CONTROL STRATEGIES
KELOMPOK 5
1. Muhammad Fikri 05161048
2. Nur Pebrianti Rahayu 05161056
3. Rebeka 05161062
4. Tsabita Aulia Rahma 05161071
5. Wideawati Nurjuwita 05161075
6. Wynne Rosa 05161078
7. Yusuf Dwi Darmawan 05161081
Apa itu Enhanced Single-Loop Control?
Kata Kunci
Enhanced : ditambah, diperbesar, ditingkatkan
Single-Loop : Permodelan transfer function-nya berdasarkan Single-Loop PID
Ysp1=D1=0
Persamaan Transfer Function
Cascade Control
Characteristic Equation
Lee et al. (1998) telah mengembangkan metode penyetelan berdasarkan Direct Synthesis
dimana kedua loop disetel secara bersamaan.
Ketika ada batasan pada kedua kontroler (saturation constraints), Brosilow dan Joseph (2002)
merekomendasikan modifikasi desain berdasarkan pendekatan Internal Model Control (IMC).
16-2 TIME DELAY COMPENSATION
Time Delay Compension yaitu terjadinya keterlambatan waktu yang signifikan dikarenakan
adanya area yang bermasalah dalam proses kontrol.
Keterlambatan waktu umumnya terjadi dalam industri proses karena adanya kelambatan
kecepatan jarak, loop daur ulang, dan waktu analisis yang terkait dengan pengukuran
komposisi.
The Smith Predictor merupakan salah satu strategi kontrol khusus yang telah dikembangkan
yang memberikan time delay compensation yang efektif.
Berbagai peneliti telah menemukan bahwa kinerja pengontrol yang menggabungkan Smith
Predictor untuk perubahan set-point lebih baik daripada conventional PI controller berdasarkan
kriteria integral-kuadrat-kesalahan.
Namun, kinerja Smith Predictor mungkin tidak lebih unggul untuk semua jenis gangguan.
Output model yang tertunda ini dilambangkan dengan Y2 pada Gambar 16.8. Dari diagram blok,
Selective Control adalah suatu sistem pengendalian dimana ada satu buah proses yang
memiliki dua manipulated variable (variable proses / sinyal pengukuran) dan hanya ada
satu control variable (actuator)
Unit selector adaah alat yang digunakan untuk pemilihan variable proses
Jenis Selektor
Selektor Tinggi : Sinyal masukan tertinggi kemudian meneruskan sebagai sinyal keluaran
Selektor Rendah : Sinyal masukan terendah kemudian meneruskan sebagai sinyal keluaran
Contoh High Selector
Multiple measurements
One Controller
One final control element
Contoh Low Selector
Sistem tangki pemanas dengan memperhatikan level air dalam tangki. Pada operasi normal, level air
dalam tangka berada pada ketinggian antara h1 dan h2 . Jika level air turun melewati h2 akan
menyebabkan kavitasi pada pompa. Oleh karena itu, sangat perlu untuk menggunakan selector untuk
menghindari hal tersebut.
Split Range Control
Adalah sistem pengendalian yang hanya terdapat satu controlled dan memiliki lebih dari satu
Output dari controller akan dibagai dan dikirim ke dua atau lebih final control element
Contoh Split Range Control
untuk mengendalikan tekanan
Separator
Pembagian range Span pada Split
Range Control
Ketika tekanan naik dan melewati Set Point dari
range 0-50%, maka PV-B yang pada awal mulanya
fully open, akan berubah menjadi full closed seiring
naiknya tekanan.
• IF suhu is Warm (2/3) AND kelembaban is Dry (4/5) Then Durasi is Long (2/3)
• IF suhu is Warm (2/3) AND kelembaban is Moist (1/5) Then Durasi is Medium (1/5)
• IF suhu is Hot (1/3) AND kelembaban is Dry (4/5) Then Durasi is Long (1/3)
• IF suhu is Hot (1/3) AND kelembaban is Moist (1/5) Then Durasi is Medium (1/5)
8 + 32
𝑌∗ = = 𝟒𝟓, 𝟗𝟖
0.87 Jadi, untuk suhu 37◦C dan kelembaban
12%Diperlukan durasi penyiraman selama 45,98
menit
16.6 adaptive control system
Mempunyai kemampuan untuk mengatur parameter-parameternya secara otomatis
Digunakan saat perubahan kondisi operasi dan lingkungan proses sering mengalamani perubahan.
Contoh perubahan kondisi proses yang memerlukan control adaptif:
Perubahan pada karakteristik alat
Gangguan besar seperti komposisi feed,kualitas bahan bakar
Cuaca
Perubahan pada spesifikasi produk
Perilaku nonlinear yang melekat seperti ketergantungan tingkat reaksi kimia
terhadap temperatur