2 : 160-170
November 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979
ABSTRAK
Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat merupakan tantangan bagi sistem kerja di industri yang
semakin cangih, salah satu bagian vital dalam industri terutama industri yang berhubungan dengan flow air yang
butuh dikontrol karena itu control valve sangat dibutuhkan didalam sistem pengkontrolan produksi. Control valve ini
memiliki banyak sekali kelebihan dan memiliki peranan yang sangat penting dan tidak tergantikan, control valve ini
juga membutuhkan maintenance dan kalibibarsi secara continous agar control valve bisa selalu bekerja dengan
semestinya. Untuk suatu proses nilai dari variabel ditentukan pada saat design, maka saat proses variabel dapat
berubah harganya maka jalannya proses tidak seperti yang direncanakan maka hasil kualitasnya tidak seperti yang
direncanakan . Pada dasarnya instrumentasi merupakan proses yaitu mengendalikan variabel-variabel proses agar
berada dalam nilai-nilai yang telah ditetapkan. Pengontrolan bisa diartikan untuk pengaturan dan pengendalian.
Dalam proses produksi pengontrolan merupakan upaya pengaturan dalam mempertahankan nilai diinginkan agar
tetap terjaga terhadap perubahan deviasi ditimbulkan terhadap proses itu sendiri.Komponen control berfungsi
sebagai untuk mendapatkan sistem control yang baik dan tepat. Pengaturan shutoff valve, steam flow dan control
sistem yang tepat merupakan bagian memegang peran penting dalam pengaplikasian proses. Perubahan kecil pada
sistem control dan pengukuran akan berpengaruh yang sangat besar pada proses produksi.
ABSTRACT
With the rapid development of technology, it is a challenge for the work system in an increasingly sophisticated
industry, one of the vital parts of industry, especially in industries related to water flow, which needs to be
controlled, therefore the control valvecontrol is needed in the productionsystem. This control valve has many
advantages and has a very important and irreplaceable role, this control valve also requires maintenance and
calibration so continuousthat the control valve can always work properly. For a process, the value of the variable is
determined at the time of design, so when the process variable can change its price, the process is not as planned,
the quality results are not as planned. Basically instrumentation is a process, namely controlling the process
variables so that they are in the values. which have been set. Control can be interpreted as setting and controlling.
In the production process, control is an effort to regulate to maintain the desired value so that it is maintained
against changes in the deviation caused to the process itself. The control component serves as a means of obtaining
a good and precise control system. The settings shutoff valve, steam flow and control propersystemplay an important
role in the application of the process. Small changes to the system control and measurement will have a profound
effect on the production process.
160
Sigma Teknika, Vol.3, No.2 : 160-170
November 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979
161
Sigma Teknika, Vol.3, No.2 : 160-170
November 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979
162
Sigma Teknika, Vol.3, No.2 : 160-170
November 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979
163
Sigma Teknika, Vol.3, No.2 : 160-170
November 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979
1. mencari nilai Arus input (mA) 1. Fungsi pengujian katup utama mencakup
pengujian tanda katup yang telah dikonfigurasi
( ) sebelumnya, uji kecepatan, uji langkah, uji manual,
serta uji bump dan partial stroke
2. Mencari nilai persentase bukaan (%) 2. Fungsi kalibrator loop mA utama mencakup
sumber mA, simulasi mA, pembacaan mA, daya
loop/pembacaan mA, dan pembacaan voltase.
( )
1. Pertama-tama nilai eksperimental di kurang (-) 3.1 Blok Diagram Control Valve
dengan nilai teoritis terlebih dahulu kemudian di Blok diagram control valve untuk lebih
bagi (/) dengan nilai Teoritis dan dikalikan (x) 100 % gampangnya bisa dilihat dari gambar dibawah ini :
164
Sigma Teknika, Vol.3, No.2 : 160-170
November 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979
3.3 Singel Line Diagram Control Valve Gambar 7 Bagian pada katup penutup
Proses kerja pada control valve diawali dengan
supply arus 4 – 20 mA dan pressure 6.0 / 7.0 bar. Dari gambar diatas pada Katup Penutup , memiliki
Arus sebesar 4 - 20 mA masuk langsung kedalam bagian-bagian yang terdapat pada pada body (set
positioner,output dari positioner masuk kedalam Katup penutup) .
diaphragm pada control valve. positioner merupakan 1. Actuator spring
pengendali proporsional yang mengatur posisi steam Pertama Actuator springini adalah actuator
sesuai dengan sinyal control , Positioner digunakan yang digunakan pada Katup penutup berfungsi
untuk informasi pada posisi umpan balik dan untuk sistem penggerak digunakan pada control
memastikan bahwa katup berada dalam posisi yang valve.
benar. 2. Diaphragm
Diaphrag mini adalah bagian pendorong
actuator pada Katup penutup biasanya
diaphragm ini menggunakan Air (udara) yang
bertekanan.
3. Valve position indicator
Valve position indicatorini adalah bagian
yang untuk melihat dimana posisi valve bekerja.
4. Valve plug steam
Valve plug steam ini adalah bagian dari
actuator untuk membantu actuator membuka
dan menutup dari Katup penutup.
Gambar 6 Single line digram Control valve 5. Pneumatik sinyal
Pneumatik sinyal ini adalah sinyal informasi
4. HASIL DAN PEMBAHASAN yang diberikan untuk penggerak pada Katup
Sebelum menuju cara kerja, pertama kita akan penutup.
membahas bagian apa saja yang ada pada Katup 6. Valve pressure indicator
Penutup , disini kita menggunakan flow (aliran air) Valve pressure indicator ini adalah bagian
untuk Fluidanya. untuk melihat berapa tekanan yang digunakan
Katup penutup pada saat bekerja.
7. Valve body
Valve body ini adalah body pada Katup
penutup.
8. Valve plug
165
Sigma Teknika, Vol.3, No.2 : 160-170
November 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979
Valve plug ini adalah bagian yang bekerja Proses kerja pada Katup penutup meliputi diagram
untuk menutup ataupun membuka aliran pada sebagai berikut :
Katup penutup.
9. Valve seat
Valve seat ini adalah bagian dari pada body
fungsinya membant plug pada Katup penutup
untuk menahan aliran.
10. Flow direction
Flow direction ini adalah fluida yang
digunakan bisa berupa cairan, gas, ataupun
steam. Disini kita menggunakan cairan untuk
fluidanya. Gambar 9 Single line digram Control valve
4.1 Proses Kerja Pada Katup penutup Dari diagram single line diatas ,untuk proses
Pada Katup penutup biasanya menggunakan kerja pada Katup penutup diawali dengan supply arus
tanda / sinyal dari komponen yang tepasang di sistem 4 – 20 mA. Arus sebesar 4 - 20 mA masuk langsung
perpipaan untuk kemudian diteruskan di dalam kedalam positioner,output dari positioner masuk
bukaan katup sesuai kebutuhan dari jumlah alirannya. kedalam diaphragm pada Katup penutup. positioner
Katup penutup juga bisa mengontrol jumlah aliran merupakan pengendali proporsional yang mengatur
untuk membatasi tekanan aliran didalam sebuah posisi steam sesuai dengan sinyal control , Positioner
sistem perpipaan. digunakan untuk informasi pada posisi umpan balik
Jika jenis katup lain dipasang sendiri atau dan memastikan bahwa katup berada dalam posisi
tunggal (tidak perlu sistem atau unit tambahan) maka yang benar.
pada Katup penutup harus disusun dengan komponen Selanjutnya untuk bukaan Katup penutup
lain agar lebih optimal dalam penggunaannya. tergantung berapa inputan arus yang masuk kedalam
positioner tersebut , seperti terdapat pada data Sheet
pada bab 3 untuk pressure sebesar 6,0/7,0 bar harus
melewati regulator terlebih dahulu untuk dikontrol
pressurenya, akan digunakan oleh positioner untuk
proses kerja atau mengontrol plug.
166
Sigma Teknika, Vol.3, No.2 : 160-170
November 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979
( )
167
Sigma Teknika, Vol.3, No.2 : 160-170
November 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979
Gambar 16 Tampilan positioner pada pembukaan 74,9 % Dengan menggunakan persamaan diatas maka kita
ketika di beri Input 16 mA
bisa menghitung persentase kesalalahan dari control
valve seperti dibawah ini :
5. Input arus 20 mA
Diketahui dari tabel 3 diatas total persen pembukaan
valve dari percobaan 249,2 % dan dari teori 250 %
maka dengan persamaan diatas :
168
Sigma Teknika, Vol.3, No.2 : 160-170
November 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979
Dari persentase kesalahan diatas dengan nilai Kondisi Input Arus Pressure yang
persentase kesalahan katup penutup 0,32 % bahkan (mA) digunakan (bar)
nilainya dibawah 1 % maka dapat dipastikan kalibrasi 1 4 mA 1,2 bar
yang kita lakukan telah berhasil dan katup penutup 2 8 mA 1,58bar
bekerja dengan sangat baik.
3 12 mA 1,85bar
4.4 Penghitungan Flow Air Control Valve 4 16 mA 2,18 bar
Untuk menghitung Flow air yang melewati 5 20 mA 2,5 bar
katup penutup kita dapat melihat dari data sheet, dari
data sheet ini kita mendapatkan flow air sebagai 4.6 Permasalahan Saat kalibrasi
berikut : Saat melakukan kalibrasi banyak faktor yang
Flow rate : 8 – 40 ton/hours mempengaruhi sukses dan tidaknya proses melakukan
Dari data tersebut kita dapat menghitung flow rate kalibrasi berikut diantaranya :
nya dengan menggunakan rumus : 1.Terdapat masalah pada input arus sehingga
positioner tidak menerima nilai input arus yang
Flow rate : ((Range max – Range Min) x Persentase semestinya.
bukaan valve ) + Range min 2.Tekanan (pressure) di input tidak cukup sehingga
membuat actuator tidak bekerja dengan
Tabel 4 Tabel flow rate control valve
semestinya atau bisa juga tekanan (pressure) yang
Arus Input Persentase bukaan Flow rate (Ton
No diberikan berlebihan sehingga dapat merusak
(mA) valve (%) / hours)
regulator.
1 4 mA 0% 8 ton/hours 3. Kebocoran terhadap control valve seperti saluran
2 8 mA 25 % 16 ton/hours yang mengalirkan tekanan (pressure), atau pun
kebocoran langsung terhadap komponen control valve
3 12 mA 50 % 24 ton/hours mengakibatkan control valve tidak bekerja dengan
4 16 mA 75 % 32 ton/hours semsetinya.
4. Actuator spring sudah tidak bekerja sesuai dengan
5 20 mA 100 % 40 ton/hours standar, hal ini mengakibatkan pengkontrolan
actuator tidak bekerja dengan baik.
4.5 Penghitungan Pressure dan Arus Control 5. Terdapat komponen katup penutup yang rusak atau
Valve patah sehingga kinerja katup penutup tidak berjalan
Berdasarkan dari data sheet didapatakan semestinya.
nilai input arus dan pressure dari kontrol valve yang
digunakan : 5. KESIMPULAN DAN SARAN
Arus Supply : 4 – 20 mA 5.1 Dalam penelitian ini, dapat menyimpulkan dalam
Signal Range : 1,2 / 2,5 bar menganalisa katup penutup perlu melakukan
Arus supply 4 – 20 mA adalah arus yang digunakan beberapa pengukuran dengan parameter di ukur yaitu
untuk menginformasi signal range pada control valve. :
Signal range 1,2 / 2,5 bar adalah pressure yang 1. Katup penutup merupakan valve bisa di kontrol
membantu actuator pada control valve untuk pembukaan valve-nya dan pusat pengkontrolannya
membuka aliran / fluida. bernama positoner, terdapat dua inputan control valve
Untuk menghitung arus dan pressure digunakan yang pertama arus (mA) dan kedua tekanan
rumus : (pressure).
2. Dalam melakukan pengkontrolan flow air control
valve memiliki 5 kondisi pembukaan yaitu 0 % ,25 %,
( )
50%, 75%, 100% dan untuk inputan arus kelima
kondisinya yaitu 4 mA, 8mA, 12mA, 16 mA dan 20
Tabel 5 Nilai hubungan antara arus dan pressure mA.
169
Sigma Teknika, Vol.3, No.2 : 160-170
November 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979
5.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
170