FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui bahwa metode HPLC ini adalah metode yang valid dan dapat digunakan
sebagai metode analisa untuk mengetahui kadar MSG dalam daging bakso sapi secara
kualitatif dan kuantitatif, serta untuk mengetahui kesesuaian kadar MSG dalam daging bakso
sapi terstandar dengan kadar yang dianjurkan.
1.4 Manfaat
Penelitian ini bermanfaat agar metode HPLC ini dapat diterima dan digunakan sebagai
metode analisa untuk pengukuran kadar MSG pada daging bakso sapi yang sederhana, mudah,
akurat dan handal. Serta dapat digunakan dalam laboratorium food quality control.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Metode Validasi
Kualitatif Kuantitatif
3.2 Hipotesis
Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka konsep yang diekspresika dengan metode HPLC
secara kualitatif untuk menganalisis kadar MSG pada bakso sapi dapat diajukan dua
hipotesis :
1. Metode HPLC dapat digunakan sebagai metode yang untuk mengukur kadar msg pada
daging bakso sapi.
2. Terdapat kadar MSG dalam daging bakso yang memiliki kadar sesuai rentang kadar
maksimal MSG yang ditetapkan dalam makanan.
BAB IV
METODE
4.1 Bahan
Trichloroethylene; Sodium bicarbonate (5 % w/v); 2,4 dinitrofluorobenzene
(DNFB); Diethylether; Hydrochloric acid (6 M); Metil alkohol; Asam amino L-glutamin
(SIGMA); Standar asam L-glutamat: 500 mg/ 100 ml; bakso daging sapi.
4.2 Alat
Mixer laboratorium (diameter 3,18 mm); Chromatograph High Performance Liquid
(HPLC): Honick-500; Analytical Column: reversed phase ODS-Hypersil (5 m), 200 m x
4.6 mm; Hewlett- Packard U.V visible detector: KNK-029-757; Konick Registrer C-
R6A, Chromatopac Shimadzu.
4.3 Preparasi Standar
100 mg MSG dilarutkan dalam 100 mL labu ukur. Pengenceran larutan baku dibuat
dengan air deionisasi untuk menghasilkan 200, 150, 100, 75, 50, 25, 20, 10, 5 mg / L larutan
standar MSG.
4.4 Preparasi Sampel
Hal ini bertujuan untuk mendapatkan ekstrak air dimana monosodium glutamat akan
dipisahkan dari unsur bakso lainnya. Aliquot sampel (20 g) diekstraksi dengan homogenisasi
dengan 20-30 mL air suling. Bubur yang dihasilkan, disaring melalui filter Buchner dan vakum
metalik. Prosedur ini diulang beberapa kali sampai terkumpul 100 mL. Sebanyak 10 mL
aliquot ekstrak ini dan 2 mL trikloretilena ditambahkan ke dalam tabung sentrifugasi, diaduk
dan disentrifugasi pada 3000 rpm selama 15 menit. Fase organik dibuang dan fasa air
digunakan untuk analisis kromatografi.
4.5 Metode Analisis
a) Pre-column derivatization
PH fase organik tersebut disesuaikan sampai 7,50-8,00 dengan menambahkan sejumlah
natrium bikarbonat 5%. Sampel aliquot kecil (0,50 mL) dipindahkan ke tabung reaksi dan 10
L 2,4-DNFB ditambahkan, kemudian campuran dikocok dalam kondisi gelap pada suhu 40C
selama 3 jam. DNFB yang berlebih dikeluarkan dengan mengekstraksinya menggunakan dietil
eter. Fraksi air yang tersisa diasamkan dengan 50 L asam hidroklorida 6 M dan asam DNP-
amino diekstraksi dengan dietil eter sampai eter tidak lagi menjadi berwarna. Eter diuapkan
dan residu diambil dalam 0,50 mL metanol dan disuntikkan ke dalam perangkat HPLC.
b) Semua operasi kromatografi dibuat pada suhu kamar (25 C) dengan menggunakan laju
alir pelarut 1,2 mL / menit. Detektor ultraviolet dipasang pada 254 nm. Fase gerak
disiapkan dari 25% asetonitril dan 75% asam asetat glasial (1% b / v).
c) Kurva kalibrasi: Aliquot larutan standar yang berbeda diproses sebagai sampel. Kisaran
konsentrasi yang akan digunakan adalah dari 14.45 sampai 144.50 mg monosodium
glutamat / 100 g bakso. Sehingga diperoleh data kurva kalibrasi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Monosodium L-glutamate (MSG) merupakan bahan tambahan pangan penguat rasa
yang dapat meningkatkan rasa makanan, banyak dijumpai di makanan berprotein. . Jumlah
MSG yang digunakan untuk masakan adalah 0,2-0,9 % b/b (Rowe, 2009). Dosis maksimal
MSG untuk manusia adalah sekitar 60 mg/kg berat badan (Walker dan Lupien, 2000).jika
melebihi dosis maksimum pemakaian dan konsentrasi dapat menimbulakn beberapa efek
samping seperti kejang, kerusakan sel otak, alergi, ruam, serangan asma, sakit kepala, dan
tumor otak.
Sehingga perlu dilakukan quality control pada makanan yang biasa menggunakan
MSG salah satunya bakso.
Metode analisis validasi yang digunakaan adalah preparasi HPLC. Metode
preparasi HPLC dipilih karan memiliki beberapa kelebihan seperti mampu memisahkan
molekul-molekul dari suatu campuran dengan daya memisah yang tinggi,waktu analisa
yang terbilang cepat dan hasil analisa yang tepat karena sampel tidak mudah menguap.
DAFTAR PUSTAKA
Alnokkari, Afraa; Mounir Ataie; Zaid Alasaf. 2013. Colorimetric Determination of Monosodium
Glutamate in Food Samples Using L-glutamate Oxidase. University of Damascus.
Damascus. 19 (6) : 1069-1072.
Peraturan Kepala BPOM No. 23 Tahun 2013 Tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan
Tambahan Pangan Penguat Rasa.
Acebal, C. C., Lista, A. G, Fernandez Band, B.S. 2008. Simultaneous determination of flavor
enhancers in stock cube samples by using spectrophotometric data and multivariate
calibration. Food Chemistry, No. 106: hal 811-815.
Krishna, V. N., Karthika D., Surya D. M., Rubini M. F., Vishalini M., Pradeepa Y. J. 2010.
Analysis of Monosodium l-Glutamate in Food Products by High-Performance Thin Layer
Chromatography. Journal Young Pharm, Vol. 2, No. 3: hal. 297-300.
Mustafa, S., Saleem, Y., Hameed, S. 2015. Determination of Monosodium Glutamate Content in
Selected Traditional Meat Dishes. International Journal of Scientific & Engineering
Research, Vol. 6, No. 9: hal. 569-572.
Rodriguez, M.S., Gonzales, M. E., Centurion, M. E. 2003. Determination of Monosodium
Glutamate in Meat Products. The Journal of the Argentine Chemical Society, Vol. 91, No.
4/6: hal. 41-45.
Rowe, R. C., Paul J. S., Marian, E. Q. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, edisi ke-6.
Pharmaceutical Press, UK.
Walker, R. dan Lupien, J. R. 2000.The safety evaluation of monosodium glutamate.The Journal
of Nutrition, Vol. 30, No.4: hal. 10491053.
Winarno, F.G . 1997. Keamanan Pangan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Harwood, R. J., 2006, Hydropropopyl Methylcellulose, In: Rowe, R. C., Shesky, P. J., and
Owen, S. C.(eds.), Handbook of Pharmaceutical Excipients, Fifth Edition, 346,
Pharmaceutical Press, UK.
Rodriguez et.al. 2003. Determination of Monosodium Glutamate in Meat Products: 2-4.
Veny, Krishna., Karthika.,Surya Devi., Rubini M., Vishalin M., dan Pradeepa. 2010. Analysis of
MSG in food Product by HPLC. Journal of Young Pharmaceutical 2(3);293230