Anda di halaman 1dari 16

III.

METODE PRAKTIKUM

III.1 Tempat dan Waktu

Praktikum pengambilan sampel Kesuburan Tanah dan Pemupukan

dilakukan dikebun Akademik Fakultas Pertanian Universitas Tadulako.

Pengambilan sampel dilakukan 2 kali yaitu pada tanggal 4 Maret dan 7 April

2023. Praktikum Kesuburan Tanah dan Pemupukan Laboratorium dilaksanakan

pada Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu.

Dimulai pada hari Jumat tanggal 24 Maret – 25 Maret 2023 dan Jumat 12 Mei

2023, Pukul 08:00 sampai selesai.

III.2 Alat dan Bahan

Adapun Alat yang digunakan dalam penelitian terbagi dua yaitu alat yang

digunkan untuk pengambilan contoh sampel tanah seperti sekop kecil, kantong

plastic, kertas label, dan alat tulis. Alat yang digunakan untuk analisis tanah di

laboratorium yaitu Neraca analitik ketelitian 2 desimal, botol kocok 100ml, pipet

ukur/volume, gelas kimia, mesin pengocok, labu semprot dan pH meter,

timbangan analitik ketelitian 3 dan 4 desimal, magnetic strirer, buret 25ml,

pengaduk magnit, labu ukur 1000/500/100ml, gelas ukur 100ml, erlemeyer 200-

250-500ml, alat destilasi, alat destruksi, buret, pipet ukur 15 atau 25ml, beaker

glass 50 atau 100ml, tabung digestion, ayakan 2mm, timbangan analitik, sendok,

roll film, pipet ukur 10ml, pipet mikro 1ml, tabung reaksi, kertas saring, vortex,

spektrofotometer, flamefotometer, alat penyuling amoniak, corong dan wadah

penampung, pipet ukur/volume 25ml,dan buret 25 ml.

1
Adapun bahan yang digunakan yaitu H2O, KCl 1 M, kalium dikromat

(K2Cr2O7), asam sulfat pekat (H2SO4), ferro ammonium sulfat (FeSO4(NH4)

SO4. 6H2O, asam fosfat (H3PO4) dan natrium florida (NaF), aquades dan

indicator defenilamin, asam klorida (HCl), asam borak (H3BO3), natrium

hidroksida (NaOH), campuran selenium/katalisator, sampel tanah,HCl 25%,

standar P, Preaksi P, standar K, larutan ammonium asetat (NH4OAc) Ph 7,0.

III.3 Prosedur Kerja

III.3.1 Pengolahan Lahan dan Pengambilan Sampel Tanah

Adapun Prosedur kerja dalam pengolahan lahan dan pengambilan sampel

yaitu, membersihan lahan terlebih dahulu dari gulma – gulma yang ada, kemudian

pembuatan bedengan untuk masing-masing tanaman tersebut, setelah itu

memberikan pupuk kandang ke bedengan dengan perlakuan yang ada. Kemudian

membersihkan bedengan dari gulma, setelah itu mengambil sampel tanah yang

sudah di berikan pupuk kandang dengan kedalaman 20 cm dari permukaan tanah.

Tanah dimasukkan kedalam plastic es sebanyak lebih dari 1,0 kg contoh tanah,

kemudian di berikan label di bagian luar dari kantong plastic tersebut.

III.3.2 Pemupukan

Adapun prosedur kerja pada pemupukan yaitu, terlebih dahulu

membersihkan bedengan yang akan di berikan pupuk setelah itu mengambil

pupuk kandang kambing sebanyak 9kg dan pupuk kandang sapi sebanyak 9kg.

kemudian menaburkan pupuk kandang tersebut dengan perlahan hingga merata.

2
III.3.3 Jarak Tanam

Adapun prosedur kerja pada jarak tanam yaitu, mengukur jarak tanam

pada tanaman jagung manis (Zea Mays) dengan ukuran

III.3.4 Penanaman

III.3.5 Pemeliharaan

III.3.6 Nitrogen Tanah

Adapun prosedur kerja pada praktikum ini yaitu, menimbang sampel

tanah dengan ketelitian 1,000 g kedalam tabung digestion, ditambahkan 10 ml

H2SO4 pekat dan campurkan selen/katalis ± 2 g atau seujung sendok teh,

kemudian mengerjakan penetapan blanko. Selanjutnya memanaskan/mendestruksi

selama 1 ½ jam, kemudian mendestilasi dengan menambahkan 35 ml NaOH 40

%, tamping destilat dalam asam borat sebanyak 25 ml lalu destilasi diakhiri

dengan volume destilat dalam penampung sudah mencapai 50-75 ml selanjutnya

destilat di titrasi dengan larutan asam baku, yaitu H2SO40,050 N atau HCl 1 N

hingga titik akhir yaitu perubahan warna dari hijau menjadi merah muda.

Perhitungan :

N(%) = 14.01 𝑥 (𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 – 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜) 𝑥 𝑁 𝐻𝐶𝑙


𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑥 10

III.3.7 Posfor (P-Total)

Adapun prosedur kerja pada praktikum ini yaitu, mengambil

larutan/filtrate dengan pipet sebanyak 0,5 ml kedalam tabung reaksi kemudian

menambahkan 2 ml aquades (pengenceran 5x) dan dikocok dengan vortex sampai

homogen. Kemudian pipet larutan tersebut dan deret standar P sebanyak 1 ml

3
masing-masing kedalam tabung reaksi, dan menambahkan masing-masing 5 ml

pereaksi campuran, dikocok lagi dengan vortex hingga terhomogenkan kemudian

diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 693 nm dengan deret

standar P sebagai pembanding.

Perhitungan:

% P205 Total = ppm kurva x ( ml ekstrak) x ( 100mg ) x fp x (142) x fk


( 1000 ) (berat sampel ) (90)

III.3.8 C-Organik dan Bahan Organik Tanah

Adapun prosedur kerja pada praktikum ini yaitu, menimbang 0,5 gr contoh

tanah yang lolos ayakan 0,5 mm (0,05 – 0,1 gr untuk tanah organik/gambut) dan

memasukkan tanah tersebut kedalam erlemeyer 250 ml lalu ditambahkan 5 ml

K2Cr2O7 1N sambil digoyang-goyang, kemudian menambahkan 10 ml H2SO4

dan goyang secara perlahan-lahan. Setelah tercampur sempurna, mendiamkan

larutan selama 2 – 30 menit. dan ditambahkan 100 ml aquades, 5 ml NaF , 5 ml

H3PO4 dan 15 tetes indikator difenilamin kemudian titrasi larutan dengan Ferro

ammonium sulfat 0,5 N atau Ferro sulfat 1 N kemudian memperhatikan pada

tahap awal ionkrom berwarna hijau redup, biru kotor dan titik akhir penitaran

adalah hijau terang dan melakukan cara yang sama dan waktu yang sama untuk

blankonya tersebut.

Perhitungan :

(Volume titrasi blanko−volume titrasi sampel) 0 ,30


%C= x N FeSO4 x
Berat Sampel 0 ,77

% Bahan organik = 1,724 x C-Organik

4
III.3.9 Kapasitas Tukar Kation

Adapun prosedur kerja pada praktikum ini yaitu, menimbang 1 gr contoh

tanah kering udara yang lolos ayakan 0,5 mm dan dimasukkan kedalam wadah

gelas kimia/botol plastic, kemudian menambahkan 25 ml larutan NH OAC IN pH

7,0 dan aduk dengan batang pengaduk dan didiamkan selama satu malam. Setelah

itu saring dengan kertas saring pada corong dan tamping filtratnya dengan wadah

lain. Dan Pindahkan semua tanah pada botol kertas saring dengan cara membilas

sisa-sisa tanah tersebut dengan larutan NH4OAC dengan menggunakan botol

semprot plastic atau pipet ukur. Kemudian mencuci tanah pada kertas saring

dengan 20-30 ml larutan NH4OAC dan dibiarkan sampai mendrainase sempurna.

Kemudian mengulangi pencucian selama beberapa kali. Mencuci tanah pada

kertas saring dengan 25-30 ml etanol/alcohol untuk setiap kali pencucian, biarkan

mendrainase sempurna sebelum mengulangi pencucian sebanyak 2-3 kali.

memindahkan tanah dan kertas saring kedalam labu Kjedahl 800 ml lalu

menambahkan 200 ml aquades, Pipet 25 ml HBO, kedalam erlemeyer 250 ml.

Pasang labu kjedhal yang berisi contoh tanah dan erlemeyer berisi HBO, pada alat

destilasi dan mulai destilasi sampai destilat yang ditampung pada erlemeyer

mencapai 100-150 ml kemudian melepaskan erlemeyer dan titra sinya dengan

larutan HCI 0,1 N hingga warna hijau berubah menjadi merah muda, setelah itu

menggunakan blanko dengan mendestilasi aquades dengan pereaksi sama dengan

contoh tanah.

Perhitungan:

100
KTK (me/100 g tanah) = t- b x N HCl x
W

5
Ket :
t = volume HCI untuk titar contoh (ml)
b = volume HCl untuk titar blanko (ml)
N = normalitas HCl,dan
W = berat contoh tanah

III.3.10 Reaksi Tanah pH

Adapun prosedur kerja pada praktikum ini yaitu, menimbang 5 – 10 gr

contoh tanah sebanyak dua kali, masing-masing dimasukkan kedalam botol kocok

A dan B, ditambah 50 ml air bebas ion (pH H2O) kedalam botol A dan 50 ml KCl

(pH KCl) kedalam botol B (Volume air dan KCl bisa berubah sesuai rasio

pengukuran yang digunakan) kemudian kocok dengan mesin pengocok selama 30

menit dan didiamkan sampai contoh tanah mengendap lalu mengkalibrasi pH

meter yang akan digunakan dengan larutan buffer pH 4,0 dan pH 7,0 kemudian

ukur pH larutan contoh tanah dan nilai pH dilaporkan dalam 1 desimal.

III.3.11 Daya Hantar Listrik

Adapun prosedur kerja pada penetapan daya hantar listrik yaitu

menimbang 10,00 gram contoh tanah ke dalam botol kocok kemudian

menambahkan 50 ml air bebas ion, kocok dengan mesin pengocok selama 30

menit dan ukur daya hantar listrik suspensi tanah dengan konduktor yang telah

dikalibrasi menggunakan larutan baku NaCl dan baca setelah angka mantap.

Setiap akan melakukan kalibrasi dan mengukur contoh elektrode harus dicuci dan

dikeringkan dengan tisu nilai. Setelah itu nilai DHL dilaporkan dalam satuan dS

m-1 menggunakan 3 desimal.

6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Analisis Awal

IV.1.1 N- Total Tanah

Berdasarkan hasil pada praktikum ini tentang penetapan N-Total tanah

yaitu sebagi berikut:

Tabel 1. N-Total Tanah


Kode Sampel N- Total Tanah Kriteria
Sampel A 0,0950% Sangat Rendah
Sampel B 0,1375% Rendah
Fospor (P-total)Tanah

Berdasarkan hasil pada praktikum ini tentang penetapan Fospor (P-

total)Tanah yaitu sebagi berikut:

Tabel 2. Fospor (P-total)Tanah


Kode Sampel Pospor Tanah Kriteria
Sampel A 74,04% Sangat tinggi
Sampel B 67,41% Sangat tinggi

IV.1.2 C-Organik dan B-Organik

Berdasarkan hasil pada praktikum ini tentang penetapan C-Organik daan B-

Organik yaitu sebagi berikut:

Tabel 3. C-Organik daan B-Organik


Kode Sampel C-Organik Kriteria
Sampel A 1,6235% Rendah
Sampel B 3,2773% tinggi

7
4.1.3 Kapasitas Tukar Kation

Berdasarkan hasil pada praktikum ini tentang penetapan Kapasitas Tukar

Kation yaitu sebagi berikut:

Tabel 4. Kapasitas Tukar Kation


Kode Sampel Nilai % Kriteria
Sampel A 25,068 Tinggi
Sampel B 18,609 Sedang
IV.1.3 Reaksi Tanah (pH)

Berdasarkan hasil pada praktikum ini tentang penetapan Reaksi Tanah pH

yaitu sebagi berikut:

Tabel 5. Reaksi Tanah pH

Kode Sampel H2O Kriteria KCL Kriteria


Agak
Sampel A 8,165% 7,485
Alkalis Netral
Agak
Sampel B 8,195% 7,475
Alkalis Netral

IV.1.4 Daya Hantar Listrik Tanah

Berdasarkan hasil pada praktikum ini tentang penetapan Reaksi Tanah pH

yaitu sebagi berikut:

Tabel 6. Daya Hantar Listrik Tanah


Kode Sampel Nilai % Kriteria
Sampel A 146,75 Sangat Tinggi
Sampel B 144,5 Sangat Tinggi

8
4.2 Pertumbuhan Jagung

4.2.1 Tinggi Tanaman

Sampel Nilai Pengamatan Ke- (cm)


No
I 2 MST 3 MST 4 MST 5 MST 6 MST 7 MST
1 1 26,5 52,5 cm 81,3 cm 109,6 cm 150,7 cm 157,7 cm
cm
2 2 23 cm 56,5 cm 80,6 cm 118,6 cm 167,6 cm 169,8 cm
3 3 24 cm 55,5 cm 82,2 cm 127,8 cm 167,9 cm 168,9 cm
4 4 20 cm 48 cm 80,7 cm 116,9 cm 147,2 cm 158,9 cm
5 5 27 cm 55,5 cm 79,5 cm 121,6 cm 164,2 cm 170,4 cm
6 6 22,5 46,5 cm 78,5 cm 105,3 cm 146,9 cm 165,4 cm
cm
7 7 27,5 48,5 cm 82,4 cm 107,4 cm 150,5 cm 163,5 cm
cm
8 8 23 cm 63,5 cm 81,5 cm 125,3 cm 166,8 cm 171,3 cm
Rata-rata 24,18 53,31 80,83 116,562

Sampel Nilai Pengamatan Ke- (cm)


No
II 2 MST 3 MST 4 MST 5 MST 6 MST 7 MST
1 1 27,5 50 cm 74,5 cm 106,2 cm 126,4 cm 135,5 cm
cm
2 2 21 cm 44 cm 61,2 cm 106,7 cm 126,9 cm 150 cm
3 3 24,5 62 cm 81,5 cm 113 cm 121 cm 150 cm
cm
4 4 30 cm 56,5 cm 91,5 cm 134,3 cm 145,5 cm 153 cm
5 5 22 cm 44 cm 65,6 cm 102,5 cm 113,6 cm 148,5 cm
6 6 23,5 57 cm 73 cm 103,6 cm 112,7 cm 150,5 cm
cm
7 7 27,5 54 cm 85,7 cm 123,6 cm 132,4 cm 151 cm
cm

9
8 8 32,5 58 cm 85,4 cm 123,6 cm 130,8 cm 152 cm
cm
Rata-rata

4.2.2 Jumlah Daun

Sampel Nilai Pengamatan Ke-


No
I 2 MST 3 MST 4 MST 5 MST 6 MST 7 MST
1 1 10 10 10 11 12 12
2 2 9 9 9 11 11 11
3 3 9 9 9 11 12 12
4 4 8 8 8 11 12 12
5 5 9 9 9 11 11 11
6 6 8 8 8 11 11 11
7 7 7 7 7 12 12 12
8 8 7 7 7 11 12 12
Rata-rata

Sampel Nilai Pengamatan Ke-


No
II 2 MST 3 MST 4 MST 5 MST 6 MST 7 MST
1 1 4 8 10 11 12 13
2 2 4 6 10 11 12 11
3 3 5 9 8 11 12 11
4 4 6 8 10 12 13 13
5 5 4 6 6 9 10 12
6 6 5 7 7 11 12 14
7 7 5 7 10 10 11 12
8 8 5 8 10 11 12 11

10
Rata-rata

4.3 Analisis Akhir

4.3.1 Nitrogen (N-Total) Tanah

Kode Sampel N- Total Tanah Kriteria


Sampel A
Sampel B

4.3.2 C-Organik dan B-Organik

Kode Sampel C-Organik Kriteria


Sampel A 1,997%
Sampel B 2,6066%

Kode Sampel B-Organik Kriteria


Sampel A 3,434%
Sampel B 4,4833%

4.3.3 Kapasitas Tukar Kation

Kode Sampel Nilai % Kriteria


Sampel A 18,12

11
Sampel B 18,29

4.3.4 Reaksi Tanah (pH)

Kode Sampel H2O Kriteria KCL Kriteria


Sampel A 7,92% 7,51%
Sampel B 7,93% 7,62%

4.3.5 Daya Hantar Listrik Tanah

Kode Sampel Nilai % Kriteria


Sampel A 303
Sampel B 236

12
13
5 PENUTUP

14
15
16

Anda mungkin juga menyukai