Anda di halaman 1dari 32

INSTRUMENTASI DALAM

PENGENDALIAN PROSES
Sari Sekar Ningrum, S.T., M.Eng.
Instrumen dalam pengendalian proses: sensor, transmiter, pengendali, transduser/konverter
(bila diperlukan) dan katup kendali.

Pada pengendali pneumatik, seluruh sinyal pengendali menggunakan udara tekan.


Instrumen pengendaliannya terdiri atas tiga macam, sensor/transmiiter, pengendali dan
katup kendali pneumatik.

Pada pengendali elektronik, sinyal pengendalian menggunakan arus listrik. Oleh karena
katup kendali biasanya jenis pneumatik, maka diperlukan konverter atau transduser I/P (arus
ke pneumatik). Sehingga instrumen yang diperlukan adalah: sensor/transmiiter, pengendali,
transduser I/P, dan katup kendali pneumatik.
Instrumen pengendali pneumatik

Instrumen pengendali elektronik


Unit Pengukuran

Unit pengukuran berfungsi mengubah informasi besaran fisik terukur (variabel


proses) menjadi sinyal standar. Unit ini terdiri atas dua bagian besar yaitu
sensor dan transmiter.
 Sensor (elemen perasa atau pengindera) adalah piranti yang merespon
rangsangan fisik. Sensor berhubungan langsung atau paling dekat dengan
variabel proses. Disebut dengan detecting element (elemen pendeteksi)
atau elemen primer.
 Transmiter yaitu piranti yang berfungsi mengubah energi atau informasi
yang datang dari sensor menjadi sinyal standar. Dua macam sinyal standar
yang sering dapat dipakai yaitu sinyal listrik dan pneumatik.
Sinyal standar dalam pengendalian
proses
Dalam beberapa hal lebih sederhana dengan memasukkan sensor dalam
blok transmiter. Sehingga dalam arti sempit, transmiter adalah instrumen yang
mengukur besaran fisik dan mengirimkannya dalam bentuk sinyal pengukuran
standar. Bila besaran fisik bertambah besar, maka sinyal pengukuran juga
akan bertambah besar (bersifat direct acting).

Gambar lengkap

Penyederhanaan gambar (sensor masuk dalam transmiter)


Unit Kendali Akhir

Unit kendali akhir bertugas menerjemahkan sinyal kendali menjadi aksi atau
tindakan koreksi melalui pengaturan variabel pengendali atau variabel
termanipulasi. Unit ini terdiri atas dua bagian besar, yaitu actuator dan
elemen regulasi.
Actuator atau penggerak adalah piranti yang mampu melakukan aksi fisik.
Fungsinya mengubah sinyal kendali menjadi pengaturan fisik untuk
pengendalian variabel proses. Jenis penggerak yang penting dalam
industri proses adalah pneumatik, elektrik, dan hidrolik.

Katup kendali (control valve) merupakan unit kendali akhir yang paling
banyak dipakai di industri kimia.
Katup kendali terdiri atas penggerak (actuator) dan katup (valve). Sebagai
energi penggerak adalah udara tekan (pneumatik). Meskipun demikian
kadang - kadang memakai penggerak listrik, baik motor listrik (motorized
valve) maupun solenoida (solenoide valve). Bukaan katup diatur oleh
penggerak.

Fungsi katup kendali adalah mengatur laju alir. Prinsipnya adalah bertindak
sebagai penyempitan variabel (variable restriction) dalam proses perpipaan.
Dengan mengubah bukaan akan mengubah hambatan, sehingga laju alir
berubah.
Rangkaian unit pengendalian akhir
Katup kendali pneumatik

Gambar diatas manampilkan sebuah katup kendali dengan penggerak


pneumatik jenis air-to-close. Sinyal kendali 4-20 mA yang berasal dari
pengendali elektronik memerlukan sebuah transduser yang mengubah sinyal
arus ke tekanan udara (I/P) yaitu mengubah sumber udara tekan 20-25 psig
(140-170 kPa) menjadi 3-15 psig (20 - 100 kPa).
Berdasar aksi katup oleh adanya perubahan tekanan
udara, katup kendali dibedakan menjadi dua macam,
yaitu air-to-open (AO) atau disebut fail-closed (FC) dan
air-to-close (AC) atau disebut fail-open (FO). Pada jenis
air-to-open, katup akan membuka jika mendapat tekanan
udara. Atau dengan kata lain, bila terjadi kegagalan
pasokan udara hingga tekanan jatuh ke minimum, katup
akan menutup. Sebaliknya, pada jenis air-to-close, katup
akan menutup jika mendapat tekanan udara. Atau
dengan kata lain, bila terjadi kegagalan pasokan udara
hingga tekanan jatuh ke minimum, katup akan membuka.
Berdasar aksi penggerak (actuator) oleh adanya
perubahan tekanan udara, katup kendali dibedakan
menjadi dua macam, yaitu: direct acting dan reverse
acting. Pada modus direct acting, sinyal tekanan udara
masuk dari atas. Dengan kenaikan sinyal tekanan udara,
stem bergerak ke bawah. Sebaliknya, pada modus reverse
acting, sinyal masuk dari bawah. Dengan kenaikan sinyal
tekanan udara, stem bergerak ke atas.
Sketsa dan simbol katup kendali pneumatik (FO-Fail Open; FC-Fail Closed)

Penggerak pneumatik berisi diafragma yang terbuat dari karet sintetis


(misalnya neoprena) dan pegas. Tekanan udara dari atas atau bawah
diafragma akan melawan gaya pegas. Gerakan penuh stem terjadi pada
rentang tekanan udara 3-15 psig. Oleh tekanan udara yang dikenakan pada
diafragma stem bergerak dan katup membuka atau menutup.
Unit Pengendali

Unit pengendali merupakan "otak" sistem dalam pengendalian.


Pengendali adalah piranti yang melakukan perhitungan atau evaluasi
nilai error menurut algoritma kendali. Evaluasi yang dilakukan berupa
operasi matematika seperti, penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian, integrasi dan diferensiasi. Hasil evaluasi berupa sinyal
kendali yang dikirim ke unit kendali akhir. Sinyal kendali berupa sinyal
standar yang serupa dengan sinyal pengukuran.
Pengendali paling tidak memiliki tampilan nilai variabel proses (PV), pengatur
dan tampilan setpoint (SP), pengatur dan tampilan nilai variabel pengendali
(MV), serta sakelar AUTO/MANUAL.
Sakelar AUTO/MANUAL merupakan satu sakelar penting. Sakelar ini
menentukan operasi pengendali. Ketika sakelar pada posisi AUTO (otomatik),
sinyal kendali diperoleh dari hasil pengolahan nilai error. Ketika sakelar pada
posisi MANUAL, pengendali menghentikan pengolahan. Sinyal kendali
diperoleh dari penyetelan manual oleh operator. Hanya dalam posisi auto
pengendali memberi manfaat pengendalian proses.
Pengendali direct acting dan katup kendali fail-open (air-to-close)

Pengendali reverse acting dan katup kendali fail-closed (air-to-open)


Pada sistem pengendali digital pada umumnya
memisahkan kebutuhan aksi direct atau reverse dari posisi
kegagalan katup kendali (control valve). Sinyal kendali
atau controller output signal pada sistem kendali digital
berkisar dari 0 hingga 100%, yang merepresentasikan
“persen bukaan” katup kendali (control valve). Oleh
sebab itu, aksi direct atau reverse merepresentasikan arah
perubahan variabel proses dan katup (valve), tanpa
memperhatikan apakah katup kendali jenis fail-open atau
fail-closed.
Diagram Blok
Penggambaran suatu sistem atau komponen dari sistem pengendalian dapat
berbentuk blok (kotak) yang dilengkapi dengan anak panah masuk dan
keluar. Anak panah menggambarkan informasi besaran fisik dan atau sinyal.
Informasi yang dimaksud dapat berupa nilai suhu, laju alir, tekanan, tinggi
permukaan, konsentrasi, bukaan katup, dan lainlain. Sedangkan sinyal yang
dipakai dalam sistem pengendalian dapat berupa sinyal listrik (4-20 mA atau
1-5 V) dan sinyal pneumatik (20-100 kPa). Sinyal ini menunjukkan informasi
besaran fisik.
Titik penjumlahan atau pengurangan (summing junction) sinyal digambarkan
sebagai bulatan dengan anak panah masuk dan keluar.

Gambar Titik penjumlahan dan pengurangan sinyal.

Gambar 1. Diagram blok pengendalian umpan balik reverse acting. (MV – manipulated variable dan PV –
Process variable)
Gambar 2. Diagram blok pengendalian umpan balik direct acting. Perhatikan tanda (+) dan (-)

Diagram blok sistem pengendalian umpan balik secara umum diperlihatkan seperti pada
gambar 1. Perhatikan tanda (+) dan (-) pada bagian penjumlah antara setpoint sinyal
pengukuran untuk membedakan antara pengendali direct acting dan reverse acting. Bila
tidak ada keterangan lain, pengendali adalah reverse acting sesuai gambar 1.
Diagram dan Instrumentasi

Simbol instrumen untuk diagram instrumentasi telah dibakukan oleh ISA


(Instrumentation System and Automation), yang di uraikan dalam
Instrumentation Symbols and Identifications ANSI/ISA-S5.1-1984. Penulisan label
yang diletakkan dalam simbol pada tabel mengikuti standar ANSI/ISA S5.1-
1984 (R 1992).
Simbol Instrumen Menurut Standar ISA S5.1-1984
Simbol instrumentasi dan standar identifikasi ANSI/ISA S5.1-1984 (R 1992)
Diagram Instrumentasi Pengendalian Suhu

Pemanasan aliran minyak dalam sebuah alat penukar


panas memakai aliran steam sebagai pemanas. Variabel
terkendali adalah suhu minyak keluar. Variabel
pengendali (manipulated variable) adalah aliran steam.
(laju panas yang dipindahkan ke minyak dingin). Aksi
penukar panas terhadap perubahan aliran steam adalah
diret acting, sehingga pengendali harus reverse acting.
Diagram lengkap
Diagram sederhana (TV sudah Diagram paling sederhana (TC
termasuk FY) sudah termasuk TT)
Diagram Instrumentasi Pengendalian Suhu
dan Level Reaktor.

Diagram lengkap
Diagram sederhana
Diagram paling sederhana

Diagram instrumentasi lengkap pengendalian suhu dan level reaktor tangki.


 Aksi reaktor (suhu) terhadap perubahan aliran steam adalah direct acting,
sehingga pengendali suhu harus reverse acting.
 Aksi reaktor (level) terhadap perubahan aliran produk adalah reverse
acting, sehingga pengendali level harus direct acting.
Pengendalian Suhu Reaktor Tangki
Suhu reaksi dikendalilkan oleh aliran steam. Diinginkan suhu reaksi sebesar 120
°C. Gangguan terhadap suhu reaksi adalah: suhu dan laju alir umpan,
konsentrasi umpan, suhu steam, dan kehilangan panas ke lingkungan.

Diagram instrumentasi pengendalian umpan balik suhu reaktor tangki


Diagram blok pengendalian umpan balik suhu reaktor tangki

Keterangan:
c – suhu campuran reaksi. u – sinyal kendali
m – laju alir steam. Control valve sebagai unit kendali akhir.
r – suhu campuran reaksi yang diinginkan. ransmiter suhu sebagai unit pengukuran.
y – suhu terukur

Anda mungkin juga menyukai