Wibawa Kreshnandi
Sistem Kontrol
TOPIK BAHASAN
Sistem Kontrol
Sistem Kontrol
1.
2.
3.
4.
Keselamatan (Safety)
Perlindungan Lingkungan (Environmental Protection)
Perlindungan peralatan (Equipment protection)
Tingkat produksi kelancaran (Smooth operation
production rate)
Meningkatkan fleksibilitas :
dengan menambahkan fungsi-fungsi baru yang mayoritas
merupakan kontribusi mikro-prosessor.
Meningkatkan kehandalan :
dengan menambahkan switch semikonduktor atau
perangkat lain akan mengurangi tenaga kerja dan kausan
karena gesekan atau benturan.
Keluaran
System Kontrol
Analog Voltage
Digital Voltage
Informatics
Computer
System as
Controller and
data processor
External
Energy
Interfac
e
Isolation
Digital to
Analog
Converter
Analog signal
processing
External
Energy
Valve Driver
System
Valve
Process Plant
Set
(20,30,80)
Set
6
5
Convert
er
(100,60,90)
Interface
Isolation
Analog to
Digital
Converter
A
D
Analog Signal
Processing
Sensor/
Transducer
2
1
External
Energy
PROGRAMMABLE LOGIC
CONTROL
ENGINEERING SOFTWARE
MICROPROCESSOR/MICR
OCONTROL
AND
INTERFACE
NUMERICAL ANALYSIS
CONTROL
SYSTEM
(ANALOG & DIGITAL)
FURTHER
DEVELOPMENT:
INDUSTRIAL AUTOMATION
FOR PROCESS CONTROL/
COULD BE A FINAL
PROJECT EXPLORATION
TOPICS
GROUP OF SUBJECT
2 (SCOPE ABOUT
THE DIGITAL
VOLTAGE
HARDWARE)
DIGITAL ELECTRONICS
DATA COMMUNICATION
DIGITAL
SIGNAL
PROCESSING
GROUP OF SUBJECT 3
(SCOPE ABOUT THE
ANALOG VOLTAGE
HARDWARE)
ELECTRICAL MEASUREMENT
ELECTRICAL CIRCUIT
ELECTRICAL POWER AND
ELECTRICAL MACHINERY
ELECTRONICS DEVICE AND
CIRCUIT
ANALOG SIGNAL PROCESSING
FOR SENSOR/TRANSDUCER
ELECTRICAL AND
ELECTRONICS DRAWING + CAD
GROUP OF SUBJECT 4
(SCOPE ABOUT THE
PHYSICAL AND BASIC
SUPPORTING
SUBJECT)
BASIC SCIENCE
(ELECTROMAGNETIC, HEAT
MATHEMATICS
PROBABILISTIC &
STATISTIC.
FLUID POWER (PUMP,
COMPRESSOR, PLUMBING,
VALVE & FITTING).
SENSOR AND
TRANSDUCER.
SEQUENSIAL CONTROL
(PNEUMATIC, HYDRAULIC, AND
ELECTRICAL INSTALLATION).
Analog Voltage
Electric & Electronics
Digital Voltage
Informatics
Computer
system as
controller and
data processor
External Energy
Interfac
e
Isolation
Digital to
Analog
Converter
Analog signal
processing
Actuator
driver
circuit
Mechanical
Actuator
Mechanical
Construction
Set (20,30,80)
Set
External Energy
(100,60,90)
Interface
Isolation
Analog to
Digital
Converter
A
D
Signal processing
for analog/digital
sensor
Sensor/
Transducer
External Energy
10
PROGRAMMABLE LOGIC
CONTROL
ENGINEERING SOFTWARE
MICROPROCESSOR/MICR
OCONTROL
AND
INTERFACE
NUMERICAL ANALYSIS
CONTROL
SYSTEM
(ANALOG & DIGITAL)
GROUP OF SUBJECT
2 (SCOPE ABOUT
THE DIGITAL
VOLTAGE
HARDWARE)
DIGITAL ELECTRONICS
DATA COMMUNICATION
DIGITAL
SIGNAL
PROCESSING
GROUP OF SUBJECT 3
(SCOPE ABOUT THE
ANALOG VOLTAGE
HARDWARE)
ELECTRICAL MEASUREMENT
ELECTRICAL CIRCUIT
ELECTRICAL POWER AND
ELECTRICAL MACHINERY
ELECTRONICS DEVICE AND
CIRCUIT
ANALOG SIGNAL PROCESSING
FOR SENSOR/TRANSDUCER
POWER ELECTRONICS/
INDUSTRIAL ELECTRONICS
ELECTRICAL AND
ELECTRONICS DRAWING + CAD
GROUP OF SUBJECT 4
(SCOPE ABOUT THE
PHYSICAL AND BASIC
SUPPORTING
SUBJECT)
BASIC SCIENCE
(ELECTROMAGNETIC, STATIC
MECHANICS & STRENGTH OF
MATERIAL, DYNAMICS)
MATHEMATICS
PROBABILISTIC &
STATISTIC.
FLUID POWER (PUMP,
COMPRESSOR, PLUMBING,
VALVE & FITTING, ACTUATOR).
SENSOR AND
TRANSDUCER.
SEQUENSIAL CONTROL
(PNEUMATIC, HYDRAULIC, AND
ELECTRICAL INSTALLATION).
FURTHER
DEVELOPMENT:
INDUSTRIAL AUTOMATION
FOR INDUSTRIAL
MANUFACTURE/ COULD BE
A FINAL PROJECT
EXPLORATION TOPICS
11
Masukan
Controller
Proses
Keluaran
13
14
Kelebihan:
konstruksinya sederhana dan perawatannya
mudah
lebih murah
tidak ada persoalan kestabilan
cocok untuk keluaran yang sukar diukur /tidak
ekonomis (contoh: untuk mengukur kualitas
keluaran pemanggang roti)
15
Kelemahan:
gangguan dan perubahan kalibrasi
untuk menjaga kualitas yang diinginkan
perlu kalibrasi ulang dari waktu ke waktu
Contoh :
- kendali traffic (lalu lintas)
- mesin cuci
16
17
18
Sensor
Sensor
Sensor
Sensor
Sensor
Sensor
Sensor
Cahaya
Gerak
Suara
Air
Gas
Getar
Sentuh
19
Transduser
Transduser mengubah satu bentuk daya menjadi bentuk daya
lainnya untuk berbagai tujuan termasuk pengubahan ukuran
atau informasi. Transduser bias berupa peralatan listrik,
elektronik, elektromekanik, elektromagnetik, fotonik.
Transduser juga didefenisikan sebagai peralatan yang
mengubah suatu bentuk sinyal menjadi bentuk sinyal lainnya.
Pada umumnya adalah mengubah besaran-besaran fisik
tersebut menjadi besaran listrik misalnya : tekanan,
temperatur, aliran, posisi dan lain-lain.
Transduser atau sensor adalah salah satu bagian dari
komponen sistem pengaturan. Sensor yang digunakan sebagai
elemen yang langsung mengadakan kontak dengan yang
diukur, sedang transduser berfungsi untuk mengubah besaran
fisik yang diukur menjadi besaran fisik lainnya.
20
Transmitter
Transmitter mengubah signal dari sensor menjadi signal
standart yang sebanding atau ekivalen, signal dari transmitter
dikirim ke indikator/recorder/controller sesuai dengan
kebutuhan. Kegunaan dari transmitter yang memberikan
signal standart dan besaran proses (proses variable) yang
diukur diantaranya :
Peralatan lain seperti indikator, recorder, controller yang
bekerja dengan standart signal yang sama agar berfungsi
serbaguna, (multi purpose).
Memungkinkan pengiriman signal pada jarak jauh dan
cepat dan aman.
Secara keseluruhan menekan biaya investasi dan
pengoperasian maupun pemeliharaan.
21
Transmitter
Dalam ilmu instrumentasi dikenal dua sistem signal yang
dipergunakan, yaitu sistem signal pneumatik dan sistem
signal elektrik. Berdasarkan kedua sistem tersebut
transmitter dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu :
1. Transmitter Pneumatik
2. Transmitter Elektrik
Signal Transmitter
Transmitter Pneumatik
Pada dasarnya transmitter pneumatik adalah berfungsi untuk
mengubah signal proses menjadi signal pneumatik serta
mengirimkan signal pneumatik itu ke alat penerima seperti
pencatat, pengatur dan penunjuk. Pokok utama transmitter
adalah udara yang bertekanan dan biasanya sumber udara yang
bertekanan 20 Psi atau 1,4 kg/cm . Transmitter pneumatik ini
dapat digunakan sampai jarak sekitar 200 meter.
Transmitter Elektrik
Transmitter elektrik sama halnya seperti transmitter pneumatik.
Transmitter elektrik juga terdiri dari dua bagian pokok yaitu :
Bagian perasa
Bagian pengirim
24
Kompresor
Kompresor adalah sebuah mesin yang memampatkan udara
atau gas. Kompresor bekerja sebagai penguat, sebaliknya ada
pula kompresor yang menghisap udara atau gas yang
bertekanan lebih rendah dari tekanan atmosfer, dalam hal ini
kompresor lebih disebut pompa vakum (vacum pump).
Klasifikasi Kompresor
Kompresor terdapat dalam berbagai jenis dan model
tergantunr pada volume dan tekanannya. Sebutan kompresor
(pemampat) dipakai untuk tekanan tinggi, blower (peniup)
dipakai untuk tekanan sedang, sedangkan fan (kipas) dipakai
untuk tekanan yang sangat rendah.
25
Converter
Converter adalah instrument yang dapat menggerakkan suatu
kendali. Peran converter adalah mengubah signal elektrik
menjadi signal pneumatik yang diperlukan untuk
mengoperasikan control valve. Besarnya signal listrik yang
merupakan signal input adalah 4-20 mA. Converter juga
disuplay dengan tekanan udara sebesar 1,4 kg/cm2. Besarnya
signal input ditentukan oleh besarnya signal input yang
berasal dari controller. Signal output dari converter
merupakan signal input bagi control valve, dimana
pengaturan besar persen bukaan control valve diatur oleh
besarnya signal output converter (biasanya dalam persen).
27
Controller
Controller bekerja menerima signal input dari sebuah converter
dan mengirim sinyal output ke converter pada standart 0,2-1,0
kg/cm2pada tekanan pneumatik. Controller ini merupakan alat
pengatur otomatis yang berfungsi untuk mengatur agar
keadaan yang sedang berlangsung dari proses sesuai yang
diinginkan.
Recorder
Recorder dipakai untuk mengetahui perubahan dari waktu
dalam kondisi operasi atau mendapat rekaman dari harga hasil
pengukuran. Diantara recorder ada recorder yang bersambung
yang merekam harga hasil pengukuran terus menerus dengan
pena perekam. Dalam merekam harga hasil pengukuran
digunakan recorder jenis pencatat, recorder ini berganti-ganti
merekam harga hasil pengukuran pada beberapa tempat
28
dengan menggunakan switch-over otomatis.
Pemanggang Roti
Motor DC
29
30
Feedback path
31
Sinyal error
Output dari error detector
Kontroler
Otak dari sistem. Ia menerima error sebagai input dan
menghasilkan sinyal kontrol yang menyebabkan controlled
variable menajdi sama dengan set point
Aktuator
Otot dari sistem. Ia adalah alat yang secara fisik melakukan
keinginan kontroler dengan suntikan energi tertentu
Variabel yang dimanipulasi
Besaran fisik yang merupakan hasil dari kerja yang dilakukan
aktuator.
Plant/proses
Proses tertentu yang dikontrol oleh sistem
Disturbances/gangguan
Faktor pengganggu, menyebabkan perubahan pada variabel
yang dikontrol
33
34
35
37
38
39
40
41
42
44
45
Analisis
Analisis sistem kontrol adalah penelitian pada kondisi
tertentu dimana performansi sistem yang model
matematiknya diketahui.
Disain.
Disain sistem kontrol adalah proses pencarian suatu sistem
yang dapat menyelesaikan tugas yang diberikan. Pada
umumnya prosedur disain tidak diperoleh secara langsung
tetapi memerlukan metoda coba-coba
Sintesis.
Sintesis adalah mencari suatu sistem dengan prosedur
langsung yang akan bekerja menurut cara tertentu. Biasanya
prosedur semacam ini bersifat matematis dari awal sampai
akhir proses disain.
47
Tahap 1:
memahami sistem yang akan dikontrol.
Tentukan tujuan dari sistem kontrol ( menetapkan
tujuan sistem kontrol)
Contoh :
mengontrol tujuan : untuk mengontrol kecepatan
motor secara akurat
atau
untuk mengendalikan arah motor
50
Tahap 2:
Mengidentifikasi variabel kontrol ,
membangun model matematika sederhana dari sistem
dan memeriksa perilaku sistem
51
Tahap 3:
Tuliskan spesifikasi :
Contoh :
rentang nilai variabel kontrol
akurasi kontrol
waktu respon dari sistem kontrol
waktu penyelesaian
waktu puncak
52
Tahap 4:
Konfigurasi sistem : memilih komponen sistem kontrol , yang
dirakit menjadi sebuah sistem yang layak , berdasarkan
persyaratan
Tahap 5:
Mengembangkan model proses, aktuator dan sensor .
54
Tahap 6:
Tentukan strategi kontrol, pilih parameter kunci untuk
disesuaikan .
Contoh 1 :
Kemungkinan hukum kontrol : P kontroler
Throttle = K * ( kecepatan yang diinginkan - kecepatan yang
sebenarnya )
Contoh 2 :
Kemungkinan hukum kontrol : PID
T
V K P e K D e K I edt
0
55
Tahap 7:
Menganalisis dan mensimulasikan controller , dan pilih
parameter kunci untuk disesuaikan
Karakteristik sistem yang akan dianalisis meliputi :
Respon sementara
steady-state error
stabilitas
sensitivitas : perilaku sistem berubah dengan perubahan nilai
komponen atau parameter sistem , misalnya suhu, tekanan , dll
( sistem harus dibangun sehingga perubahan yang diharapkan
tidak menurunkan kinerja melampaui batas yang ditentukan )
evaluasi waktu respon sistem untuk masukan yang diberikan
Parameter disesuaikan : KP , KD , KI
56
Tahap 8:
Menguji sistem kontrol pada sistem nyata
57
Terima kasih
58