DISUSUN OLEH
AHMAD HASAN/15074004
FAKULTAS TEKNIK
2017
Kata pengantar
Bab II
Pembahasan
A. dump truck
Dump truck (dump truk) adalah kendaraan jenis yang digunakan untuk
mengangkut bahan material seperti pasir, kerikil atau tanah untuk
keperluan konstruksi. Dump truck dapat memindahkan material pada jarak
menengah sampai jarak jauh (500 meter up). Isi muatannya diisikan oleh
alat pemuat, sedangkan untuk membongkar muatannya alat berat ini dapat
bekerja sendiri dengan mengangkat bagian bak dengan menggunakan
teknologi hidrolik.
1. Dump Body
2. Rock Ejector
3. Final Drive
4. Oil retarder Tank
5. Steering & Hois tank
6. Front Wheel
7. Turn Signal lamp
8. Head lamp
9. Radiator
10. Canopy Spill Guard
Kendaraan alat berat dump truck terdiri dari dua golongan jika ditinjau
dari besar muatannya :
Jika dilihat dari cara pengosongan muatan, jenis truck dapat dibedakan
menjadi tiga yaitu:
2. Side-Dump
Dump Truck jenis ini mengosongkan muatannya dengan cara ditumpahkan ke
samping
3.Bottom-Dump
jenis ini mengosongkan muatannya dengan cara ditumpahkan ke samping
Jika dilihat dari cara pengosongan muatan, jenis truck dapat dibedakan
menjadi tiga yaitu:
2.Side-Dump
Dump Truck jenis ini mengosongkan muatannya dengan cara ditumpahkan ke
samping
3.Bottom-Dump
jenis ini mengosongkan muatannya dengan cara ditumpahkan ke samping
Jun
13
PEMBATASAN MASALAH
Dalam pembahasan paper ini penulis hanya akan menjelaskan tentang sistem rem
pada unit saja. Penjelasan ini meliputi :
Komponen
Fungsi komponen
Konstruksi
Cara kerja
Troubleshooting, dan
Cara perawatan komponen
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 LANDASAN TEORI
Pada umumnya sistem rem yang digunakan pada mobil mobil itu terdapat 3
jenis, yaitu :
FHB (Full Hydraulic Brake)
AOH (Air Over Hydraulic)
FAB (Full Air Brake)
Untuk kendaraan heavy duty menggunakan sistem rem tipe AOH & FAB,
karena pengereman pada kendaraan heavy duty dibutuhkan gaya tekan yang besar
mengingat beban kendaraan yang berat. Sistem rem FAB adalah rem angin yang
memanfaatkan tekanan udara untuk menekan sepatu rem. Di sini pedal rem
berperan hanya membuka dan menutup katup rem (brake valve), dan mengatur
aliran udara bertekanan yang keluar dari tangki udara (air tank). Sedangkan sistem
AOH, pada sistem ini yang mendorong kampas rem masih berupa tekanan minyak
rem sama seperti pada full hydraulic brake. Bedanya yaitu kaki driver tidak
langsung menekan master silinder hydraulic.
Air compressor dipasang pada front cover engine, sehingga saat engine hidup,
crankshaft compressor langsung ikut berputar dan connecting rod merubah
gerakan menjadi langkah naik-turun piston. Seperti mekanisme piston engine,
kompresor juga mempunyai dua buah valve yaitu, inlet dan exhaust valve, tetapi
pergerakan membuka dan menutup valve hanya berdasarkan pressure atau
kevakuman yang disebabkan oleh langkah piston. Port inlet valve dihubungkan
dengan intake manifold, sehingga suplai angin sudah bersih, sedangkan port
exhaust valve dihubungkan dengan tangki udara. Pada saat piston bergerak turun
dari TDC ke BDC, maka inlet valve terbuka dan exhaust valve tertutup karena
kevakuman, sehingga udara dapat masuk ke compression chamber. Sedangkan
saat piston bergerak naik dari BDC ke TDC, inlet valve tertutup dan exhaust valve
terbuka dari pressure yang dihasilkan, sehingga pressure angin dapat mensuplai ke
sistem (tangki udara).
2.Air Dryer
Gambar 2.4 Air Dryer
Dengan menggunakan drying agent yang terdapat di dalam air dryer, maka
kandungan uap air, oli dan kotoran lainnya dapat diendapkan, sehingga angin
yang masuk kedalam sistem dapat menjadi lebih kering dan bersih. Sedangkan
hasil endapan tersebut akan dibuang keluar pada saat air governor bekerja, dengan
memanfaatkan pilot pressure angin dari governor pada saat cut-out. Dengan kata
lain, air dryer berfungsi untuk menjaga angin pada sistem dapat bebas dari uap air,
oli atau kotoran lainnya.
3.Air Governor
4.Tangki udara
5. Pedal rem
Brake valve, berfungsi sebagai pembuka dan penutup aliran udara bertekanan
& pengatur banyak sedikitnya udara bertekanan yang di alirkan ke boster rem.
Katup rem brake valve terpasang di bawah pedal rem pada sistem FOB atau
AOB. Katup ini mengendalikan rem dengan cara membuka dan menutup untuk
mengatur aliran udara bertekanan. Pengendalian rem untuk roda depan dan
belakang dilakukan secara terpisah. Saat pedal rem ditekan sebuah plunger
bergerak menekan primary piston dan menutup lubang ventilasi atas. Serta sebuah
secondery piston dan menutup lubang ventilasi bawah. Ketika pedal ditekan lebih
dalam upper valve dan lower valve terbuka sehingga udara bertekanan dari tangki
udara mengalir masuk ke power cylinder boster rem atau relay valve. Ketika pedal
dilepas aliran udara berbalik dan tekanan udara di lepaskan ke atmosfer melalui
saluran buang yang berada di bawah lower valve.
7.Booster rem
8.Silinder roda
Pada tipe ini terdapat satu wheel silinder dengan dua piston yang akan mendorong
bagian atas dari tromol rem. Leading shoe lebih cepat aus dari pada trailing shoe,
karena saat kendaraan berjalan ke depan leading shoe yang akan lebih besar
memberikan gaya pengereman. Contoh penggunaan tipe leading trailing pada unit
PK 260 CT. Apa sebabnya leading shoe lebih besar memberikan gaya
pengereman saat kendaraan berjalan ke depan? Sebab gerakan leading shoe saat
dilakukan pengereman akan melawan arah putaran roda, beda halnya dengan
trailing shoe saat kendaraan berjalan ke depan putaran roda bisa mendorong
gerakan trailing shoe sehingga gaya pengeremannya lemah.
2.3 KONSTRUKSI
Brake valve adalah salah satu komponen yang terdapat pada sistem rem jenis
AOH & FAB yang berfungsi sebagai pembuka dan penutup aliran udara
bertekanan & sebagai pengatur banyak sedikitnya udara bertekanan yang masuk
ke boster rem.
Pada umumnya komponen-komponen pada semua brake valve itu sama,
yang membedakan hanya dari konstruksi dari brake valve itu sendiri. Konstruksi
brake valve pada unit PK 260 adalah sebagai berikut.
Upper valve, berfungsi untuk membuka dan menutup saluran udara bertekanan
yang menuju ke booster untuk roda belakang.
Lower valve spring, berfungsi untuk membuka dan menutup saluran udara
bertekanan yang menuju ke booster untuk roda depan.
Primary piston, berfungsi untuk menekan upper valve saat pedal rem diinjak
setengah & juga untuk menekan secondary piston saat pedal rem diinjak penuh.
Secondary piston, berfungsi untuk mendorong lower valve saat pedal rem diinjak
penuh, yang kemudian lower valve akan membuka saluran udara bertekanan
untuk pengereman roda depan.
Secondary piston return spring, berfungsi sebagai pengembali secondary piston
saat pedal rem dilepas.
Gambar 2.18 Posisi brake valve saat bebas
Terlihat pada skema gambar brake valve di atas saat posisi bebas, tanda
panah menunjukkan ruang yang diisi oleh udara standby pada saat posisi
bebas/pedal rem tidak diinjak.
BAB III
TROUBLE SHOOTING
Gambar 3.5
Kemudian lepas pengunci lower valve dengan snapring in, tekan lower valve
dari atas dengan menggunakan kunci T 10mm. Hati hati saat menekan jangan
sampai mengenai cover dudukan valve karena mudah pecah. Bagian ini adalah
komponen brake valve yang berfungsi mendistribusikan angin ke boster rem
untuk roda depan saat dilakukan pengereman.
Gambar 3.6
Setelah itu tarik secondary piston dengan menggunakan tang kombinasi, jika
secondary piston sudah terlepas akan terlihat pengunci upper valve. Lepas
pengunci tersebut dengan menggunakan tang snapring in, kemudian tekan upper
valve dari atas dengan kunci T 10mm seperti melepas lower valve tadi.
Gambar 3.7 Gambar
3.8
Saat semua sudah terlepas, terlihat di bagian dalam komponen brake valve
terdapat air, dan juga banyak karatnya(biji- biji karat). Biji biji karat tersebut
banyak yang menempel pada upper valve maupun lower valve. Sehingga
menyebabkan upper valve dan lower valve terganjal dan tidak dapat menutup
dengan rapat. Dan dapat menyebabkan kerusakan pada valve-valve tersebut. Hal
ini yang menyebabkan tekanan udara pada unit sering berkurang.
Gambar 3.9 Gambar 3.10
Gambar 3.11
Kemudian ganti repair kit brake valve atau jika upper valve dan lower valve
tidak terlalu rusak karena terganjal karat bisa dengan menghaluskan permukaan
kedua valve dengan amplas. Dilanjutkan dengan mencuci semua komponen brake
valve. Lepas juga 2 buah conector tubing udara in pada brake valve, kemudian
bersihkan karat- karat yang ada di dalam lubang conector tersebut. Jika sudah
selesai rakit kembali brake valve dengan urutan kebalikan dari pembongkaran.
Untuk mengatasi problem ini harus dilakukan pembuangan angin/ udara
bertekanan dari tangki angin secara rutin setiap hari, sehingga uap uap air yang
terdapat di tangki angin terbuang, karena penyebab terjadinya kebocoran brake
valve diakibatkan karat yang terbentuk dari uap uap air yang terdapat di tangki
angin. Pembuangan angin tersebut dari semua tangki angin yang terdapat pada
unit secara keseluruhan, baik yang terdapat di head tractor maupun pada
trailer(buntut) dan ganti secara rutin (setahun sekali) filter & gasket air dryer .
Untuk lebih baiknya conector tubing in pada brake valve diganti
menggunakan conector yang bahan pembuataannya dari almunium/ tembaga
bahan yang tidak bisa berkarat. Karena dari problem yang ada karat tersebut
berasal dari kedua conector in pada brake valve.
BAB IV
KESIMPULAN
Pada unit 260 sering terjadi kebocoran angin pada brake valve, yang
disebabkan oleh karat karat yang terbentuk dari uap air pada tangki angin. Cara
mengatasi problem tersebut harus dilakukan pembuangan angin dari tangki udara
yang terdapat pada unit secara keseluruhan, baik yang terdapat di head tractor
maupun pada trailer(buntut) secara rutin setiap pagi hari, sehingga uap uap air
yang terdapat di tangki angin terbuang dan ganti filter & gasket air dryer setiap
setahun sekali.
Untuk lebih baiknya conector tubing in pada brake valve diganti
menggunakan conector yang bahan pembuataannya dari almunium/ tembaga
bahan yang tidak bisa berkarat. Karena dari problem yang ada karat tersebut
berasal dari kedua conector in pada brake valve.
BAB V
ADITIONAL
1.
Berdasarkan posisi silinder roda terhadap sepatu rem, rem tromol pada
kendaraan dapat dibedakan menjadi tiga tipe, antara lain :
a. Tipe Leading Trailing
2.
Pada sistem rem AOH terdapat komponen part booster rem, pada boster rem itu
sendiri terdapat komponen yang berfungsi membuka dan menutup saluran udara
bertekanan yang akan dialirkan ke piston pada boster rem. Komponen tersebut
adalah relay valve, letak relay valve ada di bagian depan dari boster rem. Kerja
relay valve ini dipengaruhi oleh brake valve. Saat melakukan pengereman, udara
bertekanan dari saluran keluar brake valve akan menuju ke relay valve yang
kemudian akan mendorong valve. Saat valve terdorong maka saluran udara dari
air tank ke piston boster rem terbuka. Dengan demikian udara bertekanan akan
mendorong piston pada boster dan akan diteruskan untuk mendorong brake fluid
ke silinder roda. Jadi dengan adanya relay valve, udara bertekanan yang di suplay
dari brake valve hanya akan sampai di relay valve saja yang akan digunakan untuk
mendorong valve tidak sampai masuk ke boster rem. Udara bertekanan yang
masuk ke boster rem adalah udara standby dari air tank yang disuplay saat valve
pada relay valve terbuka.
3.
Penyebab kebocoran angin pada brake valve adalah adanya karat yang
mengganjal pada upper valve atau lowwer valve. Pengkaratan biasa disebut
dengan oksidasi tersebut yang menjadikan awal dari problem kebocoran brake
valve.
Apa itu Oksidasi? Proses Terjadinya & Cara Pencegahannya. Oksidasi
menyebabkan apel segar yang baru dipotong berwarna coklat, logam pada sepeda
menjadi berkarat, dan bahan-bahan dari tembaga berubah menjadi kehijauan.
Oksidasi didefinisikan sebagai interaksi antara molekul oksigen dengan zat lain
seperti logam hingga jaringan hidup. Secara lebih teknis, oksidasi terjadi karena
hilangnya setidaknya satu elektron ketika dua atau lebih zat berinteraksi. Zat-zat
yang berinteraksi tersebut bisa saja melibatkan oksigen, namun bisa pula tidak.
Kebalikan dari oksidasi adalah reduksi atau penambahan setidaknya satu elektron
ketika zat berinteraksi satu sama lain. Oksidasi bukanlah hal yang selalu buruk,
seperti pada kasus pembuatan aluminium anodisasi yang dikenal memiliki
karakter tahan lama. Pada kasus lain, oksidasi dapat merusak, seperti karat yang
timbul pada mobil atau membuat buah menjadi busuk. Kita sering menggunakan
kata oksidasi dan karat secara bergantian. Faktanya, tidak semua substansi yang
berinteraksi dengan molekul oksigen akan hancur menjadi karat.
Dalam kasus besi, oksigen memicu proses pembakaran lambat yang
menghasilkan zat coklat rapuh yang disebut karat. Ketika oksidasi terjadi pada
tembaga, di sisi lain, yang timbul adalah lapisan kehijauan yang disebut oksida
tembaga. Logam itu sendiri tidak dilemahkan oleh oksidasi. Yang terjadi pada
oksidasi adalah munculnya permukaan karat yang pada akhirnya melemahkan
struktur logam. Ketika melibatkan oksigen, proses oksidasi tergantung pada
jumlah oksigen yang hadir di udara dan sifat bahan yang dipengaruhinya.
Oksidasi dapat menjadi masalah bagi pemilik mobil akibat lapisan terluar cat
terus-menerus terkena udara dan air. Saat cat mobil tidak dilindungi dengan
lapisan wax atau poliuretan, molekul oksigen di udara akhirnya akan mulai
berinteraksi dengan cat. Saat oksigen mulai membakar radikal bebas yang
terkandung dalam cat, seiring waktu cat akan menjadi semakin kusam.
Salah satu cara mencegah oksidasi yang disebabkan oleh oksigen adalah
dengan memberikan lapisan pelindung antara material dan udara. Hal ini bisa
berarti memberi lapisan wax (lilin) atau lapisan poliuretan pada mobil, memberi
lapisan cat pada benda logam, atau memberi semprotan anti-oksidan.
Oksidasi akibat oksigen tidak akan terjadi jika oksigen tidak mampu
menembus permukaan untuk mencapai radikal bebas. Inilah sebabnya mengapa
stainless steel tidak berkarat seperti baja. Stainless steel memiliki lapisan tipis
logam lain yang tidak mengandung radikal bebas.
Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron
Contoh:
Na Na + + e
Zn Zn +2 + 2e
Al Al +3 + 3e
4.
Pada sistem rem AOH juga terjadi oksidasi karena dalam sistem rem ini
menggunakan udara bertekanan untuk proses pengeremannya. Hal ini terjadi
karena adanya pengembunan uap air yang terjadi pada udara di sistem,
diakibatkan karena tidak ada perawatan air dryer/ penggantian filter air dryer dan
udara pada tabung udara dibiarkan saja saat unit tidak digunakan atau udara tidak
dibuang. Lama kelamaan udara bertekanan tersebut sebagian menjadi air yang
kemudian akan menjadikan karat pada komponen sistem rem. Yang paling
terpengaruh dengan adanya air tersebut adalah pada bagian konektor tubing in
brake valve. Bahan konektor brake valve terbuat dari besi sehingga saat terjadi
oksidasi sisi dalam konektor tersebut menjadi berkarat. Dan karat yang terbentuk
akan merusak upper valve dan lower valve yang akan berakibat terjadinya
kebocoran angin pada unit/ brake valve. Untuk mengatasinya dengan cara
mengganti kedua konektor tubing in brake valve tersebut dengan konektor yang
berbahan dari tembaga/ kuningan dan melakukan penggantian filter air dryer
secara rutin tiap 1 tahun serta dengan melakukan pembuangan angin/ udara
bertekanan pada unit setelah unit sudah tidak dioperasikan.
Tambahkan komentar
Brake System Truck
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
1.
Jun
13
PEMBATASAN MASALAH
Dalam pembahasan paper ini penulis hanya akan menjelaskan tentang
sistem rem pada unit saja. Penjelasan ini meliputi :
Komponen
Fungsi komponen
Konstruksi
Cara kerja
Troubleshooting, dan
Cara perawatan komponen
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 LANDASAN TEORI
Pada umumnya sistem rem yang digunakan pada mobil mobil itu
terdapat 3 jenis, yaitu :
FHB (Full Hydraulic Brake)
AOH (Air Over Hydraulic)
FAB (Full Air Brake)
Untuk kendaraan heavy duty menggunakan sistem rem tipe AOH &
FAB, karena pengereman pada kendaraan heavy duty dibutuhkan gaya
tekan yang besar mengingat beban kendaraan yang berat. Sistem rem FAB
adalah rem angin yang memanfaatkan tekanan udara untuk menekan
sepatu rem. Di sini pedal rem berperan hanya membuka dan menutup
katup rem (brake valve), dan mengatur aliran udara bertekanan yang
keluar dari tangki udara (air tank). Sedangkan sistem AOH, pada sistem
ini yang mendorong kampas rem masih berupa tekanan minyak rem sama
seperti pada full hydraulic brake. Bedanya yaitu kaki driver tidak langsung
menekan master silinder hydraulic.
Air compressor dipasang pada front cover engine, sehingga saat engine
hidup, crankshaft compressor langsung ikut berputar dan connecting rod
merubah gerakan menjadi langkah naik-turun piston. Seperti mekanisme
piston engine, kompresor juga mempunyai dua buah valve yaitu, inlet dan
exhaust valve, tetapi pergerakan membuka dan menutup valve hanya
berdasarkan pressure atau kevakuman yang disebabkan oleh langkah
piston. Port inlet valve dihubungkan dengan intake manifold, sehingga
suplai angin sudah bersih, sedangkan port exhaust valve dihubungkan
dengan tangki udara. Pada saat piston bergerak turun dari TDC ke BDC,
maka inlet valve terbuka dan exhaust valve tertutup karena kevakuman,
sehingga udara dapat masuk ke compression chamber. Sedangkan saat
piston bergerak naik dari BDC ke TDC, inlet valve tertutup dan exhaust
valve terbuka dari pressure yang dihasilkan, sehingga pressure angin dapat
mensuplai ke sistem (tangki udara).
2.Air Dryer
Gambar 2.4 Air Dryer
3.Air Governor
4.Tangki udara
5. Pedal rem
7.Booster rem
8.Silinder roda
Pada tipe ini terdapat satu wheel silinder dengan dua piston yang akan
mendorong bagian atas dari tromol rem. Leading shoe lebih cepat aus dari
pada trailing shoe, karena saat kendaraan berjalan ke depan leading shoe
yang akan lebih besar memberikan gaya pengereman. Contoh penggunaan
tipe leading trailing pada unit PK 260 CT. Apa sebabnya leading shoe
lebih besar memberikan gaya pengereman saat kendaraan berjalan ke
depan? Sebab gerakan leading shoe saat dilakukan pengereman akan
melawan arah putaran roda, beda halnya dengan trailing shoe saat
kendaraan berjalan ke depan putaran roda bisa mendorong gerakan trailing
shoe sehingga gaya pengeremannya lemah.
9.Tubing
2.3 KONSTRUKSI
Brake valve adalah salah satu komponen yang terdapat pada sistem
rem jenis AOH & FAB yang berfungsi sebagai pembuka dan penutup
aliran udara bertekanan & sebagai pengatur banyak sedikitnya udara
bertekanan yang masuk ke boster rem.
Pada umumnya komponen-komponen pada semua brake valve itu
sama, yang membedakan hanya dari konstruksi dari brake valve itu
sendiri. Konstruksi brake valve pada unit PK 260 adalah sebagai berikut.
Lower valve spring, berfungsi untuk membuka dan menutup saluran udara
bertekanan yang menuju ke booster untuk roda depan.
Primary piston, berfungsi untuk menekan upper valve saat pedal rem
diinjak setengah & juga untuk menekan secondary piston saat pedal rem
diinjak penuh.
Secondary piston, berfungsi untuk mendorong lower valve saat pedal rem
diinjak penuh, yang kemudian lower valve akan membuka saluran udara
bertekanan untuk pengereman roda depan.
Secondary piston return spring, berfungsi sebagai pengembali secondary
piston saat pedal rem dilepas.
Gambar 2.18 Posisi brake valve saat
bebas
Terlihat pada skema gambar brake valve di atas saat posisi bebas,
tanda panah menunjukkan ruang yang diisi oleh udara standby pada saat
posisi bebas/pedal rem tidak diinjak.
Gambar 2.19 Posisi brake valve saat pedal rem
diinjak setengah
3.Saat pedal rem diinjak penuh
Pada saat pedal rem diinjak penuh, plunger terdorong oleh pedal rem.
Plunger mendorong primary piston yang kemudian menekan upper valve,
dan primary piston itu sendiri juga terdorong penuh oleh injakan pedal rem
sehingga menekan secondary piston. Secondary piston tersebut mendorong
lower valve, dan menutup saluran pembuangan pada lower valve
menyebabkan saluran udara yang menuju boster rem FR terbuka. Pada
saat ini saluran udara menuju boster rem FR & RR terbuka semua. Udara
bertekanan yang standby diantara spring upper valve dan spring lower
valve disupply ke masing-masing boster rem. Pada saat ini pengereman
terjadi pada roda belakang dan roda depan.
Gambar 2.20 Posisi brake valve saat pedal
rem diinjak penuh
BAB III
TROUBLE SHOOTING
3.1 PROBLEM YANG DIALAMI
Dari pengalaman yang sering terjadi di workshop keluhan dari
customer adalah tekanan angin pada unit sering berkurang pada saat unit
berhenti/ parkir. Kondisi ini tidak hanya terjadi pada unit lama saja,
banyak unit baru juga mengalami kebocoran angin seperti ini. Setelah
dilakukan pengecekan pada unit ternyata kebocoran pada brake valve yang
menyebabkan tekanan angin pada unit sering berkurang.
Problem ini biasa terjadi disebabkan oleh kebocoran angin
dikomponen valve pada brake valve. Valve ini bekerja membuka saluran
udara saat dilakukan pengereman dan menutup saluran udara saat tidak
dilakukan pengereman. Pada saat tidak dilakukan pengereman tersebut
valve tidak dapat menutup saluran angin dengan rapat, sehingga
mengakibatkan terjadinya kebocoran angin pada unit.
Keadaan ini membahayakan jika unit tetap dioperasikan tanpa
dilakukan perbaikan, sebab lama kelamaan bocor angin tersebut bisa lebih
parah. Akibatnya angin turun saat unit berjalan (tekor angin). Hal ini bisa
menyebabkan rem blong pada unit.
Penyebab kebocoran angin pada brake valve adalah adanya karat yang
mengganjal pada upper valve atau lowwer valve. Pengkaratan biasa
disebut dengan oksidasi tersebut yang menjadikan awal dari problem
kebocoran brake valve.
Apa itu Oksidasi? Proses Terjadinya & Cara Pencegahannya. Oksidasi
menyebabkan apel segar yang baru dipotong berwarna coklat, logam pada
sepeda menjadi berkarat, dan bahan-bahan dari tembaga berubah menjadi
kehijauan.
Oksidasi didefinisikan sebagai interaksi antara molekul oksigen dengan
zat lain seperti logam hingga jaringan hidup. Secara lebih teknis, oksidasi
terjadi karena hilangnya setidaknya satu elektron ketika dua atau lebih zat
berinteraksi. Zat-zat yang berinteraksi tersebut bisa saja melibatkan
oksigen, namun bisa pula tidak. Kebalikan dari oksidasi adalah reduksi
atau penambahan setidaknya satu elektron ketika zat berinteraksi satu
sama lain. Oksidasi bukanlah hal yang selalu buruk, seperti pada kasus
pembuatan aluminium anodisasi yang dikenal memiliki karakter tahan
lama. Pada kasus lain, oksidasi dapat merusak, seperti karat yang timbul
pada mobil atau membuat buah menjadi busuk. Kita sering menggunakan
kata oksidasi dan karat secara bergantian. Faktanya, tidak semua substansi
yang berinteraksi dengan molekul oksigen akan hancur menjadi karat.
Dalam kasus besi, oksigen memicu proses pembakaran lambat yang
menghasilkan zat coklat rapuh yang disebut karat. Ketika oksidasi terjadi
pada tembaga, di sisi lain, yang timbul adalah lapisan kehijauan yang
disebut oksida tembaga. Logam itu sendiri tidak dilemahkan oleh oksidasi.
Yang terjadi pada oksidasi adalah munculnya permukaan karat yang pada
akhirnya melemahkan struktur logam. Ketika melibatkan oksigen, proses
oksidasi tergantung pada jumlah oksigen yang hadir di udara dan sifat
bahan yang dipengaruhinya. Oksidasi dapat menjadi masalah bagi pemilik
mobil akibat lapisan terluar cat terus-menerus terkena udara dan air. Saat
cat mobil tidak dilindungi dengan lapisan wax atau poliuretan, molekul
oksigen di udara akhirnya akan mulai berinteraksi dengan cat. Saat
oksigen mulai membakar radikal bebas yang terkandung dalam cat, seiring
waktu cat akan menjadi semakin kusam.
Salah satu cara mencegah oksidasi yang disebabkan oleh oksigen
adalah dengan memberikan lapisan pelindung antara material dan udara.
Hal ini bisa berarti memberi lapisan wax (lilin) atau lapisan poliuretan
pada mobil, memberi lapisan cat pada benda logam, atau memberi
semprotan anti-oksidan.
Oksidasi akibat oksigen tidak akan terjadi jika oksigen tidak mampu
menembus permukaan untuk mencapai radikal bebas. Inilah sebabnya
mengapa stainless steel tidak berkarat seperti baja. Stainless steel memiliki
lapisan tipis logam lain yang tidak mengandung radikal bebas.
Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron
Contoh:
Na Na + + e
Zn Zn +2 + 2e
Al Al +3 + 3e
Pada unit 260 sering terjadi kebocoran angin pada brake valve, yang
disebabkan oleh karat karat yang terbentuk dari uap air pada tangki
angin. Cara mengatasi problem tersebut harus dilakukan pembuangan
angin dari tangki udara yang terdapat pada unit secara keseluruhan, baik
yang terdapat di head tractor maupun pada trailer(buntut) secara rutin
setiap pagi hari, sehingga uap uap air yang terdapat di tangki angin
terbuang dan ganti filter & gasket air dryer setiap setahun sekali.
Untuk lebih baiknya conector tubing in pada brake valve diganti
menggunakan conector yang bahan pembuataannya dari almunium/
tembaga bahan yang tidak bisa berkarat. Karena dari problem yang ada
karat tersebut berasal dari kedua conector in pada brake valve.
BAB V
ADITIONAL
1.
Berdasarkan posisi silinder roda terhadap sepatu rem, rem tromol pada
kendaraan dapat dibedakan menjadi tiga tipe, antara lain :
a. Tipe Leading Trailing
Pada tipe ini terdapat satu wheel silinder dengan dua piston yang akan
mendorong bagian atas dari tromol rem. Leading shoe lebih cepat aus dari
pada trailing shoe, karena saat kendaraan berjalan ke depan leading shoe
yang akan lebih besar memberikan gaya pengereman. Contoh penggunaan
tipe leading trailing pada unit PK 260 CT. Apa sebabnya leading shoe
lebih besar memberikan gaya pengereman saat kendaraan berjalan ke
depan? Sebab gerakan leading shoe saat dilakukan pengereman akan
melawan arah putaran roda, beda halnya dengan trailing shoe saat
kendaraan berjalan ke depan putaran roda bisa mendorong gerakan trailing
shoe sehingga gaya pengeremannya lemah.
2.
Pada sistem rem AOH terdapat komponen part booster rem, pada boster
rem itu sendiri terdapat komponen yang berfungsi membuka dan menutup
saluran udara bertekanan yang akan dialirkan ke piston pada boster rem.
Komponen tersebut adalah relay valve, letak relay valve ada di bagian
depan dari boster rem. Kerja relay valve ini dipengaruhi oleh brake valve.
Saat melakukan pengereman, udara bertekanan dari saluran keluar brake
valve akan menuju ke relay valve yang kemudian akan mendorong valve.
Saat valve terdorong maka saluran udara dari air tank ke piston boster rem
terbuka. Dengan demikian udara bertekanan akan mendorong piston pada
boster dan akan diteruskan untuk mendorong brake fluid ke silinder roda.
Jadi dengan adanya relay valve, udara bertekanan yang di suplay dari
brake valve hanya akan sampai di relay valve saja yang akan digunakan
untuk mendorong valve tidak sampai masuk ke boster rem. Udara
bertekanan yang masuk ke boster rem adalah udara standby dari air tank
yang disuplay saat valve pada relay valve terbuka.
3.
Penyebab kebocoran angin pada brake valve adalah adanya karat yang
mengganjal pada upper valve atau lowwer valve. Pengkaratan biasa
disebut dengan oksidasi tersebut yang menjadikan awal dari problem
kebocoran brake valve.
Apa itu Oksidasi? Proses Terjadinya & Cara Pencegahannya. Oksidasi
menyebabkan apel segar yang baru dipotong berwarna coklat, logam pada
sepeda menjadi berkarat, dan bahan-bahan dari tembaga berubah menjadi
kehijauan.
Oksidasi didefinisikan sebagai interaksi antara molekul oksigen dengan
zat lain seperti logam hingga jaringan hidup. Secara lebih teknis, oksidasi
terjadi karena hilangnya setidaknya satu elektron ketika dua atau lebih zat
berinteraksi. Zat-zat yang berinteraksi tersebut bisa saja melibatkan
oksigen, namun bisa pula tidak. Kebalikan dari oksidasi adalah reduksi
atau penambahan setidaknya satu elektron ketika zat berinteraksi satu
sama lain. Oksidasi bukanlah hal yang selalu buruk, seperti pada kasus
pembuatan aluminium anodisasi yang dikenal memiliki karakter tahan
lama. Pada kasus lain, oksidasi dapat merusak, seperti karat yang timbul
pada mobil atau membuat buah menjadi busuk. Kita sering menggunakan
kata oksidasi dan karat secara bergantian. Faktanya, tidak semua substansi
yang berinteraksi dengan molekul oksigen akan hancur menjadi karat.
Dalam kasus besi, oksigen memicu proses pembakaran lambat yang
menghasilkan zat coklat rapuh yang disebut karat. Ketika oksidasi terjadi
pada tembaga, di sisi lain, yang timbul adalah lapisan kehijauan yang
disebut oksida tembaga. Logam itu sendiri tidak dilemahkan oleh oksidasi.
Yang terjadi pada oksidasi adalah munculnya permukaan karat yang pada
akhirnya melemahkan struktur logam. Ketika melibatkan oksigen, proses
oksidasi tergantung pada jumlah oksigen yang hadir di udara dan sifat
bahan yang dipengaruhinya. Oksidasi dapat menjadi masalah bagi pemilik
mobil akibat lapisan terluar cat terus-menerus terkena udara dan air. Saat
cat mobil tidak dilindungi dengan lapisan wax atau poliuretan, molekul
oksigen di udara akhirnya akan mulai berinteraksi dengan cat. Saat
oksigen mulai membakar radikal bebas yang terkandung dalam cat, seiring
waktu cat akan menjadi semakin kusam.
4.
Pada sistem rem AOH juga terjadi oksidasi karena dalam sistem rem ini
menggunakan udara bertekanan untuk proses pengeremannya. Hal ini
terjadi karena adanya pengembunan uap air yang terjadi pada udara di
sistem, diakibatkan karena tidak ada perawatan air dryer/ penggantian
filter air dryer dan udara pada tabung udara dibiarkan saja saat unit tidak
digunakan atau udara tidak dibuang. Lama kelamaan udara bertekanan
tersebut sebagian menjadi air yang kemudian akan menjadikan karat pada
komponen sistem rem. Yang paling terpengaruh dengan adanya air
tersebut adalah pada bagian konektor tubing in brake valve. Bahan
konektor brake valve terbuat dari besi sehingga saat terjadi oksidasi sisi
dalam konektor tersebut menjadi berkarat. Dan karat yang terbentuk akan
merusak upper valve dan lower valve yang akan berakibat terjadinya
kebocoran angin pada unit/ brake valve. Untuk mengatasinya dengan cara
mengganti kedua konektor tubing in brake valve tersebut dengan konektor
yang berbahan dari tembaga/ kuningan dan melakukan penggantian filter
air dryer secara rutin tiap 1 tahun serta dengan melakukan pembuangan
angin/ udara bertekanan pada unit setelah unit sudah tidak dioperasikan