Anda di halaman 1dari 12

PPL

DI
S
U
S
U
N
OLEH :

DIMAS SYAHPUTRA
KELAS : XII Listrik 1

YP. SINAR HUSNI

2021 - 2022
1. Perawatan dan Perbaikan Pada Mesin Cuci
A. Perawatan Pada mesin cuci
Lakukan pembersihan secara
menyeluruh
Cara merawat mesin cuci yang pertama
adalah dengan melakukan pembersihan
secara menyeluruh.
Membersihkan mesin cuci terkadang
menjadi pekerjaan rumah yang sering
luput, alasannya bisa saja karena mesin
cuci tetap bekerja dengan baik meskipun
tidak pernah dicuci.
Sayangnya, mesin cuci juga dapat
kehilangan efektfitasnya apabila jarang
kamu lakukan pembersihan secara total.
Mesin cuci yang jarang kamu cuci dapat menyebabkan residu mengendap pada sisi-sisi mesin
cuci, yang dapat mengakibatkan redisu terangkat lagi tiap kamu sedang menggunakannya.
Kamu dapat membersihkannya dengan menggunakan sikat lembut atau lap microfiber.
Bersihkan filter mesin cuci
Cara merawat mesin cuci kedua adalah dengan membersihkan filternya. Filter mesin cuci
sebaiknya dibersihkan tiap minggunya untuk hasil maksimal. Filter pada mesin cuci bertugas
untuk menyaring serat dan partikel kotoran lainnya dari proses pencucian.
Apabila filter penuh dan tidak dapat menampung kotoran lagi, kotoran yang sudah
mengendap terlalu lama dalam filter dapat mengenai pakaian yang baru saja kamu cuci.
Gunakan mesin cuci sesuai kapasitasnya
Cara merawat mesin cuci yang ketiga adalah dengan tidak memaksa kapasitas kerja mesin
cucimu, kalau kamu memaksa mencuci diluar kapasitas mesin cucimu, mesin cuci tidak dapat
mencuci pakaian dengan efektif, karena tidak akan berotasi dengan sempurna.
Apabila terlalu sering kamu lakukan, ini juga akan berdampak pada penggerak mesin cucimu.
Langkah amannya adalah, ketahui terlebih dahulu kapasitas dari mesin cucimu dengan
membaca ulang kapasitasnya.
Cabut kabel mesin cuci setelah penggunaan
Cara merawat mesin cuci keempat adalah dengan memerhatikan kelistrikannya. Mesin cuci
merupakan barang elektronik sehingga korsleting dapat saja terjadi, sehingga akan lebih
aman apabila kamu mennyabut kabel mesin cuci setelah kamu selesai menggunakannya.
Pada bagian ini kamu juga harus memerhatikan penempatan mesin cuci-mu agar tidak
ditempatkan pada tempat dengan kondisi lembab, dapat terkena air hujan, atau tempat yang
terlalu panas. Ketiga tempat tersembut sebaiknya kamu hindari untuk meminalisir terjadinya
korsleting atau kerusakan pada mesin.
Gunakanlah deterjen sesuai dengan mesin cuci
Cara merawat mesin cuci terakhir adalah dengan memerhatikan deterjen yang kamu gunakan.
Ada dua tipe mesin cuci yang beredar, yaitu: mesin cuci bukaan atas dan mesin cuci bukaan
depan (front load). Keduanya memiliki spesifikasi yang berbeda, hal ini termasuk dalam
penggunaan deterjennya juga.
Untuk mesin cuci bukaan depan biasanya akan menggunakan air yang lebih sedikit.
Sedangan mesin cuci bukaan atas dapat menggunakan kapasitas air yang lebih banyak.
Mesin cuci bukaan atas sebaiknya tidak menggunakan deterjen pada umumnya karena dapat
meninggalkan banyak busa dan residu, pastikan kamu memilih deterjen yang terspesifik
untuk mesin cuci bukaan atas.
Sedangkan pada mesin cuci bukaan depan, mesin cuci jenis ini lebih dapat mentolerir
deterjen pada umumnya. Meskipun demikian, disarankan kamu memilih deterjen yang
bersigfat High-Efficiency, deterjen yang bersifat High-Efficiency dapat mencuci pakaianmu
dengan busa yang lebih minim namun tetap efektif untuk membersihkan pakaian.

B. Perbaikan pada Mesin Cuci


1. Perbaikan Pada Sistem Kelistrikan
Kerusakan pada motor listrik, biasanya berhubungan dengan liltan kawatnya atau inti
motor (commutator) kerusakan motor listrik yang berhubungan dengan lilitan kawat listrik
biasa terjadi karena lilitan kawat pada stator dan rotor putus.
Hal ini disebabkan karena pemakaian yang sudah lama atau karena hubungan pendek listrik.
Jika lilitan kawat stator dan rotator ada yang terputus, harus digulung kembali. Jika tidak bisa
menggulung sendiri sebaiknya bawa ke bengkel (reparasi) motor listrik.
Kerusakan lain biasanya karena kotornya inti lilitan stator/rotor (commutator). Inti
stator/rotor yang kotor dapat mengganggu putaran motor listrik, sehingga bisa tersendat-
sendat atau berhenti sama sekali. Inti stator/rotor yang kotor dapat dibersihkan dengan kertas
Ampelas.

Sambungan melalui tali kipas (belt) dan kopling elastis antara motor dan pompa, sering
membawa masalah, seperti timbulnya berisik pada mesin cuci, berkurangnya daya motor
listrik atau cepat rusaknya bagian–bagian lain.

Tali kipas (belt) sering membawa masalah terutama dalam hal pemasangan dan


penyetelan (adjustment) antara puli pada pompa dan puli pada motor listrik. Tali kipas yang
sudah aus dapat mengurangi kemampuan motor listrik untuk bekerja pada kondisi
optimalnya.
Peralatan listrik lainnya seperti switch, timer dan katup solenoid (kalau ada) biasanya rusak
karena pemakaian, berkarat, atau karena hubungan pendek listrik (shot circuit) peralatan-
peralatan ini harganya tidak begiti mahal dibandingkan dengan bagian-bagian lain mesin cuci
sebaiknya langsung diganti saja jika sudah aus atau rusak.

2. Perbaikan Pada Sistem Perpipaan (Plumbing)


Hampir semua masalah pada system perpipaan mesin cuci terletak pada katup masuk yang
dioperasikan oleh solenoid. Jumlah solenoid bergantung pilihan pada temperatur air masuk ke
mesin cuci. Mungkin hanya ada satu solenoid (untuk air dingin), dua solenoid untuk (air
dingin dan panas), atau tiga solenoid (air dingin, panas dan hangat). Jika solenoid yang
bekerja mengatur suplai aliran masuk ke mesin cuci rusak, maka aliran air akan terganggu.
Gangguan aliran air mungkin juga disebabkan oleh hal-hal lain misalnya, kerusakan pada
katup air masuk sendiri, yang mungkin sudah berkarat. Jika hal ini yang terjadi, katup harus
diganti dengan yang baru, jika aliran air masih mengalami gangguan walaupun katup masuk
dan solenoid masih bagus, mungkin disebabkan oleh kerusakan pada pipa masuk, seperti
terhambat kotoran atau mengkerut (untuk pipa plastik).
Sering terjadi adalah sering terhambatnya aliran air karena ada endapan atau kotoran pada
saringan (filter screen). Jika hal ini terjadi, saringan harus dibuka dan dibersihkan dengan
sikat atau jika kotoran atau endapan terlalu banyak, ganti saringan dengan yang baru.
Masalah lain yang lebih berat adalah jika aliran air tidak berhenti padahal bak pencuci sudah
penuh. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan listrik yang ada (motor, kabel-
kabel, switch, dan lain-lain). Selain itu air dapat menggenangi lantai ruangan tempat mesin
cuci diletakkan. Hal-hal yang harus dilakukan adalah:
Cabut aliran listrik ke dalam mesin cuci. Jika aliran air berhenti, masalahnya pada peralatan
listrik yang ada mungkin pada solenoid di katup masuk atau pada switch pembatas tinggi
permukaan air di bak penampung yang sudah rusak. Alat-alat ini lebih baik diganti dengan
yang baru jika mengalami kerusakan.

Jika tetap mengalir meskipun aliran listrik sudah dicabut, tutuplah shut off valve pada saluran
pembuangan air cucian, karena kemungkinan besar masalahnya terletak pada katup masuk.
Katup ini beroperasi dengan cara menekan seimbang pada kedua sisi diafragmanya.
Jika diafragma terganggu, air akan berkurang atau macet. Mungkin, katup ini terganggu,
karena ada endapan pasir atau kotoran lainnya yang melewati saringan. Buka katup masuk
dan bersihkan dari kotoran atau endapan.

2. Perawatan dan Perbaikan Pada AC Ruangan

1. Gunakan Timer

Gunakan fitur timer saat menyalakan AC sehingga barang elektronik ini dapat mati secara
otomatis pada waktunya.
Sebaiknya, AC dinyalakan maksimal selama 5 jam dalam satu kali pemakaian, setelah itu
biarkan mesin beristirahat agar bisa kembali dingin.
Sebaiknya jangan sering mengatur suhu AC di bawah 22 derajat Celcius.
Pemakaian di bawah 22 derajat Celcius dapat membuat mesin AC cepat panas.

2. Bersihkan Filter AC

Bersihkan filter AC secara rutin minimal 1-2


bulan sekali.
Debu yang menumpuk pada filter dapat
menghalangi aliran udara yang dapat
menyebabkan fungsi AC terganggu dan cepat
rusak.
3. Bersihkan Kumparan Kondensor AC

Selain filter, kumparan AC juga perlu diperhatikan kebersihannya setiap tahun sebab debu
juga kerap kali menumpuk di bagian ini.
Debu yang menumpuk pada kumparan dapat mengurangi kemampuannya untuk menyerap
panas.
Hal tersebut dapat menyebabkan AC kelebihan beban dan menimbulkan korsleting.
4. Periksa Termostat

Periksa pengatur suhu untuk memastikan AC bekerja dengan baik dan menjaga temperatur
tetap ruangan tetap stabil.

Atur termostat dengan temperatur yang lebih tinggi ketika rumah sedang tidak banyak orang
atau kegiatan dan matikan AC jika tidak ada siapa-siapa di rumah.

5. Cek Kipas

Periksa kipas yang terpasang di atas unit


kondensator bagian luar.
Pastikan kipas masih berada dalam
kondisi bagus dan ganti pisau kipas jika
terdapat retak atau pecahan.

6. Servis Secara Berkala

Lakukan layanan servis secara berkala untuk membantu memperbaiki kerusakan-kerusakan


kecil dan mencegah kerusakan besar pada AC.

Berikut penyebab kerusakan pada Pendingin ruangan AC dan Solusi perbaikanya:

1. Pendingin Ruangan AC Tidak Mau Dingin?


● Ketika seringnya pemakaian yang tidak teratur, maka akan timbul masalah yang terjadi
seperti pendingin ruangan tidak mengeluarkan udara dingin lagi.

● Fungsi utama pada pendingin ruangan AC adalah untuk mendinginkan udara pada ruangan
agar sejuk dan bersih, pendingin ruangan AC yang tidak mau dingin bisa disebabkan karena
pengaturan suhu yang tidak benar/tidak sesuai. Pastikan angka pengaturan suhu pada remote
control sudah sesuai dengan kebutuhan, Pastikan juga setting remote control pendingin
ruangan AC Anda sudah benar pada posisi Cool atupun Auto, untuk posisi cool biasanya
berlambang bintang(*).
● Saringan (filter) pada pendingin ruangan AC yang sudah kotor juga bisa menyebabkan
sirkulasi udara terhambat, bersihkan saringan pendingin ruangan AC yang terdapat pada
indoor 2 minggu sekali

● Evaporator AC yang sudah kotor sehingga menghambat penyerapan udara panas karena
pipa evaporator penuh dengan debu-debu ataupun kotoran. Bersihkan Evaporator
indoor/outdoor minimal 3 bulan sekali,

● Freon AC sudah habis, karena kekurangan freon akibat dari adanya kebocoran dari pipa
instalasi pendingin ruangan AC. Hal ini terjadi karena ada kesalahan ketika instalasi atau
pemasangan AC maupun karena kurangnya perawatan pada AC Anda. Isi freon atau tambah
freon AC sesuai dengan kapasitas dari penampung freon AC.

● Terjadi kerusakan baik pada sistem kelistrikan pendingin ruangan AC maupun pada sistem
pemipaannya seperti kebocoran kompressor, pipa, evaporator dan kondensor.

Penyebab lain yaitu:

 Suhu yang tidak sesuai (tepat)


 Unit pendingin ruangan AC terlalu kecil
 Refrigerant (R22) gas (Freon) yang mungkin sudah habis
 Kondensor kotor yang menyebabkan ketidakmampuan dalam menghasilkan udara
dingin
 Pengaturan suhu yang terlalu tinggi
 Evaporator kotor yang menyebabkan lemahnya hembusan udara dingin
 Penempatan pendingin ruangan AC yang salah

2. Air Menetes Dari Dalam Ruangan Pendingin ruangan AC (indoor bocor)


● Indoor unit biasanya mengeluarkan tetesan air atau ’berkeringat’ karena proses kondensasi
pendingin ruangan AC. Tapi jika sampai terjadi sebuah kebocoran, berarti ada yang tidak
beres dengan pendingin AC Anda.

● Hal tersebut bisa disebabkan karena pendingin ruangan AC yang kotor sehingga
mengganggu saluran pembuangan air. Lubang pembuangan air AC tersumbat karena kotoran,
bersihkan juga bak penampungan AC dan pada lubang pembuangan.

● Penyebab lainnya adalah karena pada posisi indoor yang tidak rata atau posisi saluran
pembuangan air yang kurang baik. Posisi Indoor yang miring juga bisa menyebabkan air
buangan pada pendingin ruangan AC tidak terbuang semestinya, betulkan posisi indoor yang
miring pada permukaan tembok.

● Jika semuanya sudah diperiksa namun kebocoran tetap ada, berarti terjadi kerusakan pada
saluran penampungan air.
3. Pendingin ruangan AC Tidak Mau Hidup
● Salah satu penyebab yang umum adalah tidak adanya aliran listrik yang menuju ke unit
pendingin ruangan AC. Lakukan pemeriksaan berturut pada kabel dan panel listrik untuk
memastikan bahwa aliran listrik ke AC tidak terpotong.

4. Pendingin ruangan AC Berisik


● Seharusnya pendingin ruangan AC hanya akan mengeluarkan udara yang sejuk tanpa
terdengar bunyi yang berisik. Tetapi bila pada AC di rumah mulai mengeluarkan suara yang
mengganggu berarti ada kerusakan di dalamnya. Biasanya hal semacam ini di karenakan oleh
expansion valve ataupun morot blower.

● Dan juga apabila pendingin ruangan AC Anda mengeluarkan suara berisik yang sangat
menggangu, suara yang berisik dari indoor ataupun outdoor. Hal ini bisa terjadi karena
dudukan pada AC indoor atau outdoor yang kurang rapi atau tidak rata pada tembok
usahakan pemasangan bracket sudah pada posisi yang pas pada tembok,

● Kemudian penyebab lainya yaitu ada bagian body pendingin ruangan AC yang bergetar
atau terjadi kerusakan pada bagian indoor. Berhati-hatilah ketika ingin memperbaiki dudukan
indoor. Jika Anda tidak yakin dengan kemampuan sendiri dalam mengatasi masalah ini, maka
segera hubungi ahli perbaikan AC.

Penyebab lain suara pendingin ruangan AC berisik yaitu:

 Blower dan Coil sudah kotor, atau suara berasal dari getaran papan yang menjadi
tumpuanya, dimana bila kompressor unit outdoor bekerja suara berisiknya akan masuk
kedalam dimana unit indoornya berada.
 Getaran yang diakibatkan dari evaporator ataupun kondensor yang sudah kotor/tidak
beres
 Komponen-komponen didalam unit AC mungkin sudah kendor
 Komponen-komponen didalam unit AC mungkin sudah rusak
 Pemasangan cover body AC yang kurang pas
 Kencangkan mur-baut penyangganya.

5. Pendingin ruangan AC Mengeluarkan Bau Tidak Enak


● Bau tidak sedap bisa saja timbul dari bakteri yang terbentuk didalam evaporator yang sudah
kotor. Apabila bau tersebut sudah sangat menyengat dan mengganggu, Anda membutuhkan
chemical treatment untuk mengatasi permasalahan ini.

Ini juga bisa terjadi jika penggunaan pendingin ruangan AC tidak terkontrol. Aroma bau ini
bisa berasal dari beberapa hal seperti asap rokok, pengharum ruangan yang mengendap, debu
maupun kotoran.
3. PERAWATAN DAN PERBAIKAN RADIO

 Mengontrol panas dan lingkungan sekitar.


 Rutin dinyalakan secara teratur cukup 2 – 3 jam/hari.
 Jangan memperlakukan radio dengan kasar seperti perangkat modern yang bisa kita
nyala matikan tanpa merusaknya.
 Menghindari bahaya listrik dengan cara mengetahui bagian mana yang harus di
sebelah atas dan bawah dari jack radio saat dicolokkan ke tembok.

Teknik perbaikan yang dilakukan untuk masalah kerusakan radio

Terhadap radio yang mati total


 Memeriksa kabel input AC yang bertegangan 220 volt kemungkinan putus.
 Memeriksa arus tegangan pada power supply.
 Jika tegangan tidak keluar, maka terlebih dahulu memeriksa travo yang kemungkinan
sudah konslet. Apabila terjadi konslet harus mengganti diodanya yang bocor.

 Jika radio masih mati, maka memeriksa apakah tegangan keluaran dari power supply
ada, jika tidak ada, maka memeriksa solder-nya. Apabila masih tidak bisa, maka harus
melakukan solder pada seluruh bagian power supply.

Terhadap suara tape yang tidak bisa keras


 Jika suara tape tidak bisa keras biasanya pada head kotor.
 Memeriksa head yang berada dalam mekanik tape radio.
 Lalu membersihkan head-nya dengan kain kering.

4. Perawatan Dan Perbaikan pada rice cooker


Perawatan pada rice cooker relatif ringan,
perawatan dilakukan terhadap fisik, kelistrikan
dan sedikit bagian mekanik.
Perawatan terhadap fisik peralatan ialah dalam bentuk pembersihan bagian-bagian peralatan
seperti pan bagian dalam, rumah bagian luar. Membersihkan bagian dalam cukup dengan air
dan sabun. Sedang untuk bagian luar agar tidak mudah berkarat harus selalu kering dan bila
mungkin diberi bahan anti karat atau bila catnya sudah rusak sebaiknya dilakukan pengecatan
kembali.
Pemeliharaan kelistrikannya antara lain dijaga agar kabel tenaga tidak sering tertekuk dan
perhatikan saklar, apabila nasi telah masak, pastikan bahwa saklar dalam posisi Off atau
Warm.
Setiap kali akan menggunakan yakinkan bahwa tidak ada benda lain yang berada dibagian
dalam antara pan dengan bagian dasar Rice Cooker yang dapat mengganggu proses menanak
nasi.

Perbaikan rice cooker

Bagian yang memungkinkan kerusakan pada rice cooker antara lain :

1. Kabel tenaga, putus atau isolasi terkupas. Cara perbaikannya bila memungkinkan
diperbaiki/diisolasi pada bagian yang rusak, tetapi kalau kabel sudah cukup tua (lama
dipakai) dan pendek lebih baik diganti baru.

2. Saklar, yang kerusakannya pada bagian mekanik seperti pegas dan kontak-kontaknya.
Karena model saklarnya tidak umum dijual dipasaran, bila rusak memerlukan perbaikan
atau dimodifikasi.

3. Elemen pemanas, kerusakan elemen pemanas biasanya disebabkan oleh kesalahan


tegangan, dimana biasanya dipakai untuk tegangan 110 volt kemudian dipakai pada tegangan
220 volt. Penyebab lainnya adalah karena kurangnya pemeliharaan, sehingga pada bagian
elemen atau bagian dasar dari rice cooker berkarat, sehingga pelindung elemen rusak dan
elemennya putus atau terhubung singkat dengan badan.

Untuk merek tertentu elemen pemanas ini ada dijual satu set, tetapi pada kebanyakan merk
kerusakan elemen susah diperbaiki.

4. Pengatur panas, alat ini dilengkapi dengan pengatur/pembatas panas dari bimetal,
kerusakan pada bimetal dapat menyebabkan rice cooker tidak panas atau panas berlebihan
(suhu terlalu tinggi). Untuk ini bimetal perlu diperiksa dan diset ulang atau diperbaiki.

Perawatan Dispenser
Sama seperti ARTL yang lain, perawatan pada
dispenser tetap diperlukan agar ARTL tersebut
dapat digunakan lebih lama dalam kondisi
normal, aman dan nyaman. Perawatan sebaiknya
dilakukan sesuai petunjuk produsen dispenser
yang anda beli atau miliki. Petunjuk perawatan
yang dikeluarkan oleh produsen pada umumnya
disertakan pada manual book atau brosur alat
pada saat anda membeli peralatan tersebut. Terutama produk yang bergaransi. Disarankan,
agar Anda senantiasa membeli ARTL yang bergaransi. Mintalah selalu manual book dan
kartu garansi setiap Anda membeli ARTL agar keamanan, kenyamanan, dan keawetan ARTL
anda dapat dipertanggungjawabkan.
Langkah perawatan dispenser yang dapat dilakukan pada umumnya antara lain sebagai
berikut:
a)    Bacalah dengan saksama manual book ARTL dispenser Anda sebelum digunakan.
b)    Gunakan dispenser menurut yang dianjurkan dalam manual book tersebut.
c)     Letekkan atau posisikan dispenser sedemikian rupa hingga dudukannya sejajar dengan
lantai. Tidak miring ke kiri, ke kanan, kebelakang, atau ke depan.
d)    Letekkan atau posisikan dispenser sedemikian rupa hingga sirkulasi udara yang
mengitari lebih leluasa mengalami pertukaran kondisi. Letakkan badan dispenser paling dekat
10 cm dari dinding.
e)    Letekkan atau posisikan dispenser sedemikian rupa hingga mudah dijangkau penggunaan
kran airnya. Posisi kran air dari lantai sekitar 90 – 100 cm dari lantai. Posisi kran air yang
menyebabkan pengguna harus membungkuk saat menggunakannya kurang bagus, karena
dapat menjadikan kran terbebani oleh momen berat badan, sehingga peluang kerusakan kran
air menjadi lebih besar.
f)      Jangan meng-on-kan saklar on-off dispenser sebelum bak air berisi air atau sebelum
gallon berisi air ditaruh di atas corong air dispenser hingga tabung pemanas air terisi penuh
air. Meng-on-kan dispenser dalam keadaan tabung pemanas air kosong dapat menyebabkan
tabung air terlampau panas dan mengakibatkan pipa plastik atau selang air yang dihubungkan
kepadanya gepeng atau melumer dan tidak dapat dilalui aliran air dengan baik atau buntu.
g)    Bersihkan dispenser paling kurang sekali setelah tiga kali penggantian gallon atau air.
Cuci bersih bak air untuk dispenser yang menggunakan bak air, seperti dispenser Multi King
26L. Sementara dispenser yang tidak menggunkan bak air cukup membersihkan corong air
dudukan gallon, seperti dispenser Miyako WD – 189H. Perhatian! Hindarkan tabung air dan
rangkaian kelistrikan dari siraman air.

4)    Kerusakan Dispenser dan Langkah Perbaikannya


Kerusakan yang paling sering ditemukan pada dispenser antara lain, sebagai berikut:
(a) Air Menetes atau bocor
Air menetes atau bocor dapat diakibatkan oleh kerusakan pada kran air, pipa atau selang air.
Kerusakan yang terjadi pada keran air pada umumnya terjadi pada karet kedap airnya. Karet
atau plastik kedap air kran yang cacat atau sudah kaku atau tidak elestis lagi menjadi
penyebab menetesnya air keluar melalui celah karet kedap air tersebut. Jika karet kedap air
tersebut yang rusak, maka dapat diganti sementara dengan karet ban dalam mobil yang dibuat
persis seperti model karet kedap air kran. Selain itu, masalah air menetes dapat juga
disebabkan oleh pecah atau bocornya pipa atau slang air yang menghubungkan antara kran
air dengan bak penambung air, rabung air panas, atau corong penadah air. Kasus bocornya,
atau pecahnya slang air sangat susah diatasi, karena slang air yang digunakan pada dispenser
adalah slang air yang tahan panas, sehingga untuk mengatasinya memerlukan slang air
pengganti yang memiliki karakteristik tahan panas yang sama dengan slang air dispenser.
Informasi yang diperoleh belum menunjukkan bahwa jenis slang dispenser sudah ada
diperjual-belikan di toko-toko ARTL atau toko-toko elektronik.

(b) Air yang Keluar dari Kran ‘Air Panas’ Tidak Panas
Kasus ini terjadi jika arus listrik yang harus mengalir melalui elemen pemanas terputus.
Kerusakan atau kendala dapat diakibatkan oleh: elemen pemanas yang terdapat di dalam
tabung pemanas air rusak atau putus, bimetal peraba suhu putus, kabel-kabel rangkaian arus
listrik rangkaian daya ada yang putus, seperti kabel yang menghubungkan antara bimetal dan
elemen, antara bimetal dan saklar, dan kabel yang menguhungkan antara saklar dan sumber
listrik .Kerusakan pada elemen pemanas menyebabkan  tabung air tidak terpanasi, sehingga
air yang ada di dalamnya juga tidak panas. Akibatnya, air yang keluar dari kran air panas juga
tidak panas. Peraba suhu atau bimetal yang putus menyebabkan lingkaran arus listrik dalam
rangkaian daya juga terputus.
Arus listrik dalam rangkaian daya mengalir dimulai: dari sumber listrik -> tusuk kontak ->
kabel listrik -> saklar on-off -> elemen pemanas -> lalu kembali ke sumber listrik. Jika salah
satu komponen yang rusak dalam lingkaran arus tersebut dan tidak dapat melewatkan arus
listrik, misalnya tusuk kontak, kabel listrik, saklar, elemen pemanas, atau bimetal peraba
suhu, maka elemen pemanas tidak akan bekerja atau memanas. Akibatnya, air yang ada di
dalam tabung air panas tidak akan menjadi panas.
Langkah penanggulangannya adalah sebagai berikut:
(1)   Periksa sumber listrik. Gunakan test pen, atau voltmeter untuk mentehaui ada-tidaknya
tegangan pada sumber listrik tersebut;
(2)   Jika hasil pemeriksaan pada sumber listrik menunjukkan bahwa sumber listrik normal,
maka lanjutkan pemeriksaaan pada tusuk kontak;
(3)   Tes hubungan tusuk kontak dengan menggunakan ohmmeter. Jika tusuk kontak yang
digunakan tersambung tetap dengan kabel pengahantar, maka tes hubungan ‘tusuk kontak’
hanya dapat dilakukan dengan jalan mengubungkan salah satu probe ohmmeter ke slah satu
terminal tusuk kontak dan probe ohmmeter yang lain disambungkan pada salah satu ujung
kabel penghantar. Lakukan hal yang sama pada terminal tusuk kontak yang lain dan ujung
penghantar yang lain. Jika pengukuran menunjukkan pergerakan jarum ohm bergerak ke
kanan dan menunjuk angka nol, maka hubungan tusuk kontak dan penghantar bagus. Artinya,
kerusakan bukan pada tusuk kontak dan kabel penghantar;
(4)   Lanjutkan pemeriksaan pada komponen lingkaran arus daya yang lain. Jika jarum
ohmmeter tidak bergerak atau penunjukkannya tak terhingga, berarti tusuk kontak rusak,
atau  kabel penghantar ‘putus dalam’. Ganti tusuk kontak dan kabel penghantarnya.
Sementara itu, jika tusuk kontak tidak terpasang paten atau dapat dipisahkan dengan kabel
penghantar, maka pemeriksaan hubungan dapat dilakukan terpisah antara tusuk kontak dan
kabel pengahantar. Cara pemeriksaannya sama seperti pada tusuk kontak paten, demikian
pula cara penanggulangannya;
(5)   Tes kondisi saklar ‘on-off’ dispenser dengan menggunakan ohmmeter. Caranya:
Lepaskan kabel penghantar arus dari salah satu terminal saklar -> letakkan posisi tuas saklar
pada posisi off -> sambungkan probe ohmmeter pada masing-masing terminal saklar. Jika
saklar masih bagus, maka jarum penunjuk alat ukur ohmmeter harus bergerak ke kanan
mencapai titik nol. Jika tidak demikian, maka saklar sudah kehilangan kontak atau rusak.
Keruskan pada saklar on-off dapat terjadi karena pengaruh mekanik, misalnya lidah kontak
patah, biji engle dan atau pegas penopang biji engle terlepas sehingga posisi kontak lidah-
lidah kontak saklar tidak bersentuhan; dan atau pengaruh suhu kerja saklar terlampaui,
misalnya badan atau bodi saklar menjadi gepeng, sehingga menyebabkan lidah-lidah kontak
tidak dapat bergerak menuju pada poisi on atau off;
(6)   Tes kondisi hubungan bimetal peraba suhu. Pertama, tes hubungan kontak-kontaknya
pada suhu normal dengan menggunkan ohmmeter. Jika jarum ohmmeter bergerak ke kanan
menunjuk angka nol, maka bimetal dalam kondisi bagus, tetapi jika jarum ohmmeter tidak
bergerak ke kanan atau menunjuk angka tak terhingga, maka bimetal sudah rusak. Kondisi
terakhir akan menyebabkan terputusnya lingkaran arus rangkaian daya dispenser dan
menyebabkan elemen pemanas tidak berfungsi. Kedua, tes hubungan kontak bimetal dalam
keadaan dipanasi dengan menggunakan ohmmeter dan solder sebagai sumber panas.
Penunjukan ohmmeter pada pemeriksaan dalam kondisi ini adalah: jarum ohmmeter pada
pemeriksaan awal akan menunjuk angka nol (bimetal peraba suhu bagus), kemudian setelah
mendapat pemansan dari solder hingga suhunya meningkat pada suhu tertentu ohmmeter
akan kembali bergerak ke kiri hingga menunjuk angka tak terhingga. Hasil pengukuran ini
menunjukkan bahwa bemital berfungsi meraba suhu tertentu atau masih bagus dan dapat
terus digunakan. Jika terjadi sebaliknya, berarti bimetal peraba suhu sudah rusak dan tidak
dapat digunakan. Kerusakan kontak-kontak bimetal peraba suhu dapat menyebabkan
terputusnya arus listrik dalam lingkaran arus rangkaian daya atau pemanasan air dalam
tabung air tidak mampu mencapai suhu standar (³ 90 derajat Celcius). Bimetal peraba suhu
yang rusak tidak dapat diperbaiki. Oleh karena itu, segeralah mengganti bimetal peraba suhu
yang rusak dengan bimetal baru. Bimetal baru harus sama karakteristiknya dengan bimetal
yang diganti.

Anda mungkin juga menyukai