Anda di halaman 1dari 5

PERTEMUAN KE 13

STRATEGI PENGENDALIAN LANJUT (Lanjutan)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah mempelajari materi strategi pengendalian lanjut, mahasiswa
mampu :
1.1 Memahami dan mengetahui pengendalian rasio pada strategi
pengendalian lanjut.
1.2 Mahasiswa dapat menjelaskan reset feedback dan override control.
1.3 Mahasiswa mengetahui dan memahami pengendalian split-range.

B. URAIAN MATERI
3. Pengendalian Rasio
Pengendalian rasio (ratio control) digunakan untuk mengendalikan
perbandingan dua variabel proses atau lebih. Sebagai contoh, perbandingan
laju alir dua reaktan yang masuk ke dalam reaktor, perbandingan laju rafluks
dan distilat dalam kolom distilasi, pencampuran dua cairan, perbandingan
bahan bakar/udara, dan lain-lain. Terdapat dua metode pengendalian rasio.
Metode-1 yaitu dengan membandingkan dua aliran. Hasil perbandingan
dikirimkan ke pengendali rasio. Nilai rasio, R adalah (lihat gambar 5.9),

Terlihat bahwa hubungan antara gain (K) dan gangguan (w) tidak linier.
Oleha sebab itu model-1 tidak biasa digunakan. Metode-2 dilakukan dengan
mengalikan nilai gangguan dengan bilangan atau faktor rasio. Hasilnya
dikirimkan ke setpoint pengendali aliran. Dengan model seperti ini maka
pengendali rasio merupakan tipe khusus dari pengendali umpan maju
(feedfoward control).
Gambar 5.13 Metode-1 Pengendalian rasio(RY - faktor rasio)
4. Reset FeedBack
Reset feedback adalah umpan balik positif yang diambil sinyal kendali
(internal reset) atau sinyal dari luar (external reset). Tujuan reset feedback
adalah untuk melakukan kompensasi integrasi ketika sinyal kendali hasil
perhitungan berbeda dibanding sinyal kendali nyata. Seperti diketahui sinyal
kendali nyata memiliki rentang 0 - 100%. Sementara hasil perhitungan bisa
lebih dari 100% atau kurang dari 0%.
5. Override Control
Override control adalah sistem pengendalian yang dipakai untuk menjaga
variabel proses dalam daerah batas operasi. Jadi tugas override control
adalah sebagai sistem pengaman. Selain itu terdapat juga sistem pengaman
lain, yaitu interlock, yang berfungsi menjaga peralatan dari malfungsi. Jika
terjadi malfungsi peralatan, sistem intelock akan menghentikan sistem
proses. Berbeda dengan interlock, aksi override control tidak bekerja drastis,
tetapi tetap menjaga operasi proses dalam kondisi aman. Jika proses kembali
ke kondisi normal, override control kembali ke status normal. Loop normal
akan diabaikan (overridden) oleh loop lain yang berada dalam situasi tak
normal.
Override control sering dinamakan dengan selective control. Sebutan override
control menunjukkan kondisi pengendali yang override (lebih penting).
Sedangkan selective control menunjukkan tugas pemilihan variabel mana
yang menjadi masukan ke pengendali. Pada prinsipnya jenis pengendalian ini
mendapat masukan dari beberapa variabel proses terpilih dan menghasilkan
satu sinyal kendali. Variabel proses mana yang menjadi masukan tergantung
nilai variabel itu sendiri. Pemilihan variabel proses dilakukan
oleh unit selektor. Terdapat dua jenis selektor, yaitu selektor tinggi (high
selector) dan selektor rendah (low selector).

Gambar 5.16 Dua jenis selektor.


Selektor tinggi memilih sinyal masukan tertinggi kemudian meneruskannya
sebagai sinyal keluaran. Selektor rendah memilih sinyal masukan terendah
kemudian meneruskannya sebagai sinyal keluaran.
Contoh-5.5: Pengendalian suhu hot spot pada reaktor.
Reaktor aliran sumbat (PFR) yang dilengkapi dengan pendingin, pada tempat-
tempat tertentu sepanjang reaktor dapat terjadi daerah panas (hot spot).
Karena daerah panas dapat begerak acak, maka perlu dipasang beberapa
transmiter suhu yang mendeteksi adanya panas berlebih. Sinyal pengukuran
selanjutnya dimasukkan ke selektor tinggi. Keluaran selektor digunakan
untuk mengendalikan laju alir pendingin. Jika salah satu transmiter
menunjukkan suhu tinggi, maka pengendali memakai sinyal pengukuran ini
untuk mengendalikan laju pendingin, sedangkan transmiter lain “dikalahkan”
(override). Dengan demikian batas suhu operasi dapat terus dijaga dalam
batas aman.
Contoh-5.6: Pengendalian Tekanan Steam Header
Tekanan steam header harus dijaga pada nilai di atas tekanan minimumnya.
Tekanan steam header lebih penting dibanding suhu air panas. Setpoint
pengendali tekanan (PIC102) disetel pada batas minimum tekanan steam
header. Jika tekanan turun di bawah setpoint maka sinyal keluaran PIC-102
akan mengecil. Ketika sinyal keluaran ini lebih rendah dari pada sinyal
keluaran TIC-101 maka selektor rendah (LS) akan berpindah terhubung ke
PIC-102 dan katup kendali mulai menutup. Penutupan katup kendali
mengakibatkan pasokan steam ke penukar panas berkurang, sehingga suhu air
panas turun. Tetapi ini kurang penting dibanding penurunan tekanan pada
steam header.

Gambar 5.18 Pengendalian tekanan steam header.


Contoh-5.7: Pengendalian Level
Tujuan:
(1) Mengendalian tinggi permukaan cairan dan laju alir keluaran.
(2) Laju alir keluaran harus berada atas minimum untuk menghindari
pengendapan.
6. Pengendalian Split-Range
Pengendalian jenis ini menghasilkan banyak sinyal kendali. Masing-masing
sinyal kendali mengatur manipulated variable (MV) yang berbeda. Sebagai
contoh, pengendalian laju alir medium pemanas dan pendingin untuk reaktor
eksotermik. Reaktor ini pada saat awal reaksi memerlukan pemanasan.
Setelah reaksi berlangsung beberapa saat, sejumlah panas dikeluarkan hingga
perlu pendinginan. Sebuah katup kendali digunakan untuk mengatur laju alir
pendingin, sedang katup yang lain mengatur laju alir pemanas. Pada saat
keluaran pengendali 50 %, kedua katup kendali dalam keadaan setengah
terbuka (untuk katup yang bekerja bersamaan) atau tertutup penuh (untuk
katup yang bekerja bergantian). Jika sinyal kendali lebih 50 %, katup kendali
CV-1 lebih membuka, dan CV-2 lebih menutup (gambar 5.19b) atau tertutup
penuh (gambar 5.19c). Jika sinyal kendali kurang dari 50%, katup kendali
CV-1 lebih menutup (gambar 5.19b) atau tertutup penuh (gambar 5.19c) dan
CV-2 lebih membuka (gambar 5.19b)

C. LATIHAN SOAL/TUGAS
1. Penalaan sistem pengendalian cascade dimulai dengan?
2. Antisipasi gangguan pada proses tanpa mengukur PV dilakukan
dengan pengendali?
3. Keuntungan memakai pengendali umpan maju adalah?
4. Kestabilan sistem tidak dipengaruhi oleh pengendali umpan maju,
sebab?

D. GLOSARIUM
Variabel keadaan adalah besaran yang menyatakan keadaan dinamik
sistem

E. DAFTAR PUSTAKA
Heriyanto. 2010.Pengendalian proses. Politeknik negeri Bandung.

Anda mungkin juga menyukai