Anda di halaman 1dari 5

SISTEM HIDROLIK PADA ASPHALT FINISHER

OLEH

FAHRI NASIR

D021 17 1012

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA

2019
PENDAHULUAN

Asphalt finisher adalah alat untuk menghamparkan campuran aspal yang


dihasilkan
dari alat produksi aspal. Terdapat dua jenis asphalt finisher yaitu jenis crawler yang
menggunakan roda kelabang dan jenis roda karet. Kelebihan dad asphalt finisher
roda kelabang adalah dalam hal daya ambang (flotation), traksi, dan
penghamparannya lebih halus serta lebih datar dibandingkan asphalt finisher yang
menggunakan roda karet dengan ukuran yang sama. Kelebihan dad asphalt finisher
roda karet adalah dalam hal manuver yang lebih cepat. Unjuk kerja mekanis yang
harus diperhatikan dari asphalt finisher yaitu:

 Hopper yang mempunyai kapasitas yang dapat menampung berbagai ukuran


truk.
 Tempat duduk operator yang dapat bergeser ke samping dan dapat dikunci. --
Meskipun umumnya lebar penghamparan kurang lebih 6 meter, tapi
masihmempunyai tambahan panjang pada endplates yang berguna untuk
kemampuan penghamparan pada bahu jalan
 Kemampuan memanjang secara otomatis pada mekanisme screw yang
lebihbaik daripada manual.
 Semua operasi dapat dilaksanakan melalui panel utama.

Hal-hal tersebut di atas dapat dijadikan pertimbangan dalam pemilihan


asphaltfinisher.2.2 Produktivitas Asphalt Finisher Hal yang harus diperhatikan pada
fungsi asphalt finisher adalah produk akhir berupakemampuan Menghampar aspal
dengan kriteria sebagai berikut : - Sama tebal - Sama lebarnya - Sama
kemiringannya- Rata permukaannya3

Gambar asphalt finisher


Sama permukaannya- Sama kepadatannya- Mendapatkan precompaction-
Homogenitas hampar dengan homogenitas yang baik- Tebal, lebar, dan kemiringan
hamparan menurut spesifikasi. Untuk mencapai hal tersebut di atas pemeriksa
peralatan harus memeriksa kondisiperalatan secara terinci yang akan dijelaskan
pada bab-bab selanjutnya dan secarakontinyu mengecek permukaan yang akan
dihampar, campuran aspal pada truk,kedalaman material yang akan dihampar,
texture permukaan pada mesin, operasipemadatan, dan permukaan yang dihampar
dengan menggunakan "straightedge" dan "stringline" untuk memeriksa hasil kerja
berupa kemiringan melintang (crown) dankerataan permukaan.

Pemeriksaan selanjutnya adalah mengumpulkan data pemadatan, mencatat


lokasi dan panjang dari tiap pemadatan.Pada awal operasi penghamparan dengan
menggunakan asphalt finisher, screed harus dipanaskan terlebih dahulu untuk
mendapatkan temperatur yang benar dangrade control disetel sesuai spesifikasi
(transverse joint). Setelan ini harus di cek secara hati-hati untuk mendapatkan
kualitas penghamparan yang baik. Penyetelan ketebalan diatur dengan alat kontrol
ketebalan. Pada waktu truk membawa campuran aspal panas maka pemeriksa
mengumpulkandata muatan (load ticket), mengecek penyelesaian, mencatat data
berat dan lokasidimana campuran aspal ditempatkan.

Pemeriksa secara visual mengecek tiap muatancampuran aspal pada truk untuk
keseragaman, dan secara random mengecektemperatur campuran. Muatan
campuran pada truk dapat ditolak jika terlalu panas, terlalu dingin, terlalu banyak
aspal, terlalu sedikit aspal, campuran tidak seragam,terlalu banyak agregat kasar,
terlalu banyak agregat halus, dan atau terlalu lembab.Hal-hal di atas adalah kriteria
yang harus diperhatikan untuk menilai unjuk kerja dari hasil akhir peralatan asphalt
finisher itu sendiri. Jika tidak memenuhi syarat makaharus dilaksanakan
pemeriksaan secara menyeluruh dari fungsi kerja asphalt finisher, dan jika perlu
diadakan pemeriksaan kondisi secara bertahap dari tiap-tiapkomponennya.
Sistem Hidrolik

Sistem Pendorong Hidrostatik Loop Tertutup. Memberikan akurat kontrol


propulsi dan operasi pemeliharaan rendah. Pompa Hidrostatik. Sistem propel dari
AP300 menggerakkan roda belakang dengan pompa perpindahan variabel dan dual
perpindahan motor piston aksial langsung condong ke gearbox dua kecepatan
berbantuan servo. Sesuai permintaan, 100% dapat dikunci sistem diferensial
mencegah selip dalam kondisi kelas apa pun. Asisten Roda Depan Opsional. Sistem
ini menambahkan hidrostatik dorong tenaga ke dua roda bogie depan. Roda depan
membantu meningkatkan daya rimpull, memberikan traksi yang disempurnakan.
Kontrol kecepatan. Pilihan kecepatan tak terbatas dalam empat pendorong rentang:
dua dalam mode paving dan dua dalam mode perjalanan, untuk memilih rentang
kecepatan terbaik sesuai dengan mode operasi. Kontrol Propulsi. Servo-kontrol
elektro-proporsional menyediakan permulaan dan penghentian alat berat (untuk
pasokan aspal, dll.) tanpa variasi kecepatan kerja yang ditentukan sebelumnya.

Cara perawatan sistem hidrolik

Sama seperti pada alat berat lainnya, seorang operator asphalt finisher juga


diwajibkan untuk memiliki sertifikat. Selain harus memiliki sertifikat, seorang
operator asphalt finisher juga haruslah menaati seluruh ketentuan yang tercantum
pada buku manual seri ke-3 yang dikeluarkan oleh departemen pekerjaan umum,
direktorat jenderal bina marga, antara lain:

 Operator harus berusia lebih dari 18 tahun dan memiliki sertifikat keahlian
mengoperasikan finisher.

 Jika dikemudikan orang lain (bukan operator yang biasanya), disarankan


untuk menginformasikan kekurangan dan kerusakan mesin yang berpotensi
terjadinya kecelakaan.

 Operator wajib memahami semua kontrol dan instrumen mesin, sebelum


mengoperasikannya.

 Periksa kondisi sekitar alat ini dan pastikan semua dalam keadaan baik
sebelum mengoperasikan.

 Saat mengoperasikan dalam kondisi penglihatan buruk, nyalakan semua


lampu dan pastikan berfungsi maksimal.

 Saat akan mengoperasikan di lokasi yang baru, bersihkan dengan oli


menggunakan semprotan (spray gun) yang tersedia. Kemudi, rem dan
tekanan ban juga wajib untuk di periksa, serta fungsi dari semua peralatan
elektrik yang diperlukan saat alat ini di operasikan. Paving
screed dan hopper samping harus diangkat dan ditempatkan pada tempatnya
menggunakan safety catches yang tersedia.

 Saat berjalan dijalan umum yang hanya mengizinkan lebar kendaraan 2,5
meter pindahkan bulkhead samping pada screed.

 Saat operator meninggalkan alat ini, pastikan sudah dalam kondisi di rem
parkir.

 Jika asphalt finisher tidak digunakan dalam waktu lama, tempatkan alat ini


pada lokasi yang dapat menopang beratnya. Pastikan kunci telah diambil,
rem terpasang dan mesin tidak dapat berputar.

 Semua pekerjaan perbaikan dan perawatan harus dilaksanakan dalam


kondisi mesin mati.

 Tekanan oli hidrolik harus dilepaskan sebelum ada pekerjaan yang dilakukan
pada sistem hidrolik.

 Jika asphalt finisher mempunyai kabin, buka salah satu jendela saat bekerja.

 Periksa bahwa sistem keluaran bekerja dengan baik.

 Putuskan hubungan baterai sebelum melakukan pekerjaan pada sistem


elektrik.

 Setelah proses perawatan dan perbaikan selesai dilakukan, pastikan bahwa


semua peralatan pengaman/safety telah ditempatkan kembali. Lakukan
pengetesan jalan pada alat ini.

 Sebelum memulai kerja, pastikan tidak ada orang disekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai