Anda di halaman 1dari 21

PENGENDALIAN PROSES

Pertemuan 3
Dina Adelina, S.T., M.Eng
Universitas Pamulang

1
INSTRUMEN SISTEM PENGENDALIAN
(LANJUTAN)

2
TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah menyelesaikan pertemuan ini, mahasiswa


mampu menyebutkan jenis-jenis control valve
pneumatik serta mampu menjelaskan kegunaannya
pada beberapa kasus di industri.

3
1. Termokopel mengukur suhu cairan
lalu hasilnya dikonversi ke dalam
sinyal elektrik
2. Sinyal tersebut kemudian
ditransmisikan menuju controller
elektronik
3. Feedback controller melakukan
perhitungan dan mengirimkan hasil
perhitungan sebagai sinyal output
menuju final control element
(electrical heater)
Gambar 1. Diagram sistem kontrol pada proses
pemanasan dalam tangki berpengaduk 4. Heater menyesuaikan laju transfer
panas ke cairan

Fungsi utama feedback control loop:


1. Pengukuran controlled variable
2. Penyesuaian manipulated variable
3. Transmisi sinyal antar komponen
4
Tabel 1. Beberapa jenis instrumen pengukuran untuk
pengendalian proses

5
Sensor, transmitter, dan transducer
• Variabel fisik diukur oleh sensor yang menghasilkan respon (misalnya elektrik atau mekanik)
yang berhubungan dengan nilai dari variabel proses
• Misalnya pada contoh Gambar 1, termokopel menghasilkan sinyal listrik millivolt yang akan
meningkat seiring dengan kenaikan temperatur cairan
• Pada kasus ini, sinyal millivolt tersebut harus dikonversi menjadi sinyal tegangan atau arus
sebelum masuk ke dalam controller
• Konversi tersebut dilakukan oleh transmitter
• Output dari controller yang berupa sinyal arus harus diubah ke dalam sinyal pneumatik sebelum
diterima oleh final control element
• Instrumen yang diperlukan untuk mengubah sinyal arus menjadi sinyal pneumatik adalah current-
to-pressure (I/P) transducer
• Jenis sinyal instrument: sinyal pneumatik, elektronik analog, dan digital 6
TIPE CONTROL VALVE

7
CONTROL VALVE

8
Final Control Element (FCE)

• Biasanya berupa control valve atau variable speed pump


• Variable speed pump digunakan untuk cairan abrasive, misalnya slurry

Komponen utama control valve pneumatik:


a. Valve body: terdapat orifice yang akan
menyesuaikan laju alir
b. Stem: menentukan bukaan valve
c. Seat: terdiri dari material pelindung di sekitar
orifice
d. Actuator: memberikan gaya untuk membuka
Control valve dengan actuator pneumatik (air-to-open) (Seborg et atau menutup valve
al., 2017)
9
UNIT CONTROL VALVE

• Aktuator
• Positioner
• Regulator udara bertekanan
• Selenoid
• Limit switch

10
AKTUATOR

• Actuator berfungsi menggerakkan control valve agar


terbuka atau tertutup dan selalu berada pada posisi yang
dikehendaki controller
• Actuator yang paling umum digunakan adalah actuator
phenomatik
• Actuator phenomatik menggerakkan stem karena tenaga
phenomatik yang bekerja pada diaphragma

11
APA ITU PNEUMATIK?

12
Pneumatic actuator
• Sinyal actuating dari controller ditransmisikan
ke control valve sebagai sinyal pneumatik
• Ketika sinyal bertambah, tekanan yang naik
pada diafragma akan menekan pegas,
sehingga stem bergerak ke atas dan valve
akan terbuka

AIR-TO-OPEN (A-O)

AIR-TO-OPEN (A-O) >< AIR-TO-CLOSE (A-C)


FAIL-CLOSE (F-C) >< FAIL-OPEN (F-O)

13
SKETSA DAN SIMBOL KATUP KENDALI PNEUMATIK FO –
FAIL-OPEN, FC – FAIL-CLOSED

14
AKTUATOR

Pneumatik actuator diaphragm/diafragma, secara umum


dapat di bagimenjadi dua prinsip kerjanya, yaitu :

Air-to-Open (ATO)
Peningkatan tekanan udara untuk ACTUATOR Control Valve dimaksudkan
untuk membuat katup membuka. Biasa disebut juga Normally Close atau Fail
Close

15
Air-to-Close (ATC)
Sebaliknya untuk aksi control valve ATC
(Air to Close) yaitu control valve dalam keadaan normal pada posisi membuka
(normally open) disebut juga (fail open).

tipe control valve yang justru akan menutup jika ada udara dan akan
membuka jika kehilangan udara

16
COBA KITA LIHAT VIDEO INI

17
CONTOH

Control valve pneumatik akan digunakan pada beberapa kasus berikut. Tentukan apakah
valve A-O atau A-C yang harus digunakan untuk manipulated variable berikut, kemudian
berikan alasannya.

(a) Laju alir reaktan ke dalam reaktor polimerisasi


(b) Aliran effluent dari tangki pengolahan limbah menuju sungai

PEMBAHASAN

(a) A-O (fail-close) untuk mencegah terjadinya luapan pada reaktor akibat reaktan yang
berlebih
(b)A-O (fail-close) untuk mencegah adanya limbah yang tidak diolah sebelum dialirkan ke
sungai

18
Implementasi System Pneumatic Control Valve pada Discharge Valve
Beberapa komponen yang digunakan, diantaranya sebagai berikut:
Air Regulator digunakan untuk menurunkan tekanan udara dari air compressor
sesuai dengan tekanan kerja peralatan pneumatik. Di dalam air regulator ini
terdapat pegas dan diapragma untuk mengatur tekanan. Output dari regulator
harus sesuai dengan kebutuhan aktuator yaitu sebesar 0,2 sampai dengan 1,0 bar
sebagai tekanan yang digunakan pada proses control valve di PLTP UPJP
Kamojang.

Selenoid Valve berfungsi seperti relay yang memungkinkan perintah buka-


tutup valve secara elektrik. Bekerja berdasarkan prinsip elektromagnet dan
memiliki kumparan (coil) dan plunger yang akan membuka/menutup saluran
udara menuju control valve. Jenis solenoid valve pada control valve di PLTP
UPJP Kamojang adalah jenis 4-way yang digunakan untuk double acting
aktuator. 19
Limit Switch berfungsi memberikan indikasi berupa sinyal listrik jika control
valve sudah mencapai titik tertentu (posisi open atau closed) indikasi ini
dibutuhkan untuk proses . Selanjutnya. Limit Switch terpasang pada ujung dari
rangkain control valve, terhubung langsung dengan stem agar dapat
mendeteksi gerakan valve.

Aktuator pada control valve adalah bagian keluaran untuk mengubah energi
supply menjadi energi yang dimampatkan. Pada proses control valve
Discharge Valve MCWP menggunakan system pneumatik dalam tenaga
penggerak untuk membuka atau menutup laju alir air kondenser.
Jenis aktuator yang digunakan adalah jenis aktuator double acting artinya
aktuator ini mempunyai dua posisi permukaan dimana udara bertekanan
pada satu sisi permukaan (arah maju) sedangkan sisi yang lain (arah
mundur) terbuka ke atmosfer.
20
TERIMA KASIH

21

Anda mungkin juga menyukai