Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

Bentuk Perawatan “Emergency”


Pada Butterfly Valve
Tugas ini dibuat untuk memenuhi nilai MK Pemeliharaan Instrumentasi

Disusun Oleh :

Puji Ladaia (1820301001)


Rialdy Rahmatan (1820301029)
Wahyu Risky Ahmadi (1820301037)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PRODI TEKNOLOGI REKAYASA INSTRUMENTASI & KONTROL
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
2021
1. Pengertian Perawatan Emergency
Unplanned maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan karena adanya indikasi atau
petunjuk bahwa adanya tahap kegiatan proses produksi yang tiba-tiba memberikan hasil yang
tidak layak. Dalam hal ini perlu dilakukan kegiatan pemeliharaan atas mesin secara tidak
berencana. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance) adalah pekerjaan perbaikan yang harus
segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga. Kegiatan
perawatan mesin yang memerlukan penanggulangan yang bersifat darurat agar tidak
menimbulkan akibat yang lebih parah.

2. Katup Kupu-Kupu (Butterfly Valve)


Butterfly Valve merupakan salah satu jenis valve yang serba guna, karena dapat di
aplikasikan pada sistem pemipaan dimanapun, di industri, pembangunan kapal, platform, di
perumahan dan lain-lain. Selain itu Butterfly Valve bisa di pasang pada instalasi berbagai media
yang melaluinya misalnya oleh cairan, gas, lumpur dengan berbagai tingkat tekanan dan suhu.
Pada awalnya butterfly valve banyak di gunakan pada instalasi pada tekanan rendah, namun
dengan berkembangnya teknologi khususnya pada bidang ilmu elastomer, kini valve jenis ini
bisa di aplikasi-kan pada instalasi dengan tekanan tinggi.

( Bagian-bagian Butterfly Valve )


Untuk membuka dan menutup penuh, valve jenis ini hanya membutuhkan putaran 90deg
atau seperempat putaran tuas, sehingga memungkinkan valve jenis ini dapat dioperasikan
dengan cepat. Namun valve ini tidak mampu di setting untuk ukuran aliran tertentu. Valve
ini biasa disebut sebagai Quarter Turn Valve. Dengan bahan penutup saluran sebuah disc
presisi valve ini digerakkan dengan poros aktuator yang terhubung dengan handel di sisi
luar valve. Dari aktuator yang menggerakkan atau memutar disk tersebut bisa diaplikasikan
dengan sebuah tuas manual, hidrolik maupun motor listrik. Tentunya dengan tambahan
beberapa peralatan bantu seperti kontrol valve untuk hidrolik dan gearbox yang mengurangi
putaran motor untuk jenis aktuator motor listrik. Seperti tampak pada gambar di bawah ini.

Katup ini dipasang didalam pipa pesat terdiri dari, sayap didalam yang dapat berputar untuk
mengalirkan dan menyetop aliran. Sayap atau lempengan diputar melalui as yang digerakkan alat
penggerak. Arah putaran sayap melintang arah aliran air dengan demikian saat menutup akan
menahan aliran air. Pada saat katup dibuka penuh sayap diputar sampai searah aliran. Katup
Kupu-Kupu umumnya dipasang di hulu/didepan katup pengatur (Control Valve ) atau turbin
difungsikan sebagai katup untuk membantu perawatan dan juga untuk keadaan daruruat. Katup
Kupu-Kupu umumnya dipasang di hulu/didepan katup pengatur (Control Valve ) atau turbin
difungsikan sebagai katup untuk membantu perawatan dan juga untuk keadaan daruruat.
 Pembatasan desain
Operasi Katup Kupu-kupu kadang-kadang dibatasi oleh factor desain sebagai
berikut: Jika katup ini digunakan sebagai pengatur maka bukaan parsial akan
menimbulkan aliran bergolak (turbulen) sehingga terjadi getaran berlebih. Karena
sayap selalu berada dalam aliran saat katup dibuka maka terjadi kehilangan tenaga
potensial (head losses) cukup besar.

 Bagian yang bermasalah


Biasanya yang paling sering bermasalah adalah kebocoran terjadi pada pertemuan
permukaan anatara seal sayap dalam dengan trunion as putar sayap.
Adapun hal-hal yang sering jadi masalah pada valve adalah sebagai berikut:

1.Valve Leak/Bocor
Jika valve tidak bekerja dengan baik maka kemungkinan besar terjadi leak. Bagian
yang paling sering terjadi leak adalah pada packing gland. Hal ini bisa diatasi denganmengencan
gkan Gland nut. Setelah itu periksa kembali putaran handwell, karena setelahmengencangkan
gland nut akan terjadi gesekan antara packing dengan stem yangmenyebabkan handwell susah di
gerakkan. Kebocoran juga biasa terjadi didaerahsambungan body dan bonnet, daerah body, dan
disekitar flange.

2.Kerusakan FisikValve
yang tidak bekerja dengan baik kemungkinan juga disebabkan karena adanya kerusakanfisik pada valve itu
sendiri, oleh karena itu pemeriksaan fisik sangat penting untuk dilakukan lebihdahulu sebelum adanya perlakuan
yang lebih jauh.

3.Pemberian Pelumas
Pemberian pelumas pada valve terutama pada stem, sangat penting untuk menjaga ketahananvalve.

Perbaikan yang dapat dilakukan pada valve

 Pemeriksaan / Pengukuran.
 Tentuka indikasi awal kerusakan dari user / inspeksi.
 Liat manual book / gambar cross section dari Gate dan globe valve yang akan
di perbaiki.
 Bongkar / lepaskan bagian-bagian dari gate / globe valve dengan melihat
panduangambar cross section / manual book dari valve tersebut. Atau minta
bimbingan dari para pakar yang telah paham betul tentang valve ini.
 Lakukan pemeriksaan secara visual untuk pemeriksaan bagian-bagian gate dan
globevalve yang akan di persakan pada perbaiki.
 Bila ada indikasi kerusakan pada bagian-bagian / internal part valve,
mintakan pemeriksaan oleh inspeksi bengkel untuk memastikan langkah perbaikan.
 Lakukan pengukuran dan pengecekan terhadap bagian / internal part yang rusak
sebagaidata untuk proses perbaikan.
 

Anda mungkin juga menyukai