KARDIOVASKULAR
ANTIARITMIA
Aritmia : gangguan laju & ritme jantung disebabkan penyakit atau
pemakaian obat-obat tertentu.
Penggolongan :
Kelas I : pemblok kanal na (kuinidin, prokainamid, disopiramid, dsb)
Kelas II : pemblok reseptor -adrenergik (propanolol, timolol,
metoprolol, dsb)
Kelas III : pemblok kanal K & memperpanjang depolarisasi
(amiodaron, sotalol, bretilium, ibutilid)
Kelas IV : pemblok kanal kalsium (verapamil, diltiazem)
Interaksi kuinidin
Obat-obat yang menginduksi enzim hepatik (
fenobarbital, fenitoin) memperpendek durasi
aksi kuinidin karena peningkatan laju
metabolisme.
Kuinidin meningkatkan kadar serum digoxin
(menurunkan klirens, volume distribusi dan
afinitas digoxin terhadap reseptor jaringan) dan
digitoxin (dengan menurunkan total klirens
digitoxin)
Interaksi flekainid
Interaksi lidokain
Interaksi amiodaron
Interaksi amiodaron
Obat
Pengatasan
Absorpsi
Aluminium
Klosetiramin,
kolestipol
Metabolisme
Simetidin
Memperpanjang
propanolol
waktu
Aminofilin
Lidokain
Rifampisin
Peningkatan
bloker
metabolisme
paro Kombinasi
harus dengan
pengawasan
Interaksi farmakodinamik
Ca
channel Potensiasi
bradikardi, Hindari kombinasi ini
inhibitor
miodepresi dan hipotensi
(verapamil,
diltiazem)
Amiodaron
Dapat
arrest
menginduksi
Glikosida
digitalis
Potensiasi bradikardi
Fenitoin
Fenitoin
diberikan
dengan pengawasan
Kuinidin
Antidepresan
trisiklik
iv
Klonidin
Hipertensi
klonidin
pada
Levodopa
Antagonis
efek
hipotensi Monitor perubahan respon
levodopa dan inotropik positif
Metildopa
Hipertensi
Fenilpropanolam Hipertensi
in
Indometasin
Penghambtan
antihipertensi
Fenotiazin
Antidiabet oral
Peningkatan
hipertensi
(alfa
Interaksi alfa-bloker
Doxazosin tidak menunjukkan interaksi pada pemakaian
bersama dengan obat-obat lain seperti AINS (asetaminofen,
aspirin, ibuprofen, indometasin), antibiotik (eritromisin,
trimetoprim-sulfametoksazol, amoksisilin), antihistamin
(klorfeniramin), kortikosteroid obat kardiovaskular (atenolol,
HCT, propanolol), obat saluran cerna (antasid), obat
hipoglikemik dan endokrin, sedativ dan trankuiliser
(diazepam).
Kombinasi dengan antihipertensi lain (-bloker, pemblok kanal
Ca, diuretik, penghambat ACE) dapat menyebabkan efek adisi
penurunan tekanan darah. Efek hipotensif prazosin meningkat
bila digunakan bersama alkohol atau antipsikotik.
VASODILATOR
Penghambat kanal kalsium
Interaksi obat
Dihidropiridin
Penginduksi sitokrom P450 3A :
antikonvulsan (fenitoin, fenobarbital,
karbamazepin) meningkatkan metabolisme
lintas pertama dan menurunkan
bioavailabilitas dihidropiridin. Sebaliknya
ketokonazol, eritromisin, klaritromisin,
simetidin menghambat enzim sitokrom ini
meningkatkan bioavailabilitas dihidropiridin.
Verapamil
Penghambat atau penginduksi sitokrom P450 3A
meningkatkan atau menurunkan bioavailabilitas verapamil.
Sebaliknya verapamil juga dapat menghambat enzim ini,
sehingga pemakaian bersama dengan obat-obat lain yang
dimetabolisme oleh sitokrom ini memerlukan monitoring
khusus. Contoh obat yang berinteraksi dengan verapamil
adalah siklosporin, dioxin, digitoxin, kuinidin, terfenadin dan
sebagain besar dihidropiridin.
Verapamil juga dapat menggeser digitalis dari ikatan dengan
protein sehingga meningkatkan kadar digitalis bebas dan
dapat terjadi toksisitas.
Interaksi
Antasid menurunkan absorpsi saluran cerna
kaptopril jika digunakan bersama.
Penghambat ACE meningkatkan aktivitas antidiaber
oral termasuk golongan gliburid dan biguanid,
sehingga bisa terjadi hipoglikemia
Kaptopril dapat meningkatkan efek obat-obat
antihipertensi dan diuretik bila diberikan bersama,
dimana peningkatan efek ini dapat dihambat oleh
indometasin dan AINS lain.
Interaksi
Kadar serum digoxin meningkat 15-30% pada pasien gagal
jantung yang menerima kaptopril dan digoxin bersamasama. Tetapi hiperkalemia yang diinduksi kaptopril dapat
menghentikan peningkatan kadar digoxin sehingga secara
klinis pemakaian bersama kedua obat ini tidak
menunjukkan efek samping berarti.
Probenesid menurunkan klirens renal kaptopril
menyebabkan kadar serum yang lebih tinggi, sehingga bisa
terjadi hipotensi.
Kaptopril menurunkan ekskresi renal litium menyebabkan
toksisitas litium.
Interaksi
DIGITALIS
Mekanisme kerja :
Interaksi farmakokinetik
kolestiramin, kolestipol, kaolin-pektin menurunkan
absorpsi digoksin. Pisahkan pemakaian.
Metoklopramid mengurangi absorpsi tablet
digoksin
Amiodaron mengurangi klirens digoksin dan dapat
menyebabkan efek aditif terhadap denyut jantung.
Sebaiknya dosis digoksin dikurangi 50% bila
diberikan bersama amiodaron
Siklosporin meningkatkan kadar plasma digoksin,
disebabkan oleh pengurangan klirens renal.
Eritromisin, klaritromisin dan tetrasiklin dapat
meningkatkan kadar plasma digoksin.
Interaksi farmakokinetik
Interaksi farmakokinetik
Interaksi farmakodinamik
Diuretik
Diuretik bekerja dengan mengurangi
reabsorpsi NaCl di tempat-tempat yang
berbeda di nefron, sehingga meningkatkan
ekskresi natrium, klorida dan air. Diuretik
dikelompokkan menjadi 3 golongan
berdasarkan tempat kerjanya :
Diuretik
Diuretik tiazida
Diuretik kuat
Diuretik hemat kalium
Diuretik tiazida
Tempat kerja utama : di hulu tubuli distal.
Mekanisme kerjanya : penghambatan
reabsorpsi NaCl.
Contoh hidroklorotiazida,
bendroflumetiazid, klortalidon, indapamid.
INTERAKSI TIAZID
HCT memberikan efek aditif bila diberikan
bersama obat antihipertensi atau diuretik lain,
sehingga perlu penyesuaian dosis.
HCT menginduksi gangguan elektrolit
(hipokalemia, hipomagnesia, hiperkalsemia),
dimana pada pasien yang diterapi digoksin
dapat menyebabkan terjadi toksisitas digoksin
(aritmia fatal).
HCT bila diberikan bersama senyawa lain
penyebab hipokalemia dapat memperparah
kondisi hipokalemia.
Interaksi Tiazida
Diuretik tiazida menurunkan klirens litium
sehingga dapat meningkatkan kadar
plasmanya.
HCT menurunkan efek hipoglikemik obat
antidiabet oral.
HCT menurunkan klirens amantadin
sehingga meningkatkan kadar plasma dan
resiko toksisitasnya.
Interaksi Tiazida
AINS menurunkan aktivitas diuretik dan
antihipertensi melalui penghambatan
biosintesis prostaglandin renal.
Kolestiramin dan kolestipol dapat berikatan
dengan obat-obat yang bersifat asam
termasuk diuretik tiazid di saluran cerna
sehingga menurunkan absorpsi diuretik
tiazid.
Diuretik kuat
Tempat kerja utama : loop of Henle
Mekanisme kerjanya : melalui penghambatan
terhadap transport elektrolit Na, K danCl.
Merupakan antihipertensi yang lebih efektif
dibanding tiazid untuk hipertensi dengan gangguan
fungsi ginjal atau gagal jantung.
Efek samping hampir sama dengan tiazid kecuali
tidak menyebabkan hiperkalsemia.
Contoh : furosemid
Interaksi
INTERAKSI
Furosemid dapat menggeser ikatan protein
plasma warfarin dan klofibrat sehingga
meningkatkan kadar plasma obat-obat ini.
Diuretik loop mengurangi klirens renal litium dan
meningkatkan kadar plasma.
Diuretik loop meningkatkan toksisitas renal
golongan sefalosporin
Furosemid meningkatkan toksisitas telinga dan
jantung antibiotik aminoglikosida (amikasin,
gentamisin, dsb),