4711429405
DOSEN PEMBIMBING
Maria Goreti Eny K, S.St.Pi, M.MPi
Mugi Mulyono S.St.Pi, M.Si
Latar belakang
1. Komoditas rajungan merupakan komoditas ekspor
urutan ketiga dalam arti jumlah, setelah udang dan
ikan.
2. Rajungan ukuran konsumsi sebagai komoditas
ekspor unggulan.
3. Rajungan telah banyak diekspor diberbagai negara
dalam bentuk rajungan segar maupun olahan.
Tujuan
1. Mampu melakukan kegiatan pembenihan rajungan
2. Menganalisis secara finansial kegiatan pembenihan
rajungan
Waktu dan tempat
Praktek integrasi ini akan dilaksanakan selama 2 bulan,
dimulai dari tanggal 16 April 2014 sampai tanggal 16
Juni 2014. Lokasi praktek dilaksanakan di CV. YUSHI
Crab, Jln Poros Makassar, Desa Mbojo, Kec.
Mallusetasi Kab. Barru, Provinsi Sulawesi Selatan.
Kelayakan lokasi
Letak unit pembenihan Salah satu faktor
yang dimiliki CV. Yushi keberhasilan suatu
Crab dekat dengan sumber kegiatan budidaya yaitu
air yang terletak di keamanan, baik dari sisi
perairan Sulawesi selatan, aman dari hama maupun
berada ditepi pantai dari pencuri. Berdasarkan
sehingga memudahkan informasi yang
memperoleh air laut. Jarak dikumpulkan sejak
antara laut dan lokasi dibangunnya CV. Yushi
pembenihan yaitu 10 Crab belum ada kejadian
meter. dimana yang dapat
merugikan usaha tersebut
akibat dari hama maupun
pencuri,
Sumber air tawar
Sumber air tawar diperoleh dari air sumur bor. Air
tawar di pompa menggunakan pompa hisap dengan
kedalaman 12 meter. Tower air tawar teletak 5 meter
diatas permukaan tanah, tujuannya adalah agar air
tawar terdistribusi secara gravitasi. Dengan jumlah
pompa sebanyak 2 unit dan dialirkan menggunakan
pipa berdiameter 4 inchi. Air tawar digunakan untuk
menunjang kegiatan produksi seperti pencucian bak
dan peralatan, serta memenuhi kebutuhan harian
karyawan.
Manajemen induk
Persiapan wadah
Mencuci bak pemeliharaan
larva dengan
menggunakan deterjen
dan digosok merata pada
dinding dan dasar bak
menggunakan kasa/spon.
Membilas bak larva
dengan air tawar yang
Mengeringkan bak selama
1 hari.
Memasang aerasi dan
perlengkapannya yang
sebelumnya sudah dicuci
dan direndam di dalam
larutan detergent dan
dikeringkan selama 24 jam
Mengisi bak dengan air
laut
Bak yang digunakan dalam pemeliharaan benih rajungan adalah
6 buah bak semen volume 8 ton. Bak ditempatkan di ruang
terbuka dengan atap dari plastik bening agar mendapatkan
cahaya yang cukup. Bak pemeliharaan benih dilengkapi dengan
sistem aerasi dengan jarak aerasi satu dengan yang lainnya
adalah 0,5 m.
Persiapan media pemeliharaan
Air yang digunakan dalam pemeliharaan larva yaitu air
laut dengan menggunakan filter bag. Satu hari
sebelum penebaran zoea bak diisi dengan air laut
sampai volume mencapai 6 m3. Air pemeliharaan
kemudian di campurkan dengan klorine
sebanyak..ppm. hal ini dilakukan agar air
pemeliharaan terbebas dari pembawa penyakit.
Penetasan telur
Benih baru hasil tetasan (zoea-1),
dipindahkan ke dalam bak
pemeliharaan benih yang telah
disiapkan dengan hati hati agar
tidak mudah stres, kemudian
diambil dengan saringan sambil
ditampung dengan menggunakan
gayung bersama massa air dan
ditampung dalam gelas ukur
volume 1 liter yang selanjutnya
dilakukan penghitungan larva
secara manual.
Lanjutan...
Larva yang telah dihitung kemudian langsung
dimasukkan kedalam bak pemeliharaan larva secara
perlahan agar larva tidak stres. Bak yang digunakan
dalam pemeliharaan ini berjumlah 6 bak dengan
padat tebar masing-masing bak yaitu 250.000 ekor
atau 31 ekor/liter.
Pengamatan perkembangan larva
Benih rajungan hidup
dengan menempel dan
tidak melayang-layang di
dalam air pada stadia
megalopa, sehingga pada
stadia megalopa perlu
diberikan shelter.
Pemasangan shelter
berupa fibre plastik ini
berfungsi untuk
memperluas permukaan
sehingga dapat
mengurangi kanibalisme.
Pengamatan secara mikroskopis
Zoea 1. Mata masih berdempetan
dengan kepala
Crab.
Sudah menyerupai
kepiting dewasa
Pengelolaan pakan