Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PERAWATAN

AKTUATOR DAN VALVE


Diajukan untuk memenuhi tugas Praktikum Teknik Perawatan
Pembimbing: Ir. In Jumanda, MT
Penyusun : Hana Nur Afifah (101411037)
Latif Fauzi (101411041)
Theresia Leyster G (101411061)
Kelas : 3B
Kelompok : VI (Empat)

JURUSAN TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2012

AKTUATOR DAN VALVE

Latar Belakang
Proses fisika dan kimia dalam peralatan industrydikendalikan oleh
peralatan pengendali. Definisi untuk elemen pengendali akhir actuator
adalah suatu tranducer yang berfungsi menterjemahkan sinyal
pengendali dalam satuan level/energy/daya dan sebagainya dari sinyal
pneumaticke dalam aksimekanik (mechanical action) atau tindakan koreksi
melalui pengaturan variable pengendali / variable termanipulasi dalam
suatu proses. Elemen pengendali akhir terdiri dari dua bagian, yaitu
actuatordan elemen regulasi. Jadi actuator adalah bagian dari unit
pengendali akhir.

Valves mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan


sehari-hari di dalam industry maupun di dalam rumah tangga,
perkantoran, dan pusat-pusat bisnis lainnya. Unit-unit pengurasan,
sanitasi, pencucian, air minum, pengairan, dan lain-lain adalah aplikasi
nyata dari pengetahuan tentang valves dalam kehidupan sehari-hari.
Khusus di dalam industry, peran valves menjadi lebih luas yang
mencakup tentang pengaliran fluida bahan baku maupun produk dan
sampai pada tahap-tahap proses hilir serta penyimpangan hasil akhirnya.
Steamtraps adalah bagian dari suatu system penyediaan energy
yang fungsi utamanya adalah memisahkan kondensat yang terbentuk
pada suatu system perpipaannya. Hampir semua industry yang
menggunakan ketel uap atau boiler sebagai penyedia energy panas
menggunakan steamtraps untuk menghilangkan kondensat dari
system perpipaannya. Kondensat yang bercampur dengan uap panas
akan menurunkan efektivitas penyediaan panas sehingga energy
panas tidak sesuai dengan yang dikehendaki.

1.1Tujuan Praktikum
a. Mengetahui cara kerja actuator, valve, dan steamtrap,
b. Mengetahui fungsi dari komponen-komponen actuator, valve, dan
steamtrap,
c. Mengetahui bagian-bagian yang mudah rusak/aus dari actuator,
valve, dan steamtrap,
d. Dapat membongkar dan memasang kembali peralatan dengan
benar seperti semula,

BAB II

LANDASAN TEORI

Valve
Pengertian
Sulit untuk membayangkan sebuah pabrik kimia, minyak retinal,
pabrik pengolah bahan makanan, pabrik susu dan sebagainya tanpa
valve. Valve sangat luas penggunaannya dan begitu terkenal sehingga
mereka setiap saat digunakan.Sebagaimana perkembangan teknologi
dan pertumbuhan kapasitas pabrik yang lebih besar bagaimanapun
valve telah berkembang baik dalam ukuran dan biayanya (harga)
dan valve menjadi sesuatu yang lebih penting lagi.Valve tidak hanya
mengatur aliran fluida tetapi juga untuk mengisolasi perpipaan untuk
pemeliharaan tanpa rintangan unit yang berhubungan dengan yang
lain. Desain valve harus menjaga tekanan, temperatur dan desakan dari
hubungan perpipaan dari rintangan permukaan bersegel.
Pemilihan valve melibatkan beberapa faktor, sedikitnya dasar
perencanaan berikut harus dipertimbangkan antara lain: tipe valve,
bahankonstruksi, tekanan dan temperatur, bahan pembungkus, biaya
dan kegunaannya.
Jenis-Jenis Valve
Banyak tipe dari valve yang digunakan tetapi ada dua tipe
umum, secara garis besamya adalah :
Gate valve
Globe valve.
Gate valve
Ball valve
Global valve
Check valve
Butterfly valve
Knife gate valve
Needle valve
Plug valve
piston valve
Diagfragma valve

Kegunaan
Pada bagian luar tipe valve akan tergantung dari fungsinya
untuk dikerjakan, apakah
aliran penutup, katup pemadam atau bukan aliran pembaik. Fungsi-
fungsi ini seharusnnya ditentukan hanya sesudah pertimbangan hati-
hati dan keperluan unit dan sistem yang mana valve dikehendaki. Ada
beberapa tipe penggunaan valve untuk masing-masing fungsinya, ini juga
penting untuk menentukan dalam kondisi bagaimana valve digunakan.
Dan ini dasar penting untuk mengetahui karakter kimia dan fisika fluida
yang dipakai. Secara ringkas pertimbangan harus
diberikan kepada :
1. Fungsi valve :2
 valve shut off ( katup penutup ) yang biasanya dihubungkan dengan
block valve atau on- off service valve.
 throttling valves ( katup pemadam )

Tipe service:

Liquid

Gas
-
gas

Caira
n dengan gas

Cairan dengan padat

Gas dengan padat

Uap dari aliran liquid, oleh
karena penurunan di sistem
tekanan

Bersifat korosi atau tidak

Bersifat erosi atau tidak

Prinsip Perencanaan
Prinsip perencanaan dan penggunaan valve untuk throttling
service (katup pemadam)
adalah :

Globe valve
Seat umumnya ditempatkan sejajar ke arah aliran, melengkapi daya
tahan bahan
dan tekanan jatuh.

Needle valve ( valve jarum )
Neeqle valve adalah berdasarkan atas globe valve, yang telah
mempertajam
needle
seperti plugs, fitting dengan ketelitian di seat mereka.

Y
-
valve
-
Y
Adalah globe valve yang menunjukkan jalan lurus yang sama dan
aliran tanpa
penghalang yang dikerjakan gate valve. Keuntungannya adalah
tekanan jatuh melewati
valve rendah dari pada valve k
onvensional.

Angle valve ( valve sudut )
Sebenarnya sama dengan globe valve. Perbedaan dasar antara
keduanya adalah
aliran fluida menembus angle valve membuat sudut 90°.

Butterfly valve
Kegunaan utama untuk on
-
off dan throttling service untuk aliran besar
gas
-
gas dan
cairan pada tekanan rendah ( 150 psig di bawah vacum )
.
Untuk aliran yang tidak dapat balik valve mempunyai reaksi otomatis
untuk merubah
tekanan untuk mencegah pembalikan aliran. Pemilihan khusus contoh
valve
adalah berguna
untuk pemakaian slu
rry yang baik. Contoh valve yang bagus biasanya adalah angle, flush
bottom, plug, ball dan pinch valve (katup jepit ). Ini ditandai dengan
daya tahan minimum
terhadap aliran dan sering digariskan dengan campuran spesial untuk
daya tahan terhadap
korosi dan
erosi.
Keunggulan Masing
-
Masing Alat

Plug Cocks Valve (Katup Kran)
Valve ini mirip dengan katup bola (
lihat gambar 2.1
).
Bulatannya diganti dengan silinder atau kerucut yang berpotong
atasnya dan lubangnya
berupa celah.
Gambar 2.1 Katup
Sumbat
Plug valve sama seperti gate valve kegunaan utamanya untuk on
-
off dan bukan katup
pemadam ( non throttling ). Sejak mengalir menembus valve tidak ada
halangan, ada sedikit
turbulensi di dalam valve, karena itu tekanan jatuh melewati alve rendah.
Ada
2 tipe plug valve :
1. Menggosok dengan minyak
Untuk mencegah tempat bocor antara permukaan plug dan body seat dan
mengurangi
geseran selama putaran
2. Tanpa menggosok dengan minyak
Yang mempunyai mantel plug untuk mengurangi kebutuhan penggosokan.
Daerah
utama plug valve meliputi: fully opened atau fully closed tanpa
throttling,
ketahanan minimum untuk aliran, pengoperasian yang sering,
tekanan jatuh rendah.
Komponen dasar plug valve adalah body, plug dan tutup (cover).
Gambar 2.2 Plug Valve

Globe
valve (Katup Bundar
)
Valve jenis ini sering digunakan untuk mengontrol laju alir, karena
pembukaan valve
meningkat secara linier dengan posisi pipa. Pada valve jenis ini
penurunan tekanan pada
akhirnya sangat besar. Masalah yang terjadi pada valve jenis i
ni sama dengan gate valve
yaitu penutupan valve tidak sempurna dikarenakan adanya
kotoran
-
kotoran yang
menghalangi penutupnya untuk menutup secara sempurna.
Penanganannya yang paling
sederhana yaitu membersihkan dudukan dari kotoran
-
kotoran tadi.
Katup ini
sering dipasang dengan plug atau selongsong ( sleeve) untuk
menghasilkan laju
aliran sampai ke tingkat tertentu saat katup dibuka.
Gambar 2.3 Globe Valve
Pada dasarnya bagian globe valve terdiri dari:
a.
Body
b.
Seat: berfungsi untuk membalikan aliran
fluida ke disc
c.
Disc: berfungsi untuk membelokan aliran ke arah luar
d.
Steam
e.
Packing
f.
Gland
g.
Bonnet

Gate valve
lni biasanya digunakan untuk ukuran yang lebih besar, yaitu untuk
pengaturan aliran baik
dilakukan dengan membuka atau menutup valve yang disesuaikan
dengan kebutuhan.


Check valve
Check valve didesain tersendiri untuk mencegah pembalikan aliran
sepanjang garis. lni
operasinya otomatis dan menjaga aliran dalam satu arah tapi
mengikuti aliran dalam hal
lainnya. Ada 3 jenis yaitu ball check,swing check, dan automotic control
valve.
Gambar 2.10 Check valve (a) swing check; (b) ball check
Ada
perbedaan tipe dati check valve, yaitu pemilihan tipe utama
tergantung pada
temperatur, tekanan yang dapat dimasukkan dan kebersihan dari cairan.
Belokan check valve terbuka dengan tekanan dari garis, dimana aliran
pada arah normal
akan mengakibatkan cakra
m memutar keluar. Swing check valve digunakan dalam cairan
dengan kecepatan rendah dimana pembalikan aliran jarang, mereka
dijalankan pada sistem
searah dengan gate valve. Karakteristik utama dati swing check valve
adalah mempunyai
resistensii minimum meng
alir, dari kecepatan rendah dan jarang mengubah arah.Konstruksi
bagian utama dati swing check valve adalah body, cakram, swingpin, dan
cap.

Jenis valve yang lain
a.
Y valve
Y valve merupakan modifikasi dati globe valve, serupa dengan gate
valve
memiliki tekan
an yang rendah dialirkan sepanjang valve kemudian ke globe valve
konvensional.
b.
Angle valve ( valve sudut )
Angle valve adalah berdasarkan globe valve yang mempunyai
hubungan pintu
masuk dan keluar di sudut kanan. Valve ini terutama digunakan
untuk service
throttling
Orifice Type Steam Traps terdiri dari
sebuah orifice (lubang) dibagian lengkung body dan
sambungan discharge kondensat. Jika kecepatan berkurang suhu
pada kondensat akan
bertambah dan mengakibatkan penyumbatan di lubang dan penurunan
kapasitas steam
flasing, dengan bertambahnya beban akan menu
runkan flasing dan kapasitas orifice akan
menjadi besar.
DATA PENGAMATAN

Valve
No
Nama Alat
&
Bagian
Mekanisme/Prinsip
Kerja
1.
Gate Valve (Klep geser)
Batang, sekat, pelat penutup,
lekukan penyekat.
Pada klep geser, pelat
-
pelat penutup disorong
sepanjang lekukan penyekat oleh batan
g yang tegak
lurus arah aliran.
Pelat dan lekukan penyekat tersebut
cukup rapat sehingga
tidak perlu disekat. Penyekatan
di luar dilakukan dengan menggunakan kotak
penyekat, cincin
-
O, atau membran.
Pemasangan klep tidak bergantung arah aliran.
Apabila klep terbuka, penampang lintang pipa hampir
seluruhnya terbuka, sehingga tidak terjadi
pembel
okkan aliran.
Gate valve biasanya digunakan untuk ukuran nominal
yang besar. Gate valve harus ditutup perlahan
-
lahan
supaya tidak pecah oleh karena beda pembebanan
yang besar.
2.
Globe valve (katup )
Penggerak, batang, penyekat,
sumbat, rumah.
Dengan
perantaraan batang, badan katup digeser
atau diputar terhadap tempat duduk katup yang tetap.
Batang dapat berpermukaan licin ( katup pneumatik
). Antara badan katup dan tempat duduk biasanya
terdapat penyekat atau sealing, tetapi bisa juga
digerinda sedemi
kian rupa sehingga tidak perlu
disekat.
Penyekatan dapat dilakukan dengan kotak
penyekat, cincin
-
O atau pegas hembus. Karena
konstruksi katup, biasanya tekanan jatuh pada katup
lebih besar.
Katup hanya dapat digunakan untuk aliran satu arah.
Bila katup te
rtutup, hanya badan katup yang kecil
yang boleh dibebani, sedangkan kotak penyekat tidak
boleh.
3.
Ball Valve (keran bola)
Suatu bola berputar dalam rumah yang berbentuk
kerucut terbalik atau kerucut berongga. Rumah
tersebut mempunyai lubang besar untuk suatu aliran
(biasanya sesuai dengan luas penampang saluran).
Penggerak, sumbat, bukaan, bola
sebagai elemen penutup, rumah.
Jenis keran ini cenderung tidak berjalan lancar,
sehingga biasa
nya dilengkapi dengan instalasi
pelumas atau mempunyai penyek
a
t yang melumasi
sendiri (teflon dalam keran bola).
Jenis valve ini akan menguntungkan bila digunakan
sebagai saklar (hanya berfungsi sebagai
pembuka/penutup = on/off). Ball valve dapat
digunakan
tanpa tergantung arah aliran. Keran ini
juga cocok untuk larutan yang viskos dan suspensi.
4.
Steam Traps
Steam traps biasanya dipasang di belakang
penukar panas atau dalam saluran uap. Pengeluaran
berlangsung dengan bantun benda apung
(pelampung) atau
dengan paket bimetal.
Kemampuan kerjanya diperendah bila ada udara
dalam alat pengeluaran kondensat yang tidak dapat
dikondensasi. Untuk pengeluaran kondensat dipasang
organ penutup manual, atau organ penutup bimetal
yang bekerja otomatis (menutup bila
uap pans
mengalir). Tapis harus sering dibersihkan.
a). Steam Traps Dengan Pelampung
Bila kondensat mengalir ke dalam alat
pengeluaran kondensast, benda apung terdorong ke
atas shingga dengan bantuan batang
-
batang yang
terpasang pada pelampung, katup penge
luaran
terbuka.
Alat pengambil kondensat jenis ini, tidak
tergantung pada temperatur kondensat atau
temperatur uap.
b). Steam Traps dengan Bimetal
Suatu paket atau keping dari bimetal akan
melengkung bila uap panas mengalir.
Pembengkokkan tersebut digunaka
n untuk
menggerakkan organ penutup. Bila dalam alat
pengeluaran kondensat terkumpul kondensat yang
dingin, organ penutup akan membuka sampai tersedia
cukup uap panas yang mengalir masuk dan
melengkungkan bimetal lagi. Steam traps jenis ini
menjamin ventila
si pada sistem pemanas secara
otomatis.
5.
Regulator (tabung)
Silinder tekanan gauge, pengantar
tekanan gauge, high pressure inlet,
adjusting screw.
Regulator pipa adalah suatu instalasi pereduksi
tekanan. Udara tekan yang digunakan sebagai energi
sinyal untuk pengendalian diambil dari jaringan
udara tekan yang tekanannya direduksi ke tekanan
akhir yang diinginkan misalnya 1,2 bar. Di pihak lain
gas
-
gas yang bertekanan yang disimpan dalam
tabung, misalnya gas Nitrogen, Hidrogen, dan
Oksigen) harus d
iekspansi ke tekanan akhir yang
cocok untuk operasi.
Untuk keperluan itulah diperlukan regulator.
Pada regulator tersebut, suatu membran yang
direntangkan oleh pegas yang mempengaruhi katup
jarum jam (needle valve), sehingga di dalam ruangan
membran terdap
at tekanan yang diinginkan. Bila
tekanan dalam ruangan membran naik (harga yang
terukur), membran didorong ke arah pegas (pegas
disetel sesuai harga target), sehingga katup jarum
kembali menutup sedikit.
Pada cairan, tekanan sering direduksi dengan cara
se
rupa. Reduksi tekanan bisa dilakukan dalam satu
atau beberapa tahap. Udara untuk pengendalian harus
melalui beberapa filter kelongsong dulu sebelum
direduksi tekanannya, supaya tetes cairan atau
partikel padat yang terbawa dapat ditahan filter.

Perawatan Umum
No.
Nama Alat
Perawatan umum
1
.
Regulator
Kebocoran gas biasanya disebabkan oleh timbulnya
kotoran pada katup penutup dan katup membrane sehingga fungsi
katup tersebut terganggu. Perawatannya yaitu dengan
membersihkan semua kotoran
pada katup, kemudian mengecek
fungsi katup. Dan mengganti katup jika setelah dibersihkan tidak
berfungsi lagi. Untuk melindungi regulator dari pembebanan yang
berlebihan dalam ruang membran seperti bahaya ledakan, bila
tekanan terlalu tinggi digunakan peng
aman terhadap tekanan
berlebih.
2
.
Steam Traps
Gangguan kerusakan terjadi jika proses pemisahan uap
panas dan kondensat tidak terjadi. Perawatannya yaitu dengan
membersihkan kotoran atau kerak pada katup pemisah, saluran
masuk uap panas dan saluran
keluaran kondensat.
3.
Gate valve
Pada gate valve kerusakan yang terjadi biasanya adalah
permukaan dari dudukan cakram penutupnya tidak rata,
P
erawatannya yakni
membersihkan dudukan dari cakram
agar dapat menutup dan tidak ada kebocoran lagi.
4.
Globe
valve
Pada katup harus diperiksa
, karena katup membuka pada
satu arah, juga pada katup pneumatic harus diberi pelumas agar
licin.
5.
Ball valve
Pada ball valve ini biasanya terjadi gangguan pada bolanya
sulit untuk berputar, maka harus diberikan peluma
s.

Aktuator
Saat akan
m
embuka baut pada piring plat penutup diafragma actuator dengan
kunci
pas/shock (cara membuka baut harus bersilangan)
Perawatan dan Perbaikkan
Foto pengamatan
Perawatan dan perbaikkan
Dilakukan pengecekan baut dan mur setelah
pembongkaran dan pemasangan agar jumlahnya tetap.
Jika baut dan mur tidak cocok/pas harus segera diganti
.
Dilakukan pengecekan pada bagian atas dari pegas agar
tidak terjadi korosi.
Bagian ini merupakan salah satu bagian yang
terpenting dari actuator karena jika terjadi kerusakan
outputnya tidak sesuai dengan yang diharapkan,
Perawatannya bisa dilakukan dengan pemberian
minyak pelumas.
Jangan sampai bagian ini
mengalami
kerusakan
atau korosi
.
Sambungan flange antara bagian atas dan bawah
harus selalu di cek, karena seringkali terjadi bautnya
mengalami kelonggaran akibat tekanan yang terlalu
besar.
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan terhadap aktuator dan
katup pengendali
dan mengenai perawatan kedua alat tersebut.

Aktuator
Aktuator berfungsi untuk mengubah sinyal kendali menjadi pengaturan
fisik untuk
pengendalian variabel proses. Pada pra
ktikum yang dilakukan yaitu pengamatan terhadap
aktuator pneumatik. Hal pertama yang dilakukan yaitu membongkar
bagian
-
bagian aktuator
kemudian mengamati bagian
-
bagian, cara kerja, dan perawatan aktuator.
Prinsip kerja alat ini yaitu
d
engan memberikan uda
ra bertekanan pada satu sisi
permukaan piston (arah maju) , sedangkan sisi yang lain (arah
mundur) terbuka ke atmosfir,
maka gaya diberikan pada sisi permukaan piston tersebut sehingga batang
piston akan terdorong
keluar sampai mencapai posisi maksimum dan
berhenti. Gerakan silinder kembali masuk,
diberikan oleh gaya pada sisi permukaan batang piston (arah mundur) dan
sisi permukaan piston
(arah maju) udaranya terbuka ke atmosfir.
Perawatan alat ini secara umum
terdiri dari memperbaiki, mencari gangguan,
pe
mbersihan dan pemasangan komponen, dan uji coba
pengoperasian.
Setiap memasang
komponen alat ini harus dijaga kebersihannya dan diproteksi dengan pita
penutup atau penutup
debu dengan segera setelah pembersihan. Memastikan ketika
memasang kembali kompone
n
tidak ada partikel metal yang masuk kedalam sistem
.
Dan perlu diperhatikan baut
-
baut pada
aktutor pneumatik ini banyak yang aus, harus di beri pelumas.

Control valve
Control valve merupakan unit kendali akhir yang paling banyak dipakai di
industri kimia.
Fungsi control valve yaitu mengatur laju alir.
Prinsip kerja alat ini yaitu penyempitan variabel dalam perpipaan
proses dengan
mengubah bukaan sehingga laju alir berubah.
Untuk bagian berbagai jenis valve ciri utama
pembedanya adalah elemen penutupnya
.
Secara garis besar perawatan alat
ini
yaitu dengan jalan
membersihkannya secara rutin
.

KESIMPULAN
1.
Prinsip kerja dari aktuator pneumatik yaitu
d
engan memberikan udara bertekanan pada
satu sisi permukaan piston (arah maju) , sedangkan sisi yang lain (arah m
undur) terbuka
ke atmosfir
.
2.
Perawatan aktuator pneumatik secara umum
terdiri dari memperbaiki, mencari gangguan,
pembersihan dan pemasangan komponen, dan uji coba pengoperasian
.
3.
Prinsip kerja control valve yaitu penyempitan variabel dalam
perpipaan proses
dengan
mengubah bukaan sehingga laju alir berubah.
4.
Untuk bagian berbagai jenis valve ciri utama pembedanya adalah elemen
penutupnya
.
5.
Secara garis besar perawatan
control valve
yaitu dengan jalan membersihkannya secara
rutin
.
DAFTAR PUSTAKA
Handojo, Lienda. 1995.
Teknologi Kimia Bagian Satu
. Jakarta: Pradnya Paramita.
www.yahoo.com.
Suwarno, Kika dkk. 2011.
Aktuator, Gate Valve, dan Steam trap. Politeknik Negeri Bandung.

Anda mungkin juga menyukai