Anda di halaman 1dari 31

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

pembelajaran Botani atau TaksonomiTumbuhan dalam Kurikulum

Berbasis Kompetensi(KBK) pada perguruan tinggi adalah penerapan proses-

prosesIPA,(mengamati,mengukur,menguji,memperkirakan,menganalisis,memban

dingkan,mengklasifikasi, bereksperimen serta membuatkesimpulan) dengan

menerapkan beberapa prinsippembelajaran yang berpusat pada mahasiswa

yaitu:learning by doing (belajar dengan mengalami

secaranyata),mengembangkanketerampilansosial,penyelesaian masalah,

keingintahuan, dan imajinasi sertamendorong mahasiswa untuk terus

belajar(Dharmono,2016).

Daun merupakan alat tubuh yang penting bagi tumbuh-tumbuhan karena

banyak proses metabolisme yang terjadi di daun misalnya proses fotosintesis

menghasilkan bahan yang diburtuhkan oleh tumbuhan untuk kelangsungan

hidupnya. Semua daun mula-mula berupa tonjolan jaringan yang kecil, yaitu

primordia pada waktu ujung pucuk tumbuh, primordia daun mulai terbentuk

menurut pola khas untuk setiap jenis tumbuhan (Haryani, T. S., 2018).

Daun dibedakan antara daun tunggal dan daun majemuk. Daun tunggal

adalah daun yang hanya mempunyai satu helai daun pada satu tangkai daun,

sedangkan daun majemuk merupakan daun yang jumlahnya lebih dari satu helai

pada setiap tangkai (Haryani, T. S., 2018).

1
1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum dari percobaan Struktur Daun Majemuk adalah

mempelajari -macam/bentuk daun majemuk dan membedakan antara daun

majemuk dan daun tunggal

Tujuan praktikum dari percobaan Transpirasi adalah umtuk mengetahui

faktor-faktor yang mempengaruhi laju transpirasi

Tujuan praktikum dari percobaan Anatomi Tumbuhan adalah mengetahui

struktur anatomi daun,batang dan akar tumbuhan monokotil, mengetahui struktur

anatomi daun,batang dan akar tumbuhan dikotil, mengetahui struktur dan bentuk

stomata,membandingkan perbedaan anatomi antara tumbuhan monokotil dan

tumbuhan dikotil

Tujuan praktikum dari percobaan Fotosintesis adalah mengetahui dan

membuktikan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis dan

membuktikan terbentuknya amilum pada proses fotosintesis oleh tumbuhan hijau.

1.3 Manfaat Praktikum

Adapun manfaat praktium botani anara lain, yang pertama pada praktikum

percobaan Struktur Daun Majemuk yaitu agar mahasiswa mengetahui

macam/bentuk daun majemuk dan membedakan antara daun majemuk dan daun

tumggal.Yang kedua pada praktikum percobaan Anatomi Tumbuhan yaitu agar

mahasiswa mengetahui struktur anatomi daun,batang dan akar tumbuhan

monokotil, mengetahui struktur anatomi daun,batang dan akar tumbuhan dikotil,

mengetahui struktur dan bentuk stomata,membandingkan perbedaan anatomi

antara tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil, yang ketiga pada praktikum

2
percobaan Transpirasi yaitu agar mahasiswa mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi laju transpirasi,dan yang terakhir pada praktikum percobaan

Fotosintesis adalah mengetahui dan membuktikan adanya faktor-faktor yang

mempengaruhi proses fotosintesis dan membuktikan terbentuknya amilum pada

proses fotosintesis oleh tumbuhan hijau.

3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Strutur Daun Majemuk

2.1.1 Daun Lengkap dan Tidak Lengkap

Daun lengkap ada 3 bagian basal yang berkembang menjadi

pelepah,tangkai dan helaian sedangkan daun tidak lengkap hanya memiliki helai

daun (Latifa,2016).

2.1.2 Daun Tunggal

Daun tunggal adalah daun yang wilayahnya terdiri dari satu slide tanpa

adanya persendian di bagian dasar helaian tersebut,tepi daun rata ujung daun

runcing (Latifa,2016).

2.1.3 Daun Majemuk

Daun majemuk adalah daun yang di mana helaiannya disusun oleh jumlah

bagian-bagian terpisah yang berbentuk seperti daun dan disebut anak daun serta

ciri khas daun tunggal adalah waktu pembentukkan daunnya tidak

bersamaan,gugurnya daun ini mulai dari yang tua (Latifa,2016).

2.1.4 Struktur Daun Majemuk

Daun majemuk terdiri dari anak-anak daun yang masing-masing anak daun

tersebut ditopang oleh tangkai anak daun pada pangkal ibu daun pada tangkai

daun dapat ditemukan stipula, sedangkan pada tangkai anak daun dapat ditemukan

stipela. Anak-anak daun tersebut duduk pada sumbu pencapaian menjadi dua yaitu

majemuk menyirip dan majemuk menyirip ganda(Indriyani,et all, 2016).

4
2.2 Anatomi Tumbuhan

2.2.1 Anatomi Tumbuhan Dikotil

Keragaman kelompok tumbuhan memiliki jenis jenis berdasarkan dua

kepimg biji yang dikelompokkan menjadi tumbuhan dikotil (tumbuhan

belah).ciri- ciri perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil: akar berupa akar

tunggang, batang berkambium dan bercabang cabang, daun bertulang daun sejajar

atau melengkung, dan bertulang daun menyirip atau menjari (Safitri,et all,2018).

2.2.2 Anatomi Tumbuhan Monokotil

Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang memiliki biji tunggal atau

tidak terbelah. Adapun ciri ciri tumbuhan monokotil yaitu: akar tersusum atas akar

serabut, batang tidak berkambium, daun berbentuk pita dan panjang, daun lebar-

lebar dengan bentuk beraneka ragam, bunga umumnya bagian bagian bunga

berjumlah 3 atau kelipatannya(Safitri,et all,2018)

2.3 Fotosintesis Tumbuhan

2.3.1 Pengertian Fotosintesis

Fotosintesis adalah proses sintesis karbohidrat dari bahan bahan anorganik

(CO2 danH2O) pada tumbuhan berpigmen dengan bantuan energi cahaya

matahari. Proses fotosintesis tumbuhan air memerlukan pencahayaan sebagai

pengganti sinar matahari. Selain pencahayaan, suhudan tingkat kekeruhan air

merupakan faktor penting dalam keberhasilan suatu fotosintesis(Raharjo,2018)

5
2.3.2 Faktor-Faktor Fotosintesis

Fotosintesis terdiri dari dua reaksi utama yaitu reaksi terang merupakan

reaksi fotokimia fotosintesis di mana energi radiasi diubah menjadi energi kimia

selama reaksi terang terjadi pemecahan molekul air yang melepaskan oksigen dan

menyediakan elektron untuk reduksi nadp menjadi NAPDH + H reaksi terang

juga menyediakan energi untuk sintesis ATP(Al liina,et all,2018)

2.3.3 Siklus Terang

Dalam reaksi terang, terjadi tiga proses yang berlangsung di dalam

membran tilakoid, yaitu: Pigmen fotosintesis menyerap cahaya dan melepaskan

elektron yang akan masuk ke transpor elektron. Bersamaan dengan itu, terjadi

fotolisis air atau pecahnya molekul air menjadi oksigen, ion-ion hidrogen (H+),

dan electron(Kartiko,et all,2016)

2.3.4 Siklus Gelap

Siklus Calvin adalah reaksi pembentukan glukosa melalui reaksi kimia

yang mengubah CO₂ dan beberapa komponen menjadi gliseraldehida 3-fosfat.

Prosesnya, Siklus Calvin tidak membutuhkan cahaya, dan tempat terjadinya

Siklus Calvin tepatnya di stroma(Kartiko,et all,2016)

2.4 Transpirasi

2.4.1 Pengertian Transpirasi

Transpirasi merupakan proses pergerakan air dalam tubuh tumbuhan dan

hilang menjadi uap udara ke atmosfer. Laju transpirasi dipengaruhi oleh faktor

karakter vegetasi, karakter tanah lingkungan serta pada budidaya tanaman yang di

tanam (Prijono,et all,2016)

6
2.4.2 Faktor-Faktor Transpirasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transpirasi identifikasikan dan di

komunikasikan mekanisme membuka dan menutupnya stomata diuraikan dengan

berbagai kajian pengaruh faktor lingkungan terhadap laju transpirasi menjelaskan

melalui kegiatan percobaan tekstur dan struktur tanah(Paembonan,2017)

2.4.3 Proses transpirasi

Proses transpirasi adalah proses kehilangan air karenapenguapan melalui

bagian dalamtubuh tanaman, yaitu air yang diserap oleh akar - akar

tanamandipergunakan untuk membentukjaringan tanaman dan kemudian

dilepaskan melalui daun ke atmosfer (Novita,2019)

7
BAB III METODE PRAKTIKUM

3.1 Tempat dan Waktu

Praktikum Botani dilaksanakan di Laboratorium Hama Penyakit, Fakultas

Pertanian Universitas Tadulako, Palu. Dimulai pada tanggal 2 Maret 2022 sampai

dengan 23 Maret 2022 setiap hari Rabu pukul 14.30 WITA. Sampai selesai.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang di gunakan alat pada praktikum Botani antara lain baki atau

nampan, alat tulis, rak dan tabung reaksi, gelas kimia, pinset, pipet, cutter, tissue,

kertas grafik, mikroskop, object glass, cover glass, cawan petri, pemanas listrik,

gelas kimia.

Bahan yang di gunakan pada praktikum Botani anatara lain daun

kapuk(Ceiba pentandra), daun jeruk(Citrus hystrix), daun dadap(Erythrina

subumbrans), daun asam(Tamarindus indica), daun kelor(Moringa oleifera), daun

Johar(Senna siamea) daun Gamal(Gliricidi sepium) ,daun biduri(Gliridia sepium),

daun keladi(Caladium),daun mangga(Magnivera indica) dan jagung(Zea mays),

air, minyak kelapa, tanaman jagung, tanaman adam hawa (Rhoe discolour), daun

hydrilla, daun singkong(Manihot esculenta), kertas timah, alkohol 70%, larutan

lugol,

8
3.3 Prosedur Kerja

3.3.1 Struktur Daun Majemuk

Amati sistem pertulangan daun apakah menyirip melengkung menjari atau

bentuk pita amati susunan daun pada ibu tangkai dan tangkai dan anak tangkainya,

apakah menyirip genap, menyirip ganjil, menyirip genap ganda 1, menyirip genap

ganda dua, beranak daun menjari dan lain-lain.

3.3.2 Anatomi Tumbuhan

Siapkan dua jenis tumbuhan, potonglah akar setiap tanaman pada bagian

pangkalnya masukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi 5 ml air 1 tabung

hanya berisi air (sebagai kontrol), kemudian tabung lainnya ditetesi minyak

kelapa, beri tanda tera pada batas minyak, susun dalam rak tabung, lalu letakkan

masing-masing gerak pada dua tempat berbeda, setiap 10 menit lakukan

pengukuran jumlah air yang tersisa dengan cara menghitung jumlah air yang

hilang kemudian gambarkan perubahan jumlah volume air pada kertas grafik di

mana ,waktu pada sumbu horizontal x dan volume air yang hilang pada sumbu

vertikal y untuk ketiga jenis tumbuhan.

3.3.3 Fotosintesis Tumbuhan

Siapkan tanaman yang akan diamati, buatlah potongan melintang batang

dan akar masing-masing tanaman tersebut setipis mungkin lalu amati bagian

tanaman tersebut di bawah mikroskop dengan perbesaran 10x, gambarkan bagian-

bagian jaringan tanaman yang tampak pada mikroskop.

9
3.3.4 Transpirasi Tumbuhan

Pilihlah tumbuhan yang ada di sekitar laboratorium atau rumah yang baik

dan segar, pililhlah daun yang bgaus dan segar kemudian tutuplah salah satu daun

tanaman tersebut dengan kertas timah, lakukan peroses pembungkusan dengan

baik dan benar agar bisa diperoleh hasil percobaan yang baik, setelah ditutupi

diamkan selama kurang lebih seminggu, lalu setelah seminggu bukalah kertas

timah yang menutupinya dan masukkan daun tersebut ke dalam gelas kimia yang

berisi alkohol, masukkan juga daun yang tidak ditutupi oleh kertas timah pada

tanaman yang sama, panaskan gelas kimia sampai daun yang berada di dalamnya

pucat, pindahkan daun yang telah dipanaskan pada cawan petri, lalu tetesi kedua

daun tersebut dengan larutan lugol dan perhatikan perubahan warna yang terjadi

pada daun.

10
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Struktur Daun Majemuk

4.1.1 Hasil

Berikut adalah hasil percobaan Struktur Daun Majemuk

Keterangan :

1. Ibu tulang daun

2. Tepi daun

3. Tangkai daun

4. Tulang daun

5. Helain daun

6. Ujung daun

Gambar 1.Daun Singkong

Keterangan :

1. Ujung daun

2. Helai daun

3. Tangkai daun

4. Tulang daun

5. Tepi daun

Gambar 2. Daun Jeruk

11
Keterangan :

1. Ujung daun

2. Helai daun

3. Tangkai daun

4. Tulang daun

5. Tepi daun

Gambae 3.Daun Kapuk

Keterangan :

1. Ujung daun

2. Helai daun

3. Tangkai daun

4. Tulang daun

5. Tepi daun

Gambar 4,Daun Johar

12
Keterangan :

1. Ujung daun

2. Helai daun

3. Tangkai daun

4. Tulang daun

5. Tepi daun

6. Tangkai anak daun

Gambar 5,Daun Mangga

Keterangan :

1. Ujung daun

2. Helai daun

3. Tangkai daun

4. Tulang daun

5. Tepi daun

Gambar 6,Daun Dadap

13
Keterangan :

1. Ujung daun

2. Helai daun

3. Tangkai daun

4. Tulang daun

5. Tepi daun

Gambar 7,Daun Asam

Keterangan :

1. Ujung daun

2. Helai daun

3. Tangkai daun

4. Tulang daun

5. Tepi daun

Gambar 8,Daun Gamal

14
Keterangan :

1. Ujung daun

2. Helai daun

3. Tangkai daun

4. Tulang daun

5. Tepi daun

Gambar 9.Daun Keladi

Keterangan :

1. Ujung daun

2. Helai daun

3. Tangkai daun

4. Tulang daun

5. Tepi daun

Gambar 10,Daun Biduri

4.1.2 Pembahasan

Daun singkong memiliki tangkai panjang daunnya menyerupai telapak

tangan, tepi daun rata, tulang daunnya menjari serta ujungnya meruncing serta

termasuk daun majemuk.Dan menurut (prasiska, 2020) Daun singkong merupakan

salah satu sayur yang mengandung vitamin c. Vitamin c sangat penting untuk

sintesis kolagen metabolisme besi, absorpsi kalsium mencegah infeksi dan lain-

lain.

15
Daun jeruk berwarna hijau tua, tulang-tulangnya mirip bentuk daunnya

bulat serta ujungnya meruncing dan termasuk daun majemuk.Dan menurut

(Heru,2016) Minyak atsiri jeruk purut sangat bermanfaat sebagai rasa pada

makanan dan juga bisa dimanfaatkan sebagai sediaan aromaterapi

Daun kapuk merupakan daun dengan pertulangan menjari yang tumbuh

pada tangkai pohon daun ini termasuk daun majemuk.Dan menurut

(suhartini,2019) Daun kapuk dalam filosofi Jawa memiliki simbol sandang agar

nantinya mempelai diberikan kecukupan sandang dalam kehidupan rumah tangga

Daun Johar mempunyai ujung tumpul pinggir daun rata, tulang daun

menyirip dan ujung ibu tulang daun menonjol dan juga daun ini termasuk daun

majemuk.Dan menurut (Aprianto, 2020) Daun Johar adalah salah satu tanaman

yang mengandung kadar flavonoid tinggi secara tradisional daun Johar digunakan

obat malaria gatal kudis kencing manis, demam.

Daun mangga memiliki warna hijau dan mempunyai bentuk oval dan

runcing pada ujungnya pinggir daunnya bergelombang.Dan menurut (Lusi,2016)

Daun mangga adalah salah satu tumbuhan yang biasanya ditanam di pekarangan

rumah sebagai tanaman obat .

Daun dadap adalah daun majemuk beranak daun tiga anak daun bundar

telur terbalik segitiga hingga berbentuk belah ketupat dengan ujung tumpul.Dan

menurut (kamali,2020) Daun dadap berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi hand

sanitizer merupakan pembersih tangan karena daun dadap memiliki kandungan

alkoloid yang berperan sebagai antibiotik

16
Daun asam merupakan majemuk menyirip genap, anak daun lonjong dan

menjepit, bertepi rata, bantalnya miring dan membundar, ujung yang bundar.Dan

menutrut (Siregar, 2020) Daun asam jawa berperan dalam menurunkan diabetes

melitus karena daun asam jawa mengandung beberapa senyawa kimia yang

memiliki kemampuan sebagai antidiabetes

Daun Gamal termasuk majemuk menyirip pelayan daun berbentuk corong

ujung daun meruncing dengan pangkal daun membulat.Dan menurut (Ali,et all,

2016) Diketahui ekstrak polar daun Gamal yang mengandung senyawa flavonoid

yang bersifat toksik sehingga berpotensi sebagai insektisida nabati

Daun keladi merupakan daun tunggal, dan pangkal daun meruncing daun

lebar memanjang ke depan membentuk hati.Dan menurut (Herman,et all,2016)

bagian-bagian dari tanaman keladi beras secara tradisional digunakan sebagai

pengobatan radang.

Daun biduri berupa daun tunggal berbentuk bulat telur dengan ujung

tumpul serta atau tidak merata dan juga daun ini memiliki tangkai pendek dan

pertulangan menyirip.Dan menurut (faradilla,et all,2019) Daun biduri digunakan

oleh masyarakat untuk mengobati kudis, luka, sariawan, gatal pada cacar air dan

campak demam dan batuk.

17
4.2 Anatomi Tumbuhan

4.1.1 Hasil

Berikut adalah hasil percobaan Anatomi Tumbuhan

Keterangan :

1. Epidermis

2. Inti sel

3. Xilem

4. Floem

Gambar 11, Akar Monokotil

Keterangan :

1. Epidermis

2. Jaringan Dasar

3. Kambium Pembuluh

Gambar 12,Batang Monokotil

18
Keterangan :

1. Epidermis

2. Jaringan Dasar

3. Xilem

4. Floem

Gambar 13, Akar Dikotil

Keterangan :

1. Epidermis

2. Jaringan Dasar

3. Kambium

Gambar 14, Batang Dikotil

19
Keterangan :

1. Stomata Terbuka

2. Stomata Tertutup

Gambar 15,Anatomi Daun Adam Hawa

4.2.2 Pembahasan

Akar monokotil terdiri atas epidermis, inti sel xilem floem, fungsi

epidermis adalah sebagai pelindung dan fungsi xilem adalah pengangkut unsur

hara dan fungsi floem pengangkut hasil fotosintesis

Lapisan korteks akar monokotil terdiri dari sel-sel parenkim dan memiliki

ruang antar sel serta terdapat sel-sel yang berwarna gelap dan bentuk sel yang

tidak teratur (Nurhayati,2016)

Batang monokotil hanya terdiri dari 3 jaringan-jaringan ini tidak punya

xilem dan floem maka maka dapat menyebabkan tidak adanya kambium pada

batang tumbuhan

Anatomi batang monokotil terbentuk oleh berbagai jenis jaringan mulai

dari lapisan terluar batang yaitu epidermis dan kolenkim yang merupakan bagian

korteks (Wardono,2020)

20
Akar dikotil terdiri atas epidermis yang berfungsi sebagai pelindung,

kemudian korteks sebagai tempat penyimpanan zat serta xilem dan floem sebagai

pengangkut

Macam jaringan pada akar dikotil letak dan fungsinya jaringan epidermis

berada di lapisan terluar jaringan korteks tersusun atas kolenkim dan parenkim

selanjutnya terdapat jaringan pengangkut (Latifa,2016)

Batang dikotil terdiri atas epidermis yang berfungsi sebagai pelindung

jaringan dasar atau parenkim serta pada batang dikotil terdapat cambium dan

biasanya berbentuk kerucut dan bercabang

Anatomi batang dikotil terdiri atas jaringan epidermis korteks dan stele ini

terdiri dari xilem dan floem empulur dan cambium.Batang tumbuhan dikotil

sistem vaskuler bagian batangnya berupa silinder (AT'HAYA 2020)

Stomata daun Adam hawa termasuk sel hidup hal ini ditandai dengan

adanya bagian-bagian protoplas dalam sel atau dengan adanya hasil metabolisme

yang berupa bahan ergastik

Pergerakan stomata sangat penting dalam mengatur pertukaran gas untuk

fotosintesis dan keseimbangan air antara jaringan tanaman dan atmosfer.Hormon

antara asam absisat memainkan pran kunci dalam mengatur penutupan stomata di

bawah berbagai tekanan abiotic. (Shang,et all, 2016)

21
4.3 Transpirasi Tumbuhan

4.3.1 Hasil

Berikut adalah hasil percobaan Transpirasi

Tabel 1. Transpirasi ( Percobaan dalam Ruangan ) (ml)

Tanaman Waktu

10 20 30 40 50 60

Kontrol 0 0 0 0 0 0

Jagung 0 0 0 0 0 0

Cabai 0 0 0 0 0 0

Tomat 0 0,15 0,10 0,05 0,10 0,10

Tabel 2. Transpirasi ( Percobaan diluar Ruangan ) (ml)

Tanaman Waktu

10 20 30 40 50 60

Kontrol 0 0 0 0 0 0

Jagung 0,15 0,25 0,10 0,5 0,15 0,15

Cabai 0,15 0,35 0,55 0,5 0,30 0,35

Tomat 0,20 0,55 0,66 0,25 0,25 0,25

22
Transpirasi dalam
0.16

0.14

0.12

0.1

0.08

0.06

0.04

0.02

0
10 20 30 40 50 60

Kontrol Jagung Cabai Tomat

Gambar 16, Grafik Transpirasi Bagian Dalam Ruangan

Transpirasi luar
0.7

0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
10 20 30 40 50 60

Kontrol Jagung Cabai Tomat

Gambar 17, Grafik Transpirasi Bagian Luar Ruangan

23
4.3.2 Pembahasan

Dalam percobaan kami pada menit ke-10 jagung mengalami penguapan

sebanyak 0,5 kemudian pada menit ke-20 mengalami penguapan sebanyak 0,25

dan pada menit ke-30 mengalami penguapan 0, 10 dan pada menit ke-40

mengalami penguapan 0,5 lalu pada menit ke-50 mengalami penguapan 0,5 sama

halnya pada menit ke-60 mengalami penguapan 0, 15, kemudian pada tanaman

rica dan tomat sudah tertera di tabel

Transpirasi merupakan suatu penguapan atau proses pergerakan air dalam

tubuh tumbuhan dan hilang menjadi uap udara ke atmosfer. Laju atmosfer

dipengaruhi oleh faktor karakter vegetasi, karakter tanah, lingkungan serta pola

budidaya tanaman (prijono,2016)

Banyaknya jumlah stomata mempengaruhi besarnya transpirasi akan

tetapi baik untuk tanaman penghijauan, pada tanaman transpirasi itu hakekatnya

suatu penguapan air yang baru membawa garam-garam mineral dari dalam tanah

hingga ke daun (Papuangan,2016)

24
4.4 Fotosintesis

4.4.1 Hasil

Berikut adalah hasil percobaan Fotosintesis

Gambar 18, Hasil Fotosintesis Percobaan Sachs

4.4.2 Pembahasan

Pada percobaan ini dilakukan dengan cara memasukkan daun pada air

yang mendidih hal ini bertujuan untuk merusak dan mematikan sel-sel daun

kemudian memasukkan alkohol panas yang berfungsi melarutkan klorofil daun

agar tidak menghalangi saat ditetesi lugol

Bagian daun yang tertutup tidak mengalami fotosintesis warnanya lebih

terang sedangkan pada daun yang tidak tertutupi aluminium foil tampak berwarna

lebih gelap pada bagian itu tidak terbentuk amilum karena sinar matahari yang

dibutuhkan untuk proses fotosintesis terhalang oleh aluminium foil (Zahara,2021)

25
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Daun majemuk adalah daun yang di mana helaiannya disusun oleh jumlah

bagian-bagian terpisah yang berbentuk seperti daun dan disebut anak daun

serta ciri khas daun tunggal adalah waktu pembentukkan daunnya tidak

bersamaan,gugurnya daun ini mulai dari yang tua

2. Keragaman kelompok tumbuhan memiliki jenis jenis berdasarkan dua

kepimg biji yang dikelompokkan menjadi tumbuhan dikotil (tumbuhan

belah).ciri- ciri perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil: akar berupa akar

tunggang, batang berkambium dan bercabang cabang, daun bertulang daun

sejajar atau melengkung, dan bertulang daun menyirip atau menjari

3. Fotosintesis adalah proses sintesis karbohidrat dari bahan bahan anorganik

(CO2 danH2O) pada tumbuhan berpigmen dengan bantuan energi cahaya

matahari.

4. Transpirasi merupakan proses pergerakan air dalam tubuh tumbuhan dan

hilang menjadi uap udara ke atmosfer. Laju transpirasi dipengaruhi oleh

faktor karakter vegetasi, karakter tanah lingkungan serta pada budidaya

tanaman.

5.2 Saran

Saran saya untuk praktikum selanjutnya yaitu praktikan harus memahami

modul terutama prosedur kerja, dan juga membawa alat dan bahan yang sudah di

tentukan di modul agar praktikum berjalan lancar.

26
DAFTAR PUSTAKA

Al liina, A.S.Pitorini,D.E Salma,S,Nisa,S,K Prayitno,B.A(2018)Profilmiskonsepsi


siswa kelas X disebuah SMA swasta di Karanganyar. JP(jurnal
pendidikan)Teori dan praktik 3(2).68-72

AT’HAYA, A. M. A. R. I. N. A. (2020). ANALISIS ANATOMI BATANG


TUMBUHAN BABADOTAN (Ageratum conyzoides L)
BERDASARKAN PERBEDAAN KETINGGIAN TEMPAT (Doctoral
dissertation, FKIP UNPAS).

Dharmono, D. (2016). Efisiensi Implementasi Kunci Dikotomi berbentuk “Kipas


Berkode” sebagai Media Pembelajaran Botani Tumbuhan Tinggi.

Fibriana, R., Ginting, Y. S., Ferdiansyah, E., & Mubarak, S. (2018). Analisis
besar atau laju evapotranspirasi pada daerah terbuka. Agrotekma: Jurnal
Agroteknologi dan Ilmu Pertanian, 2(2), 130-137.

Indriyani, S., Batoro, J., Ekowati, G., Azrianingsih, R., & Rahardi, B. (2018).
PETUNJUK PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN
TUMBUHAN.

Indriyani, S., Batoro, J., Ekowati, G., Azrianingsih, R., & Rahardi, B. (2018).
PETUNJUK PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN
TUMBUHAN.

Kamali, M. J., Christian, R. M., & Shabiyyah, Z. I. (2020). Rynamazer (Erythrina


Lithosprema Sanitizer): Pemanfaatan Daun Dadap serap sebagai Inovasi
Hand sanitizer Alami yang Ramah Lingkungan. Sumedang: Universitas
Padjajaran.

Kartiko, B. H., & Siswanto, F. M. (2016). Hormon dalam konsep Anti Aging
Medicine. VIRGIN: Jurnal Ilmiah Kesehatan Dan Sains, 1(2).

Kartiko, B. H., & Siswanto, F. M. (2016). Hormon dalam konsep Anti Aging
Medicine. VIRGIN: Jurnal Ilmiah Kesehatan Dan Sains, 1(2).

Klarisya, L., Daningsih, E., & Marlina, R. (2019). Kelayakan Booklet Submateri
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan dengan Pengayaan Transpirasi
Enam Tanaman Dikotil. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Khatulistiwa , 8 (2).

Latifa, R. (2016). Karakter morfologi daun beberapa jenis pohon penghijauan


hutan kota di kota malang. Research Report.

Mansur, M. (2016). Laju fotosintesis jenis-jenis pohon pionir hutan sekunder di

27
taman nasional gunung halimun-salak jawa barat. Jurnal Teknologi
Lingkungan, 12(1), 35-42.

Mansur, M. (2016). Laju fotosintesis jenis-jenis pohon pionir hutan sekunder di


taman nasional gunung halimun-salak jawa barat. Jurnal Teknologi
Lingkungan, 12(1), 35-42.

Muflihaini, MA, & Suhartini, S. (2019, Desember). Tarub sebagai sumber belajar
biologi keanekaragaman hayati dan konservasi berbasis kearifan lokal
budaya Jawa. Dalam Simposium Pendidikan Biologi (Simbion) (Vol. 2).

Novita, E., Hermawan, A. A. G., & Wahyuningsih, S. (2019). Komparasi proses


fitoremediasi limbah cair pembuatan tempe menggunakan tiga jenis
tanaman air. Jurnal Agroteknologi, 13(01), 16-24.

Nurcahyo, H. (2016). Formulasi minyak atsiri daun jeruk purut (Citrus Hystrix
DC) sebagai sediaan aromaterapi. PSEJ (Pancasakti Science Education
Journal), 1(1), 7-11.

Nurhayati, M., & Linda, R. (2016). Struktur anatomi akar, batang dan daun
anthurium plowmanii croat., anthurium hookeri kunth. dan anthurium
plowmanii× anthurium hookeri. Jurnal Protobiont , 5 (1).

Paembonan, M. L. (2017). Kajian Perencanaan Saluran Irigasi Sekunder Dan


Tersier Di Desa Samelung, Kecamatan Lamasi Kabupaten Luwu. Journal
Dynamic Saint, 3(1), 520-536.

Papuangan, N., & Djurumudi, M. (2016). Jumlah dan distribusi stomata pada
tanaman penghijauan di kota ternate. Bioedukasi , 3 (1).

PRASISKA, C. (2020). STUDI LITERATUR KADAR VITAMIN C PADA


DAUN SINGKONG (Manihot utilissima) DAN DAUN SINGKONG
MALAYSIA (Cnidoscolus aconitifolius).

Prijono, S., & Laksmana, M. T. S. (2016). Studi Laju Transpirasi Peltophorum


dassyrachis dan Gliricidia sepium Pada Sistem Budidaya Tanaman Pagar
Serta Pengaruhnya Terhadap Konduktivitas Hidrolik Tidak Jenuh.
Indonesian Journal of Environment and Sustainable Development, 7(1).

Pudjiastuti, R. (2018). Pemanfaatan Media Stratum Puzzle (Struktur Anatomi


Tumbuhan Puzzle) Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Peserta
Didik Kelas VIII SMP Negeri 1 Bangsri Tahun Pelajaran 2017/2018.
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, 5(2), 206-
212.

Pujiwati, I. (2016). BIOLOGI TUMBUHAN.

Raharjo, S., Kurniawan, E., & Nurcahya, E. D. (2018). Sistem Otomatisasi

28
Fotosintesis Buatan Pada Aquascape Berbasis Arduino. KOMPUTEK,
2(1), 39-49.

SIREGAR, S. H. G. (2020). Studi Literatur Efektivitas Tanaman Daun Asam


Jawa (Tamarindus indica L) Sebagai Antidiabetes.

SUFAR, F. L. (2019). IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED


LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN TRANSFER
OF LEARNING PADA KONSEP STRUKTUR JARINGAN
TUMBUHAN (Doctoral dissertation, FKIP UNPAS).

Taluta, H. E., Rampe, H. L., & Rumondor, M. J. (2017). Pengukuran panjang dan
lebar pori stomata daun beberapa varietas tanaman kacang tanah (Arachis
hypogaea L.). Jurnal MIPA, 6(2), 1-5.

Wardono, S. (2020). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Jaringan


Tanaman Dengan Inovasi Mikroskop Digital Buatan Sendiri. Syntax, 2(4).

Zahara, F., & Fuadiyah, S. (2021, September). PENGARUH CAHAYA


MATAHARI TERHADAP PROSES FOTOSINTESIS. In Prosiding
Seminar Nasional Biologi (Vol. 1, No. 1, pp. 1-4).

29
LAMPIRAN

30
BIODATA PENYUSUN

Penulis bernama Moh.Saipul Anam, lahir di Lampung

pada tanggal 26 mei 2003,terlahir sebagai anak ke 2 dari

2 bersaudara dari pasangan suami istri Suyatno dan Siti

Fatimah.Penulis memulai pendidikan dari sekolah dasar

SDN Pontangoa,pada tahun 2009 dan tamat pada tahun

2015 dan pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke SMPN 1

LEMBO RAYA dan tamat pada tahun 2018,kemudian melanjutkan pendidikan di

SMAN 1 LEMBO dan tamat pada tahun 2021,setelah tamat penulis melanjutkan

pendidikan ke Universitas Tadulako melalui jalur SBMPTN dan di terima sebagai

mahasiswa fakultas pertanian program studi Agroteknologi.

31

Anda mungkin juga menyukai