Anda di halaman 1dari 5

Menganalisis data/informasi tentang potensi wilayah, ekosistem perairan dan permasalahan

perikanan individu, kelompok, maupun Masyarakat

Salah satu indikator keberhasilan seorang penyuluh perikanan adalah tersedianya

data atau informasi wilayah kerja/ binaan tentang potensi wilayah, ekosistem perairan, atau

permasalahan individu, kelompok, dan masyarakat kelautan dan perikanan yang akurat dan

terkini. Memang harus diakui keunggulan penyuluh perikanan saat bertugas di lapangan

yaitu dalam hal penguasaan data potensi wilayah, oleh karena itu Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaen/ Kota dalam melaksanakan kegiatan statistik kelautan dan perikanan

tentunya melibatkan penyuluh perikanan sebagai petugas enumeratornya.

Potensi sumberdaya alam (SDA) menjadi modal utama bagi penyuluh dalam

membangun wilayah kerjanya, artinya penyuluh perikanan bersama aparat pemerintah

tekait serta dukungan partisipasi masyarakat kelautan dan perikanan bersinergi untuk

mengeluarkan kemampuan terbaiknya dalam menggali potensi wilayah yang ada menjadi

bermanfaat bagi pembangunan kelautan dan perikanan di wilayah kerjanya. Bermanfaat

bisa berarti meningkatkan produktivitas, efesiensi usaha, pendapatan, nilai tambah dan

daya saing serta peningkatan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Untuk mencapai hasil yang baik penyuluh perikanan perlu mempersiapkan suatu

“instrumen” dalam mengidentifikasi, mengolah, dan menganalisis data potensi wilayah

kerjanya. Instrumen tersebut bisa dilakukan dengan berbagai metode seperti PRA
(participatori rural appraisal), SWOT analisis, penyusunan monografi, dan lain sebagainya

tergantung dari kondisi dan kemampuan penyuluh perikanan itu sendiri.

Hal pertama dalam penyusunan potensi wilayah kerja tentunya kita memerlukan

data/ informasi. Data  adalah  catatan  atas  sekumpulan  fakta  sebagai  pernyataan  yang 

diterima  dan/ atau  hasil  pengukuran  serta  pengamatan suatu  variabel  yang bentuknya

dapat berupa angka, kata-kata, atau citra. Data/ informasi dapat kita diperolah dengan cara

mengumpulkan atau mengidentifikasi, data/ informasi dapat diperoleh dari 2 sumber yaitu :

1.      Data/ informasi  primer  adalah  data  yang  diambil/ diperoleh  langsung  dari lapangan, 

biasa  disebut  sebagai  penelitian  (identifikasi,  pengamatan  dan/ atau wawancara)

lapangan/ penelitian empiris/ penelitian data sosiologis.

2.      Data/ informasi sekunder adalah data yang sudah tersedia dan didapat tidak secara

langsung dari obyek penelitian.

Contoh data demografi (terkait kondisi kependudukan dan wilayah), data produksi kelautan

dan perikanan, informasi permasalahan pelaku utama, serta data prasarana/ fasilitas umum

penunjang.

Langkah berikutnya pengolahan data/ informasi, yaitu dengan cara pengelompokan 

atau  pengkategorian  atau  pengurutan/ pemeringkatan/ tabulasi  data. Pengolahan data


mutlak dilakukan karena data - data yang tadinya terpisah atau masih acak dapat dirapikan

dalam suatu tampilan sehingga akan mempermudah orang lain membacanya.

Terakhir menganalisis  data/ informasi  merupakan  kegiatan  penguraian  serta

penelaahan  terhadap  data  yang  telah  diolah  untuk  menghasilkan  sebuah pengertian

yang tepat atau pemahaman arti secara keseluruhan. Menganalisis suatu data/ informasi

merupakan tahapan terakhir yang membutuhkan kerja sama antar stakeholder, hal ini

dilakukan supaya kesimpulan potensi wilayah yang dihasilkan bukan merupakan hasil

pemikiran penyuluh perikanan saja tetapi partisipasi segenap pihak yang berkepentingan.

Analisis data dapat dilakukan melalui analisis GMP dan PKS. Analisis GMP dengan cara

perangkuman menurut urutan prioritas yang diberi nilai atau skoring sesuai kesepakatan

bersama.

Ekosistem merupakan satu kesatuan alam atau lingkungan yang di dalamnya

terdapat komponen- komponen biotik dan abiotik. Oleh karena itulah di alam ini tidak hanya

terdapat satu jenis ekosistem saja, melainkan ada banyak jenis ekosistem, mengingat
lingkungan yang ada di Bumi bukan hanya perairan saja. Secara garis besar ekosistem

yang ada di Bumi ini dibedakan menjadi dua macam yakni ekosistem darat dan ekosistem

perairan atau ekosistem air. Karena jenis ekosistem lebih dari satu, maka ekosistem-

ekosistem tersebut memiliki karakteristik atau ciri- cirinya masing- masing.

Ekosistem air mempunyai beberapa ciri khusus yang akan membedakannya dengan

jenis ekosistem yang lainnya. Disamping habitatnya yang didominasi oleh perairan, masih

ada ciri tau karakteristik lain yang dimiliki oleh ekosistem air ini. mengenai karakteristik atau

ciri- ciri yang dimiliki oleh ekosistem air, berikut adalah ciri- ciri ekosistem air tersebut:

Lingkungannya di dominasi oleh perairan – Ekosistem air merupakan ekosistem

yang habitatnya di dominasi oleh air, maka dari itulah dinamakan ekosistem air. Meskipun

demikian, masih ada bagian dari ekosistem ini yang bukan berupa perairan namun dengan

jumlah atau prosentase yang sangat kecil. Contohnya adalah bagian permukaan air,

meskipun bagian ini masih termasuk ke dalam ekosistem air namun sudah bercampur

dengan udara.

Dihuni oleh makhluk- makhluk yang hidup di air atau amfibi – Ekosistem air ini dihuni

oleh makhluk- makhluk yang hidupnya di air, maupun di dua alam (air dan darat) baik

binatang maupun tumbuhan. Maka dari itulah di ekosistem air ini kita akan menemui

binatang dan tumbuhan seperti itu.

Cahaya matahari terbatas – Tidak seperti ekosistem darat yang diterpa cahaya

matahari banyak, di ekosistem air ini kita akan mendapati cahaya matahari yang terbatas
atau lebih sedikit. Pasalnya, cahaya matahari ini hanya dapat menembus beberapa meter

saja di air, maka dari itulah ekosistem ini hanya mendapatkan sinar matahari yang terbatas.

Perubahan suhu tidak terlalu ekstrim – Berbeda dengan eksositem daratan yang

mempunyai perbedaan suhu ekstrim di antara siang dan malam hari, ekosistem air ini justru

tidak memiliki perbedaan yang ekstrim antara kedua kondisi tersebut. Ekosistem darat

mempunyai suhu yang ekstrim karena memperoleh banyak cahaya matahari di siang hari

dan diterpa banyak angina. Sehingga hal ini menyebabkan terjadinya perbedaan suhu yang

sangat mencolok tersebut. Sedangkan ekosistem air ini hanya mendapatkan sinar matahari

yang terbatas dan tidak terlalu banyak diterpa angin, sehingga perbedaan suhunya ditak

terlalu ekstrim.

Ada konsumen dan ada produsen – Sama halnya dengan ekosistem darat,

ekosistem air ini juga memiliki makhluk yang bertindak konsumen dan juga produsen. Jika

di darat yang bertindak sebagai produsen adalah tumbuh-tumbuhan maka di air yang

bertindak sebagai produsen adalah fitoplankton. Sedangkan yang bertindak sebagai

konsumen adalah binatang- binatang dan juga predator air.

Anda mungkin juga menyukai