Anda di halaman 1dari 74

SEMINAR

LABORATORIUM KIMIA DASAR

KELOMPOK : 01 (SATU)
KELAS : C8
Analisa tanah
Tujuan percobaan

 Mengetahui pH tanah
 Untuk mengetahui adanya SO4,CL, dan NH4
Tanah

1.Tanah merupakan tubuh alam tiga dimensi yang merupakan tempat aktivitas yang
dimana setiap semua mahkluk hidup termasuk tempat tumbuhnya tanaman.
2. Tanah memiliki fungsi utama sebagai tempat tumbuh dan berproduksi tanaman.
bahan

a. Indikator (percobaan IV)


b. Pereaksi Nessler
c. BaCl2
d. Aquades
e. ammonium asetat pH 4,5
f. AgNO3
g. KCI
h. HCI
alat
1. Tabung reaksi
2. Corong
3. Gelas piala
4. Erlenmeyer
5. gelas ukur
6. Pipet tetes
7. Kertas saring
8. Batang pengaduk
9. Piper volume
Cara kerja

A. pH tanah
Menimbang 5 gram tanah, masukkan kedalam gelas piala lalu menambahkan 50 Ml air
kemudian mengkocok dan mendiakan selama 20-30 menit (sesekali diaduk) selanjutnya menyaring
dan filternya digunakan untuk menentukan pH kemudian tentukan pH tanah tersebut.
B. identifikasi SO42- dan CL-
Mengerjakan seperti pada (1.pH tanah), air diganti dengan ammonium asetat pH 4,8
kemudian ambil 20 ML filter, jika berwarna hilangkan dengan arang aktif menambahkan 10 larutan ini
di masukkan kedalam tabung reaksi dan tabung Na2CO3 sampai terjadi endapan (>50 tetes tidak

terbentuk endapan sempurna, berarti SO42-, tidak ada) kemudian tabung pertama di tambahkan HCI dan

BaCL2 setelah itu tabung kedua di tambahkan AgNO3 lalu amati dan catat perubahan yang terjadi.
Rumus analisa tanah

pOH =
AYAT YANG BERHUBUNGAN

Artinya:“(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya Aku


menciptakan manusia dari tanah” (Q.S Shad 71).
Adsorsi dan koloid
Pengertian adsorpsi dan koloid

 Adsorpsi adalah suatu peristiwa menempelnya atom atau molekul suatu zat
pada permukaan zat lain karena ketidakseimbangan gaya pada permukaan
 Koloid merupakan campuran dua zat, yang terdiri dari fase terdispersi dan
medium pendispersi.
Tujuan percobaan

 Mempelajari sistem koloid dan daya adsorpsi arang aktif terhadap asam asetat dan
berbagai konsentrasi.
bahan
A. Asam Asetat (CH3COOH) Konsentrasi 0,5 M - 0,3 M
B. Natrium Hidroksida (NaOH) 0,2 M
C. Indikator PP (phenolphthalein)
D. Arang
alat
1. Gelas piala
2. Pipit tetes
3. Erlenmeyer
4. Buret
5. Batang pengaduk
6. Corong
7. Kertas saring
8. Gelas ukur
Cara kerja
 Pertama tama menyiapkan alat dan bahan, kemudian mengambil 3 buah gelas Piala
kemudian menambahkan arang pada ke 3 gelas piala sebanyak 0,5 gram, kemudian
menambahkan asam asetat (CH3COOH) 3 konsentrasi sebanyak 25 ml kemudian
mengaduk dan biarkan atau diamkan selama 30 menit, sering kali diaduk pada selang
waktu 10 menit setelah 30 menit saring menggunakan kertas saring lalu pipet sebanyak 10
ml filtrap pada gelas 1 kedalam erlenmenyer nomor 1 kemudian menetesi dengan indikator
pp (phenolphthalein) dan titrasi dengan NaOH 0,2M sambil di homogenkan. kemudian
mencatat volume NaOH yang digunakan. lalu ulang percobaan di atas dengan filtrap nomor
dua dan seterusnya sampai dengan filtrap nomor 3. Dari percobaan di atas menghitung
berat molekul asam asetat yang teradsorpsi unuk masing-masing konsentrasi.
Rumus adsorsi dan koloid

C = V1 . M1 = V2 + V2

M2 =
AYAT YANG BERHUBUNGAN
Artinya:” Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya”. (Q.S: Al- A’laq ayat 1-5)
ANALIS
 KUALITATIF
A
DAN
KUANTITATIF
Tujuan
Percobaan
1. Menentukan adanya kation dan anion dalam suatu
sampel
2. Mengetahui kadar asam asetat dalam cuka yang
beredar dipasaran dengan metode volumetrik
Definisi Analisa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian
analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya. Analisis sangat
dibutuhkan untuk menganalisa dan mengamati sesuatu yang
tentunya bertujuan untuk mendapatkan hasil akhir dari
pengamatan yang sudah dilakukan.
pH merupakan salah satu parameter penting suatu tanaman dapat tumbuh atau
tidak. Nilai pH menunjukkan konsentrasi ion H+ dalam larutan tanah. Semakin
rendah pH tanah maka semakin sulit tanaman untuk tumbuh karena tanah
bersifat masam dan mengandung toksik (racun). Tanah yang netral berada pada
pH 7, kisaran pH 0-6 maka termasuk asam, dan kisaran pH 8-14 termasuk basa
Alat dan Bahan Analisa
Kualitatif

Alat Bahan

1. Tabung Reaksi 1. Dimetil Glioksima (DMG) 8. FeSO4

2. Pipet Tetes CH3C(NOH)C(NaOH)CH3 9. AgNO3 0,1 M


2. NH4OH 1 M 10. HCl 1 M
3. NH4OH Pekat 11. BaCl2
4. NH4Cl 12. FeCl
5. NaClO4 20% 13. KCNS
6. K2Cr2O7 14. H2SO4
7. Difenil Karbazida
(C6H5NH)2CO
Alat dan Bahan Analisa
Kuantitatif

Alat Bahan

1. Corong 1. Cuka Makan


2. Gelas Piala 2. Indokator PP (Pheno Phytalein)
3. Erlenmeyer 3. NaOH
4. Labu Ukur
5. Pipet Volume
6. Batang Pengaduk
Cara Kerja
Analisa Kualitatif Analisa Kuantitatif
Langkah pertama yaitu identifikasi kation, menyediakan 5 Langkah pertama menggunakan metode volumetrik asam
macam larutan dengan tanda A, B, C, D, dan E. kemudian cuka. Pipet 10 ml cuplikan ke dalam labu ukur 100 ml.
mengambil masing-masing 1 ml, tambahkan 2-3 tetes zat kemudian mengencerkan dengan air hingga tanda garis,
pereaksi dan catat endapannya (menurut tabel). Langkah kedua lalu kocok. Pipet 10 ml larutan ini ke dalam Erlenmeyer,
yaitu identifikasi anion menyediakan 6 macam larutan dengan setelah itu menambahkan 2 tetes indikator PP. lalu
simbol X, Y, Z, P, Q, dan R, kemudian kerjakan seperti pada menitrasi dengan NaOH 1 M hingga terjadi perubahan
langkah awal. warna (dari tidak berwarna menjadi berwarna merah
muda). Selanjutnya, catat volume NaOH dan hitung
konsentrasi asam asetat cuplikan tersebut (kerja duplo).
RUMUS
Analisa Kualitatif dan Analisa Kuantitatif

% CH3COOH = X100%
Pembahasan Pengamatan

Dari hasil pengamatan yang kami lakukan pada analisisi


kualitatif indentifikasi kation bahwa terdapat 6 senyawa
yaitu KCNS, NH4OH + DMG, NaClO4, HCl +
Pemanasan, K2Cr2O7 mengalami reaksi yang berbeda-
beda seperti terdapat endapan, mengalami perubahan
warna, dan terjadi gelembung pada saat pemanasan
menggunakan spritus. Kami menggunakan 10 ml pada
volume contoh, 10 ml untuk pengenceran, 50 ml
volume titran, dan 12,5 ml untuk konst NaOH.
Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum kali ini dapat kamai simpulkan bahwa
sampel yang digunakan ketika diidentifikasi dengan analisis kualitatif
identifikasi kation didapatkan bahwa semua sampel yang dititrasi
dengan larutan HCL + Pemanasan semuanya terdapat gelembung,
berubah warna, dan beberapa larutan yang terdapat endapan. Dan untuk
analisis kuantitatif dapat kami simpulkan bahwa larutan asam asetat
dalam cuka akan berubah warna menjadi merah muda ketika di titrasi
dengan menggunakan NaOH dengan Konsentrasi 1
SIFAT-SIFAT UNSUR
TUJUAN PERCOBAAN

 Mempelajari sifat-sifat unsur golongan Alkali (IA) dan Alkali (IIA)


PENGERTIAN UNSUR KIMIA

 Unsur Kimia adalah zat yang tidak bisa diuraikan lagi menjadi lebih sederhana
dan merupakan penyusun materi terkecil yang mempunyai sifat dan karakteristik
tersendiri di setiap unsurnya
ALAT

 Rak Tabung
 Pipet Tetes
 Tabung Reaksi
 Spiritus
BAHAN

1. MgCl2 (Magnesium clorida), CaCL2 (Kalsium clorida), SrCl2 (Stromsium clorida),

BaCl2(Brium clorida), dengan konsentrasi 0,5 m


2. Magnesium dan kalsium
3. H2SO4(Asam sulfat) 0,5 M
4. NaOH(Natrium hidropsida) 0,5 M
5. Aquades
CARA KERJA

1. Reaksi Unsur
 Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan kemudian menyiapkan dua buah tabung reaksi setelah itu mengisi
kedua tabung reaksi tersebut dengan aquades sebanyak 2 ml lalu memasukkan magnesium dan kalsium dalam jumlah
tertentu kedalam tabung reaksi selanjutnya mengamati reaksi yang terjadi, jika tidak terjadi reaksi (ditandai dengan
adanya gelombang-gekombang gas), kemudian memanaskan tebung reaksi hingga terjadi reaksi lalu mendinginkan
tabung reaksi, selanjutnya menambahkan indicator fenoftalin kemudian mengamati perubahan yang terjadi.
 2. kelarutan Garam Sulfat
 Menyiapkan empat buah tabung reaksi kemudian mengisi tabung reaksi (l) dengan larutan M gCl2, tabung reaksi (ll)
dengan larutan CaCl2, tabung reaksi (lll) dengan larutan S rCl2, dan pada tabung reaksi (lv) dengan larutan B aCl2 masing-
masing diisi larutan sebanyak 1 Ml selanjutnya menambahkan larutan H 2SO4 pada tabung reaksi sebanyak 1 Ml
setelah itu mengamati perubahn yang terbentuk dan kemudian membandingkan dengan endapan yang terbentuk pada
setiap tabung.
 3. Kelarutan Garam Hidroksida
 Menyiapkan empat buah tabung reaksi kemudian mengisi tabung reaksi (1) dengan larutan M gCl2, tabung reaksi (2)
dengan leaksi CaCl2, tabung reaksi (3) dengan reasi SrCl2, dan tabung reaksi (4) dengan larutan BaCl2, lalu mengisi
setiap tabung dengan larutan sebanyak 1 Ml setelah itu menambahkan setiap larutan reaksi dengan larutan N hOH 0,5
dan sebanyak 1 Ml.
KESIMPULAN

 a. Dalam melakukan percobaan reaktivitas unsur menggunakan aquadest dan


indikator PP, unsur magnesium dan kalsium mengalami reaksi.
 b. Dari hasil percobaan pengendapan garam sulfat menggunakan H 2SO4 0,5 M, untuk

larutan MgCl2 dan CaCl2 tidak terbentuk endapan Sedangkan untuk SrCl 2 terbentuk

endapan. Sedangkan untuk larutan SrCl2 dan BaCl2 terbentuk endapan berwarna putih.
 c. Serta dalam percobaan pengendapan garam hidroksida menggunakan NaOH 0,5 M,
untuk larutan MgCl2 terbentuk endapan tetapi hanya sedikit. Sedangkan untuk larutan

CaCl2 SrCl2 dan BaCl2 terbentuk endapan berwarna putih.


IKATAN KIMIA
TUJUAN PERCOBAAN

Membedakan Reaksi senyawa-senyawa:


 Senyawa yanag berkaitan elektrovalen dan ikatan kovalen
 Reaksi pembentukan senyawa kompleksdan non kompleks
PENGERTIAN IKATAN KIMIA

Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam gaya
interaksi tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu
senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil.
ALAT
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Gelas piala
4. Pipet skala
BAHAN
NaCl 0,2 M (Natrium Klorida)
CH3COOH 0,2 M (Asam Asetat)
K4Fe(CN)6 0,2 M(Kalium Ferosianida)
NH4OH 0,2 M (Amonium Hidroksida)
CuSO4 0,2 M (Tembaga II Sulfat)
BaCl2 0,2 M (Bariun klorida)
AgNO3 0,1 M (Perak Nitrat)
C2H5OH 0,2 M (Etanol)
FeCl3 0,2 M (Besi III Klorida)
K3Fe(CN) 60,2 M (Kalium Ferisida)
KESIMPULAN
Ikatan ion akan terbentuk pada atau ditandai dengan larutan-larutan yang diujiterjadi reaksi

serta menghasilkan endapan sedangkan ikatan kovalen dapatdilihat dengan larutan-larutannya


tidak bereaksi antara satu larutan denganlarutan lainnya. Yang termasuk elektrovalen adalah
NaC1, AgNO3, AgCl, NaNO3, CuSO4, BaCl2, dan BaSO4, Fe(OH)2, Cu(OH)2, dan
CuCl2₂, dan FeSO4 sedangkan yang termasuk kovalen adalah CH3COOH dan C2H5OH.
Pola senyawa kompleks dan nonkompleks di tandai dengan endapan dannonendapan.Senyawa

kompleks terjadi pada larutan yang memberikanendapan sedangkan senyawa nonkompleks


tidak ditandai dengan adanyaendapan. Di dapatkan reaksi pembentukan ikatan kompleks
berupa,(NH4)2SO4 + K4Fe(CN) yang menghasilkan K2SO4 + NH4Fe(CN)6 Sedangkan pada
ikatan ion yaitu NaCl + AgNO3 AgCl + NaNO3 yang dapat mengahasilkan AgCl + NaNO3.
KESETIMBANGAN
ION
Tujuan percobaan

A. Memperkirakan nilai pH dari berbagai macam larutan dengan menggunakan larutan indikator.

B. Menentukan tetapan disosiasi dari suatu larutan yang pH-nya diketahui


KESETIMBANGAN ION
kesetimbangan kimia adalah keadaan saat kedua
reaktan dan produk hadir dalam konsentrasi yang
sama. Biasanya, keadaan ini terjadi ketika reaksi ke
depan berlangsung pada laju yang sama dengan
reaksi balik. Laju pada reaksi maju dan mundur
umumnya tidak nol, tapi sama. Dengan demikian,
tidak ada perubahan bersih dalam konsentrasi reaktan
dan produk
ALAT DAN BAHAN
1.Alat
a. Tabung Reaksi
b. Pipet Tetes
c. Gelas Piala 100 mL
2. Bahan
a. Na2CO3 0,2 M
b. NaCl 0,2 M
c. CH3COOH 0,2 M
d. NH4Cl 0,2 M
e. Larutan Indikator MM, MO, MV, BTB, Alizarin (Al), dan Kuning Titan (KT).
RUMUS KESETIMBANGAN ION

 NaCI terbentuk dari


NaOH + HCI → NaCI + H2O
Basa kuat + Asam kuat + Garam netral + Air
pH total =

 CH3COOH terbentuk dari

CH3COOH + H2O → CH3COOH + H2O


Basa lemah + Asam kuat + Garam asam + Air
pH total =
 NH4CI terbentuk dari

NH4CI + HCI → NH4CI + H2O


Basa lemah + Asam kuat + Garam asam + Air
pH total =
AYAT YANG BERHUBUNGAN

(QS.Al – Araf : 8) Yang artinya:


“Barang siapa yang berat timbangan amal perbuatannya (karena banyak amal kebaikannya),
maka mereka adalah orang-orang yang beruntung”.
Penjelasan: Dan penimbangan amal-amal manusia pada hari kiamat dilakukan dengan
timbangan hakiki secara adil dan lurus yang tidak ada unsur kezhaliman sama sekali di
dalamnya (timbangan hari itu ialah kebenaran (keadilan).
KESIMPULAN
Kesimpulan yang kami dapat dari percobaan kesetimbangan kimia ini adalah dari
diagram diatas dapat dijelaskan bahwa jika konsentrasi zat ditambahkan maka reaksi
kesetimbangan akan bergeser ke arah lawannya, begitu pula sebaliknya. Contohnya
jika produk ditambahkan konsentrasi maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke
arah reaktan.Lalu jika tekanan pada larutan diperbesar maka akan memperkecil
volume dan akan menggeser reaksi kesetimbangan kearah reaksi yang mempunyai
jumlah koefisien yang kecil (mol yang kecil), begitu pula sebaliknya.Jika suhu reaksi
dinaikkan maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi
yangmembutuhkan kalor (reaksi endoterm), begitu pula sebaliknya.
ELEKTROLISIS
TUJUAN PERCOBAAN

Mempelajari proses elektrolisis larutan KI dan FeCl3


APA ITU ELEKTROLISIS?

Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik searah dengan
menggunakan dua macam elektroda. Elektroda tersebut adalah katoda (elektroda
yang dihubungkan dengan kutub negatif) dan anoda (elektroda yang dihubungkan
dengan kutub positif).
LARUTAN

Larutan KI adalah larutan elektrolit yang dapat diuji menggunakan alat uji
elektrolit. Keterangan pada hasil penelitian di atas menyatakan bahwa pada anoda
muncul gelembung gelembung gas
KATODA ANODA

Anoda merupakan elektroda yang terjadi saat reaksi oksidasi, terjadinya


reaksi reduksi elektroda disebut dengan katoda.Elektroda adalah benda
yang digunakan sebagai penghantar arus listrik (konduktor).
ALAT DAN BAHAN

ALAT BAHAN
Pipa U Larutan Kl 0,25 M
Sumber Arus Searah Larutan FeCl3
Elektroda Indikator PP
Stopwatch NH4OH
Gelas Piala CHCL3
Tabung Reaksi
CARA KERJA
ELEKTROLISIS LARUTAN KL
Pertama memasukkan larutan Kl 0,25 M kedalam tabung U, kemudian memasang
elektroda dan dihubungkan dengan sumber arussearah 6 volt selama 5 menit lalu
memutuskan arusnya, kemudian mencatat perubaha yang terjadi dalam ruangan anoda
dan atoda, selanjutnya menyiapkan 3 buah tabung reaksi, tabung reaksi (1) dan (2) di isi
2 ml larutan dalam ruang katoda dan tabung reaksi (3) di isi 2 ml larutan anoda,
selanjutnya tabung reaksi (1) kita tambahkan 1 ml larutan FeCh dan tabung reaksi (3)
metambahkan 1 ml larutan CHCL3, kemudian mengkocok dan mengamati perubahan
yang terjadi.
CARA KERJA
ELEKTROLISIS LARUTAN FECL3
Pertama mengerjakan sesuai prosedur 1-3 di atas (Kl digantidengan larutan FeCl3),
kemudian menyiapkan empat buah tabung reaksi, tabung reaksi (1) dan tabung reksi (2)
di isi 2 ml larutan dalam ruang katoda, dan tabung reaksi (3) dan (4) di isi 2 ml larutan
dalam anoda, selanjutnya tabung reaksi (1) dan (3) kita tambahkan 1 tetes indikator pp,
tabung reaksi (2) dan (4) tambahkan 2 ml larutan NH4OH, kemudian mencatat
perubahan yang terjadi, selanjutnya membandingkan larutan aslinya (FeCh yang belum
dielektrolis.
PERHITUNGAN
Untuk larutan KI
Di katoda : 2 H2O +2e− → + H2 OH−
Di Anoda : 2 I− → 12 + 2e-
Reaksi : 2 H2O + 2 I− H2 + 2OH− + I2

Untuk larutan FeCl3


Di katoda : Fe3+ + 3e− → Fe
Di anoda : Cl3− → Cl2− + 3e−
Reaksi sel : FeCl3 → FeCl3
KESIMPULAN
Setelah mengikuti proses praktikum Elektrolisis ini, kami dapat menarik
kesimpulan bahwa untuk larutan KI reaksi yang terjadi pada katoda adalah
reaksi yang reduksi dengan tereduksi H2O dan pada anoda yang tereduksi I-,
sedangkan untuk larutan FeCl3 reaksi yang terjadi pada katoda adalah Fe3+
dan pada anoda Cl3−.
MEMBUAT
LARUTAN
Tujuan percobaan

MEMPELAJARI CARA MEMBUAT LARUTAN DARI


BAHAN CAIR DAN PADAT DENGAN KOSENTRASI
TERTENTU.
LARUTAN

Larutan diartikan sebagai campuran homogen antara zat


atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul atom
maupun ion yang komposisinya dapat berpariasi. Larutan
dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Larutan encer
adalah larutan yang mengandung sebagian kecil solute,
relative terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan
pekat adalah larutan yang mengandung sebabian besar
solute. Solute adalah zat terlarut sedangkan solvent
pelarut adalah medium dalam mana solute terlarut.
alat dan bahan
ALAT BAHAN
1. Batang pengaduk, 1. Larutan KOH (Kalium Hidroksida),
2. Corong,
2. Larutan HCl (Asam Klorida) pekat, dan
3. Gelas piala,
4. Pipet skala,
3. Aquadest (H2O).

5. Labu ukur,
6. Pipet tetes,
7. Spatula,
8. Botol semprot, dan
9. Neraca analitik.
CARA KERJA

A. Bahan Padat
Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan lalu menimbang gelas piala
100mL dalam keadaan kosong, setelah itu menibang KOH dengan berat tertentu
kedalam gelas piala 100mL dan larutkan KOH kedalam Aquadest dan memasukan
kedalam labu ukur 100mL, dengan bantuan corong lalujangan lupa himpitkan hingga
tanda garis atau miniskus, kemudian dihomogenkan dan diberi label sesuai dengan
konsentrasinya.
B. Bahan Cair
Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan, kemudian pipet larutan HCl
pekat (konsentrasi 37% dan bj 1,18 g/mL) dengan volume tertentu kedalam labu ukur
100mL yang telah berisi Aquadest kurang lebih setengah labu ukur lalu
menambahkan Aquadest hingga garis miniskus (dihimpitkan) kemudian didinginkan.
Kemudian larutan dihomogenkan dan diberi label sesuai dengan konsentrasinya
Rumus membuat larutan

M1 . . V1= M2 . V2
AYAT YANG BERHUBUNGAN

Artinya:
Q,S AL-Furqan ;48
“Dan dialah yang meniupkan angina (sebagai) pembawa kabar
gembira sebelum kedatangan rahmat lain-nya (hujan) dan kami
turunkan dari langit air yang sangat jernih”
KESIMPULAN

Massa awal larutan NaOH dan CuSO4 sama dengan massa campuran karena sesuai dengan
sistem stoikiometri hukum kekekalan massa yang berbunyi “massa zat sebelum dan sesudah
reaksi itu sama” yang dibuktikan dengan perbocabaan pengukuran berat yang masing-masing
berat larutan jika dijumlahkan sama dengan berat larutan campuran, begitu pula yang terjadi
pada larutan NaOH dan HCl.
STOIKIOMETRI
Tujuan percobaan

 Mengetahui pH tanah
 Untuk mengetahui adanya SO4,CL, dan NH4
PENGERTAN STOIKIOMETRI
Stoikiometri berasal dari kata-kata Yunani, Stoicheion (unsur)
dan Metrein (mengukur), berarti mengukur unsur-unsur.
Pengertian unsur-unsur dalam hal ini adalah partikel-partikel
atom,ion,molekul atau elektron yang terdapat dalam unsur atau
senyawa yang terlibat dalam reaksi kimia. Stoikiometri
menyangkut cara (perhitungan kimia) untuk menimbang dan
menghitung spesi-spesi atau dengan kata lain, stoikiometri adalah
kajian tentang hubungan–hubungan kuantitatif dalam reaksi
kimia
ALAT DAN BAHAN

ALAT
1. Batang pengaduk,
2. Termometer, BAHAN
3. Gelas piala,
4. Pipet ukur. 1. Larutan KOH (Kalium Hidroksida)

2. Larutan HCl (Asam Klorida)

3. Aquadest (H2O)
CARA KERJA

mengaduk dan menambahkan larutan 5 ml HCl, sebelum menambahkan


HCl, terlebih dahulu mengukur temperaturnya (usahakan sama dengan
temperature KOH) kemudian pada saat pencampuran jangan lupa untuk
mengamati Memasukkan 20 ml KOH ke dalam gelas piala lalu mencatat
temperaturnya, selanjutnya temperatur maksimumnya. Lalu buat kurva
antara temperatur rata-rata dengan volume KOH atau volume HCl itu
catat temperatur rata-rata volume KOH atau volume HCl menentukan
titik stoikiometrinya.
RUMUS

 nKOH=M.V

 nHCI=M.V
AYAT YANG BERHUBUNGAN

Kimia di dalam Al-Qur'an dijelaskan dalam surat Al-Fathir ayat 12 yang


menjelaskan kelebihan dari air. Kemudian pada surat Yunus ayat 61 dijelaskan
tentang atom seperti elektron, proton, dan neutron. Materi partikel dasar di jelaskan
pada surat Az-Zariyat ayat 49.
KESIMPULAN
Stoikiometri merupakan bidang dalam ilmu kimia yang menyangkut hubungan
kuantitatif antara zat-zat yang terlibat dalam pereaksi kimia, baik sebagai pereaksi
maupun hasil reaksi. Stoikiometri juga menyangkut perbandingan atom H dan O
dalam molekul H₂O. Pada stoikiometri persamaan reaksi akan sangat dibutuhkan
dalam pembuatan reaksi dan perhitungannya dalam kehidupan sehari-hari ilmu
kimia sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang industri seperti industri, tekstil
makanan, dan industri farmasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai