Anda di halaman 1dari 29

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.


Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan mempersiapkan dan memberi
perbekalan yang matang kepada siswa guna menunjang kesuksesan Dalam Dunia
Usaha. Dengan diadakannya prakerind, siswa akan mendapatkan pengalaman
tentang dunia kerja dan siswa diharapkan menulis prakerind tersebut dalam
bentuk laporan.

1.2 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan prakerind diantaranya :
a. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang
memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan lapangan pekerja.
b. Memperkokoh link and match dan dunia kerja.
c. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan
kerja berkualitas.
d. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
dari proses pendidikan.

1.3 Tempat dan Waktu Pelakasanaan.


>Tempat Prakerind : Bengkel nursan

>Waktu pelaksanaan : 06 Januari 2020 s/d 06 April 2020

1
BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah berdiri Perusahaan
Sejarah Singkat Bengkel Nursan, bengkel yang terletak di simpang tiga Loa
Janan,bengkel ini selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang maksimal
kepada pelanggannya. Layak nya sebuah peenyedia layanan jasa, Bengkel Nursan
amat meyakini bahwa pelayanan yang memuaskan dan baik kepada
konsumennya tentu akan membantu membuat bengkel ini tetap berdiri kokoh
ditengah persaingan usaha sejenis yang saat ini bertumbuh layaknya jamur
dimusim penghujan

2
BAB 3 PEMBAHASAN

3.1Pengertian Sistem Rem

Sistem rem termasuk komponenter penting bagi kendaraan yang berfungsi untuk
mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan serta memberikan
kemungkinan dapat memparkir kendaraan ditempat yang menurun. Peranan rem
sangat penting dalam system mesin, misalnya pada mesin mobil, sepeda motor,
mesin cuci, dan sebagainya.

Selain itu rem juga mempunyai kelemahan yaitu rem sering mengalami blong, hal
ini diakibatkan karena pemeliharaan yang kurang rutin dan penyebab terjadinya
rem blong yaitu kampas rem habis (aus), minyak rem habis, dan terjadinya
kebocoran pada seal piston rem, master rem, ataupun pada selang remnya, maka
dari itu pemeliharaan rem harus sangat diperhatikan.

Sekilas tentang Nissan Diesel CWA 260, Nissan 6 X 4 (double gardan) dengan
tenaga 260 PS torsi 74.2 kgm yang telah mengantongi spesifikasi EURO II.
Dengan Engine FE 6 TA (Turbo with intercooler)6.925 cc, 24 Valve OHV, telah
dilengkapi Injection Pump dengan TICS (Timing Injection Control System) serta
Electrical Governor yang diatur oleh ECU (Electrical Control Unit). Dengan
system bahan bakar yang diatur oleh ECU tenaga yang dihasilkan di setiap
putaran mesin dapat terjaga pada torsi maksimal dan efesiensi bahan bakar.

Dengan penggerak 4 roda belakang, unit ini banyak di aplikasikan untuk Dump
Truck dengan 3 variant yaitu Nissan Diesel CWA 260 M, CWA 260 MX dan
CWA 260 SX. Perbedaan tiga varian tersebut hanya terletak pada Transmisi yang
digunakan dan wheellbase, M degann transmisi Nissan MPS 62 (6 speed direct
drive), dan MX menggunakan transmisi EATON 8209 (9 speed direct drive)
sedangkan SX adalah type yang mempunyai wheellbase terpanjang.

3
Dengan tiga pilihan tersebut user dapat dengan mudah memilih sesuai dengan
kebutuhan yang tentunya disesuaikan dengan faktor beban dan kondisi jalan.

Banyak yang harus diperhatikan untuk merawat truck ini, terutama pada sistem
Electrical dan transmisi Eaton pada type MX. Pengemudi juga harus mengetahui
trik trik dan tips seputar pengoperasian kendaraan ini.

A. Sistem Rem ( brake system)

Sistem rem (brake) adalah alat yang digunakan untuk memperlambat dan atau
menghentikan laju kendaraan. Adanya rem pada kendaraan sangat penting untuk
keselamatan pengendara, jika tidak ada rem maka pengendara bisa mengalami
kecelakaan yang bisa menyebabkan kematian. Sistem rem pada truck unit 260 ini
menggunakan tipe AOH (Air Over Hydraulic). Sistem rem ini telah banyak
digunakan pada truck heavy duty yang menggunakan udara bertekanan pada
sistem pengeremannya.

Pada umumnya sistem rem yang digunakan pada mobil – mobil itu terdapat 3
jenis, yaitu :

 FHB (Full Hydraulic Brake)

4
 AOH (Air Over Hydraulic)

 FAB (Full Air Brake)

5
Untuk kendaraan heavy duty menggunakan sistem rem tipe AOH & FAB,
karena pengereman pada kendaraan heavy duty dibutuhkan gaya tekan yang besar
mengingat beban kendaraan yang berat. Sistem rem FAB adalah rem angin yang
memanfaatkan tekanan udara untuk menekan sepatu rem. Di sini pedal rem
berperan hanya membuka dan menutup katup rem (brake valve), dan mengatur
aliran udara bertekanan yang keluar dari tangki udara (air tank). Sedangkan sistem
AOH, pada sistem ini yang mendorong kampas rem masih berupa tekanan minyak
rem sama seperti pada full hydraulic brake. Bedanya yaitu kaki driver tidak
langsung menekan master silinder hydraulic.

Melainkan “hanya” membuka atau menutup katup dan kemudian udara


kompresor mengalir, dan akan dirubah tekanan udara tersebut menjadi tekanan
hydraulic oleh boster rem yang digunakan untuk menekan master roda. Sumber
gaya tekan pada sistem ini berasal dari udara bertekanan yang dihasilkan oleh
kompresor.

B. KOMPONEN & FUNGSI

Komponen-komponen yang terdapat pada sistem rem AOH adalah:

1- Air Compressor

6
2.3 Gambar Air Compressor

Air compressor (kompresor udara) adalah salah satu komponen dari sistem
rem pada tipe AOH maupun FAB, kompresor udara berfungsi sebagai penghasil
udara bertekanan yang kemudian ditampung pada air tank (tangki udara).

Kendaraan menggunakan udara bertekanan dalam sistem rem dan peralatan


tambahan lainnya. Dan udara tersebut dihasilkan oleh kompresor udara yang
kemudian disalurkan dulu ke air dryer untuk di saring di mana uap lembab dalam
udara dibersihkan dan setelah melalui proses penyaringan selanjutnya dikirim ke
tangki udara. Karena kompresor udara kerjanya sangat extra tergantung putaran
engine.

Air compressor dipasang pada front cover engine, sehingga saat engine hidup,
crankshaft compressor langsung ikut berputar dan connecting rod merubah
gerakan menjadi langkah naik-turun piston. Seperti mekanisme piston engine,
kompresor juga mempunyai dua buah valve yaitu, inlet dan exhaust valve, tetapi
pergerakan membuka dan menutup valve hanya berdasarkan pressure atau
kevakuman yang disebabkan oleh langkah piston. Port inlet valve dihubungkan
dengan intake manifold, sehingga suplai angin sudah bersih, sedangkan port
exhaust valve dihubungkan dengan tangki udara. Pada saat piston bergerak turun
dari TDC ke BDC, maka inlet valve terbuka dan exhaust valve tertutup karena
kevakuman, sehingga udara dapat masuk ke compression chamber. Sedangkan
saat piston bergerak naik dari BDC ke TDC, inlet valve tertutup dan exhaust valve
terbuka dari pressure yang dihasilkan, sehingga pressure angin dapat mensuplai ke
sistem (tangki udara).

7
2- Air Dryer

Gambar 2.4 Air Dryer

Dengan menggunakan drying agent yang terdapat di dalam air dryer, maka
kandungan uap air, oli dan kotoran lainnya dapat diendapkan, sehingga angin
yang masuk kedalam sistem dapat menjadi lebih kering dan bersih. Sedangkan
hasil endapan tersebut akan dibuang keluar pada saat air governor bekerja, dengan
memanfaatkan pilot pressure angin dari governor pada saat cut-out. Dengan kata
lain, air dryer berfungsi untuk menjaga angin pada sistem dapat bebas dari uap air,
oli atau kotoran lainnya.

3- Air Governor

Gambar 2.6 Air Governor

8
Bekerja untuk mempertahankan pressure angin dalam sistem, agar selalu
dalam range standar yang telah ditentukan. Saat pressure wet tank mencapai
setting cut-out pressure, maka air governor akan mengalirkan pilot pressure ke
unloader valve pada sisi intake valve compressor, sehingga compressor tidak
bekerja. Jika pressure angin pada wet tank turun sampai setting cut-in pressure,
maka air governor akan menutup jalur menuju port unloader valve dan justru
menghubungkan port unloader valve dengan udara bebas, sehingga intake valve
compressor dibebaskan dan dapat bekerja normal, maka compressor akan kembali
bekerja untuk menghasilkan pressure angin.

4- Tangki udara

Gambar 2.7 Tangki udara

Tangki udara, berfungsi sebagai penampung udara bertekanan yang


dihasilkan oleh kompresor yang sebelumnya udara tersebut sudah di saring
terlebih dahulu oleh filter udara dan air dryer agar udara yang masuk kedalam
tangki benar- benar bersih tidak terdapat kotoran atau air yang masuk kesistem
saluran. Dan demi keamanan pun savety diterapkan dalam sistem rem ini bahwa
tekanan udara di dalam tangkipun selalu harus sesuai yaitu : 740 -840 kPa (7,5 –
8,5 kgf/cm2). Tekanan udara tersebut dapat diatur pada komponen governor.
Apabila tekanan melebihi batas yang ditentukan maka udara di dalam air tank
akan dibuang ke atmosfer agar udara di dalam air tank tetap stabil.

Selain itu juga tangki udara dilengkapi dengan check valve yaitu suatu
komponen di tangki udara yang berfungsi untuk menjaga saluran udara balik ke
kompresor di saat mesin mati maka check valve menutup saluran air tank yang ke
kompresor.

9
5- Pedal rem

Pedal rem, berfungsi sebagai pijakan driver untuk melakukan pengereman.

6- Brake valve

Gambar 2.9 Brake Valve

Brake valve, berfungsi sebagai pembuka dan penutup aliran udara bertekanan
& pengatur banyak sedikitnya udara bertekanan yang di alirkan ke boster rem.

Katup rem brake valve terpasang di bawah pedal rem pada sistem FOB atau
AOB. Katup ini mengendalikan rem dengan cara membuka dan menutup untuk
mengatur aliran udara bertekanan. Pengendalian rem untuk roda depan dan
belakang dilakukan secara terpisah. Saat pedal rem ditekan sebuah plunger
bergerak menekan primary piston dan menutup lubang ventilasi atas. Serta sebuah
secondery piston dan menutup lubang ventilasi bawah. Ketika pedal ditekan lebih
dalam upper valve dan lower valve terbuka sehingga udara bertekanan dari tangki
udara mengalir masuk ke power cylinder boster rem atau relay valve. Ketika pedal
dilepas aliran udara berbalik dan tekanan udara di lepaskan ke atmosfer melalui
saluran buang yang berada di bawah lower valve.

7- Booster rem

10


Gambar 2.10 Booster Rem & Relay valve

Boster rem, berfungsi untuk merubah tekanan udara yang masuk ke sistem
rem menjadi tekanan fluida yang akan diteruskan ke masing- masing master roda.

Pada sistem rem AOH terdapat komponen part booster rem, pada boster rem itu
sendiri terdapat komponen yang berfungsi membuka dan menutup saluran udara
bertekanan yang akan dialirkan ke piston pada boster rem. Komponen tersebut
adalah relay valve, letak relay valve ada di bagian depan dari boster rem. Kerja
relay valve ini dipengaruhi oleh brake valve. Saat melakukan pengereman, udara
bertekanan dari saluran keluar brake valve akan menuju ke relay valve yang
kemudian akan mendorong valve. Saat valve terdorong maka saluran udara dari
air tank ke piston boster rem terbuka. Dengan demikian udara bertekanan akan
mendorong piston pada boster dan akan diteruskan untuk mendorong brake fluid
ke silinder roda. Jadi dengan adanya relay valve, udara bertekanan yang di suplay
dari brake valve hanya akan sampai di relay valve saja yang akan digunakan untuk
mendorong valve tidak sampai masuk ke boster rem. Udara bertekanan yang
masuk ke boster rem adalah udara standby dari air tank yang disuplay saat valve
pada relay valve terbuka.

8- Silinder roda

11
Gambar 2.11 Silinder roda

Silinder roda, berfungsi untuk menekan/ mendorong kampas rem saat


dilakukan pengereman. Gaya tekan tersebut dihasilkan dari tekanan brake fluid yg
dikirim dari boster rem.

Berdasarkan posisi silinder roda terhadap sepatu rem, rem tromol pada
kendaraan dapat dibedakan menjadi tiga tipe, antara lain :

 Tipe Leading Trailing

Gambar 2.12 Rem Tromol Tipe Leading Trailing

Pada tipe ini terdapat satu wheel silinder dengan dua piston yang akan mendorong
bagian atas dari tromol rem. Leading shoe lebih cepat aus dari pada trailing shoe,
karena saat kendaraan berjalan ke depan leading shoe yang akan lebih besar
memberikan gaya pengereman. Contoh penggunaan tipe leading trailing pada unit
PK 260 CT. Apa sebabnya leading shoe lebih besar memberikan gaya
pengereman saat kendaraan berjalan ke depan? Sebab gerakan leading shoe saat

12
dilakukan pengereman akan melawan arah putaran roda, beda halnya dengan
trailing shoe saat kendaraan berjalan ke depan putaran roda bisa mendorong
gerakan trailing shoe sehingga gaya pengeremannya lemah.

 Tipe Two Leading

Tipe ini mempunyai dua wheel silinder yang masing-masing memiliki satu
piston. Keuntungan tipe ini yaitu : Saat kendaraan maju kedua sepatu rem menjadi
leading shoe sehingga daya pengereman baik. Kerugian tipe ini : Saat kendaraan
mundur kedua sepatu rem menjadi trailing shoe sehingga daya pengereman
kurang baik. Keausan kampas rem pada tipe ini lebih merata dibandingkan dengan
tipe leading trailing. Contoh penggunaan tipe two leading pada roda depan unit
CWA 260, CDA 260, & PK 215.

Gambar 2.13 Rem Tromol Tipe Two Leading

 Tipe Dual Two Leading

Tipe ini mempunyai 2 silinder roda (wheel cylinder), yang masing-masing


memiliki 2 buah piston, dan menghasilkan efek pengereman yang baik saat
kendaraan maju maupun mundur. Keausan kampas rem pada tipe rem ini juga

13
lebih merata. Contoh penggunaan tipe dual two leading pada roda belakang unit
CWA 260,CDA 260, & PK 215.

Gambar 2.14 Tipe Dual Two Leading

9- Tubing

Tubing, berfungsi sebagai delivery udara bertekanan dan brake fluid. Tubing
yang berfungsi sebagai delivery bertekanan itu berada di rangkaian mulai dari
kompresor, air dryer, governoor, tabung udara, brake valve, dan boster rem.
Sedangkan tubing delivery brake fluid berada di rangkaian dari booster rem ke
tiap- tiap master roda. Ukuran tubing delivery brake fluid juga lebih kecil
daripada tubing delivery udara bertekanan.

10- Kampas rem

14
Gambar 2.16 Kampas Rem

Kampas rem, adalah komponen yang bergesekan dengan brake drum saat
dilakukan pengereman yang akan selanjutnya memperlambat atau menghentikan
laju kendaraan.

C. KONSTRUKSI

Brake valve adalah salah satu komponen yang terdapat pada sistem rem jenis
AOH & FAB yang berfungsi sebagai pembuka dan penutup aliran udara
bertekanan & sebagai pengatur banyak sedikitnya udara bertekanan yang masuk
ke boster rem.

Pada umumnya komponen-komponen pada semua brake valve itu sama,


yang membedakan hanya dari konstruksi dari brake valve itu sendiri. Konstruksi
brake valve pada unit PK 260 adalah sebagai berikut.

15
Gambar 2.17 Konstruksi brake valve

Keterangan Gambar:

A. Quick release valve

Quick release valve membuka brake chamber valve untuk membuka setiap lubang
untuk front brake chamber ketika pedal ditekan dan udara yang bertekanan
mengalir melalui inlet dari brake valve. Maka, udara yang bertekanan tersebut
akan aktif dalam brake chamber untuk melakukan pengereman pada roda. Jika
pedal dilepas, tekanan pada berkurang karena udara keluar melalui brake valve.
Kemudian, valve kembali pada posisi semula karena adanya tegangan dari spring
untuk membuka exhaust hole sehingga udara pada front brake chamber keluar
dengan cepat untuk membebaskan rem.

B. Relay valve

Ketika pedal ditekan dan tekanan udara dari brake valve aktif, relay valve
menyuplai udara lanngsung ke rear brake chamber untuk melakukan pengereman
pada roda dengan menggerakkan diaphragm kebawah sehingga menutup exhaust
valve dan membuka supply valve. Jika pedal dilepas dan tekanan didalam
diaphragm dari brake valve turun hingga lebih rendah dari tekanan didalam brake
chamber, diaphragm bergerak keatas untuk membebaskan rem sampai tekanan
chamber menyeimbangkan tekanan pada diaphragm dengan mengeluarkan udara
dengan cepat.

16
C. Brake chamber

Jika pedal ditekan dan tekanan udara yang diatur melalui brake valve masuk
kedalam chamber diaphragm menekan spring dan bergeser. Sehingga, push rod
memutar cam melalui slack adjuster sehingga brake shoe mengembang untuk
menekan drum untuk melakukan pengereman. Jika pedal dilepaskan, diaphragm
kembali ke posisi semula karena adanya tegangan dari spring untuk membebaskan
rem.

D. Slack adjuster

Slack adjuster memutar camshaft dan mengontrol gap antara brake shoe dan drum
didalam brake drum.

E. Low pressure indicator

ketika tekanan pada air tank untuk pengereman lebih rendah dari spesifikasinya,
lampu tanda peringatan warna merah akan menyala dan buzzer berbunyi untuk
menginformasikan kepada pengendara tentang tekanan udara yang rendah untuk
pengereman.

D. Komponen Utama Rem Tromol


I. Brake Drum

Komponen penting pertama adalah brake drum atau sering disebut tromol rem.
Brake Drum dalam kerjanya akan ikut berputar bersama dengan roda . Disebut
dengan ‘drum’ karena bentuknya berupa tabung lingkaran konsentris pada
masing-masing sumbu roda. Brake drum ketika bekerja pastikan bersentuhan
dengan sepatu rem. Meski terbuat dari bahan baja bukan berarti tidak akan rusak.

II. Brake Shoes

Komponen penting kedua adalah brake shoes atau sepatu rem. Dalam satu breake
drum terdapa dua sepatu rem, sehingga jika keempat roda menggunakan rem
tromol maka akan ada 8 sepatu rem. Dalam proses pengereman sepatu rem akan
menekan tromol secara besamaan.

17
III. Anchor

Anchor yakni sebuah komponen utama dari sistem rem tromol. Anchor tepasang
pada backing plate. Fungsi dari anchor adalah sebagai dudukan utama sepatu rem.

IV. Wheel Cylinder

Komponen berikutny adalah wheel cylinder atu silinder roda. Letk silinder roda
ada pada backing plate. Tekanan Hidrolik dari master silinder roda akan
diteruskan melalui pipa-pipa rem dan diterima langsung oleh silinder roda.
Tekanan yang diterima oleh silinder roda akan kemudian digunakan untuk untuk
menekan sepatu rem hingga bergesekan dengan brake drum.

V. Backing Plate

Komponen penting berikutnya dari rem tromol adalah backing plate. Backing
plate berfungsi sebagai dudukan semu komponen rem tromol. Sepatu rem, silinder
roda, anchor, pegas pemegang, dan komponen-komponen lain semua terpasang
disini.

VI. Holding Spring

Komponen berikutnya adalah holding spring atau pegas pemegang. Apa yang
dipegang /ditahan? Sepatu rem. Sepatu em didudukan pada anchor dan pada
bagian tengahnya akan ditahan dengan pegas ini.

VII. Retracting Spring

Pegas pembalik atau retracting spring adalah komponen penting selanjutnya .


Biasanya terdapat tiga pegas pembalik. Satu pegas bekerja untuk dua sepatu rem.
Fungsinya adalah untuk membantu mempercepat pengembalian sepatu rem pada
posisi semula setelah pegas dilepaskan.

VIII. Anti-rattle spring

Komponen selanjutnya adalah anti-rattle spring. Fungsi dari komponen ini adalah
menjaga pegas untuk tidak terlalu longgar sedemikian rupa sehingga akan
berbunyi ketika pegas pembalik menjalankan fungsinya.

18
IX. Adjusting Lever

Komponen yang terakhir adalah penyetel sepatu rem . Penyetel ini sangat
bermanfaat saat penggantian sepatu rem atau menyetel sepatu rem lama.
Tujuannya tentu agar sepatu rem tidak terlalu rapat ke arah brake drum maupun
terlalu jauh. Jika terlalu rapat ke arah brake drum maka akan terjadi gesekan
ringan pada keduanya meskipun pedal rem tidak ditekan. Sementara itu jika
terlalu jauh, maka pada saat pedal rem ditekan pengereman yang terjadi kurang
maksimal.

E. CARA KERJA PEDAL


1. Saat pedal rem bebas

Saat pedal rem bebas udara bertekanan yang disuplay dari air tank masuk ke
brake valve melalui saluran masuk dan udara bertekanan standby hanya di sekitar
spring upper valve dan lower valve. Terdapat dua saluran masuk yang ada pada
brake valve untuk jalur udara bertekanan yang disuplay dari air tank. Posisi upper
valve dan lower valve menutup saluran udara yang menuju ke booster rem. Pada
saluran udara bertekanan yang menuju ke boster rem tidak ada udara bertekanan
yang standby karena saluran pembuangan terbuka.

Gambar 2.18 Posisi brake valve saat bebas

19
Terlihat pada skema gambar brake valve di atas saat posisi bebas, tanda
panah menunjukkan ruang yang diisi oleh udara standby pada saat posisi
bebas/pedal rem tidak diinjak.

2. Saat pedal rem diinjak setengah

Pada saat pedal rem diinjak setengah plunger tertekan oleh pedal rem,
sehingga plunger menggerakkan/ mendorong primary piston untuk menekan
upper valve. Saluran pembuangan pada upper valve akan tertutup oleh primary
piston. Akibatnya saluran udara yang menuju boster rem RR terbuka karena upper
valve terdorong dan membuka saluran tersebut. Pada saat itu udara bertekanan
yang standby di sekitar upper valve spring dikirim ke boster rem RR yang
dilanjutkan menekan brake fluid ke master roda RR. Pada keadaan ini posisi
lower valve masih sama disaat brake valve bebas. Yang melakukan pengereman
hanya terjadi pada roda belakang saja.

Gambar 2.19 Posisi brake valve saat pedal rem diinjak setengah

20
3. Saat pedal rem diinjak penuh

Pada saat pedal rem diinjak penuh, plunger terdorong oleh pedal rem. Plunger
mendorong primary piston yang kemudian menekan upper valve, dan primary
piston itu sendiri juga terdorong penuh oleh injakan pedal rem sehingga menekan
secondary piston. Secondary piston tersebut mendorong lower valve, dan menutup
saluran pembuangan pada lower valve menyebabkan saluran udara yang menuju
boster rem FR terbuka. Pada saat ini saluran udara menuju boster rem FR & RR
terbuka semua. Udara bertekanan yang standby diantara spring upper valve dan
spring lower valve disupply ke masing-masing boster rem. Pada saat ini
pengereman terjadi pada roda belakang dan roda depan.

Gambar 2.20 Posisi brake valve saat pedal rem diinjak penuh.

21
3.1 Cara Kerja

Perawatan Dan Perbaikan Rem

Adapun dalam melakukan perawatan dan perbaikan sistem rem kita perlu
memperhatikan beberapa aspek, seperti perlengkapan keamanan kerja (safety),
serta peralatan kerja dan bahan-bahan serata langkah-langkah perbaikan.

1.Persiapan proses kerja

A. Perlengkapan Safety

- Wearpack

Wearpack adalah baju yang berfungsi untuk melindungi diri dari kecelakaan kerja
dan tetesan zat cair berbahaya.

- Sarung tangan

Sarung tangan adalah alat yang digunakan untuk melindungi tangan dari goresan
dan kecelakaan lainnya.

22
- Helm

Helm berfungsi melindungi kepala dari cidera akibat benda-benda yang jatuh dan
melindungi kepala dari benturan pada benda kerja yang mempunyai sifat keras
atau tajam.

- Sepatu safety

Sepatu safety digunakan untuk melindungi kaki dari tertimpanya oleh barang
berat.

- Masker

Masker berfungsi untuk menutupi mulut dan hidung dari partikel - partikel debu atau
asap yang cukup berbahaya bagi organ tubuh dan kesehatan tubuh.

23
2.Persiapan alat dan bahan

Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam peralatan kerja ialah : Alat yang
digunakan Harus sesuai dengn troublenya serta sesuai dengan kebutuhan, alat
harus memenuhi standar nasional, sebelum menggunakan alat sebaiknya
mengecek atau mengkalibrasi telebih dahulu.

Berikut adalah alat yang digunakan untuk bekerja:

- Kunci Sok Set

Kunci sok set digunakan untuk membuka caliper rem bagian atas dan bawah
namun biasanya yang dibuka hanya bagian bawah saja.

- Kunci roda

24
Kunci roda digunakan untuk melepas roda dari mobil, kunci roda yang digunakan
adalah kunci soket ukuran 19 mm atau 21 mm.

- Ampelas

Ampelas adalah sejenis alat yang terbuat dari kertas atau kain yang telah
ditambahkan dengan bahan yang kasar seperti butiran pasir sehingga kadang-
kadang disebut juga dengan kertas pasir. Ampelas berfungsi untuk menghaluskan
permukaan yang kasar dengan menggosokan permukaan kasarnya.

- Stemplet

Stemplet digunakan untuk melumasi bagian yang bersentuhan pada rem supaya
tidak timbul bunyi dan berfungsi sebagaimana mestinya.

25
- Brake cleaner

Brake Cleaner adalah cairan yang digunakan untuk merontokan kotoran yang
berada di wilayah rem cara pemakaiannya cukup semprot pada area yang masih
kotor.

3.Prosedur kerja

A. Naikan mobil dengan dongkrak.

Naikan mobil sampai keadaan roda terangkat sedikit.

B. Buka roda ban mobil dengan kunci sok 21 mm

Kemudian buka roda dengan kunci 21 mm. Letakan ban pada tempat khusus
supaya tidak mwnghalangi.

C. Buka baut caliper rem dengan kunci 14 mm

Buka baut caliper dengan kunci pas ring ukuran 14 mm. kemudian simpan baut
jangan sampai hilang.

D. Angkat ke atas caliper

Angkat caliper ke atas namun perlu berhati hati jangan sampai tiba-yiba jatuh dan
menimpa tangan.

26
E.Cabut kanvas dari dudukannya

Cabut kanvas rem dari caliper pada semua bagian.

F.Amplas kanvas rem

Amplas kanvas rem yang telah dibuka sampai rata dan teramplas semuanya.

G.Semprot dengan angin

Semprot dahulu dengan angin supaya kotorannya hilang.

H. Semprot dengan brake cleaner

Kemudian semprot kembali dengan brake cleaner sumpaya kotoran yang belum
bersih rontok.

I. Lumasi kanvas rem yang bersentuhan dengan piston dan caliper

Lumasi bagian belakang kanvas dengan stemplet biasanya akan ada bentuk
lingkaran dan dua kemudian lumasi dengan rata.

J. Buka kedua sliding pin dan lumasi

Setelah itu buka sliding pin dan lumasi dengan stemplet dengan rata.

K. Pasang kembali sliding pin

Pasang kembali sliding pin dan cek apakah macet atau lancar.

L. Pasang kembali kanvas rem

Pasang kembali kanvas jangan sampai terbalik antara kanvas dengan besinya.

M. Pasangkan caliper

Turunkan kembali caliper dan pasangkan dengan hati-hati.

N. Kencangkan baut 14 mm

Kencangkan dengan kunci pas ring ukuran 14 mm namun perlu berhati-hati


karena baut ini mudah patah

27
.

O. Pasangkan kembali ban

Pasangkan kembali ban dan baut dengan keaadaan belum dikencangi.

P. Impact menggunakan air gun

Kencangkan dahulu dengan impact sampai kira kira kncang.

Q. Turunkan dongkrak

Turunkan dongkrak dengan berhati-hati

R. Momen roda

Setelah turun kemudian momen roda sebesar 12 kg

28
BAB 4 PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pada unit 260 sering terjadi kebocoran angin pada brake valve, yang
disebabkan oleh karat – karat yang terbentuk dari uap air pada tangki angin. Cara
mengatasi problem tersebut harus dilakukan pembuangan angin dari tangki udara
yang terdapat pada unit secara keseluruhan, baik yang terdapat di head tractor
maupun pada trailer(buntut) secara rutin setiap pagi hari, sehingga uap – uap air
yang terdapat di tangki angin terbuang dan ganti filter & gasket air dryer setiap
setahun sekali.

Untuk lebih baiknya conector tubing “in” pada brake valve diganti
menggunakan conector yang bahan pembuataannya dari almunium/ tembaga
bahan yang tidak bisa berkarat. Karena dari problem yang ada karat tersebut
berasal dari kedua conector “in” pada brake valve.

Setelah melakukan kegiatan prakerind ini ,banyak pengalaman dan ilmu


yang Saya dapatkan. Jika di sekolah diajarkan Bermacam-macam teori. nah saat
Prakerind teori itu akan digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan suatu
kegiatan(praktik). Pada intinya, kegiatan Prakerind sangat berguna untuk
mengembangkan apa yang di ajarkan di sekolah. Prakerind bisa disebut sebagai
pelengkap dan proses pematangan/pemantapan kelak saat sudah berkecimpung
dalam Dunia Usaha.

4.2 Saran

Saya sadar, Dalam pelaksanaan Prakerind ini masih banyak kekurangan.


Namun Saya telah melaksanakan secara maksimal. Selain itu,laporan prakerind ini
juga masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran yang membangun sangat
Saya perlukan guna memperbaiki Laporan yang masih jauh dari kata sempurna
ini.

29

Anda mungkin juga menyukai