Anda di halaman 1dari 2

 Ekstraksi kafein kopi

1. Diambil satu gram dari masing-masing kopi bubuk murni, dan kopi bubuk campuran
kemudian dimasukkan ke dalam gelas baker 150 mL dan ditambahkan 150 mL akuades
panas ke dalamnya sambil diaduk.
2. Larutan kopi panas disaring menggunakan corong buchner ke dalam erlenmeyer,
kemudian filtratnya dimasukkan ke dalam corong pisah dan ditambahkan 1,5 gram
kalsium karbonat (CaCO3) lalu diekstraksi sebanyak 1 kali, masing-masing dengan
penambahan 25 mL kloroform.
3. Lapisan bawahnya diambil, kemudian ekstrak (fase kloroform) ini diuapkan dalam ruang
asam hingga kloroform menguap seluruhnya menjadi kristal.

i. kalsium karbonat berperan sebagai zat yang akan menekan kafein keluar dari
simplisia kopi sehingga nantinya akan didapatkan kafein dari kopi.
ii. kloroform berperan sebagai pelarut ekstraksi yaitu digunakan untuk memisahkan
larutan sehingga terbentuk 2 lapisan pada larutan.
 Pembuatan Larutan Baku
1. Ditimbang sebanyak 0,1 gram kafein, dimasukkan ke dalam gelas piala, dilarutkan
dengan etanol secukupnya, dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL,
2. kemudian diencerkan dengan etanol hingga garis tanda dan dihomogenkan.
3. Dipipet larutan standar kafein tadi sebanyak 1 mL, dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL
kemudian diencerkan dengan etanol hingga garis tanda dan dihomogenkan
 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum
1. Deteksi absorbansi larutan standar pada rentang panjang gelombang 200-400 nm
dengan menggunakan instrument spektrofotometer UV-Vis.
2. Selanjutnya dibuat kurva standar yang menghubungkan absorbansi dengan konsentrasi
dari masing- masing larutan standar.
 Pembuatan Kurva Standar
1. Pembuatan larutan standar didahului dengan mengambil: 0,1; 0,3; 0,6; 0,9; 1,2; 1,4 mL dari
larutan standar kafein 100 ppm dan diencerkan menjadi 10 mL sehingga konsentrasi
larutan standar yang diperoleh berturut-turut adalah : 1; 3; 6; 9; 12; 14 mg/L.
2. Larutan standar kafein diukur dengan menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis pada
rentang panjamg gelombang 250-300 nm, sehingga diperoleh λ max
 Analisa Sampel
Ekstrak kafein dari masing-masing sampel kopi yang bebas pelarut dimasukkan ke dalam labu
ukur 100 mL dan dilakukan pengeceran 10 kali pada labu ukur 10 mL dengan akuades hingga
garis tanda dan dihomogenkan, kemudian ditentukan kadarnya dengan alat spektrofotometri
UV-Vis pada panjang gelombang 275 nm. Perlakuan yang sama dilakukan untuk tiap-tiap
sampel bubuk kopi dengan berat satu gram.

Anda mungkin juga menyukai