METODE PRAKTIKUM
Pengambilan sampel dilakukan 2 kali yaitu pada tanggal 4 Maret dan 7 April
Dimulai pada hari Jumat tanggal 24 Maret – 25 Maret 2023 dan Jumat 12 Mei
Adapun Alat yang digunakan dalam penelitian terbagi dua yaitu alat yang
digunkan untuk pengambilan contoh sampel tanah seperti sekop kecil, kantong
plastic, kertas label, dan alat tulis. Alat yang digunakan untuk analisis tanah di
laboratorium yaitu Neraca analitik ketelitian 2 desimal, botol kocok 100ml, pipet
pengaduk magnit, labu ukur 1000/500/100ml, gelas ukur 100ml, erlemeyer 200-
250-500ml, alat destilasi, alat destruksi, buret, pipet ukur 15 atau 25ml, beaker
glass 50 atau 100ml, tabung digestion, ayakan 2mm, timbangan analitik, sendok,
roll film, pipet ukur 10ml, pipet mikro 1ml, tabung reaksi, kertas saring, vortex,
1
Adapun bahan yang digunakan yaitu H2O, KCl 1 M, kalium dikromat
SO4. 6H2O, asam fosfat (H3PO4) dan natrium florida (NaF), aquades dan
yaitu, membersihan lahan terlebih dahulu dari gulma – gulma yang ada, kemudian
membersihkan bedengan dari gulma, setelah itu mengambil sampel tanah yang
Tanah dimasukkan kedalam plastic es sebanyak lebih dari 1,0 kg contoh tanah,
III.3.2 Pemupukan
pupuk kandang kambing sebanyak 9kg dan pupuk kandang sapi sebanyak 9kg.
2
III.3.3 Jarak Tanam
Adapun prosedur kerja pada jarak tanam yaitu, mengukur jarak tanam
III.3.4 Penanaman
III.3.5 Pemeliharaan
destilat di titrasi dengan larutan asam baku, yaitu H2SO40,050 N atau HCl 1 N
hingga titik akhir yaitu perubahan warna dari hijau menjadi merah muda.
Perhitungan :
3
masing-masing kedalam tabung reaksi, dan menambahkan masing-masing 5 ml
Perhitungan:
Adapun prosedur kerja pada praktikum ini yaitu, menimbang 0,5 gr contoh
tanah yang lolos ayakan 0,5 mm (0,05 – 0,1 gr untuk tanah organik/gambut) dan
H3PO4 dan 15 tetes indikator difenilamin kemudian titrasi larutan dengan Ferro
tahap awal ionkrom berwarna hijau redup, biru kotor dan titik akhir penitaran
adalah hijau terang dan melakukan cara yang sama dan waktu yang sama untuk
blankonya tersebut.
Perhitungan :
4
III.3.9 Kapasitas Tukar Kation
tanah kering udara yang lolos ayakan 0,5 mm dan dimasukkan kedalam wadah
7,0 dan aduk dengan batang pengaduk dan didiamkan selama satu malam. Setelah
itu saring dengan kertas saring pada corong dan tamping filtratnya dengan wadah
lain. Dan Pindahkan semua tanah pada botol kertas saring dengan cara membilas
semprot plastic atau pipet ukur. Kemudian mencuci tanah pada kertas saring
kertas saring dengan 25-30 ml etanol/alcohol untuk setiap kali pencucian, biarkan
memindahkan tanah dan kertas saring kedalam labu Kjedahl 800 ml lalu
Pasang labu kjedhal yang berisi contoh tanah dan erlemeyer berisi HBO, pada alat
destilasi dan mulai destilasi sampai destilat yang ditampung pada erlemeyer
larutan HCI 0,1 N hingga warna hijau berubah menjadi merah muda, setelah itu
contoh tanah.
Perhitungan:
100
KTK (me/100 g tanah) = t- b x N HCl x
W
5
Ket :
t = volume HCI untuk titar contoh (ml)
b = volume HCl untuk titar blanko (ml)
N = normalitas HCl,dan
W = berat contoh tanah
contoh tanah sebanyak dua kali, masing-masing dimasukkan kedalam botol kocok
A dan B, ditambah 50 ml air bebas ion (pH H2O) kedalam botol A dan 50 ml KCl
(pH KCl) kedalam botol B (Volume air dan KCl bisa berubah sesuai rasio
meter yang akan digunakan dengan larutan buffer pH 4,0 dan pH 7,0 kemudian
menit dan ukur daya hantar listrik suspensi tanah dengan konduktor yang telah
dikalibrasi menggunakan larutan baku NaCl dan baca setelah angka mantap.
Setiap akan melakukan kalibrasi dan mengukur contoh elektrode harus dicuci dan
dikeringkan dengan tisu nilai. Setelah itu nilai DHL dilaporkan dalam satuan dS
6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
7
4.1.3 Kapasitas Tukar Kation
8
4.2 Pertumbuhan Jagung
9
8 8 32,5 58 cm 85,4 cm 123,6 cm 130,8 cm 152 cm
cm
Rata-rata
10
Rata-rata
11
Sampel B 18,29
12
13
5 PENUTUP
14
15
16