KELOMPOK : 01 (SATU)
KELAS : C8
Analisa tanah
Tujuan percobaan
Mengetahui pH tanah
Untuk mengetahui adanya SO4,CL, dan NH4
Tanah
1.Tanah merupakan tubuh alam tiga dimensi yang merupakan tempat aktivitas yang
dimana setiap semua mahkluk hidup termasuk tempat tumbuhnya tanaman.
2. Tanah memiliki fungsi utama sebagai tempat tumbuh dan berproduksi tanaman.
bahan
A. pH tanah
Menimbang 5 gram tanah, masukkan kedalam gelas piala lalu menambahkan 50 Ml air
kemudian mengkocok dan mendiakan selama 20-30 menit (sesekali diaduk) selanjutnya menyaring
dan filternya digunakan untuk menentukan pH kemudian tentukan pH tanah tersebut.
B. identifikasi SO42- dan CL-
Mengerjakan seperti pada (1.pH tanah), air diganti dengan ammonium asetat pH 4,8
kemudian ambil 20 ML filter, jika berwarna hilangkan dengan arang aktif menambahkan 10 larutan ini
di masukkan kedalam tabung reaksi dan tabung Na2CO3 sampai terjadi endapan (>50 tetes tidak
terbentuk endapan sempurna, berarti SO42-, tidak ada) kemudian tabung pertama di tambahkan HCI dan
BaCL2 setelah itu tabung kedua di tambahkan AgNO3 lalu amati dan catat perubahan yang terjadi.
Rumus analisa tanah
pOH =
AYAT YANG BERHUBUNGAN
Adsorpsi adalah suatu peristiwa menempelnya atom atau molekul suatu zat
pada permukaan zat lain karena ketidakseimbangan gaya pada permukaan
Koloid merupakan campuran dua zat, yang terdiri dari fase terdispersi dan
medium pendispersi.
Tujuan percobaan
Mempelajari sistem koloid dan daya adsorpsi arang aktif terhadap asam asetat dan
berbagai konsentrasi.
bahan
A. Asam Asetat (CH3COOH) Konsentrasi 0,5 M - 0,3 M
B. Natrium Hidroksida (NaOH) 0,2 M
C. Indikator PP (phenolphthalein)
D. Arang
alat
1. Gelas piala
2. Pipit tetes
3. Erlenmeyer
4. Buret
5. Batang pengaduk
6. Corong
7. Kertas saring
8. Gelas ukur
Cara kerja
Pertama tama menyiapkan alat dan bahan, kemudian mengambil 3 buah gelas Piala
kemudian menambahkan arang pada ke 3 gelas piala sebanyak 0,5 gram, kemudian
menambahkan asam asetat (CH3COOH) 3 konsentrasi sebanyak 25 ml kemudian
mengaduk dan biarkan atau diamkan selama 30 menit, sering kali diaduk pada selang
waktu 10 menit setelah 30 menit saring menggunakan kertas saring lalu pipet sebanyak 10
ml filtrap pada gelas 1 kedalam erlenmenyer nomor 1 kemudian menetesi dengan indikator
pp (phenolphthalein) dan titrasi dengan NaOH 0,2M sambil di homogenkan. kemudian
mencatat volume NaOH yang digunakan. lalu ulang percobaan di atas dengan filtrap nomor
dua dan seterusnya sampai dengan filtrap nomor 3. Dari percobaan di atas menghitung
berat molekul asam asetat yang teradsorpsi unuk masing-masing konsentrasi.
Rumus adsorsi dan koloid
C = V1 . M1 = V2 + V2
M2 =
AYAT YANG BERHUBUNGAN
Artinya:” Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya”. (Q.S: Al- A’laq ayat 1-5)
ANALIS
KUALITATIF
A
DAN
KUANTITATIF
Tujuan
Percobaan
1. Menentukan adanya kation dan anion dalam suatu
sampel
2. Mengetahui kadar asam asetat dalam cuka yang
beredar dipasaran dengan metode volumetrik
Definisi Analisa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian
analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya. Analisis sangat
dibutuhkan untuk menganalisa dan mengamati sesuatu yang
tentunya bertujuan untuk mendapatkan hasil akhir dari
pengamatan yang sudah dilakukan.
pH merupakan salah satu parameter penting suatu tanaman dapat tumbuh atau
tidak. Nilai pH menunjukkan konsentrasi ion H+ dalam larutan tanah. Semakin
rendah pH tanah maka semakin sulit tanaman untuk tumbuh karena tanah
bersifat masam dan mengandung toksik (racun). Tanah yang netral berada pada
pH 7, kisaran pH 0-6 maka termasuk asam, dan kisaran pH 8-14 termasuk basa
Alat dan Bahan Analisa
Kualitatif
Alat Bahan
Alat Bahan
% CH3COOH = X100%
Pembahasan Pengamatan
Unsur Kimia adalah zat yang tidak bisa diuraikan lagi menjadi lebih sederhana
dan merupakan penyusun materi terkecil yang mempunyai sifat dan karakteristik
tersendiri di setiap unsurnya
ALAT
Rak Tabung
Pipet Tetes
Tabung Reaksi
Spiritus
BAHAN
larutan MgCl2 dan CaCl2 tidak terbentuk endapan Sedangkan untuk SrCl 2 terbentuk
endapan. Sedangkan untuk larutan SrCl2 dan BaCl2 terbentuk endapan berwarna putih.
c. Serta dalam percobaan pengendapan garam hidroksida menggunakan NaOH 0,5 M,
untuk larutan MgCl2 terbentuk endapan tetapi hanya sedikit. Sedangkan untuk larutan
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam gaya
interaksi tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu
senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil.
ALAT
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Gelas piala
4. Pipet skala
BAHAN
NaCl 0,2 M (Natrium Klorida)
CH3COOH 0,2 M (Asam Asetat)
K4Fe(CN)6 0,2 M(Kalium Ferosianida)
NH4OH 0,2 M (Amonium Hidroksida)
CuSO4 0,2 M (Tembaga II Sulfat)
BaCl2 0,2 M (Bariun klorida)
AgNO3 0,1 M (Perak Nitrat)
C2H5OH 0,2 M (Etanol)
FeCl3 0,2 M (Besi III Klorida)
K3Fe(CN) 60,2 M (Kalium Ferisida)
KESIMPULAN
Ikatan ion akan terbentuk pada atau ditandai dengan larutan-larutan yang diujiterjadi reaksi
A. Memperkirakan nilai pH dari berbagai macam larutan dengan menggunakan larutan indikator.
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik searah dengan
menggunakan dua macam elektroda. Elektroda tersebut adalah katoda (elektroda
yang dihubungkan dengan kutub negatif) dan anoda (elektroda yang dihubungkan
dengan kutub positif).
LARUTAN
Larutan KI adalah larutan elektrolit yang dapat diuji menggunakan alat uji
elektrolit. Keterangan pada hasil penelitian di atas menyatakan bahwa pada anoda
muncul gelembung gelembung gas
KATODA ANODA
ALAT BAHAN
Pipa U Larutan Kl 0,25 M
Sumber Arus Searah Larutan FeCl3
Elektroda Indikator PP
Stopwatch NH4OH
Gelas Piala CHCL3
Tabung Reaksi
CARA KERJA
ELEKTROLISIS LARUTAN KL
Pertama memasukkan larutan Kl 0,25 M kedalam tabung U, kemudian memasang
elektroda dan dihubungkan dengan sumber arussearah 6 volt selama 5 menit lalu
memutuskan arusnya, kemudian mencatat perubaha yang terjadi dalam ruangan anoda
dan atoda, selanjutnya menyiapkan 3 buah tabung reaksi, tabung reaksi (1) dan (2) di isi
2 ml larutan dalam ruang katoda dan tabung reaksi (3) di isi 2 ml larutan anoda,
selanjutnya tabung reaksi (1) kita tambahkan 1 ml larutan FeCh dan tabung reaksi (3)
metambahkan 1 ml larutan CHCL3, kemudian mengkocok dan mengamati perubahan
yang terjadi.
CARA KERJA
ELEKTROLISIS LARUTAN FECL3
Pertama mengerjakan sesuai prosedur 1-3 di atas (Kl digantidengan larutan FeCl3),
kemudian menyiapkan empat buah tabung reaksi, tabung reaksi (1) dan tabung reksi (2)
di isi 2 ml larutan dalam ruang katoda, dan tabung reaksi (3) dan (4) di isi 2 ml larutan
dalam anoda, selanjutnya tabung reaksi (1) dan (3) kita tambahkan 1 tetes indikator pp,
tabung reaksi (2) dan (4) tambahkan 2 ml larutan NH4OH, kemudian mencatat
perubahan yang terjadi, selanjutnya membandingkan larutan aslinya (FeCh yang belum
dielektrolis.
PERHITUNGAN
Untuk larutan KI
Di katoda : 2 H2O +2e− → + H2 OH−
Di Anoda : 2 I− → 12 + 2e-
Reaksi : 2 H2O + 2 I− H2 + 2OH− + I2
5. Labu ukur,
6. Pipet tetes,
7. Spatula,
8. Botol semprot, dan
9. Neraca analitik.
CARA KERJA
A. Bahan Padat
Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan lalu menimbang gelas piala
100mL dalam keadaan kosong, setelah itu menibang KOH dengan berat tertentu
kedalam gelas piala 100mL dan larutkan KOH kedalam Aquadest dan memasukan
kedalam labu ukur 100mL, dengan bantuan corong lalujangan lupa himpitkan hingga
tanda garis atau miniskus, kemudian dihomogenkan dan diberi label sesuai dengan
konsentrasinya.
B. Bahan Cair
Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan, kemudian pipet larutan HCl
pekat (konsentrasi 37% dan bj 1,18 g/mL) dengan volume tertentu kedalam labu ukur
100mL yang telah berisi Aquadest kurang lebih setengah labu ukur lalu
menambahkan Aquadest hingga garis miniskus (dihimpitkan) kemudian didinginkan.
Kemudian larutan dihomogenkan dan diberi label sesuai dengan konsentrasinya
Rumus membuat larutan
M1 . . V1= M2 . V2
AYAT YANG BERHUBUNGAN
Artinya:
Q,S AL-Furqan ;48
“Dan dialah yang meniupkan angina (sebagai) pembawa kabar
gembira sebelum kedatangan rahmat lain-nya (hujan) dan kami
turunkan dari langit air yang sangat jernih”
KESIMPULAN
Massa awal larutan NaOH dan CuSO4 sama dengan massa campuran karena sesuai dengan
sistem stoikiometri hukum kekekalan massa yang berbunyi “massa zat sebelum dan sesudah
reaksi itu sama” yang dibuktikan dengan perbocabaan pengukuran berat yang masing-masing
berat larutan jika dijumlahkan sama dengan berat larutan campuran, begitu pula yang terjadi
pada larutan NaOH dan HCl.
STOIKIOMETRI
Tujuan percobaan
Mengetahui pH tanah
Untuk mengetahui adanya SO4,CL, dan NH4
PENGERTAN STOIKIOMETRI
Stoikiometri berasal dari kata-kata Yunani, Stoicheion (unsur)
dan Metrein (mengukur), berarti mengukur unsur-unsur.
Pengertian unsur-unsur dalam hal ini adalah partikel-partikel
atom,ion,molekul atau elektron yang terdapat dalam unsur atau
senyawa yang terlibat dalam reaksi kimia. Stoikiometri
menyangkut cara (perhitungan kimia) untuk menimbang dan
menghitung spesi-spesi atau dengan kata lain, stoikiometri adalah
kajian tentang hubungan–hubungan kuantitatif dalam reaksi
kimia
ALAT DAN BAHAN
ALAT
1. Batang pengaduk,
2. Termometer, BAHAN
3. Gelas piala,
4. Pipet ukur. 1. Larutan KOH (Kalium Hidroksida)
3. Aquadest (H2O)
CARA KERJA
nKOH=M.V
nHCI=M.V
AYAT YANG BERHUBUNGAN