MODUL
: Boiler
PEMBIMBING
Tanggal Praktikum
: 8 Oktober 2015
Tanggal Penyerahan
Laporan
: 15 Oktober 2015
Oleh :
Kelompok
Nama
1. Ambrianto Ghenatya
131424003
BAB I
PENDAHULUAN
I.
II.
Tujuan
Menghitung temperature
Menghitung kalor yang disupply
Menghitung kalor yang diterima steam
Menghitung efisiensi boiler
Dasar Teori
Boiler adalah bejana bertekanan dengan bentuk dan ukuran yang didesain untuk
menghasilkan uap panas atau steam. Di Industri sawit boiler sebagai pengahsil uap sangat
berperan penting karena uap yang dihasilkan digunakan sebagai tenaga penggerak utama
turbin sebagai motor penggerak generator dan menghasilkan energi listrik. Sementara uap
bekas dari turbine dipergunakan untuk kebutuhan proses produksi TBS, baik itu untuk
kebutuhan sterilisasi, pemanasan sludge dan minyak serta pemanasn air.
Prinsip kerja boiler sebenarnya cukup sederhana sama seperti pada saat kita
sedang mendidihkan air menggunakan panci. Proses pendidihan air tersebut akan selalu
diiringi proses perpindahan panas yang melibatkan bahan bakar, udara, material wadah
air, serta air itu sendiri. Proses perpindahan panas ini mencakup tiga jenis perpindahan
panas yang sudah sangat kita kenal yakni konduksi, konveksi, dan radiasi. Gas hasil
pembakaran yang mengandung energi panas akan terus mengalir mengikuti bentuk boiler
hingga ke sisi keluaran. Di sepanjang perjalanan, panas yang terkandung di dalam gas
buang akan diserap oleh permukaan tubing boiler dan diteruskan secara konduksi ke air
di dalam pipa. Secara bertahap, air akan berubah fase menjadi uap basah (saturated
steam) dan dapat berlanjut hingga menjadi uap kering (superheated steam). Boiler
berfungsi sebagai steam generator (penghasil uap), adalah suatu bentuk sistem
pembakaran yang merupakan gabungan dari beberapa tube, header, ducting, burner, fin
plate dan manifold yang di desain untuk saling terhubung dalam suatu proses untuk
mengubah air menjadi uap bertekanan yang kemudian digunakan untuk menggerakkan
turbin dan generator sehingga menghasilkan listrik di sebuah power plant (pembangkit
listrik) dan berfungsi sebagai pencaga suhu dalam kolom destilasi minyak bumi.
Berbagai bentuk boiler telah berkembang mengikuti kemajuan teknologi dan
evaluasi dari produk-produk boiler sebelumnya yang dipengaruhi oleh gas buang boiler
yang mempengaruhi lingkungan dan produk steam seperti apa yang akan dihasilkan.
Berikut klasifikasi boiler yang telah dikembangkan:
a. Berdasarkan tipe pipa :
Fire Tube:
Tipe boiler pipa api memiliki karakteristik: menghasilkan kapasitas dan tekanan
steam yang rendah.
Cara kerja: proses pengapian terjadi didalam pipa, kemudian panas yang
dihasilkan dihantarkan langsung kedalam boiler yang berisi air. Besar dan konstruksi
boiler mempengaruhi kapasitas dan tekanan yang dihasilkan boiler tersebut.
Kelebihan: Proses pemasangan cukup mudah dan tidak memerlukan
pengaturan yang khusus, tidak membutuhkan area yang besar dan memiliki biaya
yang murah.
Kekurangan: Memiliki tempat pembakaran yang sulit dijangkau saat hendak
dibersihkan, kapasitas steam yang rendah dan kurang efisien karena banyak kalor
yang terbuang sia-sia.
Water Tube:
Tipe boiler pipa air memiliki karakteristik: menghasilkan kapasitas dan tekanan steam
yang tinggi.
Cara Kerja: proses pengapian terjadi diluar pipa, kemudian panas yang
dihasilkan memanaskan pipa yang berisi air dan sebelumnya air tersebut dikondisikan
terlebih dahulu melalui economizer, kemudian steam yang dihasilkan terlebih dahulu
dikumpulkan di dalam sebuah steam-drum. Sampai tekanan dan temperatur sesuai,
melalui tahap secondary superheater dan primary superheater baru steam dilepaskan
ke pipa utama distribusi. Didalam pipa air, air yang mengalir harus dikondisikan
terhadap mineral atau kandungan lainnya yang larut di dalam air tesebut. Hal ini
merupakan faktor utama yang harus diperhatikan terhadap tipe ini.
Kelebihan: Memiliki kapasitas steam yang besar, niali efesiensi relatif lebih
tinggi dan tungku pembakaran mudah untuk dijangkau saat akan dibersihkan.
Kekurangan: Biaya investasi awal cukup mahal, membutuhkan area yang luas
dan membutuhkan komponen tambahan dalam hal penanganan air.
Solid Fuel
Tipe boiler bahan bakar padat memiliki karakteristik: harga bahan baku pembakaran
relatif lebih murah dibandingkan dengan boiler yang menggunakan bahan bakar cair
dan listrik. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dibandingkan dengan boiler tipe
listrik.
Cara kerja: pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara percampuran
bahan bakar padat (batu bara, baggase, rejected product, sampah kota, kayu) dengan
oksigen dan sumber panas.
Kelebihan: Bahan bakar mudah untuk didapatkan dan lebih murah.
Kekurangan: Sisa pembakaran sulit untuk dibersihkan,
Oil Fuel
Tipe boiler bahan bakar cair memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran
paling mahal dibandingkan dengan semua tipe. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik
jika dbandingkan dengan boiler bahan bakar padat dan listrik.
Cara kerja: pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara percampuran
bahan bakar cair (solar, IDO, residu, kerosin) dengan oksigen dan sumber panas.
Kelebihan: Memiliki sisa pembakaran yang sedikit sehingga mudah
dibersihkan dan bahan baku yang mudah didapatkan.
Kekurangan: Memiliki harga bahan baku yang mahal serta memiliki
kontruksi yang mahal.
Gaseous Fuel
Tipe boiler bahan bakar gas memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran
paling murah dibandingkan dengan semua tipe boiler. Nilai effisiensi dari tipe ini
lebih baik jika dibandingkan dengan semua tipe boiler berdasarkan bahan bakar.
Cara kerja: pembakaran yang terjadi akibat percampuran bahan bakar gas
(LNG) dengan oksigen dan sumber panas.
Kelebihan: memiliki bahan bakar yang paling murah dan nilai efesiensi yang
lebih baik.
Kekurangan: Kontruksi yang mahal dan sumber bahan bakar yang sulit
didapatkan, harus melalui jalur distribusi.
Electric
Tipe boiler listrik memiliki karakteristik : harga bahan baku pemanasan relatif lebih
murah dibandingkan dengan boiler yang menggunakan bahan bakar cair. Nilai
effisiensi dari tipe ini paling rendah jika dbandingkan dengan semua tipe boiler
berdasarkan bahan bakarnya.
Cara kerja: pemanasan yang terjadi akibat sumber listrik yang menyuplai
sumber panas.
Kelebihan: Memiliki perewatan yang sederhana dan sumber pemanas sangat
mudah untuk didapatkan.
Kekurangan: Nilai efesiensi yang buruk dan memiliki temperatur pembakaran
yang rendah.
Industrial Boiler
Tipe industrial boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil
steam atau air panas untuk menjalankan proses industri dan sebagai tambahan
pemanas.
Cara kerja: steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan tipe water tube
atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas yang besar dan
tekanan yang sedang.
Commercial Boiler
Tipe commercial boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai
penghasil steam atau air panas sebagai pemanas dan sebagai tambahan untuk
menjalankan proses operasi komersial.
Cara kerja: steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan tipe water tube
atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas yang besar dan
tekanan yang rendah.
Residential Boiler
Tipe residential boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai penghasil
steam atau air panas tekanan rendah yang digunakan untuk perumahan.
Cara kerja: steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe fire tube boiler,
hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang rendah
umtuk pipa-pipa yang lurus, seperti halnya pipa-pipa pada ketel seksi. Ujung pelocok
pipa diberi kawat baja spiral yang dapat mengorek endapan-endapan kerak pada pipa.
Abu yang terbentuk di dalam ketel hasil pembakaran bahan bakar padat, dapat dibagi
menjadi:
abu padat yang terkumpul dalam sumuran-sumuran abu;
abu yang menjadi cair yang terbawa melayang-layang di dalam api atau gas asap;
abu padat yang terbawa terbang bersama api atau gas asap yang padat mencapai
daerah konveksi.
Untuk menghilangkan abu padat yang terdapat pada sumuran abu,dapat digunakan
cara membuka klep abu yang terdapat di dasar sumuran abu pada waktu-waktu
tertentu sehingga abu tumpahdi atas ban berjalan atau konveyor, dan dengan
menggunakan konveyor tersebut abu dibuang dari sumuran abu dan diterima oleh
alat-alat transport.
5) Penangkap debu atau Dust Collector atau Praecipitator
Gas asap sebelum dibuang ke luar melalui cerobong asap harus
dibersihkandahulu dari debu atau abu terbang, yang turut terbawa oleh gas asap, agar
tidak menimbulkan pengotoran atau polusi terhadap lingkungan sekitarnya.
Ada beberapa macam alat yang digunakan untuk menangkap debu terbang sebelum
gas asap dibuang ke luar melalui cerobong yaitu:
a) Sistem mekanis kering, terdiri dari:
siklon (cyclone) dan
multisiklon (multi-cyclone)
b) Sistem mekanis basah, terdiri dari:
sistem hujan buatan, dan
sistem adhesi
c) Sistem elektro-statis.
Bahan bakar yang digunakan di dalam boiler pada umunya diklasifikasikan sebagai
berikut:
Bahan bakar padat
Bahan bakar padat yang terdapat di bumi berasal dari zat-zat organik. Bahan
bakar padat mengandung unsur-unsur seperti zat arang atau Karbon (C), Hidrogin
(H), zat asam atau Oksigen (O), Nitrogen (N), belerang (S), abu dan air, yang
III.
IV.
Prosedur Kerja
SEBELUM PENGOERASIAN
Periksa terlebih dahulu seluruh instrument, instalasi pipa dan instalasi listrik
pastikan dalam keadaan baik
Pastikan tangki air umpan sudah terisi, saluran air umpan boiler sudah terbuka
dan kualitas air umpan dalam kondisi baik
Pastikan water softener berfungsi dan dapat menghasilkan soft water
Pastikan hubungan listrik sudah terhubung dengan baik
Pastikan tangki bahan bakar sudah terisi, kran bahan bakar sudah terbuka dan
saluran serta kondisi bahan bakar dalam keadaan baik
Pastikan tangki bahan kimia sudah terisi kimia
Buang air dalam ketel (blow down) sebelum pengoperasian boiler setiap hari
FENOMENA STARTING
Pastikan valve air terbuka, tekan tombol emergency
Naikkan posisi MCB dan NFB switch ke posisi on
Putar water switch pump ke posisi on, auto
Nyalakan main switch, tekan tombol lock out & reset untuk meng-off-kan.
Lampu lockout mati menandakan burner siap dioperasikan.
Putar burner switch ke posisi on. Lampu stage 1 dan stage 2 menyala
menandakan kedua burner menyala
Boiler otomatis menyala.
Periksa kondisi air, tekanan steam, tekanan bahan bakar
PENGOPERASIAN BOILER
Tekanan steam diatur pada 6 kg/cm2. Dan tekanan baha bakar di atur pada 1,5 bar.
Sehingga saat tekanan steam sudah mencapai yang diinginkan,boiler otomatis
akan mati. Dan ketika tekanan mulai turun, boiler akan kembali menyala, namun
hanya stage 1 yang akan menyala. Artinya hanya satu burner yang akan
beroperasi
MEMBERHENTIKAN OPERASI BOILER
Putar stage switch ke osisi stage 1 (low fire)
Ketika tekanan steam mencapai 1-2 kg/cm2 tutup kran utama saluran uap (main
valve
Lakukan blowdown hingga pompa air pengisi ketel perputar dan tunggu hingga
pompa air pengisi ketel berhenti
V.
Hasil Percobaan
Pengamatan boiler
No
Waktu (menit)
Tekanan steam
(Kg/cm2)
Tekanan gas
(bar)
Indikator
Burner
1.
100
Stage 1 dan 2
Stage 1 dan 2
2.
15
2.25
100
Stage 1 dan 2
3.
30
3.02
100
Stage 1 dan 2
4.
45
3.5
100
Stage 1 dan 2
5.
60
4.36
100
Stage 1 dan 2
6.
75
5.2
100
7.
90
5.62
100
8.
105
5.06
100
9.
120
3.87
100
10.
135
3.52
100
11.
150
12.
165
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
180
195
210
225
240
255
270
285
300
Burner off
Burner off
Burner off
Stage 1
100
Pengolahan Data
1. Menghitung kalor yang dilepas dari pembakaran LPG (kalor yang di supply)
Diketahui:
HHVLPG
: 49930 kJ/kg
T = 150oC = 423K
Data Pengamatan
No.
Ketinggia
n air (cm)
Volume air
masuk boiler
(m3)
Lamanya pompa
menyala (detik)
0.4
0.00314
1.
0.000628
1.4
0.01099
5
18
1.3
0.010205
15
0.00068
1.4
0.01099
15
0.000733
1.5
0.011775
19
0.00062
1.3
0.010205
15
0.00068
1.4
0.01099
19
0.000578
1.2
0.00942
15
0.000628
2.4
0.01884
31
0.000608
0.00785
14
0.000561
1.6
0.01256
20
0.000628
1.5
0.011775
19
0.00062
1.7
0.013345
19
0.000702
1.6
0.01256
19
0.000661
19.7
0.154645
243
0.008938
0.000611
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14
Total
V air masuk boiler
Q2
=Vx
boiler =
VI.
x 100% =
6042320.39 kJ
5929187.5 kJ
x 100% = 101.9%
Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan pada kinerja boiler. Boiler merupakan alat
untuk menghasilkan steam dan steam tersebut merupakan sumber panas bagi alat yang lain.
Boiler yang ada di laboratorium bertipe Gaseous Boiler karena menggunakan gas LPG
sebagai bahan bakar dan bertipe pemanas didalam tube berstage 2. Tipe boiler di lab
merupakan keluaran baru sehingga pengoperasiannya dilakukan secara otomatis. Ketika ada
tekenan air, volume air, tekanan gas LPG kurang maka alarm akan berbunyi dan kerja boiler
akan otomatis terhenti. Dan jika tekanan maksimum telah tercapai maka boiler akan berhenti
dan ketika tekanan turun maka stage pemanas akan menyala tetapi hanya 1.
Dari hasil pengamatan kita mengamati perubahan tekanan terhadap waktu.
Tekanan yang diamati adalah tekanan aliran gas masuk, tekanan air umpan dan tekanan
steam. Dari tekanan tersebut dihasilkan konsumsi bahan bakar gas LPG 118.75 kg
VII.
Kesimpulan
Kalor yang diterima steam sebesar 6042320.39 kJ
Kalor yang diberikan bahan bakar sebesar 5929187.5 kJ
Dari hasil percobaan, diperoleh efisiensi boiler sebesar 101.9 %.
Daftar Pustaka
LAMPIRAN
Gambar
Keterangan
Water Softener dan Chemical water
air umpan yang akan digunakan harus
mempunyai kesadahan yang rendah
(softwater). Untuk menghindari atau
mengurangi terjadinya kerak didalam ketel, air
umpa yang digunakan harus melewati water
softener
Panel control
Pusat pengendali boiler. Pada praktikum ini
pengoperasian dilakukan secara automatis.
Burner
Pemanas pada boiler