Kelompok : 5
Kelas : 3A - TK
BAB II
LANDASAN TEORI
Suatu alat industri yang dipakai secara terus-menerus akan sampai pada batas dimana
alat tersebut tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya lagi. Hal ini sangat berbahaya bila
terus di biarkan yang akan menyebabkan terganggunya proses produksi. Beberapa alat
tersebut diantaranya yaitu valve,steam trap dan regulator.
Valves merupakan peralatan utama dalam suatu industri yang berfungsi untuk
menutup atau mengatur aliran fluida cairan ataupun gas. Pada umumnya valves dapat
dikendalikan secara manual maupun secara otomatis yang diatur di ruang kontrol. Ada
beberapa jenis valves yang pada umumnya dibedakan pada mekanisme pengaturan
penutupan bidang yang dialiri cairan atau gas. Contoh valves yang penting, seperti :
Kegunaan utama dari katup ini adalah membuka atau menutup aliran,on/off
control dan peralatan isolasi (isolation equipment). Dalam fungsi on-off, gate valve
jauh lebih baik persentasenya yang diperhitungkan dalam suatu opersai. Meskipun
ditemukan keterbatasan, valve ini mengontrol sendiri karena terjadinya disoperasi
persentase perputaran aliran yang terjadi disekitar shut off dalam kecepatan tinggi
atau tidak pada posisi permukaan Gate valve tidak bias digunakan untuk mengatur
besar kecilnya aliran karena merusak posisi disc dan mengakibatkan valve passing
ketika katup ditutup.
Pada gate valve kerusakan yang terjadi biasanya adalah permukaan dari dudukan
cakram penutupnya tidak rata, hal ini mengakibatkan ketika fluida mengalir dan
valve ditutup maka fluida akan dapat lolos dari lubang yang ditimbulkan dari
ketidakratan dudukan sehingga valve tidak tertutup secara baik. Langkah perawatan
dan perbaikannya berupa membersihkan dudukan dari cakram agar dapat menutup
dan tidak ada kebocoran lagi. Dan gate valve tidaklah dianjurkan untuk mengontrol
laju alir karena valve ini biasanya hanya untuk membuka dan menutup secara penuh.
Untuk perawatan yang lain perlu dilakukan Lubrication (peminyakan pada tangki
dan pada dudukan (bonnet).Untuk proses pemberian minyak dianjurkan secara
berkala, yaitu :
Untuk menjaga agar valve dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama maka perlu
dilakukan pemeliharan/perawatan terhadap alat tersebut. Untuk bahan material:
1. Kuningan
Valve dengan jenis bahan ini tidak boleh digunakan untuk temperatur diatas450 ºF,
apabila digunakan pada temperatur yang melebihi dari yang tersebut diatas maka valve
tersebut akan mengalami kerusakan.
2. Besi
Valve dengan jenis bahan ini juga tidak boleh digunakan untuk temperatur yang lebih
besar dari 450 ºF
3. Stainless Stell (besi putih)
Valve dengan jenis bahan ini digunakan untuk temperatur rendah dan aliran korosif
valve ini tidak boleh digunakan dalam temperatur yang tinggi
4. Stell baja
Valve jenis ini digunakan untuk temperatur yang tinggi dan tekanan yang tinggi
(mempunyai kelebihan dibandingkan dengan jenis bahan yang lain dalam hal
penggunaan temperatur).J adi untuk bahan material tersebut diatas, agar valve dapat
berfungsi dengan baik maka harus disesuaikan dengan temperatur.
Pemeliharaan yang lain yang dapat dilakukan terhadap valve adalah dengan
menggunakan minyak pelumas. Minyak pelumas sangat dibutuhkan dalam perawatan.
Valve yaitu pada bagian screw. Dalam jangka waktu yang telah ditentukan minyak
pelumas ini perlu diberikan pada bagian-bagian screw. Hal ini ditujukan untuk
memperlancar proses pemutaran pada valve. Lalu perawatan lain yang bisa dilakukan
adalah dengan membersihkan kerak yang menumpuk pada katup lubang buang jika
terjadi penumpukan berlebih
Jadi hal yang paling penting dalam perawatan valve adalah pemilihan bahan material
valve yang sesuai dengan perencanaan dan perlakuan terhadap valve tersebut.
Permasalahan pada valve dan solusinya :
1. Valve leak/bocor
Jika valve tidak bekerja dengan baik maka kemungkinan besar terjadi leak. Bagian
yang paling sering terjadi leak adalah pada packing gland. Hal ini bisa diatasi dengan
mengencangkan Gland nut. Setelah itu maka periksa kembali putaran handwell, karena
setelah mengencangkan gland nut maka akan terjadi gesekan antara packing dengan
stem yang menyebabkan handwell susah di gerakkan.
Kebocoran juga biasa terjadi didaerah sambungan body dan bonnet, daerah body, dan
disekitar flange.
2. Kerusakan Fisik
Valve yang tidak bekerja dengan baik kemungkinan juga disebabkan karena adanya
kerusakan fisik pada valve itu sendiri, oleh karena itu pemeriksaan fisik sangat penting
untuk dilakukan lebih dahulu sebelum adanya perlakuan yang lebih jauh.
3. Pemberian Pelumas
Pemberian pelumas pada valve terutama pada stem, sangat penting untuk menjaga
ketahanan valve.
Steam traps merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengambil kondensat
dari suatu sistem perpipaan, pemanas, dan peralatan yang dipanaskan dengan uap.
Jenis steam trap dipasaran yang penting adalah pengambil kondensat yang diatur oleh
pelampung dan pengambil kondensat bi-metal yang diatur oleh suhu.
Agar pengoperasian steam system lebih efektif dan efisien maka harus
diproteksi dari ketiga hal berikut:
1. Kondensat
2. Udara
3. Fluida non-kondensibel
Kondensat terbentuk dalam sistem ketika panas dari steam telah digunakan.
Oleh karena kehadiran kondensat akan mengganggu efisiensi dari operasi steam system
maka kondensat harus dibuang dari sistem.
Udara. udara adalah salah satu isolator yang paling bagus, tetapi jika bercampur
dengan steam maka akan menurunkan temperatur steam dan akan mengurangi
efektifitas dari keseluruhan steam system. Untuk alasan tersebut udara HARUS secara
kontinyu dikeluarkan dari sistem dengan menggunakan steam trap agar dapat
beroperasi secara efisien dan hemat energi.
Fluida non-kondensibel. Fluida non-kondensibel seperti karbon dioksida (CO2)
yang dapat memacu terjadinya korosi dan berbagai kerusakan lain terhadap peralatan.
Steam trap adalah valve otomatis yang didesain untuk mengeluarkan kondensat,
udara, dan fluida non-kondensibel yang terjebak atau tertahan di steam system.
Steam trap dibagi menjadi 4 kategori utama :Thermostatic, mechanical,
Thermodynamic, dan Drain Orifice.
Dalam setiap steam system ada 4 (empat) fasa operasi dimana steam trap
memainkan peran penting:
1. Start-Up. Selama “strat-up”, ketika steam system mulai
diaktifkan, udara dan fluida non-kondensibel HARUS dikeluarkan dari sistem.
2. Heat-up. Selama “heat-up”, ketika sistem bekerja mencapai suhu dan tekanan yang
diinginkankondensat harus dikeluarkan dari sistem.
3. Pada temperatur yang diinginkan. Ketika level yang diinginkan telah tercapai,
valve harus ditutup untuk mempertahankan steam.
4. Pemanfaatan panas. Selama pemanfaatan panas, valve tetap tertutup kecuali jika
kondensat terbentuk, kemudian valve akan terbuka dan mengeluarkan kondensat dan
akan segera menutup kembali tanpa membuang steam.
Tips memilih steam trap
Steam trap yang bagus harus :
1. Mengeluarkan kondensat, udara, dan fluida non-kondensabel.
2. Bisa menyesuaikan load dengan range temperatur dan pressure yang
lebar.
3. Bisa tahan terhadap pembekuan (freeze-proof) apabila diperlukan.
4. Simpel dan kuat.
5. Hanya sedikit part yang bergerak.
6. Membutuhkan maintenance yang rendah dan spare part.
7. Umurnya panjang.
Steam trap yang kurang bagus :
1. Mengeluarkan live steam.
2. Mengalami kegagalan jika terjadi perbahan tekanan.
3. Responnya lambat dan kurang igap.
4. Terlalu banyak, terlalu singkat, atau terlalu lama saat membuka.
5. Memerlukan perawatan dan penyetelan yang terlalu sering.
6. Memerlukan spare part atau ukuran orifice yang banyak untuk tekanan yang
berbeda.
Perangkap uap ini ditempatkan pada tempat terendah dari suatu jalur perpipaan
atau dipasang pada kantung pipa yang disebut Drip Leg.
Teknik Perawatan Steam Trap
Pemeliharaan (maintenance) steam trap yang benar sangatlah diperlukan bagi
steam system. Steam trap yang gagal tidak hanya membuang energy tetapi juga
berkontribusi terhadap erosi pada pipa karena kualitas air yang buruk. Steam trap yang
gagal dapatmemberikan efek buruk terhadap kualitas produk seperti kertas, makanan,
atau produk kimia serta dapat menyebabkan polusi terhadap lingkungan.
Steam trap harus diperiksa secara rutin. Frekuensi inspeksi ditentukan
berdasarkan penggunaan steam trap. Sebagai contoh steam system yang digunakan
untuk fasilitas biasa (pemanas air dll) diinspek tahunan, sedangkan steam trap untuk
proses manufaktur atau industri sebaiknya diinspeksi 2 kali setahun atau 4 kali setahun
tergantung dari efek steam terhadap proses tersebut. Sekarang banyak user steam trap
yang melakukan preventive maintenance dengan mengganti elemen trap tiap tahun.
Langkah tersebut kurang efektif karena biayanya tinggi dan juga bisa menyebabkan
steam trap gagal serta bocor selama penggantian elemen tersebut. Sebenarnya banyak
steam trap yang mampu bekerja lebih lama lagi dari pada jadwal preventive
maintenance itu. Akan lebih efektif apabila dilakukan audit steam trap rutin, sebagai
bagian dari predictive maintenance. Pengetahuan terhadap sistem adalah hal kritikal
yang perlu dipahami. Oleh karena itu sebelum dilakukan inspeksi harus ada map atau P
& ID dari semua steam trap. semua steam trap harus diberi nama dan dipasang plat.
Penyimpanan steam trap harus menyertakan tipe, ukuran, manufakturnya, dan tujuan
penggunaannya.
Data hasil inspeksi harus disimpan agar informasi mengenai steam trap bisa
diakses setiap saat. Hal tersebut akan membantu apabila ada masalah yang sama
terulang kembali, kemungkinan mengenai kesalahan penggunaan steam trap dan juga
data mengenai biaya serta jumlah yang bisa dihemat dapat kita ambil. Ada beberapa
software manajemen steam komersial yang tersedia sehingga bisa membantu
pengumpulan dan pengolahan data yang akurat.
BAB III
PERCOBAAN
3.1 Alat
1. Steam Trap
2. Ball Valve
3. Gate Valve
4. Swing Check
DATA PENGAMATAN
Steam Trap
Steam trap diamati secara visual dan tidak bisa dibongkar. Berdasarkan pengamatan, Steam Trap
ini sudah terkorosi dan tebentuk kerak (scale), sehingga tidak dapat diperbaiki lagi.
Nama Material
No Fungsi Bagian Fungsi
Bagian (Standard)
5. Sleeve - -
SPIRAL
Sebagai seal (pengeblok
6. O-Ring WOUND
cairan)
GRAPHITE
Nominal JIS 10K (unit: mm) ANSI Class150 (unit: inch) DIN PN10 (unit: mm)
Size n D L S n D L S n D L S
200 mm 85 46 W3/4”- 85 46
10 M20 6 3.35” 1.81” 6 M20
(8”) mm mm 10 mm mm
250 mm 95 50 W7/8”- 95 50
12 M22 12 3.74” 1.97” 12 M20
(10”) mm mm 9 mm mm
Keterangan:
n: Number of Bolt
D: Nominal Size
L: Length
S: Length of Threaded
Nama
No Fungsi Bagian Fungsi
Bagian
Body
5. Sebagai tempat dari gasket
Gasket
BAB V
PEMBAHASAN
BAB VI
SIMPULAN
1. Valve salah satu alat transportasi fluida pada industri dan industry kimia yang digunakan untuk
menutup atau mengatur aliran dari fluida.
2. Secara garis besar valve terbagi dua : Gate Valve dan Globe Valve, Gate valve digunakan
untuk pipa yang ukurannya lebih besar dari dua inci. Globe valve digunakan untuk pipa yang
ukurannya lebih kecil dari dua inci.
3. Valve dalam penggunaannya disesuaikan dengan karakter sifat fisik dan kimia fluida yang
digunakan.
4. Dalam mendesain valve, harus dapat dijaga ketahanan terhadap tekanan, temperature dan
desakan dari sambungan perpipaan dari rintangan bersegel.
5. Dalam proses, valve digunakan bahan pembungkus yang disesuaikan dengan kegunaan dan
temperatur.
6. Hal yang paling penting dalam penggunaan valve adalah pemilihan bahan material valve yang
sesuai dengan perencanaan.
DAFTAR PUSTAKA
2. Chemical Engineering Magazine, “Proscess Piping System”, Mc-Graw Hill. Pub.Co, 1981.
3. Cullen D. J & Cook T. M. “Industri Kimia Dan Operasinya”, 2nd Edition, PT.Gramedia,
Jakarta.
4. Peter, Max S., Ph. D., (1994) Elementery Chemical Engineering, Second Edition
6. Sularso, and Tahara Haruo, 1987, “Pompa dan Kompresor”, Jakarta: Penerbit Pradnya
Paramith.