Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume III Nomor 2 November 2019 P-ISSN: 2550-1127, E-ISSN: 2656-8780

ANALISA GANGGUAN PADA HASIL PERAWATAN DISTRIBUTOR VALVE UNTUK


MENJAMIN KELAIKAN SISTEM REM KERETA API

Akbar Zulkarnain1, E-mail: akbar@ppi.ac.id


Yunus Dwi Ramadhani2, Email: yunus.tmp1521@taruna.api.ac.id
1,2
Teknologi Mekanika Perkeretaapian, Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun

ABSTRAK
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui gangguan yang masih terjadi pada hasil
perawatan distributor valve melalui pengujian. Pada penelitian ini menggunakan metode pembuatan
diagram pareto untuk mengetahui presentase gangguan yang sering terjadi pada hasil perawatan
distributor valve. Hasilnya adalah 1) tekanan pada brake cylinder lebih dari 3.8 bar sebesar 37,7 %,
2) waktu release lebih dari 20s waktu (standar 15-20s) sebesar 26,6 %, 3) waktu application/brake
lebih dari 5s (standar 3-5s) sebesar 20 % dan 4) kebocoran pada celah-celah distributor valve sebesar
15,5 %.
Kata Kunci: distributor valve, perawatan, pengujian.

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the interference that still occurs in the results of distributor
valve maintenance through testing. In this study using the Pareto Diagrams method to determine the
percentage of interference that often occurs in the results of distributor valve maintenance. The result
is 1) the pressure on the brake cylinder is more than 3.8 bar at 37.7%, 2) the release time is more
than 20s time (standard 15-20s) at 26.6%, 3) the application / brake time is more than 5s (standard
3 -5s) by 20% and 4) leakage in the distributor valve cracks by 15.5%.
Keywords: valve distributor, maintenance, testing.

2 PENDAHULUAN reservoir dan brake pipe pada sistem pengereman.


Kenyataan di lapangan setelah dilakukan perawatan
2.1 Latar Belakang distributor valve, masih ditemukan gangguan pada
distributor valve pada saat dilakukan pengujian,
Operasi dari suatu sistem perkeretaapian tidak lepas sehingga hal tersebut dinilai tidak efektif. Oleh karena
dari yang namanya sarana dan prasarana itu, perlu dilakukan analisa mengenai gangguan pada
perkeretaapian. Sarana perkeretaapian adalah setiap perawatan distributor valve kereta agar dapat
kendaraan yang dapat bergerak di jalan rel, salah satu mengetahui apa saja gangguan yang sering terjadi pada
contoh dari sarana perkeretaapian adalah kereta yang distributor valve kereta dan faktor penyebab terjadinya
digunakan untuk mengangkut penumpang. Untuk gangguan.
menunjang kesiapan operasi kereta api angkutan
penumpang, maka dibutuhkan sarana perkeretaapian 2.1 Tujuan
yang handal dan siap guna. Operator sarana
perkeretaapian harus menyiapkan beberapa tempat Tujuan dilakukan kajian terhadap analisa gangguan
untuk digunakan sebagai perawatan sarana pada hasil perawatan distributor valve kereta adalah
perkeretaapian agar sarana tersebut selalu dalam untuk mengetahui gangguan yang terjadi setelah
kondisi siap operasi dan handal ketika dioperasikan. dilakukan perawatan pada disrtibutor valve kereta.

Sistem pengereman pada sarana perkeretaapian sangat Tinjauan Pustaka


penting. Salah satu komponen system distributor valve.
Perawatan distributor valve harus dilakukan secara 2.1 Dasar Hukum PP Nomor 6 tahun 2017
optimal, karena distributor valve merupakan salah satu Penyelenggara sarana perkeretaapian wajib melakukan
bagian dari air brake system yang berfungsi sebagai perawatan terhadap sarana perkeretaapian agar tetap
pengatur tekanan antara brake cylinder, auxiliary laik operasi. Perawatan sarana perkeretaapian yang
80
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume III Nomor 2 November 2019 P-ISSN: 2550-1127, E-ISSN: 2656-8780

dilaksanakan harus sesuai jadwal meliputi perawatan 2.4 Komponen Air Brake System Kereta
berkala dan perbaikan untuk mengembalikan Komponen air brake system pada kereta terdiri dari:
fungsinya. distributor valve, cylinder brake, auxiliary reservoir,
isolating cock, hose coupling, dan sistem perpipaan.
2.2 Sejarah Air Brake System Kereta
Pada mulanya, kereta api menggunakan sistem Terdiri dari 3 sampai 5 kata yang dipisahkan dengan
pengereman udara yang dikenal dengan direct air koma. Ukuran huruf 10 pt jenis roman, rata kiri, satu
brake system. Pengereman bekerja ketika udara spasi, jarak nol sebelum dan sesudah paragraf.
bertekanan yang dihasilkan kompresor dialirkan
melalui brake pipe dan masuk ke air reservoir tank, 2.5 Jenis Distributor Valve
kemudian udara bertekanan dialirkan ke sistem Terdapat dua jenis distributor valve, antara lain
pengereman dan mendorong piston pada brake cylinder Distributor valve KE1cSL, di design untuk Brake
yang menekan blok rem ke roda. system KE-P-12” (Kereta Penumpang), yang berfungsi
Pada tahun 1869, George Westinghouse menemukan memberi dan mengeluarkan udara secara otomatis
sistem pengereman udara yang lebih aman yang untuk pengereman (Braking) dan pelepasan (Release).
dikenal dengan triple-valve air brake. Cara kerja sistem Tekanan pengereman yang dihasilkan 1(satu) tekanan
ini berlawanan dengan direct air brake system, yaitu tekanan maksimum 3,8 bar.
pengereman terjadi akibat pengurangan tekanan udara
pada brake pipe sehingga terdapat perbedaan tekanan.
Akibat perbedaan tekanan tersebut, udara di air
reservoir tank mengalir ke sistem pengereman yang
bekerja untuk mendorong piston pada brake cylinder
yang menekan blok rem ke roda.

2.3 Cara Kerja Air brake system


Charging/pengisian, automatic brake yang ada di
lokomotif posisi dibuka maka udara bertekanan
mengalir ke Brake Pipe sebesar 5 ± 1 bar (Standar UIC)
kemudian dialirkan ke distributor valve melalui pipe
bracket dan diteruskan ke Air Reservoir Tank. Gambar 2.1 Distributor valve KE1cSL

Braking/pengereman, pada saat Automatic brake Distributor valve KE2cSL di design untuk Brake
diposisi “aplikasi” udara pada brake pipe dikeluarkan system KE-G-12” (Gerbong barang), yang berfungsi
melalui exhaust kemudian menyebabkan pengurangan memberi dan mengeluarkan udara secara otomatis
tekanan di brake pipe. Distributor valve mendeteksi untuk pengereman (Braking) dan pelepasan (Release).
pengurangan tekanan tersebut sehingga menutup katup Mempunyai 2(dua) tekanan pengereman: Tekanan
yang mengalirkan udara ke Air reservoir tank dan maksimum = 3,8 bar (Gerbong kondisi isi), Tekanan
membuka saluran udara bertekanan dari Air reservoir minimum = 2,2 bar (Gerbong kondisi kosong).
tank ke Brake Cylinder. Udara bertekanan tersebut
menekan membran sehingga piston pada Brake 2.6 Komponen Distributor Valve
Cylinder mendorong Slack Adjuster dan kemudian Secara umum distributor valve terdiri dari tiga bagian,
mengikat rem blok ke roda untuk melakukan yaitu basic valve, control chamber, dan relay valve,
pengereman. dimana didalamnya terdapat beberapa komponen
kecil/inner parts yang menyusun bagian distributor
Realese/pelepasan, ketika automatic brake diposisi valve tersebut.
“release” atau dibuka, suplai udara dari lokomotif
kembali dialirkan ke brake pipe sehingga terjadi 2.7 Standarisasi UIC 540
peningkatan tekanan udara sampai dengan 5 ± 1 bar di Standarisasi yang digunakan pada sistem pengereman
brake pipe sehingga membuka katup yang mengalirkan Knorr Bremse adalah menggunakan UIC 540, standar
udara bertekanan ke Air reservoir tank kemudian udara tersebut sebagai acuan penggunaan checksheet untuk
yang ada di brake cylinder keluar melalui exhaust pengujian distributor valve.
akibat gaya pegas pada brake cylinder kemudian secara
perlahan rem blok terlepas dari roda.

81
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume III Nomor 2 November 2019 P-ISSN: 2550-1127, E-ISSN: 2656-8780

Tabel 1 Standar Pengujian Distributor Valve E : Maximum pressure limiter


F : Minimum pressure limiter
Fitur/Spesifikasi Gerbong Kereta G : Triple pressure valve
Tekanan operasional 4 - 6 bar H : Choke switch
pada brake pipe K : Quick service
Tekanan maksimum 3.8 + 0.1 bar T : Valve bracket
pada brake cylinder U : Quick service
Waktu aplikasi tekanan 18-30 3-5 detik I : Basic valve body
sampai 95% pada brake detik II : Relay valve
cylinder III : Control chamber
Pengurangan tekanan 1.5+ 0.1 bar IV : R charging valve
yang dibutuhkan untuk V : G/P selector
pengereman penuh G/P selector merupakan bagian yang dapat digunakan
Waktu pelepasan sampai 45-60 15-20 sebagai pengatur mode distributor valve apakah dapat
dengan 0.4 bar tekanan detik detik digunakan untuk kereta penumpang atau untuk
pada brake cylinder gerbong. Penggunaan untuk mode kereta dan gerbong
Tekanan Air Reservoir 4.7 - 4.9 bar akan mempengaruhi pada proses waktu brake/realese
pada saat tekanan brake sesuai dengan standar yang ditentukan.
cylinder 0,4 bar R charging valve merupakan bagian yang digunakan
Waktu pengisian untuk 160 -200 detik untuk mengaktifkan udara tekan dan memotong udara
Control chamber A (5 tekan (cut off) yang terdapat pada distributor valve dan
liter) dari 0 s/d 4.8 bar pada bagian ini dilengkapi dengan handle sebagai
Waktu pengisian Air 45 - 135 detik kontrol.
reservoir R (40-100 ltr) Relay valve merupakan bagian yang berfungsi untuk
dari 0 s/d 4.8 bar meneruskan dan mentransmisikan udara yang akan
menuju ke brake cylinder.
2.8 Deskripsi Distributor Valve pada Kereta Triple pressure valve merupakan bagian yang
mengontrol perubahan tekanan antara cylinder brake,
(KE1csL)
auxiliary reservoir dan brake pipe.
Distributor valve pada setiap bagian mempunyai Control chamber merupakan bagian yang berfungsi
peranan dan fungsi masing-masing, berikut merupakan sebagai control udara tekan yang ada didalam
gambar dan penjelasannya: distributor valve.
Minimum pressure limiter merupakan bagian yang
berfungsi sebagai control kecepatan udara pengereman
yang akan masuk pada brake cylinder.
Maximum pressure limiter merupakan bagian
yang berfungsi sebagai pembatas maksimal udara
tekan yang masuk ke brake cylinder.

2.9 Definisi Perawatan


Perawatan (maintenance) merupakan suatu kegiatan
yang diarahkan pada tujuan untuk menjamin
kelangsungan fungsional suatu sistem produksi
sehingga dari sistem itu diharapkan menghasilkan
output sesuai dengan yang dikehendaki.
Gambar 2.2 Bagian Distributor Valve
Dalam sistem perawatan terdapat dua kegiatan pokok
Pressures yang berkaitan dengan tindakan perawatan, yaitu:
A : Control chamber pressure Perawatan yang bersifat preventif, perawatan ini
C : Brake cylinder pressure dimaksudkan untuk menjaga keadaan peralatan
Cv : Precontrol pressure sebelum peralatan itu menjadi rusak.
L : Brake pipe pressure Perawatan yang bersifat korektif, perawatan ini
R : Auxiliary reservoir pressure dimaksudkan untuk memperbaiki perawatan yang
Functional assemblies rusak. Pada dasarnya aktivitas yang dilakukan adalah
D : Control chamber pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah

82
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume III Nomor 2 November 2019 P-ISSN: 2550-1127, E-ISSN: 2656-8780

terjadinya suatu kerusakan atau kelainan pada fasilitas material, mesin, dan metode pada perawatan
atau peralatan. distributor valve.

2.10 Maintenance Instruction Distributor Valve 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


Perawatan distributor valve harus disesuaikan dengan 4.1 Proses Perawatan Distributor Valve di Balai Yasa
maintenance instruction yang telah tersedia beserta Surabaya Gubeng
aturan mengenai kriteria penggantian komponen. Proses perawatan distributor valve pada kereta di Balai
Maintenance instruction didapatkan dari produsen Yasa Surabaya Gubeng, mempunyai alur pengerjaan
distributor valve seperti berikut:

3 METODE PENELITIAN
3.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dibagi menjadi dua, antara lain data
primer adalah data yang diperoleh secara langsung
yang ada di lapangan dalam hal ini meliputi proses
perawatan distributor valve yang ada di Balai Yasa
Surabaya Gubeng dan gangguan-gangguan yang terjadi
pada saat selesai dilakukan perawatan pada distributor
valve. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari
dokumen-dokumen yang ada di lokasi penelitian,
seperti manual instuction dan komponen-komponen Gambar 4.1 Alur Perawatan
yang ada pada distributor valve.
Setiap kereta yang dilakukan perawatan di golongan
3.2 Pengolahan dan Analisis Data rangka bawah seluruh komponen pengereman dilepas
dan untuk distributor valve dilakukan perawatan di
Pengolahan dan analisis data menggunakan beberapa ruangan tersendiri, pengerjaan dilakukan oleh 2 orang
langkah, antara lain diagram pareto, merupakan suatu pegawai yang sudah tersertifikasi.
gambar yang mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke Tahap pertama adalah pemeriksaan, pada tahap ini
kanan menurut urutan ranking tertinggi hingga distributor valve yang masuk di ruas perawatan
terendah, sehingga ditemukan permasalahan yang dilakukan pencatatan nomor, setelah itu dilakukan
penting untuk segera. Kemudian menggunakan rumus pengecekan kondisi dari distributor valve secara visual
untuk menghitung presentase kerusakan = dari luar, apabila distributor valve kotor/berkarat maka
x 100% dibersihkan dahulu menggunakan sikat baja/amplas.
Tahap kedua pembongkaran, pada tahap ini distributor
Rumus rata-rata = valve yang sudah diperiksa dilakukan proses
pembngkaran, seluruh komponen dan bagian terkecil
Selanjutnya menggunakan metode perbandingan, yaitu dari distributor valve dilepaskan menggunaka
dengan mengadakan perbandingan di antara dua objek peralatan yang sudah tersedia, dalam hal peralatan
kajian atau lebih untuk menambah dan memperdalam pembongkaran Balai Yasa Surabaya Gubeng sudah
pengetahuan tentang objek yang dikaji. Jadi di dalam mempunyai special tools atau alat khusus untuk
perbandingan ini terdapat objek yang hendak pembongkaran/perakitan distributor valve
diperbandingkan yang sudah diketahui sebelumnya, Tahap ketiga pembersihan dan penggantian komponen,
akan tetapi pengetahuan ini belum tegas dan jelas, yaitu pada proses ini semua komponen/inner part dilakukan
dengan membandingkan antara maintenance pengecekan, mana komponen yang harus diganti dan
instruction yang ada pada perawatan distributor valve komponen yang akan dipasang kembali kemudian
apakah sesuai dengan yang ada di lapangan sehingga dibersihkan menggunakan cairan WD. Pada saat proses
dapat di ketahui pengaruhnya terhadap objek yang penggantian komponen selain dilakukan cek secara
dirawat. visual juga dicek ketersedian suku cadang, apabila pada
tahap proses cek visual terdapat suku cadang yang
Fishbone diagram akan mengidentifikasi berbagai harus diganti tetapi tidak tersedia suku cadang yang
sebab potensial dari satu efek atau masalah, dan baru, maka digunakan suku cadang rekondisi yang
menganalisis masalah tersebut melalui dinilai masih layak digunakan.
sesi brainstorming. Masalah akan dipecah menjadi Tahap keempat perakitan, pada tahap proses perakitan
sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup manusia, seluruh komponen/inner part yang sudah dibersihkan

83
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume III Nomor 2 November 2019 P-ISSN: 2550-1127, E-ISSN: 2656-8780

atau diganti dilakukan perakitan kembali dengan 100% 100%


menggunakan peralatan yang telah tersedia. 40
84% 80%
Tahap kelima pengujian, pada tahap ini distributor
valve yang telah dirakit dilakukan pengujian 30 64% 60%
menggunakan test bench, distributor yang dilakukan
20 40%
pengujian harus sesuai dengan check sheet yang dapat 38%
dilihat pada lampiran nomor 2, apabila pada hasil 10 20%
pengujian belum sesuai dengan standar, maka
dilakukan proses pembongkaran kembali dan 0 0%
dilakukan pemeriksaan penyebab gangguan. Apabila
sudah sesuai dengan standar, maka hasil uji ditulis pada Gambar 3 Diagram Pareto
lembar check sheet kemudian distributor valve
dilakukan pengecatan dan siap dipasang pada kereta. Dari diagram pareto diatas, dapat diketahui bahwa
gangguan distributor valve pada bulan Mei paling
4.2 Data Gangguan Distributor Valve tinggi terdapat pada Tekanan pada brake cylinder lebih
dari 3.8 bar yaitu sebesar 37,7%, kemudian waktu
Pada saat pelaksanaan di lapangan, dilakukan release lebih dari 20s sebesar 26,6%, kemudian waktu
pencatatan terhadap distributor valve yang masuk dan application/brake lebih dari 5s sebesar 20% dan
selesai dilakukan perawatan. Dari beberapa distributor Kebocoran pada celah-celah sambungan distributor
tersebut pada saat dilakukan proses perawatan valve sebesar 15,5%. Maka untuk mengetahui rata-rata
ditemukan beberapa gangguan yang terjadi pada saat gangguan pada setiap perawatan distributor valve yang
pengujian. Fokus data yang diambil adalah data dilakukan di Balai Yasa Surabaya Gubeng adalah
gangguan perawatan distributor valve pada bulan Mei, dengan hasil mencapai = 1,09
berikut adalah haslnya:
gangguan dalam setiap perawatan 1 (satu) unit
Tabel 2 Jumlah Gangguan distributor valve.
Bulan Mei Jenis Gangguan Jumlah
Minggu Ke- Gangguan 4.3 Komponen Penyebab Gangguan Berdasarkan MI
A B C D
1 5 3 2 1 11 Ganggguan yang terjadi pada distributor valve
2 4 2 2 1 9 kereta setelah selesai dilakukan perawatan akan
3 3 4 2 2 11 terdeteksi ketika distributor valve diuji pada alat uji test
4 5 3 3 3 14 bench, hal tersebut membuat distributor valve yang
Total 17 12 9 7 45 telah dilakukan perawatan ditelusuri kembali jenis
gangguannya dan dilakukan pembongkaran ulang.
Keterangan Untuk mengetahui fokus bagian yang dilakukan
A = Tekanan pada brake cylinder lebih dari 3.8 bar perbaikan pada saat terjadi gangguan distributor valve,
B = Waktu release lebih dari 20s pada maintenance instruction sudah terdapat
C = Waktu application/brake lebih dari 5s petunjuknya.
D = Kebocoran pada celah-celah sambungan
distributor valve Tabel 3 Gangguan Distributor Valve dan Penyelesaian
Berdasarkan data di atas dapat dihitung presentase
gangguan setelah perawatan distributor valve No Gangguan yang Penyebab kegagalan
1. Tekanan pada brake cylinder lebih dari 3.8 sering terjadi berdasarkan MI
bar 1 Tekanan pada brake Maximum pressure
x 100% = 37,7 % cylinder lebih dari limiter tidak sempurna
3.8 bar
2. Waktu release lebih dari 20s
2 Waktu release lebih choke pada insert
x 100% = 26,6 % dari 20s (standar 15- buntu/bermasalah
3. Waktu application/brake lebih dari 5s 20s)
x 100% = 20 % 3 Waktu -choke pada insert
4. Kebocoran pada celah-celah sambungan application/brake buntu/bermasalah
distributor valve lebih dari 5s (standar -valve pada minimum
3-5s) pressure limiter
x 100% = 15,5 % tersendat
4 Kebocoran pada -Pengencangan pada
celah-celah baut kurang
84
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume III Nomor 2 November 2019 P-ISSN: 2550-1127, E-ISSN: 2656-8780

sambungan
distributor valve Tabel 6 Perbandingan Perawatan Gangguan Waktu
Application/Brake Lebih Dari 5s

Dari tabel data gangguan yang sering terjadi pada No Standar Maintenance Realisasi
distributor valve, setelah ditelusuri alur/proses Instruction
perawatannya ditemukan beberapa proses perawatan 1 Pada bagian insert Hanya visual
yang tidak sesuai dengan maintenance instruction yang dilakukan visual inspection biasa,
ada sehingga masih sering terjadi gangguan pada saat inspection, dibersihkan, tidak
dilakukan pengujian, berikut merupakan data dibersihkan dari ada alat ukur plug
perbandingan proses perawatan yang berhubungan kotoran dan lubang gauges
dengan gangguan yang telah disebutkan pada tabel: yang ada pada choke
release/choke
Tabel 4 Perbandingan Perawatan Gangguan Tekanan application diukur
pada Brake Cylinder Lebih Dari 3.8 bar menggunakan plug
gauges (Detail pada
No Standar Maintenance Realisasi lampiran MI halaman
Instruction 46)
1 Bagian maximum Dilakukan visual 2 Bagian minimum Dilakukan visual
pressure limiter inspection pada pressure limiter inspection pada
terdapat valve yang valve jika masih terdapat valve yang valve jika masih
harus dilakukan layak digunakan harus dilakukan layak digunakan
visual inspection kembali, dan visual inspection kembali, dan
dengan cara dikarenakan suku dengan cara dikarenakan suku
memeriksa karet cadang habis maka memeriksa karet yang cadang habis maka
yang ada pada valve diganti dengan ada pada valve tidak diganti dengan
tidak boleh ada valve rekondisi boleh ada guratan valve rekondisi
guratan sedalam sedalam 0.4mm
0.4mm (detail (detail lampiran MI
lampiran MI hal 28) hal 22)
2 Pada saat proses Tidak diberi sealing
assembly supporting compound, hanya Tabel 7 Perbandingan Perawatan Gangguan
ring diberi sealing dirapatkan saja Kebocoran Pada Celah-Celah Sambungan Distributor
compound (detail pada saat Valve
lampiran MI hal. 58) pemasangan
supporting ring No Standar Realisasi
Maintenance
Tabel 5 Perbandingan Perawatan Gangguan Waktu Instruction
Release Lebih Dari 20s 1 Kencangkan baut Hanya
ukuran 13 mm dikencangakan
No Standar Maintenance Realisasi dengan momen 17- biasa, tidak ada
Instruction 20 Nm, untuk kunci momen
1 Pada bagian insert Hanya visual ukuran 17 mm
dilakukan visual inspection biasa, dengan momen 23-
inspection, dibersihkan, tidak 28 Nm untuk ukuran
dibersihkan dari ada alat ukur plug 19 mm
kotoran dan lubang gauges menggunakan
yang ada pada choke momen 65 Nm.
release/choke
application diukur
menggunakan plug
gauges (Detail pada
lampiran MI halaman KESIMPULAN DAN SARAN
46) 5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan
mengenai gangguan setelah perawatan distributor
85
Jurnal Perkeretaapian Indonesia Volume III Nomor 2 November 2019 P-ISSN: 2550-1127, E-ISSN: 2656-8780

valve yang ada di Balai Yasa Surabaya Gubeng, dapat Website. 2013. Pendekatan Jenis dan Metode
disimpulkan: Penelitian.
1. Presentase terjadinya gangguan pada distributor http://belajarpsikologi.com/pendekatan-jenis-
valve setelah selesai dilakukan perawatan di Balai dan-metode-penelitian-pendidikan/ diakses
Yasa Surbaya Gubeng adalah: pada tanggal 29 Juni 2018
a. Tekanan pada brake cylinder lebih dari 3.8 bar
dengan presentase sebesar 37,7%
b. Waktu release lebih dari 20s waktu dengan Wordpress. 2011. Fish Bone Diagram dan Langkah-
presentase sebesar 26,6% Langkah Pembuatannya.
c. Waktu application/brake lebih dari 5s dengan https://eriskusnadi.wordpress.com/2011/12/24/
presentase sebesesar 20% fishbone-diagram-dan-langkah-langkah-
d. Kebocoran pada celah komponen distributor valve pembuatannya/ diakses pada tanggal 9 Juli
dengan presentase sebesar 15,5% 2018
e. Dengan rata-rata gangguan mencapai 1,09
gangguan dalam setiap perawatan 1 (satu) unit
distributor valve

2. Faktor penyebab gangguan pada perawatan


distributor valve di Balai Yasa Surabaya Gubeng
setelah dilakukan pengamatan adalah adanya
ketidaksesuaian metode dan peralatan yang
digunakan untuk melakukan perawatan.

5.2 Saran
Berikut adalah saran dari hasil penelitian yang telah
dilakukan mengenai analisa gangguan pada perawatan
distributor valve kereta di Balai Yasa Surabaya
Gubeng:
a. Perlu adanya penelitian yang lebih mendalam
terkait penyebab terjadinya gangguan setelah
dilakukannya perawatan dengan menggunakan
metode yang sesuai;
b. Perlu dilakukan penyesuaian proses perawatan
distributor valve dengan maintenance instruction
yang ada untuk meminimalisir gangguan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Ajar Perawatan Sarana Perkeretaapian Tahun


2016
Knorr Bremse. 1985. Overhaul Instruction Distributor
valve KE1cSL
Knorr Bremse. 1999. Description Distributor valve
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 56
Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan
Perkeretaapian
UIC Code 540 Brakes- Air Brakes for Freight Trains
and Passenger Trains
Website 2013 Pengertian Perawatan Definisi Tujuan
http://www.latarbelakang.com/2013/07/penger
tian-perawatan-definisi-tujuan.html diakses
pada tanggal 3 Juli 2018

86

Anda mungkin juga menyukai