir udara tertinggiakan
kemampuan menyerap yang bagus.Pada laju alir air 1 L/menit dan laju alir udara
60 L/menit diperolehDO sebesar 0,08 mg/L, dan pada laju alir air 3 L/menit
dengan laju alirudara yang sama diperoleh nilai DO yang lebih tinggi yakni 0,09 mg/L.untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.4 untuk kolom basah.Gambar 2.4
Hubungan antara DO terhadap laju alir air pada setiap laju alirudara .
KLa merupakan koefisien lapisan film yang terbentuk pada saatterjadinya proses
dipengaruhi oleh besarnya koefisien film dalamcairan dan koefisien film yang
terbentuk pada gas, serta laju perpindahanmassa pada saaat penyerapanNilai koefisien
20
film dalam cairan dan koefisien film yang terbentuk pada gas ini dipengaruhi oleh
laju alir dari udara dan air yang terdapatpada kolom basah. Semakin besar laju alir
udara dan air yang diberikan,nilai koefisien film dalam cairan dan koefisien film
yang terbentuk padagas akan semakin besar, hal ini dikarenakan nilai koefisien
film tersebutberbanding lurus dengan laju alir gas dan zat cair.Disamping faktor
laju alir udara dan air, nilai koefisien film dalamcairan dan koefisien film yang
koefisien film dalam cairan dan koefisien film yang terbentuk pada gas juga akan
semakin besar.
f.Flooding
Flooding adalah keluarnya zat cair pada bagian atas kolom isian yangdisebabkan
tidak adanya ruang kosong didalam kolom. Zat cair telahmengisi seluruh bagian
kolom sehingga tidak ada lagi laluan yang tersedia bagi gas.
21
BAB III
Adapun alat dan bahan yang dipergunakan dalam percobaan ini adalah
sebagai berikut ;
1. Alat-alat
2. Bahan
1. Alat alat
Peralatan percobaan :
- Thermostat
- Pompa
- Compresso
- Thermometer
- Flowmeter.
2. Bahan
Bahan Percobaan :
- Air
22
BAB IV
Prosedur Kerja
B. Prosedur Kerja
Prosedur Percobaan :
dindingbasah, lalu air akan meluber dan jatuh mengalir dalam bentuk lapisan
2. Bila aliran air dalam bentuk lapisan tipis (filim air) sudah setabil sertakeadaan
steady state telah tercapai, maka suhu dan kelembaban masing-masing baik
udara masuk maupun udara keluar dapat dicari dngan mengamati suhu
23
BAB V
Data Pengamatan
Wakt Aliran
Aliran Air Suhu Udara Masuk Suhu Udara Keluar
u Udara
20 10 45 20 27 21 6 27,5 26 1,5
30 10 45 25 27 20 7 28 27 1
40 10 45 30 27 19,5 7,5 29 28 1
BAB VI
24
Analisa Data
1. Aliran Air
1m 3 60mnt
Q 0,4 ltr mnt 0,024 m 3 Jam
1000ltr 1Jam
2. Aliran Udara
1m 3 60mnt
Q 20 ltr mnt 1,2 m 3 Jam
1000ltr 1Jam
H1=0,022
PA1 29 PA1 29
H 0,022
PT PA1 18 760 PA1 18
PA 1
0,044
760 PA 1
PA 1 (760 PA 1 ) 0,031
PA 1 33,44mmHg 0,044 PA 1
PA 1 0,044 33,44mmHg
1,044 PA 1 33,44mmHg
PA1 32,0306mmHg
25
Suhu udara keluar untuk t = 5 menit, H2
PA 2 29 PA 2 29
H 0,028
PT PA 2 18 760 PA 2 18
PA 2
0,056
760 PA 2
PA 2 (760 PA 2 ) 0,048
PA 2 42,56 0,056 PA 2
PA 2 0,056 42,56
PA 2 40,3030mmHg
untuk t = 5 menit
26
PA 2 PAw 2 0,5(t tw)
40,3030 PAw1 0,5(32 31)
40,3030 PAw 2 0,5
PAw 1 40,3030 0,5
PAw 1 40,8030mmHg
5. Menghitung Nilai KG
R
G
KG 2 L PA 2 PA 1
PT ln PA
Mencari Nilai ρG
Interpolasi Suhu 43 o C
x x1 y y1 44 0 y 1,293
x 2 x1 y 2 y1 50 0 1,093 1,293
44 y 1,293
50 0,2
8 50 y 64,65
50 y 64,65 8
50 y 56,65
y 1,133
y 1,133 Kg m 3
0,5
=0,7212mmHg
0,6933
27
R
G
KG 2 L PA 2 PA 1
PT ln PA
0,005
1,133 15286,6242
2.1 40,3030 32,0306
760 0,7212
43,2975
11,4703
1atm
496,6364kg / m 2 atmjam
V D
Re
=2587,92
Tabulasi Data
28
W PA1 PA2 PAW1 PAW2 (∆PA KG
Aliran Air Suhu Udara Masuk Suhu Udara Keluar )lm
aktu Alir
an
SB SB ∆t t2 Tw2 ∆t
Me T Uda
m l/m K B
nit o
C ra (oC) (oC) (oC) (oC)
t1 tw1
27, 32,03
20 10 45 20 27 21 6 26 1,5 20 06 40,303 33,030 40,803 0,721 496,63
5
40,303 31,045 40,803 0,654 326,64
31,04 0 3
30 10 45 25 27 20 7 28 27 1 30 56
29
BAB VII
Kesimpulan
2. Semakin lama waktu yang diperlukan maka temperature kering dan basah
akan naik juga
30
Daftar Pustaka
McCabe, W. L., and J. C., Smith. 1999.Operasi Teknik Kimia, edisi keempat, jilid 2,
Erlangga, Jakarta
31