Anda di halaman 1dari 3

Metode analisis sediaan (Krim Desoksimetason)

Preparasi Sampel dari Sediaan


Preparasi sampel dilakukan dengan menimbang sejumlah krim yang ekivalen dengan 2 mg
desoksimetason dan dimasukkan ke dalam centrifuge tube ukuran 50 mL yang telah
ditambahkan sedikit glass beads ukuran 3 mm. Larutan etilparaben dalam methanol P dengan
konsentrasi 0,04 mg per mL dibuat, kemudian sebanyak 10 mL larutan tersebut dimasukkan
ke dalam centrifuge tube yang berisi sampel dan dimasukkan pula 30 mL methanol P
kedalamnya, lalu diaduk. Centrifuge tube tersebut ditutup hingga rapat, kemudian direndam
selama 10 menit ke dalam bath berisi air suhu 65o. Setelah itu, tube diangkat dari bath dan
segera di-vortex menggunakan kecepatan tinggi selama 30 detik. Tube tersebut kemudian
dikembalikan lagi ke dalam bath selama 5 menit, diangkat kembali, dan segera di-vortex
selama 30 detik. Prosedur tersebut diulangi sekali lagi, lalu tube didinginkan menggunakan
ice-bath bersuhu lebih kurang 10o hingga tidak terjadi lagi pengendapan. Tube
disentrifugasi untuk kemudian diambil supernatannya (USP 35, 2012)
Identifikasi Zat Aktif dalam
Sediaan Metode yang digunakan adalah KLT.

Larutan uji : Larutan uji dibuat dengan mengambil sebanyak 25 mL dari


supernatant hasil preparasi sampel sediaan dan dievaporasi menggunakan steam-
bath hingga kering, lalu residu yang dihasilkan dilarutkan dalam 2 mL asetonitril P.
Larutan baku : Larutan baku dibuat dengan melarutkan reference standard
desoksimetason USP dalam asetonitril sehinggan diperoleh larutan dengan
kandungan 500 µg per mL.
Masing-masing larutan uji dan larutan baku ditotolkan secara terpisah sebanyak 10
µL pada lempeng kromatografi yang dilapisi campuran silika gel F254
setebal 0,25 mm. Lempeng kromatografi tersebut kemudian dimasukkan ke dalam
bejana kromatografi yang telah dijenuhkan dengan fase gerak campuran kloroform
P : etil asetat P (1:1) sampai fase gerak merambat 10 cm dari titik penotolan.
Lempeng kromatografi diangkat dan dikeringkan untuk selanjutnya diamati di
bawah cahaya ultraviolet 254 nm. Setelah itu, lempeng disemprot dengan larutan
asam p-toluenasulfonat P dalam etanol P (1 dalam 5). Bercak utama larutan uji
menunjukkan harga Rf lebih kurang 0,25 dan warna yang sama seperti pada larutan
baku. (USP 35, 2012)
Penetapan Kadar Bahan Baku dalam Sediaan

Metode yang digunakan adalah KCKT.


Fase gerak : Campuran methanol P : air : asam asetat glasial P
dengan perbandingan 65:35:1, campuran tersebut disaring
dandiawaudarakan.Bila diperlukan,dapat dilakukan pengaturan
(system suitability).

Larutan internal standar dibuat dengan membuat larutan etilparaben dalam


methanol P konsentrasi 0,04 mg per mL.
Larutan baku dibuat dengan menimbang secara akurat sejumlah reference
standard desoksimetason USP dan dilarutkan dalam methanol P sehingga diperoleh
larutan dengan konsentrasi desoksimetason 0,4mg per mL. Sebanyak 5 mL larutan
tersebut dimasukkan ke dalam centrifuge tube ukuran 50 mL dan sebanyak 10 mL
larutan internal standar ditambahkan kedalamnya, lalu diencerkan dengan methanol
secara terukur sampai 40,0 mL dan diaduk homogen sehingga diperoleh larutan
baku dengan konsentrasi 0,05 mg per mL.
Larutan baku disuntikkan ke dalam kromatografi cair kinerja tinggi yang dilengkapi
dengan detektor UV 254 nm dan kolom baja tahan karat 4,6 mm x 15 cm yang
berisi bahan pengisi L7 (oktilsilan terikat secara kimiawi pada partikel silika yang
berpori seluruhnya, diameter 1,7 µm hingga 10 µm) dan laju aliran lebih kurang 1
mL per menit. Hasil respon puncak harus menunjukkan: terdapat 2 puncak dengan
waktu retensi yang berbeda, puncak 1 untuk etilparaben dan selanjutnya
desoksimetason; faktor ikutan puncak analit tidak lebih dari 2,0; resolusi (R) antara
puncak analit dan internal standar tidak kurang dari 2,0; dan simpangan baku relatif
tidak lebih dari 2,0% pada penyuntikkan ulang. Larutan uji dan larutan baku
disuntikkan secara terpisah sejumlah volume yang sama (lebih kurang 10 µL) ke
dalam kromatografi cair kinerja tinggi, rekam kromatogramnya, dan diukur respon
puncak utamanya. Kadar desoksimetason dalam bagian krim dihitung dalam mg,
C22H29FO4, dengan rumus :
Ru
¿
40C ( R
s
di mana C adalah kadar desoksimetason dalam mg per mL larutan baku; Ru dan Rs
berturut-turut adalah rasio tinggi puncak desoksimetason dari larutan uji dan
larutan baku (USP 35, 2012).
Syarat: krim desoksimetason mengandung tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih
dari 110,0% C22H29FO4 yang tertera pada etiket.
The United States Pharmacopoeial Convention. 2012. The United States
Pharmacopoeia National Formulary. Edisi ke 35. Rookville: The
United States Pharmacopoeial Convention Inc.

Anda mungkin juga menyukai