Anda di halaman 1dari 18

DASAR – DASAR TEKNIK PEMELIHARAAN

PTPN V TANDUN

KELOMPOK II

 BASRI ISKANDAR
 DEWI SABADINA
 EDO INDRA SAPUTRA
 RIFQY SAFIRHAN
 SHINTA MAUDINA
 YOSEPHINE TAMARA
TEKNIK KIMIA D3 - B
Diagram Proses Pengolahan CPO
PERAWATAN (Maintenance)
Perawatan atau maintenance merupakan salah
satu fungsi utama usaha, dimana fungsi - fungsi
lainnnya seperti pemasaran, produksi, keuangan
dan sumber daya manusia. Pengertian dari
manajemen perawatan adalah pengelolaan
pekerjaan perawatan dengan melalui suatu proses
perencanaan, pengorganisasian serta pengendalian
operasi perawatan untuk memberikan performasi
mengenai fasilitas industri.
Bentuk-Bentuk Perawatan

Perawatan Preventif Perawatan Prediktif


Adalah pekerjaan perawatan yang Perawatan prediktif ini dilakukan untuk
bertujuan untuk mencegah terjadinya mengetahui terjadinya perubahan atau
kerusakan, atau cara perawatan yang kelainan dalam kondisi fisik maupun
direncanakan untuk pencegahan fungsi dari sistem peralatan.
(preventif).
01 03

02 04

Perawatan Korektif Perawatan Berjalan


Perawatan korektif adalah tindakan Dimana pekerjaan perawatan
perawatan yang dilakukan untuk dilakukan ketika fasilitas atau
mengatasi kerusakan-kerusakan atau
peralatan dalam keadaan bekerja.
kemacetan yang terjadi berulang kali.
Konsep Dasar Dalam Pemeliharaan
Terdapat tiga dasar utama dalam konsep dasar maintenance yaitu sebagai berikut :

01 02 03

Membersihkan Memeriksa Memperbaiki

Merupakan pekerjaan utama Pekerjaan kedua adalah Dasar ketiga ini merupakan
memeriksa bagian-bagian pekerjaan yang dilakukan untuk
yang paling mendasar dalam
dari peralatan yang dianggap memperbaiki bila terdapat
maintenance, dimana
kerusakan-kerusakan pada bagian
peralatan dibersikan dari debu perlu dan dilakukan secara
unit instalasi sedemikian rupa
atau kotoran-kotoran lain yang teratur mengikuti sesuatu
sehingga kondisi unit instalasi
dianggap tidak perlu. jadwal tertentu yang dibuat tersebut dapat mencapai standar
atas dasar pertimbangan- semula dengan usaha dan biaya
pertimbangan yang cukup yang wajar.
mendalam.
Stasiun Perebusan (Sterilizer)
 Sistem Perebusan
Stasiun perebusan merupakan tempat terjadinya pemanasan tandan buah
segar di dalam sterilizer dengan menggunakan uap panas dalam tekanan
tinggi. Sistem perebusan yang digunakan yaitu sistem tiga puncak (triple
peak) yang berarti dua kali dilaksanakan pembuangan condensat selama
proses perebusan berlangsung. Suhu perebusan yg digunakan yaitu 120 –
130 ̊C dengan kondisi operasi tekanan 2,8 - 3 kg/cm 2

 Tujuan Perebusan
Tujuan dari perebusan (sterilisasi) buah sawit adalah :
a. Mencegah kenaikan asam lemak bebas (FFA)
b. Mengurangi kadar air dalam buah
c. Memudahkan brondolan lepas dari tandan pada proses
penebahan
d. Melunakkan daging buah agar mudah dilumat di digester
e. Memudahkan lepasnya inti dari serabut.
f. Untuk mempermudah proses pemecahan cangkang
Kemungkinan Kerusakan yang terjadizz
• Packing Pintu
Kerusakan pada packing pintu biasanya timbul pada bagian bawah, hal ini
disebabkan adanya genangan air condensate.
• Manometer / Alat Pengukur Tekanan
Kerusakan yang terjadi yaitu manometer tidak berfungsi dengan baik dalam
mengukur tekanan, hal ini dikarenakan uap yang masuk pada sterilizer
• Strainer / Plate Penyaring Condensate
Penyaring condensate yang terdapat pada lantai dalam sterilizer harus diperiksa
apakah ada brondolan yang sangkut atau janjangan yang sangkut.
• Katup Pengaman (Valve)
Kerusakan yang terjadi yaitu katup mengalami kebocoran, sehingga harus
dilakukan pengecekan setiap hari.
• Centilever (Jembatan untuk masuk lori rebusan)
Kerusakan yang terjadi yaitu pecah/retaknya lasan pada bagian-bagian jembatan
sehingga tingkat kerataannya tidak sama.
Perawatan Sterilizer

Harian Mingguan Bulanan Tahunan

1. Lumasi Packing 1. Bersihkan bagian 1. Periksa/stel safety 1. Periksa / ganti pipa


pintu dan bearing luar dan dalam valve condensate / kran-
pintu rebusan 2. Periksa kran exhaust kran
2. Periksa saringan 2. Periksa style plate/ 3. Periksa tubing / 2. Periksa/ganti style
brondolan rel / saringan / disc solenoid plate / disc end
3. Periksa kebocoran – end 4. Periksa recorder / 3. Pengecatan
kebocoran dari 3. Periksa pipa-pipa / grafik rebusan 4. Reperasi
seluruh peralatan kran actuator / 5. Periksa pipa exhaust 5. Pemeriksaan
4. Periksa seluruh pneumatic berkala setiap 4
alat-alat ukur dan 4. Periksa packing thn oleh IPNKK
grafik rebusan pintu
5. Buang / spei air dari 5. Bersihkan panel
valve programer programer
Kartu Pemeliharaan Alat Sterilizer
Vibrating Screen
Vibrating Screen merupakan ayakan getar yang berfungsi untuk
memisahkan kotoran yang masih terbawa oleh minyak dari sand trap
tank. Saringan bergetar dipakai untuk memisahkan benda-benda padat
yang terikut minyak kasar. Benda-benda padat berupa ampas yang
disaring pada saringan ini dikembalikan ke Bottom Cross Conveyor
untuk diproses kembali sedangkan cairan minyak ditampung dalam
tangki minyak mentah (Crude Oil Tank).

Spesifikasi vibrating screen


Adapun spesifikasi alat vibrating screen secara umum antara lain adalah :
a. Unit vibrating screen (saringan getar) model bulat terdiri dari 2 (dua) buah
saringan dengan 20 mesh dan 40 mesh yang terbuat dari bahan stainless steel
diletakan sebelum CST dan ukuran 60-70 mess diletakan sesudah CST (pada
sludge tank).
b. Diameter saringan 1.524 mm (60 inc)
c. Digerakkan dengan penggerak electro motor 2,5 KW
Kemungkinan kerusakan yang terjadi
 Penyaring Bergetar
Kerusakan yang timbul pada penyaring bergetar
yaitu screen atau lubang penyaring mengalami
pengoyakan. Kerusakan biasanya disebabkan karena
padatan yang dipisahkan di Vibrating Screen bersifat
abrasive. 
 Body Vibrating Screen
Kerusakan yang terjadi yaitu retaknya cashing atau
body Vibrating Screen akibat getaran yang terus
menerus.
 Motor penggerak
Kerusakan yang terjadi pada motor penggerak yaitu
vibrasi yang ditimbulkan karena getaran pada alat
vibrating screen.
Perawatan Vibrating Screen

Harian Mingguan Tahunan


Bulanan

1. Bersihkan 1. Periksa baut- 1. Grease 1. Ganti bearing-


bagian luar baut plummer bearing setiap 2
pengikat block diganti  tahun
plummer 2. Sesuaikan 2. Servis
block dan ukur electromotor
2. Periksa baut- jarak kisi setiap tahun
baut setiap 3
pengikat kisi- bulan
kisi
3. Periksa
coupling
Kartu Pemeliharaan Alat Vibrating Screen
Vacum Dryer
Alat ini berfungsi untuk mengurangi kadar air dalam minyak
sampai batas maksimum 0,15 %. Uap air yang terkandung
dalam minyak akan terhisap pada tekanan dibawah atmosfir
dengan menggunakan pompa vakum. Kondisi vakum dijaga
pada tekanan 0,8 bar. Proses pemvakuman dilakukan dengan
bantuan pompa air.

Faktor-faktor yang mempengaruhi operasi Vacuum Dryer,


antara lain :
a. Kebocoran, sehingga udara masuk ke dalam vacum
b. Kuantitas dan kualitas feeding
c. Kondisi nozzle
d. Tekanan vacum yang kurang.
Kemungkinan Kerusakan Yang Terjadi Pada
Vacum Dryer

1. Steam Inlet
Kerusakan yang mungkin terjadi pada steam inlet yaitu kebocoran yang
disebabkan karena tekanan pada keadaan vacum.
2. Vacuum
Kerusakan yang mungkin terjadi pada vacuum yaitu daya hisap pada
vacuum tidak berfungsi dengan baik. Hal ini bisa disebabkan kebocoran pada
steam inlet. Oleh karena itu perlunya pemerikasaan secara rutin pada alat ini.
3. Heating Plate
Kerusakan yang mungkin terjadi pada heating plate yaitu heating plate
mengalami korosi yang di akibatkan oleh kerak yang terdapat pada plate. Oleh
karena itu dilakukan pemeliharaan secara berkala pada plate-plate.
Pemeliharaan (Maintenance)

Harian Mingguan

1. Cek nozel dari tersumbat  1. Level minyak harus ½ sight glass


2. Aliran minyak harus berbentuk 2. Dilakukan pembersihan terjadwal
spray sight glass ( level oil ½))
Kartu Alat Pemeliharaan Vacum Dryer

Anda mungkin juga menyukai