Anda di halaman 1dari 10

A.

Jenis-jenis Vessel
Vessel adalah bejana, atau diartikan sebuah tempat. Dari arti kata secara
langsung dari bahasa inggris, vessel sendiri pun bermanka tempat. Jadi apapun
yang berbentuk tempat, itulah vessel. Seperti halnya panci, ember, itu pun dapat
diartikan sebagai vessel. Pressure vessel adalah tempat yang digunakan untuk
menyimpan fluida, baik itu dalam kondisi yang bertekanan ataupun tidak
bertekanan. Pressure vessel diartikan sebagai sebuah wadah dari metal (baja) yang
biasanya berbentuk cylindrikal atau sperical, yang dapat manahan beban tertentu.
Jenis-jenis Vessel:
1. Separator vessel
Separator adalah jenis dari vessel yang digunakan untuk memisahkan.
Sesuai namanya, separate yang artinya memisahkan. Biasanya ia digunakan untuk
memisahkan air, minyak dan gas dari crude oil yang masuk kedalam vessel ini.
Separator sendiri dibagi menjadi dua type, yaitu test separator dan production
separator. Pengertiannya adalah test separator digunakan untuk mengukur berapa
kadar produksi dari sebuah sumur, darisini kita tau berapa laju produksinya.
Sedangkan untuk production separator, ia bertugas untuk memproduksi. Artinya
Minyak yang telah dipisahkan dari air maupun gas lainya, hasil tersebutlah yang
nantinya akan digunakan oleh unit produksi. Entah di jual atau di olah kembali
untuk di murnikan. Sekarang kita mempelajari proses kerja dari separator, lihatlah
pada gambar di atas. Crude oil yang masuk dalam saluran inlet, ia masih
mengandung unsur air dan gas. Unsur tersebut kemudian dipisahkan di dalam
separator.
Air (yang berwarna biru) yang masa jenisnya lebih tinggi, maka akan
selalu berada di bawah dan ia kemudian akan tertahan oleh adalanya bavel.
Sedangkan oil (yang berwarna hitam) akan diteruskan, karena ia memiliki masa
jenis lebih rendah maka ia berada di atas air. Sedangkan untuk kandungan gasnya,
akan tetap berada di atas kemudian di keluarkan lewat jalur gas sendiri. Masing
masing dari ketiga fase tersebut, tidak bercampur dan di pisahkan melalui outlet
masing-masing. Dari hasil yang telah di pisahkan, biasanya masih belum
sempurna. Oleh karenanya dalam satu plant biasanya terdiri tidak hanya satu
separator, biasanya setelah pemisahan pertama akan ada pemisahan tingkat ke dua
oleh 2 stage separator atau kalau perlau sampai 3 tingkat pemisahan untuk
menjamin kualitas fluida yang di pisahkan cukup baik. Separator vessel dibagi
dua yaitu separator vessel horizontal dan separator vessel vertical.

a. Nama lain separator vessel


Separator vessel ternyata tidak hanya memiliki satu nama, kita atau
beberapa perusahaan justru terkadang memberikan nama yang berbeda tetapi
memiliki fungsi yang sama dengan separator. Separator ini, memiliki nama lain
sebagai berikut:
- Oil/gas separator
- Gas/liquid separator
- Degasser
- Scrubber
- Trap
- Knockout drum
b. Bagian bagian separator vessel
Dalam separator vessel baik itu vertikal separator atau horizontal separator, pada
umumnya kita akan menemukan beberapa istilah berikut ini:
- Inlet
- Baffles
- Diverter/Deflector
- Separation enhancement device
- Separation enhancement device
- Mist extraction
- Various weirs to
- Vortex breaker
- Liquid level/interface detection and control
- Gas, oil, water outlet
- Pressure relief devices

2. Drum Vessel
Drum Vessel adalah jenis vessel yang digunakan untuk menampung
fluida, jadi tugas utamanya adalah menampung fluida baik dari destilator atau
condenser. Fluida tersebut kemudian dipompakan ke proses yang lain, ke
pembuangan atau bahkan ke unit produksi. Yang termasuk di dalam kategori
drum adalah type yang digunakan untuk refluxing (mengalirkan kembali), surge,
suction dan jenis pengumpul cairan lainya. Kalau di bagi secara umum, drum
seperti halnya vessel dapat dibedakan menjadi drum horizontal atau vertical.
Drum ini ada yang dapat berdiri sendiri ada pula yang berhubungan dengan
ekuipment lain. Misalnya refluxdrum, karena ia mengalirkan kembali fluida, maka
letaknya biasanya bederkatan dengan pompa sebagai alat untuk mengalirkan
fluida. Drum ini dapat di bagi menjadi beberapa jenis, saya sebutkan diataranya
adalah :
a. Separator Drum
b. Reflux Accumulator Drum
c. Knockout Drum
d. Flash drum
e. Blowdown drum
f. Reactor

3. Tower Vessel
Tower atau istilahnya column, column adalah ekuipment yang paling
utama dalah sebuah proses facility. Column biasanya berbentuk vertikal vessel,
dalam sebuah plant ia paling menonjol karena bentuk vesselnya paling tinggi
sendiri di banding vessel yang lain. Tower ini digunakan untuk menyaring dan
memisahkan bahan mentah (crude oil) yang masih terdiri dari berbagai macam
fase, disebut juga dengan fractionation column.

B. Hal-hal yang Diperhatikan dalam Merancang Pabrik


Desain pabrik merupakan keseluruhan rancangan (desain) dari suatu
pabrik / perusahaan. Tata letak pabrik merupakan perencanaan atau pengaturan
fasilitas agar proses produksi berjalan secara optimal. Perancangan tata letak
pabrik adalah salah satu aktifitas yg dilakukan di dalam mendesain pabrik secara
keseluruhan. Perancangan pabrik merupakan suatu aktifitas yg dilakukan yg
meliputi perencanaan financial, penentuan lokasi, dan seluruh perencanaan yg
diperlukan utk memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik pabrik.
Beberapa elemen dasar yg harus diperhatikan dalam melakukan
perancangan pabrik :
1. Kekuatan Pemilik Modal : Sebagai modal awal utk pengadaan faslitisa
produksi, modal operasi dan modal utk kepentingan ekspansi. Biasanya
diperoleh dari tabungan pribadi, pinjaman bank, penjualan saham dan lain
lain.
2. Perancangan Produk : Hal ini akan berkaitan dengan macam dan jumlah
mesin serta fasilitas penunjang produksi lainnya.
3. Perencanaan Volume Penjualan : Informasi ini akan berguna utk
menentukan jumlah dan kapasitas mesin yg harus disediakan.
4. Pemilihan Proses Produksi : Hal ini akan berfungsi utk merencanakan
proses produksi yg paling ekonomis berdasarkan produk dan mesin yg
akan digunakan.
5. AnalisaMembuat atau Membeli : Hal ini terkait dengan efisiensi dan
efektifitas proses produksi.
6. Ukuran Pabrik : Hal ini tergantung dari volume produk yg dihasilkan dan
modal yg ditanamkan.
7. Harga Jual Produk : Utk menentukan harapan keuntungan dalam
persaingan di pasar dab kulaitas produk.
8. Lokasi Pabrik : Sangat dipengaruhi banyak factor dan juga modal yg ada.
9. Tata Letak Pabrik : Utk menentukan penempatan mesin dan fasilitas
pendukung produksi.
10. Pemilihan Type Bangunan : Utk melindungi segala fasilitas produksi dan
semua sumber daya yg ada di dalam pabrik.
11. Kemungkinan Perubahan Jenis Produk Yg Dibuat/Diproduksi
12. Pertumbuhan dan Perkembangan Organisasi Pabrik.

C. Langkah/Prosedur Perancangan Pabrik


Tujuan dari suatu industri (organisasi usaha) adalah memuaskan
kebutuhan dari konsumennya. Cara yg ditempuh untuk tersebut adalah :
a. Riset Pasar dan Peramalan Penjualan (Market Research and Market
Demand) : Untuk mengetahui dan mengidentifikasi produk yg dikehendaki
oleh pelanggan dan sekaligus dilakukan peramalan jumlah yg dibutuhkan.
b. Kebijakan Manajemen (Management Policies) : Untuk memformulasikan
permasalahan yg dihadapi dan mengembangkan kebijakan yg harus
ditempuh oleh organisasi industri.
c. Perancangan Produk (Product Design) : Menggambarkan macam produk
yg harus dibuat serta spesifikasi.
d. Perancangan Proses dan Kegiatan Produksi / Operasional (Process Design
dan Production Actrivities) : Penetapan cara/prosedur utk memproduksi
produk sesuai dengan yg telah ditentukan.
e. Perancangan Lokasi dan Tata Letak Fasilitas Pabrik (Plant Location & Lay
Out) : Mengatur aktifitas dan fasilitas yg ada guna mendapatkan proses
produksi yg paling efisien dan efektif.
f. Analisis Perhitungan Biaya (Cost Accounting Analisys) : Menganlisa
biaya produksi secara keseluruhan utk menentukan modal yg diperlukan
agar proyek dapat terealisasi.
g. Pengadaan Dana Finansial (Financial Funding) : Mengalokasikan dana utk
menunjang kegiatan produksi.
h. Realisasi Proyek (Project Realization) : Perealisasian pengadaan-
pengadaan segala kebutuhan yg diperlukan dalam mendukung aktifitas
produksi.
i. Proses Manufakturing (Manufactuirng Process) : Aktifitas yg mengubah
material menjadi produk jadi yg diinginkan. Proses ini memberikan nilai
tambah thd material yang ada.
j. Distribusi Output (Distibution) : Hasil dari proses manufacturing yaitu
produk jadi di distribusikan / dikirim ke pelanggan sesuai permintaan.

D. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Mendesain Alat


Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Mendesain Alat adalah sebagai
berikut:
1. Menghitung Kapasitas Produksi serta Memilih Sistem Proses dan Sistem
Pemroses
Tujuan utama usaha merancang dan membangun pabrik kimia adalah
mendapatkan nilai tambah dari segi ekonomi dari suatu bahan baku. Peningkatan
nilai ekonomi dilakukan dengan cara mengolah bahan baku menjadi suatu produk
yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi sehingga perusahaan pengolah
memperoleh laba (profit). Pada pabrik yang memproduksi barang kimia dasar
seperti pupuk urea, asam sulfat, etanol dan sejenisnya, patokan mutunya semata-
mata hanyalah komposisi dan kemurnian. Harga jual produk dan bahan baku
untuk masing-masing kemurnian tertentu dan tetap. Bagi pabrik-pabrik seperti ini,
pilihan untuk mendapatkan laba lebih banyak bukan dengan meningkatkan mutu
melainkan dengan cara menghemat ongkos produksi dan memperbanyak jumlah
produk yang dihasilkan per tahunnya. Jumlah produk yang dihasilkan per satuan
waktu tertentu inilah yang dinamakan kapasitas produksi. Perhitungan kapasitas
produksi yang cermat menjadi aspek yang sangat penting dalam usaha
memperoleh laba lebih banyak. Tentu saja perhitungan ini harus didukung dengan
analisa kebutuhan pasar. Meningkatkan kapasitas produksi dapat dilakukan
dengan cara menambah dan atau modifikasi peralatan yang ada agar bisa
beroperasi lebih optimal dan efisien.
Usaha modifikasi ini membutuhkan pemahaman tentang sistem proses dan
sistem pemroses. Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai
sistem proses dan sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses
produksi yang terkendali. Kinerja teknologi proses juga menjadi patokan dalam
menetapkan kapasitas produksi karena bisa jadi suatu teknologi proses memiliki
batas kapasitas minimum agar perusahaan tetap mendapat laba.
2. Pemilihan Bahan
Pemilihan bahan yang tepat adalah bagian yang sangat penting dalam
desain teknik (engineering design). Ada banyak faktor yang harus diperhatikan
sebelum melakukan kegiatan perancangan, diantaranya: kekuatan (strength),
kekakuan (stiffness),ketahanan (durability), ketahanan terhadap korosi (corrosion
resistance), harga (cost), kemampuan bentuk (formability), dan lain-lain.
3. Pemilihan Material Alat
Material penyusun alat-alat proses terdiri dari:
a. Logam (metals)
Ferrous alloy: besi cor (gray, white, malleable, nodular), baja
karbon (low, medium, high),alloy steels (low, alloys, tools, stainless). Non-
Ferrous alloy: heavy alloy (tembaga, timah, nikel), refractory metals (tungsten,
tantalum, molibdenum), precious metals (emas, perak, platinum).
b. Polimer (polymers)
Polimer Alami (natural polymers): Selulosa, Protein.
Polimer buatan terdiri dari bahan dengan sifak termoplastik dan termoset.
Termoplastik: Partially cristalline (polyamides,acetals, polyathenes), amorphous
(PVC, polikarbonat, polistiren). Termoset: rubber/elastomer (silikon,styrene), epo
xy (phenolics, poliester, aminos).
c. Keramik (Ceramics)
Keramik Alami (natural ceramics): Batu.
Keramik Kontruksi (contructional ceramics): porselin, stoneware,
earthware.
Keramik Elektronik (electronic ceramics): semikonduktor, ferit.
Keramik Teknik (engineering ceramics): Alumina, Karbida, Nitrida,
Zirkonia.
d. Kaca (glasess).
Contoh: soda, bhorosilicates, phyroceramics.
e. Komposit (composites)
MMC (Metal Matrix Composites)
CMC (Ceramic Matrix Composites)
PMC (Polimer Matrix Composites).

4. Merancang alat- alat produksi / alat- alat proses


Ditinjau dari proses yang terjadi, dalam industri kimia pada umumnya
terdiri dari 2 macam proses; yaitu proses kimia/ reaksi kimia (terbentuk zat baru)
dan proses fisik ( terjadi perubahan fisik). Dengan melakukan perancangan semua
alat yang diperlukan, dapat diprediksi biaya yang diperlukan untuk pengadaan
alat. Alat- alat produksi dalam industri kimia meliputi:
a. Reaktor merupakan tempat terjadinya reaksi kimia, perancangan atas alat
ini sangat spesifik, tergantung pada: jenis reaksi yang terjadi ( homogen,
heterogen, eksotermal, endotermal,) Ada bebrapa jenis rector yang
digunakan dalam industri kimia, antara lain: Reaktor Alir Tangki
berpengaduk (RATB), Reaktor Alir Pipa (RAP), Shell and Tube Reactor,
Fluidized Bed Reactor .( Westerterp, Swaij and Beenackers; 1994)
Alat Proses yang bekerja secara fisik. Alat- alat ini pada pronsipnya
merupakan alat pemisahrnian produk dan alat pencampur, yang digunakan untuk
menyesuaikan keadaan fisik dari zat/ bahan yang diolah, agar kondisinya sesuai
dengan kondisi yang dipersyaratkan/ diinginkan. Kondisi tersebut meliputi: suhu
(digunakan alat penukar kalor/ heat exchanger = HE), tekanan (digunakan
kompresor atau pompa), ukuran butiran (digunakan alat penumbuk, alat
pengayak,), fasa zat (digunakan alat penguap, atau pengembun, alat pengering),
kemurnian bahan ( digunakan alat distilasi, alat ekstraksi, alat adsorbsi).
5. Menentukan dan merencankan kondisi operasi
Macam atau jenis serta mekanisme proses yang akan dilakukan dalm
industri, dapat ditentukan berdasar penelitian pendahuluan secara laboratorium.
Biasanya penelitian- penelitian dengan topik penentuan kondisi operasi optimal
dalam suatu proses, merupakan acuan kondisi operasi yang akan diretapkan
dalam skala industri. Sedangkan mekanisme proses yang dilakukan, pada
prinsipnya juga sama dengan mekanisme pada penelitian pendahuluan, hanya
perbedaannya terletak pada sistem operasinya. Selain itu perlu diketahui juga
system utilitas. Analog dengan konsep neraca massa, konsep neraca panas
diturunkan dari konsep kekekalan panas, yang mengatakan: panas yang masuk ke
dalam suatu alat proses sama dengan panas yang keluar dari alat tersebut.
Banyaknya panas yang masuk dan keluar dalam suatu proses menentukan
banyaknya zat pendingin (air) dan zat pemanas (uap air atau fluida panas lainnya).
Dengan menghitung panas yang terlibat maka akan berpengaruh dalam
perancangan alat terkait, disamping itu proses dapat berjalan dengan aman. Jika
proses tersebut menghasilkan panas, maka sejumlah panas yang dihasilkan dapat
diantisipasi, sehingga tidak mengganggu jalannya proses maupun mengakibatkan
terjadinya polusi panas pada lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai